PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
2
II. PEMBAHASAN
3
Analisis Teknikal memiliki beberapa kegunaan / manfaat di dalam trading
antara lain:
Motto dasar yang bisa digunakan dalam analisis ini adalah “buy low sell high”
atau“buy high sell higher”. Ibarat pedagang, pengguna analisis diharapkan bisa
membeli saham dengan harga rendah dan menjual dengan harga yang lebih tinggi.
Atau jika harga beli sudah terlanjur tinggi, mereka bisa menjualnya dengan harga yang
lebih tinggi. Intinya didalam setiap transaksi diharapkan mendapatkan keuntungan.
4
2.4 PERBEDAAN ANALISI FUNDAMENTAL DENGAN ANALISIS
TEKNIKAL
ANALISIS FUNDAMENTAL
ANALISIS TEKNIKAL
Line chart adalah graflk yang paling sederhana yang digambarkan sebagai garis
yang menghubungkan harga-harga penutupan. Misalnya: dalam beberapa hari
berturut-turut perdaganga'n ditutup pada harga 100, 200, 150, 250. Maka, level-
level harga tersebut dihubungkan dengan garis lurus. Dengan grafik ini kita bisa
melihat pergerakan harga secara umum dalam satu periode waktu tertentu.
Contohnya sebagai berikut :
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
B
AR CHART (BATANG)
Bar chart adalah sekumpulan daftar kegiatan yang disusun dalam kolom arah
vertikal, dan kolom arah horisontal menunjukkan skala waktu. Bar chart sedikit
lebih rumit daripada line chart. Chart jenis ini memberikan informasi mengenai
harga pembukaan, penutupan, harga tertinggi dan terendah dalam satu periode
waktu tertentu. Karena memiliki informasi tersebut, chart ini juga disebut dengan
OHLC chart (Open-High-Low-Close). Berikut ini bentuk dasar dari bar chart:
6
Ujung
bawah dari chart ini adalah harga terendah yang pernah diperdagangkan dalam
periode waktu tertentu, sedangkan ujung atasnya adalah harga tertingginya. Garis
vertikalnya mewakili range (rentang) harga dalam periode waktu tersebut. Garis
horizontal kecil yang berada di sebelah kiri adalah harga pembukaan sedangkan
yang berada di sebelah kanan merupakan harga penutupannya.
Secara sederhana bisa kita katakan bahwa satu bar merupakan satu periode
waktu, baik itu satu bulan, satu minggu, satu hari, satu jam, atau bahkan satu
menit. Tergantung pada kerangka waktu berapa lama kita plot chart tersebut.
Berikut contoh dari bar chart :
7
3. CANDLESTICK CHART (LILIN)
Biasanya,
body dari candlestick chart ini berwarna putih-hitam. Jika body-nya berwarna
putih maka harga open-nya berada di bawah. Sebaliknya, jika body berwarna
hitam maka harga open berada di atas. Jadi, body itu sendiri menggambarkan jarak
antara harga pembukaan dengan penutupan dalam satu periode waktu tertentu.
Akan tetapi, jika menganggap warna hitam dan putih ini kurang “Stylish”, atau
kurang menarik, maka bisa menggantinya dengan warna yang disukai. Kombinasi
warna lain yang sering digunakan misalnya adalah merah untuk bear candle dan
biru/hijau untuk bull candle. Contoh candlestick chart di grafik sebagai berikut.
8
Beberapa bentuk dalam candlestick chart sebagai berikut :
Perbedaan bentuk body antara long body dengan short body, di mana pada
short body rentang kisaran harga pembukaan dengan penutupan lebih sedikit
dibandingkan dengan long body. Semakin panjang body dari candlestick tersebut,
menunjukkan bahwa harga penutupan lebih tinggi dibandingkan dengan harga
pembukaan. Sementara itu, warna putih, menunjukkan adanya tekanan permintaan
atau pembelian yang lebih besar dan warna hitam menunjukkan adanya tekanan
penjualan.
b) Marubozu
c) Long Shadow
9
Shadow dapat diartikan sebagai “ekor” dari suatu body candlestick. Ukuran
shadow yang lebih panjang ke atas (upper shadow) maupun ke bawah (lower
shadow). Long upper shadow menunjukkan bahwa transaksi didominasi oleh
pembeli. Sehingga membuat harga semakin meningkat. Long lower shadow
menunjukkan sebaliknya, bahwa harga didominasi oleh penjual, sehingga
membuat harga saham semakin menurun.
d) Doji
Pola grafik dan analisis teknikal dapat membantu menentukan siapakah yang
memenangkan perdagangan, memperbolehkan trader dan investor untuk memposisikan
diri mereka. Analisis pola grafik dapat digunakan untuk membuat peramalan jangka
pendek dan jangka panjang. Data yang digunakan bisa intraday, harian, mingguan atau
bulanan dan polanya bisa sependek satu hari atau sepanjang beberapa tahun.
