Anda di halaman 1dari 13

. Jurnal EKSEKUTIF Volume 18 No.

2 Desember 2021

PRICE EARNING RATIO DAN MOVING AVERAGE

DALAM INVESTASI SAHAM

Erma Yuliaty, Adiati Trihastuti


Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Email : erma @untag-sby.ac.id

ABSTRAK

Dalam berinvestasi pada surat berharga saham seorang investor memerlukan dua alat
analisa yaitu analisa fundamental dan analisa teknikal. Analisa fundamental digunakan
untuk memilih saham yang berprospek. Pada salah satu analisa fundamental terdapat
pendekatan Price Earning Ratio. Price Earning Ratio adalah perbandingan antara harga
saham dengan laba per saham. Sedangkan analisa teknikal digunakan untuk mengambil
keputusan kapan masuk dan kapan keluar dari pasar. Terdapat banyak ragam di dalam
analisa teknikal, namun yang paling banyak digunakan oleh trader adalah Moving Average.
Hasil dari penelitian didapatkan hasil bahwa saham dengan PER rendah menghasilkan
rata-rata return positif sebesar +39,72% dan menghasilkan rata-rata return negatif sebesar
-21,49% sedangkan saham dengan PER tinggi menghasilkan rata-rata return positip
sebesar +27,75% dan menghasilkan rata-rata return negatif sebesar -12,60% .

Kata kunci : Saham, Return, Price Earning Ratio (PER),dan Moving Average

ABSTRACT

In investing in securities shares an investor needs two tools analysis that is fundamental and
technical analysis. analysisFundamental analysis used to select berprospek. sharesAt one
fundamental analysis is the price ratio. earningPrice ratio is earning comparisons between
stock prices with earnings per share and technical analysis used to make decisions when in
and when out of. marketThere are many and in, technical analysis the most widely used by
traders. is moving averageThe results obtained from research shows that stock with a low
yield the average return of positive + 39,72 % and produce an average return of negative -
21,49 % while stock with a high yield the average return of test + 27,75 % and produce an
average return of -12,60. percent negative

Keyword : Stock, Return, Price Earning Ratio (PER),and Moving Average

PENDAHULUAN
Dalam proses pemilihan saham seorang investor pada dasarnya memerlukan dua alat
analisa yaitu analisa fundamental dan analisa teknikal. Dalam analisa fundamental terdapat
beberapa alat analisis yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan saham tersebut
148
. Jurnal EKSEKUTIF Volume 18 No. 2 Desember 2021

antara lain melalui pendekatan Present Value dan pendekatan Price Earning Ratio (Rohana,
2014)
Di pasar terdapat saham yang mempunyai PER (Price Earning Ratio) tinggi dan
saham dengan PER (Price Earning Ratio) rendah. PER akan meningkat apabila harga saham
naik yaitu ketika siklus ekonomi recovery atau siklus expansion yang pada umumnya lebih
tinggi daripada siklus recession dan depression (Samsul 2006 ; 170). Sehingga pada saat
siklus ekonomi recovery PER perusahaan bisa jadi banyak yang mengalami peningkatan
sehingga PER menjadi tinggi. Dengan demikian saham dengan PER yang tinggi dapat
dipersepsikan bahwa kinerja saham tersebut memang baik demikian pula sebaliknya PER
yang rendah bisa juga dipersepkan kinerja saham tersebut lagi menurun. Oleh karena itu
pada penelitian ini akan diteliti saham dengan PER yang tinggi dan saham dengan PER yang
rendah. Didalam penelitian ini PER hanya akan digunakan untuk memilih saham sedangkan
untuk memutuskan keluar pasar dan masuk pasar serta untuk menghitung return investasi
dengan menggunakan analisa teknikal Moving Average.

LANDASAN TEORI
Pengertian Investasi
Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif
selama periode waktu yang tertentu (Hartono 2012:5).

