Anda di halaman 1dari 6

Analisia Saham

Dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisa merupakan bentuk baku dari kata
analisis yang merupakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya. Analisis juga bisa diartikan sebagai penelaahan atau penguraian suatu bagian dan
mencari hubungan antarbagian untuk bisa memperoleh konsep secara keseluruhan.

Jadi analiss saham adalah membedah atau menelaah suatu saham perusahaan tertentu
untuk mengetahui dan menilai kinerja perusahaan tersebut selama beberapa periode.

Analisis ini dilakukan supaya kita mendapatkan gambaran mengenai masa depan
pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan. Untuk melakukannya ada sekitar 2
pendekatan yang kita bisa lakukan, yaitu adalah analisa fundamental dan analisa teknikal.

1.1 Analisa Saham Fundamental

Analisa saham fundamental secara prinsip sifatnya umum terhadap kinerja perusahaan
atau emiten saham. Beda dengan analisa teknikal yang lebih spesifik terhadap historis harga
saham. Pada analisa ini hal-hal mendasar dan kinerja perusahaan seperti sentimen yang akan
menggerakkan harga saham itu akan dipertimbangkan.

Contohnya seperti kinerja keuangan, potensi industri ke depan, tingkat persaingan usaha,
sampai analisis pasar makro dan mikro. Analisa fundamental ini cocok digunakan sebagai bahan
pertimbangan investor yang fokus investasinya itu jangka panjang karena lingkup analisanya itu
lebih umum. Ada dua pendekatan dalam analisa fundamental ini yaitu top down dan bottom up.

Analisa saham fundamental akan sama pentingnya dengan analisa teknikal. Begitu juga
dengan mengisi survey internal yang akan sangat penting bagi kemajuan platform Kami. Maka
kalian bisa mengisinya agar bisa ikut serta dalam pengembangan platform GIC.

Pendekatan analisis fundamental bottom-up

Analisis fundamental bottom up adalah kebalikan dari analisis top-down yang melihat gambaran
umum perusahaan jasa. Analisa ini membutuhkan investor untuk melihat kinerja perusahaan
secara rinci. Misalnya kita akan langsung melihat laporan keuangan perusahaan serta daya saing
usaha. Pendekatan yang satu ini akan membuat investor melakukan pendalaman terhadap kinerja
suatu perusahaan.
Pendekatan analisis fundamental top-down

Menggunakan analisa fundamental top down akan membantu investor dalam melihat
kinerja perusahaan secara umum. Prinsip yang dipegang dalam analisa ini adalah apabila
perusahaan bekerja dengan baik secara umum maka komponen perusahaan juga akan dianggap
baik.

Dilihat dari Fundsupermart, ada sekitar 4 poin pertimbangan dalam pendekatan ini, yaitu
kondisi makro ekonomi dalam negeri, kondisi makro ekonomi global, fundamental perusahaan,
dan prospek pertumbuhan per sektor usaha. Apabila keempat poin itu memberikan gambaran
yang positif maka perusahaan itu dianggap memiliki prospek kerja masa depan yang baik.

Tujuan Analisa Fundamental

Tujuan akhirnya adalah untuk mencapai angka yang dapat dibandingkan oleh investor
dengan harga sekuritas saat ini untuk melihat apakah sekuritas itu undervalued atau overvalued.
Metode analisis stok ini dianggap berbeda dengan analisis teknis, yang memperkirakan arah
harga melalui analisis data pasar historis seperti harga dan volume.

Semua analisis stok mencoba menentukan apakah sekuritas dinilai dengan benar dalam
pasar yang lebih luas. Analisis fundamental biasanya dilakukan dari perspektif makro ke mikro
untuk mengidentifikasi sekuritas yang tidak dihargai dengan benar oleh pasar. Analis biasanya
mempelajari, secara keseluruhan, keadaan ekonomi dan kekuatan industri spesifik sebelum
berkonsentrasi pada kinerja masing-masing perusahaan untuk sampai pada nilai pasar yang adil
untuk saham.

Cara Kerja Analisa Fundamental

Analisis fundamental menggunakan data publik untuk mengevaluasi nilai suatu saham atau jenis
keamanan lainnya. Misalnya, seorang investor dapat melakukan analisis fundamental pada nilai
obligasi dengan melihat faktor-faktor ekonomi seperti suku bunga dan keadaan ekonomi secara
keseluruhan, kemudian mempelajari informasi tentang penerbit obligasi, seperti kemungkinan
perubahan peringkat kreditnya.

Untuk saham, analisis fundamental menggunakan pendapatan, pendapatan, pertumbuhan masa


depan, laba atas ekuitas, margin keuntungan, dan data lainnya untuk menentukan nilai dasar
perusahaan dan potensi pertumbuhan di masa depan. Semua data ini tersedia dalam laporan
keuangan perusahaan.

1.2 Analisis Teknikal

Analisa teknikal melakukan pendekatan secara lebih teknis daripada analisa fundamental.
Analisa teknikal ini merupakan cara menganalisis harga saham di pasar modal menggunakan
perangkat statistik. Bentuknya bisa seperti grafis history harga dan rumus matematik.

Analisis ini dilakukan supaya investor bisa mengetahui kondisi pasar saat ini
menggunakan harga di masa lalu dan juga memberikan gambaran tentang bagaimana harga
saham di masa mendatang. Sama seperti analisa fundamental, analisa teknikal juga berguna
untuk investor jangka panjang.