10
Tren cenderung naik atau uptrend adalah keadaan dimana pergerakan harga
cenderung meningkat secara terus menerus, maka pasanglah posisi beli pada saat
harga mulai beranjak naik / meningkat. Sedangkan ketika tren cenderung menurun
atau downtrend adalah keadaan dimana pergerakan harga cenderung turun secara
terus menerus, maka posisi yang disarankan adalah posisi jual / cut loss pada saat
harga mulai menurun. Adapula sebuah trend dimana harga tidak naik maupun
turun, posisi seperti itu dinamakan sideways. Kondisi sideways terjadi biasanya
saat pasar bursa efek atau market diluar negeri masih tutup atau pasar yang sedang
menunggu rilis berita besar. Pada saat trend sedang sideways, disarankan untuk
tidak open (membeli) posisi.
Pola double top (pola seperti huruf M) ini terbentuk ketika terdapat perubahan
harga saham berupa kenaikan pada level tertentu, lalu turun dan kemudian naik
lagi (dengan volume perdagangan yang lebih kecil) menyamai level tertinggi
sebelumnya dan menurun kembali. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar telah dua
11
kali gagal sampai menembus tingkat harga terendah sebelumnya, sehingga
mengindikasikan tren pergerakan harga saham akan menurun lebih tajam. Pola
double top memberikan sinyal untuk melakukan aksi jual. Sebaliknya pola double
bottom (pola seperti huruf W) memberikan sinyal bagi investor untuk melakukan
aksi beli.
Metode analisis teknikal saham triangle (pola kurva segitiga) dibagi menjadi
dua, yaitu Ascending Triangle (segitiga menaik) dan Descending Triangle
(segitiga menurun). Ascending triangle terjadi ketika terdapat beberapa puncak
yang sama tingginya, dengan beberapa lembah yang semakin naik, memberikan
sinyal untuk melakukan aksi beli. Hal ini dikarenakan harga saham diprediksi
akan naik terus. Sebaliknya descending triangle terbentuk ketika ada beberapa
lembah yang sama rendah, dengan beberapa puncak yang semakin menurun. Hal
ini menunjukkan jika harga menembus garis batas bawah disertai dengan
peningkatan volume perdagangan, maka akan memberikan sinyal untuk
melakukan aksi jual, karena harga saham diprediksi akan turun terus.,
Pola ini terbentuk ketika terdapat puncak tertinggi dengan puncak di sebelah
kanan dan kirinya yang lebih rendah, sehingga seolah-oleh membentuk bagian
kepala dan bahu kanan kiri. Analisis teknikal saham Head dan shoulder
memberikan sinyal untuk jual karena diperkirakan harga akan terus menurun.
Garis leher (neckline) digambarkan dengan menarik garis lurus dari bagian paling
bawah kedua bahu untuk mendapatkan suatu sinyal kapan aksi jual dilakukan. Jika
dari analisis harga saham, pergerakan harga saham (bahu kanan) menembus garis
leher dari atas ke bawah (piercing the neckline), inilah sinyal untuk segera menjual
saham untuk mengurangi kerugian (cut loss). Head dan shoulder dapat terjadi
secara terbalik (Inverse Head dan Shoulder), dua bahu dan kepala mengarah ke
bawah. Garis leher terbentuk dengan menarik garis lurus di atas kedua bahu. Jika
pola itu terbentuk dan kurva harga dibahu kedua (bahu kanan) menembus garis
leher dari bawah ke atas, maka itu adalah sinyal untuk beli karena ada
12
kecenderungan perubahan harga saham di mana harga bakal terus naik. Bentuk
dan ukuran Head dan Shoulder maupun Inverse Head dan Shoulder ini dapat
bervariasi, kurva ini bisa dalam jangka waktu yang pendek dan panjang, bisa
mendatar atau memiliki kemiringan tertentu.
Garis support adalah garis batas bawah di mana terdapat kecenderungan harga
akan naik. Pada garis ini terdapat keadaan di mana permintaan lebih besar dari
penawaran dan akan menyebabkan harga cenderung akan naik. Garis resistance
adalah garis batas atas di mana terdapat kecenderungan harga akan turun. Pada
garis ini terdapat keadaan di mana permintaan lebih kecil dari penawaran dan akan
menyebabkan harga cenderung akan turun.
Bila garis support (breakdown) dapat ditembus oleh pergerakan harga, secara
otomatis garis support tersebut menjadi garis resistance, dan mencari/membuat
garis support baru. Sebaliknya jika garis resistance (breakout) dapat ditembus
oleh pergerakan harga, maka garis tersebut akan berubah menjadi garis support
dan mencari/membuat garis resistance baru.
