Anda di halaman 1dari 18

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebelum para investor mengambil keputusan untuk berinvestasi saham di


pasar modal, sebaiknya ada beberapa analisis yang penting investor lakukan.
Alasannya agar investor tersebut tidak mengalami kerugian yang cukup besar dan
mampu meminimalkan resiko jika berinvestasi. Secara garis besar, investor dapat
melakukan dua bentuk analisis saham yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
Analisis fundamental merupakan suatu analisis saham yang dapat dilakukan secara
top-down dimulai dari analisis makro ekonomi, analisis industri, dan analisis
perusahaan, dimana analisis ini sering digunakan oleh para akademisi. Sedangkan
analisis teknikal mendasarkan diri pada pola-pola pergerakan saham dari waktu ke
waktu, dimana teknik ini biasanya sering digunakan oleh praktisi atau trader. Pada
pembahasan ini akan berfokus pada analisis teknikal.

Analisis Teknikal biasanya digunakan untuk membantu keputusan jual beli


dalam trading. Secara umum analisis teknikal atau technical analysis dikenal sebagai
teknik analisa yang menganalisa fluktuasi harga dalam rentang waktu tertentu. Dari
pergerakan harga tersebut trader mengamati pola-pola tertentu yang dapat dipakai
sebagai dasar untuk melakukan pembelian atau penjualan. Umumnya pengguna
analisis teknikal adalah trader yang ingin memanfaatkan fluktuasi harga untuk
mendapatkan keuntungan. Analisis teknikal bisa digunakan pada semua produk
keuangan yang memiliki data harga. Mulai dari saham, forex, komoditas, futures, dan
sebagainya

Analisis teknikal selalu menggunakan grafik (chart) untuk melakukan


analisisnya. Maka dari itu, trader yang murni berpegang pada aspek teknikal saja
disebut dengan Chartist. Dulu grafik harga dibuat sendiri oleh trader. Untunglah
sekarang sudah banyak software yang memudahkan trader, bisa menampilkan grafik
harga secara realtime. Biasanya tiap produk online trading memiliki software sendiri
yang digunakan untuk analisis teknikal. Pergerakan harga saham dapat digambarkan
sebagai grafik. Ada banyak jenis grafik yang bisa dipakai. Grafik juga memuat harga
pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah.
1
1.2 Rumusan Masalah

Dari latarbelakang masalah diatas didapatkan beberapa rumusan masalah


yakni:

1. Apa pengertian dari analisis teknikal ?


2. Apa manfaat dari analisis teknikal ?
3. Apa asumsi dasar dan motto dalam analisis teknikal ?
4. Bagaimanakah perbedaan dari analisis fundamental dengan analisis teknikal ?
5. Bagaimanakah jenis-jenis chart ?
6. Bagaimanakah pola-pola tren grafik ?
7. Apa saja jenis-jenis trader ?

1.3 Tujuan

Dari hasil perumusan masalah penulis ingin mendapatkan tujuan dari


pembuatan makalah ini ialah:

1. Untuk mengetahui secara rinci pengertian dari analisis teknikal


2. Untuk mengetahui manfaat dari analisis teknikal
3. Untuk mengetahui asumsi dasar dan motto dalam analisis teknikal
4. Untuk mengetahui perbedaan dari analisis fundamental dengan analisis teknikal
5. Untuk mengetahui jenis-jenis chart
6. Untuk mengetahui pola-pola tren grafik
7. Untuk mengetahui jenis-jenis trader

2
II. PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ANALISIS TEKNIKAL

Analisis Teknikal atau Technical Analysis adalah teknik analisa yang


menganalisa fluktuasi harga dalam rentang waktu tertentu. Analisis teknikal dapat
didefinisikan juga sebagai analisis sekuritas dengan menggunakan grafik harga dan
volume historis. Analisis sekuritas yang dimaksud adalah pergerakan grafik harga
saham, obligasi, option, future, dan instrumen keuangan lain. Analisis harga saham dan
volume perdagangan adalah sarana utama dari analisis teknikal saham dan grafik
adalah sarana untuk menampilkan data tersebut. Data volume perdagangan akan
digunakan untuk memberikan gambaran umum mengenai kondisi pasar dan akan
membantu untuk memperkirakan tren harga selanjutnya. Perubahan harga saham baik
kenaikan atau penurunan biasanya akan berkorelasi dengan kenaikan atau penurunan
volume perdagangan. Penurunan harga dari satu pola tertentu yang diikuti oleh volume
penjualan yang sangat tinggi, umumnya akan diterjemahkan bahwa pasar (saham) akan
mengalami bearish (harganya menurun). Analisis teknikal saham lebih banyak
menggunakan data-data pasar. Dari analisis harga saham tersebutlah mereka lalu
memprediksikan arah pergerakan harga saham tersebut melalui data-data yang tersaji
dalam bentuk grafik (charts).

