5) Pelaporan kesalahan
Jika kesalahan ditemukan dan dianggap signifikan, auditor harus melaporkan kesalahan
tersebut kepada manajemen perusahaan dan mengusulkan tindakan perbaikan. Auditor juga
harus melaporkan kesalahan tersebut dalam laporan audit.
Contoh penerapan materialitas adalah ketika auditor mengevaluasi kebenaran dari estimasi
akuntansi yang dibuat oleh manajemen perusahaan, seperti estimasi cadangan piutang ragu atau
estimasi penurunan nilai aset tetap. Jika informasi yang material mengenai estimasi tersebut tidak
akurat, hal tersebut bisa mempengaruhi keputusan pengguna informasi dan dapat menjadi sumber
potensi kerugian. Oleh karena itu, auditor harus melakukan pemeriksaan yang teliti terhadap
estimasi tersebut untuk memastikan kebenarannya.
2. Jelaskan konsep Risiko dan Model Risiko Audit serta berikan contoh penerapannya.
Jawab
Konsep Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang dapat berdampak negatif
pada tujuan atau hasil yang diinginkan. Dalam konteks audit, risiko terkait dengan kemungkinan
terjadinya kesalahan atau ketidaktepatan dalam laporan keuangan. Risiko audit mencakup risiko
audit inheren, risiko kontrol, dan risiko deteksi.
Model Risiko Audit adalah pendekatan yang digunakan oleh auditor untuk mengidentifikasi
dan mengevaluasi risiko dalam audit. Model Risiko Audit mencakup tiga tahapan, yaitu identifikasi
risiko, evaluasi risiko, dan respon terhadap risiko.
1. Identifikasi Risiko
Pada tahap ini, auditor mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko audit,
seperti lingkungan bisnis, karakteristik perusahaan, dan sistem kontrol internal. Auditor juga
harus mengidentifikasi risiko audit inheren, risiko kontrol, dan risiko deteksi. Risiko audit
inheren berkaitan dengan risiko yang terdapat dalam aktivitas atau transaksi perusahaan,
sedangkan risiko kontrol berkaitan dengan keefektifan sistem kontrol internal perusahaan.
Risiko deteksi berkaitan dengan risiko bahwa auditor gagal mendeteksi kesalahan atau
ketidaktepatan dalam laporan keuangan.
2. Evaluasi Risiko
Pada tahap ini, auditor mengevaluasi risiko yang telah diidentifikasi untuk menentukan tingkat
risiko yang signifikan. Auditor harus mempertimbangkan kemungkinan terjadinya kesalahan
atau ketidaktepatan, potensi dampaknya pada laporan keuangan, dan kemampuan manajemen
perusahaan untuk mengendalikan risiko tersebut.
Auditing 1_Tugas 9
Contoh penerapan Model Risiko Audit adalah ketika auditor mengidentifikasi risiko audit
inheren pada industri yang terkena dampak pandemi COVID-19. Auditor akan mengidentifikasi
bahwa risiko audit inheren pada sektor perhotelan, restoran, dan pariwisata lebih tinggi daripada
sektor lainnya, karena pandemi COVID-19 dapat mempengaruhi pendapatan dan keuangan
perusahaan. Auditor kemudian akan mengevaluasi risiko audit inheren ini dan menentukan respon
yang sesuai, seperti meningkatkan tes substansif pada akun-akun terkait pendapatan dan biaya
untuk memastikan keakuratan laporan keuangan.
Dalam menjalankan tugas audit, auditor harus mempertimbangkan materialitas dan risiko audit
dalam mengevaluasi sistem kontrol internal perusahaan. Auditor harus menilai apakah sistem
kontrol internal yang ada sudah cukup kuat dan efektif dalam mencegah atau mendeteksi kesalahan
atau kekurangan dalam laporan keuangan. Jika terdapat kelemahan dalam sistem kontrol internal,
auditor harus meningkatkan tes substansif atau melakukan tes tambahan untuk memastikan bahwa
laporan keuangan benar dan akurat. Dengan demikian, hubungan materialitas, risiko, dan sistem
kontrol internal sangat penting dalam lingkup audit dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Dalam praktiknya, auditor akan mempertimbangkan materiality dan risiko dalam melakukan
audit terhadap laporan keuangan perusahaan. Mereka juga akan mengevaluasi efektivitas sistem
pengendalian internal perusahaan untuk menentukan apakah pengendalian internal tersebut dapat
mengurangi risiko secara signifikan dan memastikan keandalan laporan keuangan perusahaan. Oleh
karena itu, keseluruhan hubungan antara materiality, risiko, dan internal control system sangat
penting dalam menjaga integritas laporan keuangan perusahaan dan meminimalkan risiko kesalahan
akuntansi.