Tujuan Investasi
Setiap investor yang melakukan investasi saham memiliki tujuan yang sama yaitu
mendapatkan capital gain yaitu selisih positif antara harga jual dan harga beli saham dan
deviden tunai yang diterima dari emiten karena perusahaan memperoleh keuntungan
(Samsul, 2006:160). Oleh karena itu investor perlu menganalisa saham agar perusahaan atau
saham yang dipilih mampu menghasilkan keuntungan sehingga dapat meningkatkan harga
saham dan juga dapat memberikan deviden.

149
. Jurnal EKSEKUTIF Volume 18 No. 2 Desember 2021

Price Earning Ratio (PER)


Ada beberapa cara untuk memilih saham yaitu dengan menggunakan analisa
fundamental dan analisa teknikal analisa fundamental mencoba memperkirakan harga saham
di masa yang akan datang dengan (i) mengestimasikan nilai faktor-faktor fundamental yang
mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang ; (ii) menerapkan hubungan variabel-
variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham (Husnan, 2015 : 275). Dalam
membuat model peramalan harga saham tersebut maka langkah yang penting adalah
mengidentifikasikan faktor-faktor fundamental seperti penjualan, pertumbuhan penjualan,
biaya, kebijakan deviden dan sebagainya yang diperkirakan akan mempengaruhi harga
saham. Analisa fundamental sangat perlu untuk memilih saham yang bagus dan prospektif.
Salah satu cara untuk memilih saham yang prospektif adalah dengan PER (Price Earning
Ratio). Teknik penggunaan PER adalah model kelipatan laba.

Faktor-faktor yang mempengaruhi PER


Analis sekuritas kadang-kadang menyukai penggunaan PER dalam menilai kewajaran
harga saham. Saham yang mempunyai PER yang tinggi mungkin dicurigai telah terlalu
tinggi harganya (Husnan, 2015:261) . Kalau PER dirumuskan sebagai Po/E1 ( ini berarti
perbandingan harga saham saat ini dengan perkiraan laba pada tahun yang akan datang),
maka rumus :
Po = D1/ (r – g) bisa dimodifikasikan sebagai :

PER = Po/E1 = [D1/(r - g)] /E1

Karena D1 = E1 (1 - b) maka

PER = [E1 (1 - b) / (r –g )]/E1

PER = (1 - b) / (r – g) (Husnan, 2015:298)

b = proporsi laba yang ditahan.

Dengan demikian (1 – b) merupakan deviden payout ratio.

r = discount rate yang relevan

g = pertumbuhan deviden
150
. Jurnal EKSEKUTIF Volume 18 No. 2 Desember 2021

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah ;