Analisis teknikal juga menawarkan perkembangan teknik perdagangan saham


(investasi jangka pendek) berdasarkan pengamatan dan pergerakan harga serta volume
perdagangan masa lalu. Dengan membuat suatu tren atau pola atas grafik historis,
seorang investor saham bisa membuat suatu keputusan untuk membeli atau menjual
saham. Analisis ini menganggap bahwa grafik masa lalu adalah pencerminan harapan,
emosi dan konsensus pasar. Jadi, grafik ini menggambarkan perilaku investor melalui
grafik harga historis, berharap pengguna analisis ini bisa menentukan pergerakan harga
saham di masa mendatang atau setidaknya bisa menentukan kapan harus membeli atau
menjual sahamnya.

2.2 MANFAAT ANALISIS TEKNIKAL

3
Analisis Teknikal memiliki beberapa kegunaan / manfaat di dalam trading
antara lain:

1. Mendeteksi trend atau pola yang sedang dan akan terjadi

Analisis teknikal digunakan untuk menganalisis harga berdasar data harga


masa lalu. Dengan data tersebut analis mencoba untuk melihat adanya suatu trend
atau pola harga yang terjadi. Biasanya trader mengikuti pola yang terjadi.
Misalnya saat harga cenderung naik, trader membuka posisi beli. Atau sebaliknya
saat harga cenderung turun, trader membuka posisi jual. Untuk menentukan trend,
bisa dengan menggunakan tools atau indikator.

2. Membantu memberikan sinyal beli atau jual

Analisis teknikal dapat membantu trader untuk menentukan keputusan jual


atau beli. Biasanya menggunakan bantuan indikator.

2.3 ASUMSI DASAR DAN MOTTO ANALISIS TEKNIKAL

Adapun asumsi dasar dalam analisis teknikal, meliputi:


1. Harga pasar ditentukan penawaran dan permintaan;
2. Permintaan dan penawaran dipengaruhi oleh banyak faktor, baik rasional maupun
tidak;
3. Harga saham bergerak dalam tren terus-menerus dan berlangsung cukup lama,
meskipun ada fluktuasi kecil di pasar;
4. Perubahan tren disebabkan permintaan dan penawaran;
5. Pergeseran permintaan dan penawaran, tidak menjadi masalah mengapa terjadi,
dapat dideteksi lambat atau cepat melalui chart transaksi;
6. Beberapa pola chart berulang dengan sendirinya.

Motto dasar yang bisa digunakan dalam analisis ini adalah “buy low sell high”
atau“buy high sell higher”. Ibarat pedagang, pengguna analisis diharapkan bisa
membeli saham dengan harga rendah dan menjual dengan harga yang lebih tinggi.
Atau jika harga beli sudah terlanjur tinggi, mereka bisa menjualnya dengan harga yang
lebih tinggi. Intinya didalam setiap transaksi diharapkan mendapatkan keuntungan.

4
2.4 PERBEDAAN ANALISI FUNDAMENTAL DENGAN ANALISIS
TEKNIKAL

ANALISIS FUNDAMENTAL

Analisis fundamental menggunakan data-data fundamental dan factor-faktor


eksternal yang berhubungan dengan badan usaha. Data fundamental yang dimaksud
adalah data keuangan, data pangsa pasar, siklus bisnis, dan sejenisnya. Sementara data
faktor eksternal yang berhubungan dengan badan usaha adalah kebijakan pemerintah,
tingkat bunga, inflasi dan sejenisnya. Analisis fundamental akan menghasilkan
kesimpulan apakah perusahaan saham tersebut layak dibeli atau tidak.
Analisis ini memiliki horizon jangka panjang karena analisis ini menggunakan
data historis dan data masa depan berupa estimasi pertumbuhan perusahaan, estimasi
perubahan ekonomi di masa mendatang dan berbagai  jenis estimasi lainnya yang
dianggap dapat mempengaruhi kinerja dan kelangsungan usaha. Analisis fundamental
dapat digunakan untuk melakukan investasi jangka panjang dan menilai kelayakan
suatu saham. Analisis fundamental menggunakan rasio dalam menentukan harga
saham.