1. Scalper
Scalper ini bisa di katakan adalah sebutan kepada para trader yang selalu
melakukan scalping. Scalping sendiri berasal dari kata scalp dimana itu adalah
sebutan dari lompatan kutu atau lompatan kecil. Sesuai dengan arti dari lompatan
tersebut, maka para trader lebih sering melakukan lompatan kecil. Seperti
membuka posisi dan dengan cepat menutupnya kembali setelah profit. Dimana
scalper mempunyai target 10-15 pips per transaksi (kecil). Biasanya timeframe
yang di gunakan ada di kecil, antara 1 menit sampai dengan 15 menit. Jarang
sekali menggunakan Stop Loss, jadi kalau pergerakan tidak sesuai dengan rencana
langsung aja di cut loss. Risiko tipe ini sangat tinggi.
13
Tipe Intraday ini adalah untuk para trader yang membuka dan menutup
posisi trasaksi mereka pada hari yang sama. Jadi bisa di katakan kalau mereka
akan menutup target mereka hanya dalam sehari saja, ini disebut juga dengan
trader harian. Target keuntungan yang di inginkan trader harian ini adalah 50-100
pips (keuntungan sedang). Jadi jika hari ini belum tercapai maka bisa di lanjutkan
hari selanjutnya. Tidak lebih sampai satu minggu. seringkali melakukan set forget
dengan tetapkan Stoploss dan Take Profit Target. Risiko tipe ini tidak terlalu
tinggi.
Swinger bisa disebut juga dengan long term trader. Sesuai dengan namanya
long term, tipe trader ini biasa membuka posisi dengan kurun waktu target yang
panjang. Jadi mereka bisa hold posisi mereka dari minggu bahkan berbulan-bulan.
Adapun target mereka adalah 300-500 pips dalam posisinya (keuntungan tinggi).
Untuk time frame yang di gunakan mereka sering dengan hari (Day), Mingguan
(Week) sampai Bulanan (Month). Mereka bakal seringkali menggunakan stoploss.
Karena sama seperti day trader, mereka sering melakukan set forget. Risiko tipe
ini rendah sampai sangat rendah.
14
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Analisis Teknikal bisa digunakan pada semua produk keuangan yang memiliki
data harga. Mulai dari saham, forex, komoditas, futures, dan sebagainya Analisis
Teknikal selalu menggunakan grafik (chart) untuk melakukan analisisnya. Terdapat
tiga jenis grafik yang biasa digunakan oleh para chartis (pengguna analisis teknikal),
yaitu line chart, bar chart, dan candlestick chart. Berbeda halnya dengan analisis
fundamental yang lebih banyak menggunakan data-data keuangan perusahaan dan
faktor ekonomi dari eksternal perusahaan, untuk analisis teknikal lebih banyak
menganalisis grafik pergerakan harga saham dan volume perdagangan historis.
Pergerakan tersebut akan membetuk suatu pola yang berulang atau tren, sehingga
diprediksi pola yang sama akan terjadi di masa depan. Analisis teknikal sangat
membantu dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi jangka pendek, sedangkan
untuk berinvestasi jangka panjang dibutuhkan suatu analisis yang lebih kompleks
untuk jangka panjang, tentunya analisis fundamental merupakan solusinya. Analisis
teknikal tidak menjanjikan 100 % para trader akan selalu sukses atau mendapat
keuntungan, karena analisis teknikal hanyalah suatu teknik analisis yang membantu
dalam trading.
16
DAFTAR PUSTAKA
Refrensi Utama:
Adi Widiatmika. I.B ,dkk. 2018. E-Book Istock Class Weekends. Denpasar. [E-Book]
Rencana Sari Dewi, G.A dan Diota Prameswari Wijaya. 2017. Investasi Dan Pasar
Modal Indonesia. Singaraja: Rajawali Pers
Refrensi Lain:
Dwikun. 2016. Pola Double Bottom dan Double Top. [Online]. Tersedia:
https://forexstarmoon.com/artikel/forex/Pola-Double-Bottom-dan-Double-Top/. Diakses
pada 9 Maret 2019
Trijuni, Eko. 2018. Bagaimana Cara Membaca Hasil Backtest Strategi Forex.
[Online]. Tersedia : http://www.foreximf.com/blog/bagaimana-cara-membaca-
hasil-backtest-strategi-forex/. Diakses pada 8 Maret 2019
_______. 2013. Mengenal Trend Line (Uptrend, Downtrend, Sideways). [Online]. Tersedia:
https://www.seputarforex.com/belajar/sekolah/sd/kelas5/mengenal_trend_line.php.
Diakses pada 10 Maret 2019
17
_______. Jenis-Jenis Trader Berdasarkan Prilakunya Dalam Menghadapi Market
Forex. [Online]. Tersedia : https://forexindonesia.org/tutorial-forex/jenis-jenis-
trader.html. Diakses pada 10 Maret 2019
18