Karena dalam perspektif investor, analisis ini akan membantu mereka menentukan kapan
saat yang pas untuk membeli saham. Sedangkan untuk trader analisa ini cocok untuk digunakan
sebagai acuan dalam menentukan saham yang bisa menghasilkan uang dalam jangka pendek.

Karena sifatnya teknis dengan pergerakan yang cepat, analisa ini lebih sering digunakan
oleh trader. Berbeda dengan analisa fundamental yang sering dipakai oleh investor jangka
panjang. Analisa saham ini bisa menunjukkan grafik harga saham, support dan resistance, waktu
yang tepat untuk melakukan jual beli, dan tren yang sedang terjadi.

Prinsip Dasar (Asumsi) dalam Analisis Teknikal

Dalam analisis teknikal ini terdapat beberapa prinsip dasar atau asumsi. Asumsi tersebut
harus dipegang kuat oleh para pemakainya.

Hal tersebut dikarenakan beberapa asumsi ini merupakan dasar dari analisis teknikal.

Berikut ini merupakan beberapa prinsip dasar atau asumsi dalam analisis teknikal.

1. Market Price Discounts Everyting

Prinsip dasar dalam analisis teknikal yang pertama adalah bahwa semua hal yang
dapat mempengaruhi harga baik dari segi fundamental, politik, ekonomi, dan lain
sebagainya sudah tercermin dalam pergerakan harga di pasar.
2. Price Moves in Trend
Prinsip dasar analisis teknikal yang selanjutnya adalah price moves in trend.
Maksudnya adalah harga akan selalu bergerak dengan tren atau pola tertentu. Dan pola
pergerakan harga tersebut akan terus berkelanjutan sampai dengan adanya tanda – tanda
yang menunjukan tren tersebut akan berakhir atau berbalik arah.
3. History Repeats Itself
Prinsip dasar yang ke-3 adalah pergerakan harga yang terjadi di masa lalu menjadi
pedoman atau acuan untuk mengambil keputusan transaksi.

Data historis bisa dipakai untuk melakukan forecasting data atau harga di masa yang akan
datang. Hal tersebut diakrenakan terdapat faktor psikologis para pelaku pasar yang secara
umum mempunyai sifat konstan.

Cara Analisa Saham Teknikal

Berbicara mengenai analisa saham teknikal, ada kemungkinan kita tertarik untuk
menganalisa saham Telkom. Namun kita harus menunggu sampai kamu benar-benar mengerti
mengenai analisa saham karena tujuan dari analisa ini adalah menentukan kapan waktu yang
tepat untuk kita memperjualbelikan saham. Bukan hanya itu kita juga bisa menentukan entry
point dan exit point serta mengetahui trend saham.

1. Moving average convergence/divergence (MACD)


Indikator lainnya adalah Moving Average Convergence or Divergence yang akan
memberikan gambaran hubungan antara dua rata-rata harga dalam tren harga aset. Karena
mudah digunakan dan juga fleksibel banyak trader yang menggunakan indikator ini.
Biasanya indikator ini tidak hanya digunakan untuk melihat tren tapi juga momentum di
pasar saham, komoditas, valuta asing, atau obligasi.
2. Relative strength index
Relative strength index merupakan salah satu indikator di dalam analisa saham
teknikal yang bisa digunakan untuk mengukur besarnya volatilitas harga suatu aset.
Dengan begitu kita bisa mengevaluasi Apakah aset yang masuk sudah berada dalam
posisi yang jenuh beli atau jual.
3. Divergence
Divergence adalah jenis lain dari MACD di analisis teknikal. Apabila garis
MACD membentuk titik tertinggi dan terendah yang berseberangan dengan titik paling
tinggi dan rendah suatu aset maka ini disebut dengan divergensi. Namun bila dua posisi
terendah pada garis MACD berkorespondensi dengan dua garis paling rendah di harga
aset maka itu adalah bullish.
4. Crossover
Crossover bisa kita katakan sebagai kemampuan untuk melihat garis trend MACD
jika dibandingkan dengan garis sinyal lainnya. Apabila garis ini berada di bawah garis
sinyal maka harga aset berada di zona bearish. Hal ini artinya tidak harus cepat-cepat
melepaskan asetnya.
5. Bollinger band
Bollinger band merupakan indikator yang cukup populer karena trader
mengatakan kalau indikator ini bisa menjadi kunci dasar untuk mereka supaya bisa
mendapatkan profit. Indikator ini akan menunjukkan batas relatif naik turunnya harga
dengan bentuk garis yang ditarik di dalam dan di sekitar pergerakan harga yang sedang
diperjualbelikan. Bollinger band ini memiliki 3 garis yang akan bergerak mengikuti
pergerakan harga, yaitu upper band, middle band, dan lower band.
6. Oscillator
Teknikal saham memiliki 2 indikator yaitu overlays dan oscillator. Contoh dari
overlay adalah Moving Average dan juga bollinger brands. Sedangkan oscillator adalah
MACD atau RSI. Oscillator ini muncul secara terpisah di grafik pergerakan harga dan
menjadi penentu atau berhentinya sebuah trend.
Oscillator ini adalah alat teknikal analisis yang bisa membangun band tinggi dan
rendah diantara dua nilai yang ekstrem. Bukan hanya itu itu kita juga bisa membangun
indikator trend yang berfluktuasi dengan batas-batas. Leader bisa menggunakan indikator
ini supaya bisa menentukan kondisi overbought atau oversold jangka pendek.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gicindonesia.com/jurnal/artikel/analisa-saham

https://kamus.tokopedia.com/a/analisa-fundamental/

https://mastahbisnis.com/analisis-teknikal-technical-analysis/

Anda mungkin juga menyukai