ANALISIS TEKNIKAL

Analisis Teknikal atau Technical Analysis adalah teknik analisa yang


menganalisa fluktuasi harga dalam rentang waktu tertentu. Dari pergerakan harga
tersebut trader mengamati pola-pola tertentu yang dapat dipakai sebagai dasar untuk
melakukan pembelian atau penjualan. Umumnya pengguna Analisis Teknikal adalah
trader yang ingin memanfaatkan fluktuasi harga untuk mendapatkan keuntungan.
Analisis Teknikal bisa digunakan pada semua produk keuangan yang memiliki data
harga. Analisis teknikal digunakan investor untuk berinvestasi jangka pendek. Mulai
dari saham, forex, komoditas, futures, dan sebagainya

Analisis Teknikal selalu menggunakan grafik (Chart) untuk melakukan


analisisnya. Maka dari itu, trader yang murni berpegang pada aspek teknikal saja
disebut dengan Chartist. Dulu grafik harga dibuat sendiri oleh trader. Untunglah
sekarang sudah banyak software yang memudahkan trader, bisa menampilkan grafik
5
harga secara realtime. Biasanya tiap produk online trading memiliki software sendiri
yang digunakan untuk Analisis Teknikal.
2.5 JENIS CHART
1. LINE CHART (GARIS)

Line chart adalah graflk yang paling sederhana yang digambarkan sebagai garis
yang menghubungkan harga-harga penutupan. Misalnya: dalam beberapa hari
berturut-turut perdaganga'n ditutup pada harga 100, 200, 150, 250. Maka, level-
level harga tersebut dihubungkan dengan garis lurus. Dengan grafik ini kita bisa
melihat pergerakan harga secara umum dalam satu periode waktu tertentu.
Contohnya sebagai berikut :

2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
B
AR CHART (BATANG)

Bar chart adalah sekumpulan daftar kegiatan yang disusun dalam kolom arah
vertikal, dan kolom arah horisontal menunjukkan skala waktu. Bar chart sedikit
lebih rumit daripada line chart. Chart jenis ini memberikan informasi mengenai
harga pembukaan, penutupan, harga tertinggi dan terendah dalam satu periode
waktu tertentu. Karena memiliki informasi tersebut, chart ini juga disebut dengan
OHLC chart (Open-High-Low-Close). Berikut ini bentuk dasar dari bar chart:

6
Ujung
bawah dari chart ini adalah harga terendah yang pernah diperdagangkan dalam
periode waktu tertentu, sedangkan ujung atasnya adalah harga tertingginya. Garis
vertikalnya mewakili range (rentang) harga dalam periode waktu tersebut. Garis
horizontal kecil yang berada di sebelah kiri adalah harga pembukaan sedangkan
yang berada di sebelah kanan merupakan harga penutupannya.

Secara sederhana bisa kita katakan bahwa satu bar merupakan satu periode
waktu, baik itu satu bulan, satu minggu, satu hari, satu jam, atau bahkan satu
menit. Tergantung pada kerangka waktu berapa lama kita plot chart tersebut.
Berikut contoh dari bar chart :

7
3. CANDLESTICK CHART (LILIN)

Dinamakan “candlestick” karena memang bentuknya mirip dengan lilin.


Nama lengkapnya adalah. “Japanese candlestick chart”, karena konon ia berasal
dari negeri Sakura, sehingga bentuk-bentuk candle-nya pun diadaptasi bahasa
Jepang. Chart jenis ini menyediakan informasi yang sama persis dengan bar chart,
hanya saja “postur" tubuhnya berbentuk kotak. Menurut praktisi analisis teknikal,
dari data yang diberikan candlestick chart yang telah terbentuk, kita bisa
memprediksi seperti apa candlestick selanjutnya yang akan terbentuk, bisa
candlestick naik atau candlestick turun.

