Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS

SEKURITAS

FUNDAMENTAL &
TEKNIKAL

Disusun Oleh :
1. Fatimah Yatimatul Hidayah
(171120002063)
2. Defi Nur Safitri (171120002089)
Analisis sekuritas
adalah proses menilai menganalisa suatu sekuritas yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk mengetahui karakteristik suatu sekuritas apakah sekuritas
tersebut stabil atau tidak karena sekuritas ini memiliki karakteristik mispriced
yaitu sekuritas yang harganya bisa sangat tinggi dan bisa sangat rendah. Oleh
karena itu penting untuk melakukan analisa sekuritas dengan baik dan teliti.

Dalam analisis sekuritas, ada dua pendekatan yang populer digunakan


investor, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental.
Analisis Fundamental
adalah suatu analisis sekuritas yang mendasarkan diri pada
variabel-variabel fundamental perusahaan (seperti: penjualan,
kebijakan dividen, leverage, jumlah keuntungan, dan lain sebagainya)
yang mempengaruhi harga dari sekuritas tersebut.
Dengan mempertimbangkan data-data seperti tersebut diatas,
analisis fundamental menghasilkan berupa analisis penilaian badan
usaha dengan kesimpulan apakah perusahaan tersebut sahamnya layak
dibeli atau tidak. Jika nilainya mahal atau overvalued, saham tersebut
dianggap nilainya lebih tinggi berdasarkan analisis fundamental
melalui perbandingan harga yang berlaku di pasar. Dengan kata lain
harganya sudah terlalu mahal jadi lebih baik tidak dibeli atau dijual
jika memiliki sahamnya. Sementara jika yang terjadi sebaliknya,
saham itu layak untuk dibeli dengan alasan harganya murah.
Analisis Fundamental
1. Analisis Tentang Kondisi Ekonomi.
Kondisi ekonomi dipercaya sangat mempengaruhi   harga skuritas yang
diperdagangkan di pasar modal. Oleh karenanya, kinerja ekonomi (produk
domestik bruto, tingkat inflasi, tingkat pengangguran) harus dianalisis dan
diketahui perkembangannya. Begitu pula kebijakan makroekonomi ( fiskal, dan
moneter) juga harus dicermati.
2. Analisis Industri
Dalam tahap ini investor melakukan pembandingan kinerja dari berbagai industri,
untuk mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan prospek yang paling
baik untuk dimasuki, dan nantinya berguna untuk menganalisis dan menentukan
saham-saham apa saja yang akan dimasukkan dalam portofolio yang akan
dibentuknya. Penilaian kinerja dari suatu industri dapat dilakukan dengan analisis
siklus kehidupan suatu industri, yaitu melihat pada tahap apa masing-masing
industri berada, apakah pada tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan, atau
penurunan
Analisis Fundamental
3. Analisis Perusahaan
Tidak semua perusahaan dalam industri yang mengalami
pertumbuhan mempunyai keuntungan yang tinggi. Tugas
selanjutnya setelah identifikasi industri, adalah memilih
perusahaan yang mampu menawarkan keuntungan bagi
investor. Dalam hal analisis perusahaan, analis harus
mengidentifikasi karakteristik internalnya, kualitas atau  kinerja
manajemennya serta prospek perusahaan di masa yang akan
datang
Analisis Fundamental
Analisis fundamental memiliki dua model penilaian
saham yang sering digunakan para analisis sekuritas
(Jogiyanto, 2003:89) yaitu :

 1)      Pendekatan  Present value, mencoba menaksir  present


value, dengan menggunakan tingkat bunga tertentu, manfaat
yang akan diterima oleh pemilik saham.

 2)      Pendekatan Price earning ratio, menaksir nilai saham


dengan mengalikan laba perlembar saham dengan kelipatan
tertentu.
Analisis Fundamental
 Priceearning ratio ( PER ) ini sendiri dapat dicari
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
: Harga pasar / EPS.
Untuk EPS / Earning per share ini dapat dicari
dengan rumus sebagai berikut :
: NIAT (-Deviden) / total saham
Seperti contoh :

 Net interest after tax (NIAT) Rp. 500.000.000.000,- sementara jumlah


saham ada 1 milyar dan harga pasaran saham Rp. 1500.
Carilah Price earning rationya ( PER ) ?

Jawab :
 Karena disini kita belum mengetahui EPS nya maka harus dicari terlebih
dulu EPS nya.
 EPS = NIAT (-Deviden) / total saham
 Karena deviden disini tidak diketahui berrti deviden tidak usah
dicantumkan.
 EPS     = Rp 500.000.000.000 / 1.000.000.000

            = 500
Setelah itu mencari PER
PER     = harga pasar / EPS
            = 1.500 / 500
            = 3
Analisis Teknikal
 Analisis teknikal adalah suatu metode analisis
secara statistik untuk menilai suatu saham, mata
uang, sekuritas, atau komoditi seperti minyak,
hasil tambang, hasil pertanian dan sebagainya 
berdasarkan data yang berupa pergerakan harga
(pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan)
di masa lampau. Data ini yang kemudian
digunakan untuk memprediksi harga di masa
datang (Ong, 2008).
Analisis Teknikal
Tiga prinsip yang dapat digunakan sebagai patokan dalam
memahami analisis teknikal yaitu:

1. Refleksi semua kejadian


Segala sesuatu yang terjadi yang dapat mempengaruhi baik
yang rasional maupun irrasional sudah direfleksikan dalam
harga yang terbentuk. Menguat dan melemahnya indek saham
merupakan fakta, tetapi nilai sesungguhnya suatu indek saham
ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang
tercermin pada indek saham. Jika permintaan meningkat dan
penawaran menurun  atau tetap, maka harga akan naik, dan
akan terjadi kebalikannya jika kondisi berbalik.
Analisis Teknikal
2. Tren
Harga bergerak dalam suatu tren, dan tren tidak
mungkin dimanipulasi. Jika tren bergerak ke arah
naik, tidaklah mungkin membuatnya turun, kecuali
dalam suatu titik tertentu akan terjadi puncak untuk
kemudian berbalik arah (reversal).
Analisis Teknikal
3. Selalu berulang
Aksi pasar (market action) selalu berulang,
artinya para analis teknikal percaya bahwa investor
akan mengulangi tindakan yang sama jika kondisi
pasar yang terjadi juga sama. Keadaan ini akan
dipetakan dalam suatu diagram yang populer dengan
sebutan chart.
Perbedaan Analisis Fundamental
dengan Analisis Teknikal
1. Analisa teknikal memantau pergerakan harga, sedangkan analisa
fundamental memantau faktor-faktor di luar harga itu sendiri yang
dinilai bisa mempengaruhi pergerakannya.
2. Analisa fundamental merupakan pendekatan jangka panjang. Ini bisa
disimpulkan mengingat data fundamental ekonomi paling cepat dirilis
pekanan, bahkan ada yang tempo penerbitannya bulanan, kuartalan,
hingga semesteran dan tahunan. Di sisi lain, analisa teknikal bisa
digunakan pada bermacam-macam timeframe, mulai dari hitungan
menit hingga mingguan dan bulanan.
3. Analisa teknikal biasanya digunakan pada jangka pendek dengan
tujuan “trading”, sedangkan analisa fundamental untuk jangka
panjang dengan tujuan investasi (“investing”).

Anda mungkin juga menyukai