Anda di halaman 1dari 7

MANFAAT DAN KOMPONEN

RISIKO AUDIT

OLEH KELOMPOK 14:

1. I GEDE ANDRE PRATAMA 25/2002622010115

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2022/2023
1.1 PIHAK – PIHAK YANG MEMANFAATKAN PENENTUAN RISIKO,
MENGURAIKAN KONSEP AUDIT BERBASIS RISIKO

 Penentuan risiko (Risk Assesment) merupakan hal


penting bagi managemen dan auditor.
 Penentuan risiko adalah identifikasi dan analisis risiko-risiko yang
relevan untuk mencapai tujuan entitas, yang membentuk suatu dasar
untuk menentukan cara pengelolaan risiko.
 Penentuan risiko merupakan tanggung jawab integral dan terus menerus
dari managemen.
 Tujuan penentuan risiko adalah untuk membuat karyawan sadar akan
beragam risiko yang ada serta prioritas, dan keterbatasan risiko tersebut.
yang memanfaatkan penentuan risiko adalah sebagai berikut:
a. Manajemen
 Sebagai bagian dari proses untuk memastikan kesuksesan suatu
entitas.
 Sebagai alat yang penting dalam merancang sistem-sistem baru baik
manual maupun terkomputerisasi yang dibuat untuk memenuhi tujuan
yang telah ditetapkan.
b. Eksternal Auditor
SAS No. 55 (AICPA)
 Tanggung jawab akuntan untuk mendapatkan pemahaman atas sistem
pengendalian.
 Akuntan Publik juga melakukan penentuan risiko dalam
merencanakan audit.
c. Internal Auditor
 IIA (Institute of internal audit) SIAS No. 9 th 1991 tentang penentuan
risiko.
 Departemen audit internal akan menjadi pemain utama dalam
penetuan risiko yang mengarahkan laporan tahunan managemen untuk
mengemukakan kondisi sistem kontrol.
Audit berbasih risiko
Audit berbasis risiko (risk-based auditing) secara tradisional bermula dari
observasi dan analisis kontrol, kemudian berlanjut ke penentuan risiko yang
berkaitan dengan operasi, dan akhirnya ke penentuan apakah aktivitas ini
sesuai dengan tujuan organisasi.
Konsep managemen risiko telah semakin diterima karena risiko tidak dapat
dihindarkan di semua jenis operasi dan adanya kebutuhan untuk
mengakomodasikannya melalui berbagai pilihan aktivitas.

1.2 KOMPONEN – KOMPONEN RISIKO AUDIT PADA AUDIT LAPORAN


KEUANGAN
1. Audit Risk (AR) adalah risiko bahwa auditor mungkin secara tidak sengaja
gagal memodifikasi dengan layak pendapatnya atas laporan keuangan yang
salah saji secara material.
 Standar audit (AU 316) menyatakan bahwa seorang auditor harus
mempertimbangkan karakteristik managemen, karakteristik operasi &
industri, dan karekteristik penugasan.

2. Inherent Risk (IR) adalah kerentanan suatu asersi atas terjadinya salah saji
yang material, dengan mengasumsikan bahwa tidak ada kebijakan atau
prosedur struktur kontrol internal terkait yang ditetapkan.

3. Control Risk (CR) adalah risiko bahwa salah saji yang material bisa terjadi
pada suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh
struktur, kebijakan, atau prosedur kontrol internal suatu entitas.

4. Detection risk (DR) adalah risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi
salah saji material yang terdapat pada suatu asersi.
 Risiko deteksi dapat terjadi karena seorang auditor memutuskan tidak
memeriksa 100% saldo/transaksi.
ISAs memerlukan auditor untuk memperoleh assurance yang beralasan tentang
apakahseluruh laporan keuangan bebas dari misstatement material, apakah terjadi
fraud atau error hal tersebut diperoleh ketika auditor telah memperoleh bukti yang
cukup untuk mengurangirisiko audit untuk dapat diterima.
“Reasonable berarti auditor memberikan opini true and fair terhadap laporan
keuangan,namun pada praktek yang sesungguhnya terdapat beberapa alasan yang
tidak dapat dikontrololeh auditor sehingga auditor tidak dapat memberikan opini
tersebut”
“Material misstatement atau risiko salah saji berarti auditor tidak memiliki
keraguan dalammenentukan apakah dalam laporan keuangan tersebut tidak
terdapat kesalahan atau terdapatkesalahan, dan apabila terdapat kesalahan auditor
harus mengemukakan kesalahan tersebutdan tidak memberikan opini true and fair”