Biasanya,
body dari candlestick chart ini berwarna putih-hitam. Jika body-nya berwarna
putih maka harga open-nya berada di bawah. Sebaliknya, jika body berwarna
hitam maka harga open berada di atas. Jadi, body itu sendiri menggambarkan jarak
antara harga pembukaan dengan penutupan dalam satu periode waktu tertentu.
Akan tetapi, jika menganggap warna hitam dan putih ini kurang “Stylish”, atau
kurang menarik, maka bisa menggantinya dengan warna yang disukai. Kombinasi
warna lain yang sering digunakan misalnya adalah merah untuk bear candle dan
biru/hijau untuk bull candle. Contoh candlestick chart di grafik sebagai berikut.

8
Beberapa bentuk dalam candlestick chart sebagai berikut :

a) Long Body dan Short Body

Perbedaan bentuk body antara long body dengan short body, di mana pada
short body rentang kisaran harga pembukaan dengan penutupan lebih sedikit
dibandingkan dengan long body. Semakin panjang body dari candlestick tersebut,
menunjukkan bahwa harga penutupan lebih tinggi dibandingkan dengan harga
pembukaan. Sementara itu, warna putih, menunjukkan adanya tekanan permintaan
atau pembelian yang lebih besar dan warna hitam menunjukkan adanya tekanan
penjualan.

b) Marubozu

Marubozu digambarkan dengan body yang penuh dan tanpa shadow


menunjukkan bahwa harga tertinggi sama dengan harga penutupan dan harga
terendah sama dengan harga pembukaan untuk Marubozu berwarna putih. Hal ini
menunjukkan bahwa pembeli mengontrol harga dari awal sampai akhir
perdagangan. Marubozu berwarna hitam menunjukkan harga terendah sama
dengan harga penutupan dan harga tertinggi sama dengan harga pembukaan,
artinya perdagangan lebih didominasi oleh penjual.

c) Long Shadow

9
Shadow dapat diartikan sebagai “ekor” dari suatu body candlestick. Ukuran
shadow yang lebih panjang ke atas (upper shadow) maupun ke bawah (lower
shadow). Long upper shadow menunjukkan bahwa transaksi didominasi oleh
pembeli. Sehingga membuat harga semakin meningkat. Long lower shadow
menunjukkan sebaliknya, bahwa harga didominasi oleh penjual, sehingga
membuat harga saham semakin menurun.

d) Doji

Doji adalah suatu gambaran dimana keadaan yang menunjukkan harga


pembukaan dengan penutupan berada di harga yang sama, sehingga candlestick
tidak memiliki body.

e) Dragonfly Doji dan Gravestone Doji

Dinamakan dragonfly doji, karena bentuknya yang menyerupai capung


dengan ekor yang lebih panjang. Ini menunjukkan bahwa harga pembukaan, harga
penutupan, dan harga tertinggi berada pada harga yang sama, sehingga
menciptakan lower shadow yang panjang / artinya, transaksi didominasi oleh
penjual. Sementara itu, gravestone doji, karena bentuknya yang menyerupai batu
nisan. Gravestone doji menunjukkan bahwa harga pembukaan, harga penutupan,
dan harga terendah adalah sama dan transaksi lebih banyak didominasi oleh
pembeli.

2.6 POLA-POLA TREN GRAFIK

Pola grafik dan analisis teknikal dapat membantu menentukan siapakah yang
memenangkan perdagangan, memperbolehkan trader dan investor untuk memposisikan
diri mereka. Analisis pola grafik dapat digunakan untuk membuat peramalan jangka
pendek dan jangka panjang. Data yang digunakan bisa intraday, harian, mingguan atau
bulanan dan polanya bisa sependek satu hari atau sepanjang beberapa tahun.

Dalam analisis teknikal, akan mempermudah dalam menganalisis dengan


menggunakan beberapa pola yang biasa digunakan.

1. Uptrend, Downtrend dan Sideways Trend

10
Tren cenderung naik atau uptrend adalah keadaan dimana pergerakan harga
cenderung meningkat secara terus menerus, maka pasanglah posisi beli pada saat
harga mulai beranjak naik / meningkat. Sedangkan ketika tren cenderung menurun
atau downtrend adalah keadaan dimana pergerakan harga cenderung turun secara
terus menerus, maka posisi yang disarankan adalah posisi jual / cut loss pada saat
harga mulai menurun. Adapula sebuah trend dimana harga tidak naik maupun
turun, posisi seperti itu dinamakan sideways. Kondisi sideways terjadi biasanya
saat pasar bursa efek atau market diluar negeri masih tutup atau pasar yang sedang
menunggu rilis berita besar. Pada saat trend sedang sideways, disarankan untuk
tidak open (membeli) posisi.