1. Rasio laba yang dibayarkan sebagai dividen, atau payout ratio (yaitu (1 - b))

2. Tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh pemodal.

3. Pertumbuhan dividen (Husnan, 2015 : 261)

Analisis Teknikal-Moving Average


Sedangkan untuk trader atau investor jangka pendek adalah dengan menggunakan
indikator trend harga saham yang merupakan analisa teknikal. Analisis teknikal pada
dasarnya merupakan upaya untuk menentukan kapan akan membeli (masuk ke pasar) atau
menjual saham (keluar dari pasar), dengan memanfaatkan indikator-indikator teknik
ataupun menggunakan analisis grafis (Husnan, 2015: 306)
Kelemahan dari analisa teknikal klasik adalah bias yang bisa sangat tinggi karena
adanya unsur subyektivitas yang membaurkan analisis kita dengan harapan akan saham
tersebut (Prabowo, Santoso, 2019:110). Selama kita memiliki posisi pada suatu saham, maka
kita akan lebih condong untuk menarik garis yang diharapkan bisa membuat kita profit besar.
Untuk itulah dibutuhkan sebuah indikator yang bisa menekan unsur subyektivitas tersebut.
Salah satu pilihan yang diharapkan bisa menjadi' wasit' yang obyektif antara kenyataan
dengan angan-angan adalah computerized technical analysis (Prabowo, Santoso, 2019:110).
Orang sering menyebutnya juga sebagai modern technical analysis, kriteria nomor satunya
adalah bisa diukur dengan pasti karena analisis teknikal modern ini hampir semuanya
menggunakan rumus matematika yang hasilnya pasti. Sehingga tidak ada celah untuk
memperdebatkan keobyektifan sinyal yang muncul, entah itu sesuai dengan harapan kita
atau tidak.
Dari sekian banyak computerized technical analysis yang klasik, indikator Moving
Average (MA) adalah indikator yang paling banyak digunakan oleh para pelaku pasar.
Karena banyak dipakai oleh pelaku pasar dalam menentukan harga (lewat pertempuran bull
dan bear di pasar), maka Moving Average bisa menjadi senjata yang sangat powerfull.
Artinya adalah indikator ini bisa sangat membantu para trader apabila digunakan dengan
optimal dimana Moving Average ini sendiri seringkali digunakan untuk menentukan arah
tren yang sedang terjadi.

151
. Jurnal EKSEKUTIF Volume 18 No. 2 Desember 2021

Strategi Menggunakan Moving Average (MA)


Sebelum membahas hal ini, perlu kita pahami terlebih dahulu model-model sederhana,
model sinyal yang ditimbulkan oleh MA ada 2 macam, model sinyal pertama, yaitu
breakout untuk sinyal buy yaitu barchart pada hari tersebut harga penutupannya (closing
price) berada di atas nilai MA-nya ((Prabowo, Santoso, 2019:111-112). Untuk model
breakout ini, biasanya periode MA yang digunakan sangat pendek. Bisa jadi hanya MA 5
hari atau 10 hari. Misal pada saham ABCD, nilai MA 5-nya adalah 1290. Maka untuk bisa
dikatakan terjadi breakout, maka saham ABCD harus ditutup (close) di atas 1290. Minimal
1 fraksi (tick) diatasnya. Sedangkan breakout untuk sinyal sell adalah sebaliknya yaitu jika
MA 5 nya 1290, maka saham ABCD harus close di bawah harga itu (Prabowo, Santoso,
2019:112).
Sinyal jenis kedua adalah perpotongan 2 garis MA. Sinyal bull didapat dari garis MA
yang Iebih pendek memotong garis MA yang Iebih panjang dari bawah ke atas. Sebaliknya
sinyal sell didapat dari garis MA yang pendek memotong garis MA yang Iebih panjang dari
atas ke bawah. Sinyal buy biasa disebut dengan golden cross. Sedangkan sinyal sell banyak
disebut sebagai death cross (Prabowo, Santoso, 2019:112).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dikarenakan bertujuan untuk
mendeskripsikan suatu variabel mandiri yang dalam hal ini adalah return saham terhadap
penggunaan analisa teknikal Moving Average (Sugiyono 2016:6).

Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling
dikarenakan data diambil secara acak terhadap 10 saham dengan PER (Price Earning Ratio)
yang dipersepsikan tinggi dan 10 saham dengan PER (Price Earning Ratio) yang
dipersepsikan rendah.

Batasan Penelitian

1. Investor berpedoman penuh pada indikator Moving Average.


152
. Jurnal EKSEKUTIF Volume 18 No. 2 Desember 2021

2. Investor mengikuti sinyal yang ditimbulkan oleh Moving Average untuk keputusan Beli
dan Jual saham.

Sampel Penelitian

Berikut inisampel dari penelitian ini antara lain :