Risiko dalam leVel laporan keuangan dan level asersi:


 risiko salah saji material pada tingkat laporan keuangan mengacu pada risiko
salahsaji material yang berhubungan erat atas laporan keuangan secara
keseluruhan dan berpotensi mempengaruhi banyak pernyataan.
 risiko salah saji material pada tingkat asersi merujuk risiko salah saji
material daritransaksi indiidu, saldo akun, dan pengungkapan. risiko salah
saji material padatingkat asersi terdiri dari dua komponen! inherent risk dan
control risk.
Risiko salah saji material:
 Inherent Risk
kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap suatu salah
saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan prosedur
struktur pengendalian intern yang terkait. penilaian Inherent Risk merupakan
pertimbangan mengenai hal - hal yang mungkin memiliki dampak yang
mendalam terhadap asersi - asersi untuk semua atau banyak akun dan hal -
hal yang hanya berkaitan dengan asersis pesifik untuk suatu akun spesifik.
Inherent Risk dapat lebih besar untuk beberapa asersi daripada untuk asersi -
asersi lainnya. Inherent Risk muncul secara independent dari audit laporan
keuangan. Oleh karena itu, auditor tidak dapat mengubah tingkatactual dari
Inherent Risk. Akan tetapi, auditor dapat mengubah tingkat Inherent Risk
yang dinilai.
 Control Risk
Control risk adalah risiko terjadinya salah saji material dalam suatu asersi
yang tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh struktur
pengendalian internentitas.

Risiko dalam audit ISA 315:


 Audit risk
Risiko yang diungkapkan secara pantas oleh auditor atas pendapatnya
terhadap laporan keuangan ketika laporan keuangan tersebut mengalami
salah saji.

 Business risk
Risiko yang dihasilkan dari kondisi signifikan, keadaan, syarat dan
ketentuan yang berlaku, tindakan - tindakan, atau tidak adanya tindakan
yang dapat memberikan efek negatif pada kemampuan perusahaan untuk
meraih strategi objekti dan pengaplikasiannya, atau dalam pengaturan
strategi yang kurang tepat.

1.3 RISIKOPERDAGANGAN ELEKTRONIK


 Pertukaran data elektronik adalah sebuah sistem komunikasi informasi
komputer-ke-komputer yang saling terhubung untuk dokumen-dokumen
bisnis yang terstandarisasi di batas-batas organisasi.

 Terdapat enam area faktor risiko:


1. Tercurinya akses informasi.
2. Hilangnya integritas data.
3. Kurang lengkapnya transaksi.
4. Tidak tersedianya sistem EDI.
5. Ketidakmampuan untuk mengirimkan transaksi.
6. Kurangnya pedoman hukum.

Risiko Kecurangan Managemen


Terdapat 3 (tiga) elemen fraud:
1. Kondisi yang memungkinkan terjadinya kecurangan managemen.
2. Motivasi yang dapat melandasi terjadinya kecurangan.
3. Tingkah laku managemen yang dapat mendorong
managemen untuk melakukan tindak kecurangan.

Membuat Rencana Penentuan Risiko


Fondasi penentuan risiko tercakup dalam definisi kontrol internal yang
memiliki tiga tujuan utama, yaitu :
o Efektifitas dan efisiensi operasi.
o Keandalan pelaporan keuangan.
o Keataatan terhadap hukum dan regulasi yang berlaku.
Auditor memulai pemeriksaan dengan mengidentifikasi tujuan operasional,
keuangan, dan ketaatan untuk operasi tertentu.

Metode-metode Analitis
1. Pembuatan bagan alir (Flowchart).
2. Kuesioner kontrol internal.
3. Analisis matriks.
4. Metodologi Ilustratif COSO.
5. Metode Courtney.

Pembuatan Bagan Alir


 Adalah sebuah metode analisis efisiensi dan kontrol operasi.
 Bagan alir adalah penyajian grafik dua dimensi dari sebuah operasi
dalam hal aliran aktivitas melalui proses.
 Bagan tersebut memungkinkan auditor untuk melakukan observasi
tentang metode, risiko, dan kontrol.
Kuesioner Kontrol Internal
 Kuesioner adalah sebuah sarana untuk mendapatkan informasi tentang
fungsi yang akan disurvei dan segera diaudit.
 Terdapat kuesioner yg biasa digunakan auditor dikenal sebagai kuesioner
kontrol internal.
Kontrol Preventif & Detektif
 Kontrol preventif adalah mencegah kejadian yg tidak diinginkan.
 Contoh: kata sandi & modem
 Kontrol detektif adalah mendeteksi sehingga tindakan korektif dapat
dilakukan.
 Contoh: laporan pengamanan harian.
Metodologi Ilustratif COSO
 Perangkat evaluasi ini berisi dua jenis umum perangkat yaitu perangkat
komponen dan lembar kerja penentuan risiko dan aktivitas kontrol.
 Perangkat komponen dirancang untuk mengevaluasi setiap komponen
dalam struktur entitas.
 Lembar kerja penentuan risiko dan aktivitas kontrol digunakan untuk
menilai tujuan-tujuan khusus, risiko, dan kontrol.

Metode Courtney
 Adalah suatu teknik penilaian yg menarik dan sederhana sehubungan
dengan biaya kontrol dikembangkan oleh Robert Courtney saat ia
bergabung dalam Divisi Sistem Komunikasi IBM.
 Teknik tersebut melibatkan perhitungan yang menempatkan nilai uang
ke risiko potensial dan estimasi terbuat dari frekuensi yang bersama
dengan risiko bisa menciptakan kesulitan.

Anda mungkin juga menyukai