2. Moving Average (MA)

Moving Average (MA), merupakan rata-rata harga saham selama periode


waktu yang telah lalu dan kemudian di-plot ke dalam grafik beserta harga saham
aktual di pasar saat itu. Data harga yang digunakan adalah harga saham penutupan
(closing price).

Cara menganalisisnya adalah jika kurva aktual menembus kurva MA dari


bawah ke atas dengan volume perdagangan yang cukup tinggi, hal tersebut
memberi sinyal saat yang tepat untuk membeli saham. Sebaliknya, jika kurva
aktual menembus kurva MA dengan volume perdagangan tinggi dari atas ke
bawah, hal tersebut memberi sinyal untuk jual. Pergerakan harga saham berupa
kenaikan harga diikuti dengan volume perdagangan yang tinggi ditafsirkan
sebagai sinyal pasar akan membaik (bullish), sedangkan perubahan harga berupa
penurunan harga yang diikuti volume perdagangan yang tinggi ditafsirkan sebagai
sinyal pasar akan memburuk (bearish)

3. Double Top & Double Bottom

Pola double top (pola seperti huruf M) ini terbentuk ketika terdapat perubahan
harga saham berupa kenaikan pada level tertentu, lalu turun dan kemudian naik
lagi (dengan volume perdagangan yang lebih kecil) menyamai level tertinggi
sebelumnya dan menurun kembali. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar telah dua

11
kali gagal sampai menembus tingkat harga terendah sebelumnya, sehingga
mengindikasikan tren pergerakan harga saham akan menurun lebih tajam. Pola
double top memberikan sinyal untuk melakukan aksi jual. Sebaliknya pola double
bottom (pola seperti huruf W) memberikan sinyal bagi investor untuk melakukan
aksi beli.

4. Ascending dan Descending Triangle

Metode analisis teknikal saham triangle (pola kurva segitiga) dibagi menjadi
dua, yaitu Ascending Triangle (segitiga menaik) dan Descending Triangle
(segitiga menurun). Ascending triangle terjadi ketika terdapat beberapa puncak
yang sama tingginya, dengan beberapa lembah yang semakin naik, memberikan
sinyal untuk melakukan aksi beli. Hal ini dikarenakan harga saham diprediksi
akan naik terus. Sebaliknya descending triangle terbentuk ketika ada beberapa
lembah yang sama rendah, dengan beberapa puncak yang semakin menurun. Hal
ini menunjukkan jika harga menembus garis batas bawah disertai dengan
peningkatan volume perdagangan, maka akan memberikan sinyal untuk
melakukan aksi jual, karena harga saham diprediksi akan turun terus.,

5. Head dan Shoulder

Pola ini terbentuk ketika terdapat puncak tertinggi dengan puncak di sebelah
kanan dan kirinya yang lebih rendah, sehingga seolah-oleh membentuk bagian
kepala dan bahu kanan kiri. Analisis teknikal saham Head dan shoulder
memberikan sinyal untuk jual karena diperkirakan harga akan terus menurun.
Garis leher (neckline) digambarkan dengan menarik garis lurus dari bagian paling
bawah kedua bahu untuk mendapatkan suatu sinyal kapan aksi jual dilakukan. Jika
dari analisis harga saham, pergerakan harga saham (bahu kanan) menembus garis
leher dari atas ke bawah (piercing the neckline), inilah sinyal untuk segera menjual
saham untuk mengurangi kerugian (cut loss). Head dan shoulder dapat terjadi
secara terbalik (Inverse Head dan Shoulder), dua bahu dan kepala mengarah ke
bawah. Garis leher terbentuk dengan menarik garis lurus di atas kedua bahu. Jika
pola itu terbentuk dan kurva harga dibahu kedua (bahu kanan) menembus garis
leher dari bawah ke atas, maka itu adalah sinyal untuk beli karena ada
12
kecenderungan perubahan harga saham di mana harga bakal terus naik. Bentuk
dan ukuran Head dan Shoulder maupun Inverse Head dan Shoulder ini dapat
bervariasi, kurva ini bisa dalam jangka waktu yang pendek dan panjang, bisa
mendatar atau memiliki kemiringan tertentu.