Tabel 1. Saham dengan PER (Price Earning Ratio) Tinggi

No Nama Saham PER

1 Indocement Tunggal Perkasa Tbk 84,71

2 Vale Indonesia Tbk 43,98

3 Unilever Indonesia Tbk 41,04

4 Barito Pacific Tbk 37,34

5 Hanajaya Mandala Sampoerna Tbk 34,95

6 Bumi Serpong Damai Tbk 32,5

7 Aneka Tambang Tbk 30

8 Kalbe Farma Tbk 29,71

9 Chandra Asri Petrochemical Tbk 29,36

10 Semen Indonesia Persero Tbk 27,52

Sumber : www.idx.co.id

Tabel 2. Saham dengan PER (Price Earning Ratio) Rendah

No Nama Saham PER

1 Indika Energy Tbk 4,97

2 Sri Redjeki Isman Tbk 4,99

3 Indah Kiat Pulp and Paper Tbk 5,99

4 Waskita Karya Persero Tbk 6,63

153
. Jurnal EKSEKUTIF Volume 18 No. 2 Desember 2021

5 Indo Tambangraya Megah Tbk 6,73

6 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 7,08

7 Adaro Energy Tbk 7,28

8 Erajaya Swasembada Tbk 7,74

9 Bank Tabungan Negara Tbk 8,48

10 Bukit Asam Tbk 8,92

Sumber : www.idx.co.id

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN


Dari data yang telah didapat yaitu saham dengan PER rendah dan saham dengan PER
tinggi kemudian diproses dengan menggunakan Analisa Teknikal Moving Average untuk
mendapatkan informasi kapan waktu untuk menjual atau membeli saham dengan
memanfaatkan indikator Golden Cross (informasi untuk membeli saham) yang merupakan
perpotongan garis MA yang pendek memotong garis MA yang lebih panjang dari bawah ke
atas sedangkan indikator Death Cross (menjual saham) yang merupakan perpotongan garis
MA yang pendek memotong garis MA yang lebih panjang dari atas ke bawah. Hasil dari
pemrosesan data didapatkan hasil sebagai berikut,

Tabel 3. Hasil Return transaksi Beli dan Jual saham dengan PER Rendah selama tahun
2020 dengan menggunakan Indikator Moving Average

Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP), PER 5,99 Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) PER 4,99
Selisih Waktu
Indikator Tanggal
Harga
Return Jual Beli
Selisih Waktu
Saham Harga
(rata-rata hari) Indikator Tanggal Return Jual Beli
Saham
Jual 05/02/2020 6.575 (rata-rata hari)
Beli 30/04/2020 5.550 +15,59% 84 Jual 29/01/2020 238
Jual 12/10/2020 8.775 +58,11% Beli 27/05/2020 148 + 37,82% 118
Beli 06/11/2020 9.700 - 165 Jual 28/09/2020 196 +32,43% 120
Return +73,70% 125 Beli 06/11/2020 218 - 39
Return +70,25% 92

154
. Jurnal EKSEKUTIF Volume 18 No. 2 Desember 2021

Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), PER 6,76 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM), PER 7,08
Selisih Waktu
Harga
Indikator Tanggal Return Jual Beli Selisih Waktu
Saham
(rata-rata hari) Harga
Beli 14/01/2020 13.300 Indikator Tanggal Return Jual Beli
Saham
Jual 11/02/2020 10.150 -23,68% 28 (rata-rata hari)
Beli 28/05/2020 8.200
Beli 24/06/2020 4.850
Jual 02/07/2020 7.350 -10,37% 35
Beli 07/08/2020 7.850 Jual 11/09/2020 6.150 +26,80% 79
Jual 06/10/2020 8.125 + 3,50% 60 Beli 11/11/2020 6.800 - 61
Beli 11/11/2020 8.525 -
Return - 30,55% 41 Return + 26,80% 70

Adaro Energy Tbk. (ADRO), PER 7,23 Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), PEER 6,63