6. Support dan Resistance

Garis support adalah garis batas bawah di mana terdapat kecenderungan harga
akan naik. Pada garis ini terdapat keadaan di mana permintaan lebih besar dari
penawaran dan akan menyebabkan harga cenderung akan naik. Garis resistance
adalah garis batas atas di mana terdapat kecenderungan harga akan turun. Pada
garis ini terdapat keadaan di mana permintaan lebih kecil dari penawaran dan akan
menyebabkan harga cenderung akan turun.

Bila garis support (breakdown) dapat ditembus oleh pergerakan harga, secara
otomatis garis support tersebut menjadi garis resistance, dan mencari/membuat
garis support baru. Sebaliknya jika garis resistance (breakout) dapat ditembus
oleh pergerakan harga, maka garis tersebut akan berubah menjadi garis support
dan mencari/membuat garis resistance baru.

2.7 JENIS JENIS TRADER

1. Scalper

Scalper ini bisa di katakan adalah sebutan kepada para trader yang selalu
melakukan scalping. Scalping sendiri berasal dari kata scalp dimana itu adalah
sebutan dari lompatan kutu atau lompatan kecil. Sesuai dengan arti dari lompatan
tersebut, maka para trader lebih sering melakukan lompatan kecil. Seperti
membuka posisi dan dengan cepat menutupnya kembali setelah profit. Dimana
scalper mempunyai target 10-15 pips per transaksi (kecil). Biasanya timeframe
yang di gunakan ada di kecil, antara 1 menit sampai dengan 15 menit. Jarang
sekali menggunakan Stop Loss, jadi kalau pergerakan tidak sesuai dengan rencana
langsung aja di cut loss. Risiko tipe ini sangat tinggi.

2. Intraday / Day Trader

13
Tipe Intraday ini adalah untuk para trader yang membuka dan menutup
posisi trasaksi mereka pada hari yang sama. Jadi bisa di katakan kalau mereka
akan menutup target mereka hanya dalam sehari saja, ini disebut juga dengan
trader harian. Target keuntungan yang di inginkan trader harian ini adalah 50-100
pips (keuntungan sedang). Jadi jika hari ini belum tercapai maka bisa di lanjutkan
hari selanjutnya. Tidak lebih sampai satu minggu. seringkali melakukan set forget
dengan tetapkan Stoploss dan Take Profit Target. Risiko tipe ini tidak terlalu
tinggi.

3. Swinger / Long-Term Trader (Position Trader)

Swinger bisa disebut juga dengan long term trader. Sesuai dengan namanya
long term, tipe trader ini biasa membuka posisi dengan kurun waktu target yang
panjang. Jadi mereka bisa hold posisi mereka dari minggu bahkan berbulan-bulan.
Adapun target mereka adalah 300-500 pips dalam posisinya (keuntungan tinggi).
Untuk time frame yang di gunakan mereka sering dengan hari (Day), Mingguan
(Week) sampai Bulanan (Month). Mereka bakal seringkali menggunakan stoploss.
Karena sama seperti day trader, mereka sering melakukan set forget. Risiko tipe
ini rendah sampai sangat rendah.

14
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari beberapa pembahasan terhadap rumusan masalah maka dapat disimpulkan


bahwa Analisis teknikal merupakan alat analisis sekuritas yang menggunakan grafik
harga dan volume historis. Analisis Teknikal atau Technical Analysis adalah teknik
analisa yang menganalisa fluktuasi harga dalam rentang waktu tertentu. Dari
pergerakan harga tersebut trader mengamati pola-pola tertentu yang dapat dipakai
sebagai dasar untuk melakukan pembelian atau penjualan. Umumnya pengguna
Analisis Teknikal adalah trader yang ingin memanfaatkan fluktuasi harga untuk
mendapatkan keuntungan.

Analisis Teknikal bisa digunakan pada semua produk keuangan yang memiliki
data harga. Mulai dari saham, forex, komoditas, futures, dan sebagainya Analisis
Teknikal selalu menggunakan grafik (chart) untuk melakukan analisisnya. Terdapat
tiga jenis grafik yang biasa digunakan oleh para chartis (pengguna analisis teknikal),
yaitu line chart, bar chart, dan candlestick chart. Berbeda halnya dengan analisis
fundamental yang lebih banyak menggunakan data-data keuangan perusahaan dan
faktor ekonomi dari eksternal perusahaan, untuk analisis teknikal lebih banyak
menganalisis grafik pergerakan harga saham dan volume perdagangan historis.
Pergerakan tersebut akan membetuk suatu pola yang berulang atau tren, sehingga
diprediksi pola yang sama akan terjadi di masa depan. Analisis teknikal sangat
membantu dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi jangka pendek, sedangkan
untuk berinvestasi jangka panjang dibutuhkan suatu analisis yang lebih kompleks
untuk jangka panjang, tentunya analisis fundamental merupakan solusinya. Analisis
teknikal tidak menjanjikan 100 % para trader akan selalu sukses atau mendapat
keuntungan, karena analisis teknikal hanyalah suatu teknik analisis yang membantu
dalam trading.

Besar atau tidaknya kesuksesan dalam analisis teknikal dipengaruhi oleh


kepribadian atau psikologis para trader, akan muncul banyak sekali emosional yang di
rasakan baik itu rasa takut akan rugi, serakah / tamak karena untung, kurang
perencaaan dalam take open, kurang sabar dalam menunggu, serta kurang displin.
15
3.2 Saran

Keberhasilan dalam analisis teknikal ini 95 % dipengaruhi pksikologis atau


kepribadian setiap trader/individu. Jadi untuk para trader pemula atau baru belajar,
disarankan untuk melatih diri dengan “Trading Plan” yang sangat membantu dalam
setiap pengambilan keputusan yang bijak. Penulis senantiasa menginginkan berbagai
saran/kritik dari pembaca yang kiranya dapat digunakan sebagai refleksi untuk
menyempurnakan dalam pembuatan makalah dikemudian hari.

16
DAFTAR PUSTAKA

Refrensi Utama:

Adi Widiatmika. I.B ,dkk. 2018. E-Book Istock Class Weekends. Denpasar. [E-Book]

Rencana Sari Dewi, G.A dan Diota Prameswari Wijaya. 2017. Investasi Dan Pasar
Modal Indonesia. Singaraja: Rajawali Pers

Refrensi Lain:

Dwikun. 2016. Pengertian dan Devinisi Candlestick [Online]. Tersedia:


https://forexstarmoon.com/artikel/forex/pengertian-candlestick-414160030/519/.
Diakses pada 8 Maret 2019

Dwikun. 2016. Pola Double Bottom dan Double Top. [Online]. Tersedia:
https://forexstarmoon.com/artikel/forex/Pola-Double-Bottom-dan-Double-Top/. Diakses
pada 9 Maret 2019

Trijuni, Eko. 2018. Bagaimana Cara Membaca Hasil Backtest Strategi Forex.
[Online]. Tersedia : http://www.foreximf.com/blog/bagaimana-cara-membaca-
hasil-backtest-strategi-forex/. Diakses pada 8 Maret 2019

_______. 2013. Mengenal Trend Line (Uptrend, Downtrend, Sideways). [Online]. Tersedia:
https://www.seputarforex.com/belajar/sekolah/sd/kelas5/mengenal_trend_line.php.
Diakses pada 10 Maret 2019

_______. 5 Perbedaan Jenis Doji Candlestick. [Online]. Tersedia:


https://dasarforex.com/tutorial/5-perbedaan-jenis-doji-candlestick/. Diakses Pada
8 Maret 2019
_______. Chart School, Chart Analysis, Chart Patterns. [Online]. Tersedia:
https://stockcharts.com/school/doku.php?
id=chart_school:chart_analysis:chart_patterns. Diakses pada 9 Maret 2019

_______. Saham Provit-Analisa Teknikal. [Online] Tersedia:


https://sahamprofit.co.id/analisa-teknikal/. Diakses pada 6 Maret 2019

17
_______. Jenis-Jenis Trader Berdasarkan Prilakunya Dalam Menghadapi Market
Forex. [Online]. Tersedia : https://forexindonesia.org/tutorial-forex/jenis-jenis-
trader.html. Diakses pada 10 Maret 2019

18

Anda mungkin juga menyukai