Selisih Waktu
Selisih Waktu Harga
Harga Indikator Tanggal
Saham
Return Jual Beli
Indikator Tanggal Return Jual Beli (rata-rata hari)
Saham
(rata-rata hari) Beli 07/01/2020 1.505
Jual 30/01/2020 1.295 Jual 29/01/2020 1.305 -13,29% 22
Beli 20/05/2020 580
Beli 26/05/2020 1.000 +22,78% Jual 03/08/2020 585 +0,86% 75
Jual 02/11/2020 1.130 +13,00% 160 Beli 22/10/2020 765 -
Beli 11/11/2020 1.205 - 78 Return -12,43% 49
Indika Energy Tbk. (INDY), PER 4,97
Return +35,78% 119
Selisih Waktu
Harga
Indikator Tanggal Return Jual Beli Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA), PER 7,74
Saham
(rata-rata hari)
Beli 14/01/2020 1.245
Selisih Waktu
Jual 21/01/2020 1.125 -9,64% 7 Harga
Indikator Tanggal Return Jual Beli
Beli 21/04/2020 740 Saham
(rata-rata hari)
Jual 08/06/2020 745 +0,68% 48
Beli
Beli 02/01/2020 366
13/07/2020 930
Jual 22/09/2020 920 -1,08% 71 Jual 11/03/2020 296 -19,13% 68
Beli 10/11/2020 975 - 83 Beli 15/05/2020 220
Return -10,04% 52 Jual 01/10/2020 304 +38,18% 139
Beli 03/11/2020 355 - 33
Return +19,05% 80

Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) Bukit Asam Tbk. (PTBA), PER 8,92

Waktu Eksekusi
Waktu Eksekusi Indikator Tanggal
Harga
Return Jual Beli
Harga Saham
Indikator Tanggal Return Jual Beli (rata-rata hari)
Saham
(rata-rata hari) Jual 30/01/2020 2.240
Jual 27/01/2021 1.990 Beli 29/05/2020 1.945 +13,17% 118
Beli 11/06/2020 1.025 +48,49% 135 Jual 16/07/2020 2.120 +9,00% 48
Jual 25/09/2020 1.235 +20,49% 106 Beli 03/09/2020 2.140 12
Jual 15/09/2020 2.050 -4,21%
Beli 09/11/2020 1.565 - 45 Beli 17/11/2020 2.110 - 94
Return + 68,98% 95 Return +17,96% 68

155
. Jurnal EKSEKUTIF Volume 18 No. 2 Desember 2021

Tabel 4. Rekapan Return dengan menggunakan MA tahun 2020 pada saham dengan
PER rendah
Rata-rata waktu
Return Return eksekusi
No Nama Saham
Positif Negatif
(hari)

1 Indika Energy Tbk -10,04% 52

2 Sri Redjeki Isma Tbk +70,25% 92

3 Indah Kiat Pulp and Paper Tbk +73,70% 125

4 Waskita Karya Tbk -12,43% 49

5 Indo Tambangraya Megah Tbk -30,55% 41

6 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk +26,80% 70

7 Adaro Energy Tbk +35,78% 119

8 Erajaya Swasembada Tbk +19,05% 80

9 Bank Tabungan Negara Tbk +68,98% 95

10 Bukit Asam Tbk +17,96% 68

Total Return +312,52% -53,02% 791

Rata-rata Return +44,65% -17,67% 79

Menggunakan Analisa Teknikal Moving Average terhadap saham dengan PER (Price
Earning Ratio) rendah menunjukkan hasil yang efektif, dimana dari 10 saham yang diamati
7 saham mampu memberikan rata-rata return positip sebesar +44,65% dan terdapat 3 saham
yang menghasilkan rata-rata return negatip sebesar -17,67% yang mana investasi ini dapat
dilakukan dengan cara yang santai hanya dengan menunggu sinyal yang diberikan oleh
indikator Moving Average yang rata-rata setiap eksekusi Beli atau Jual saham menunjukkan
waktu informasi selama rata-rata 79 hari.

156
. Jurnal EKSEKUTIF Volume 18 No. 2 Desember 2021

Tabel 5. Hasil Return Transaksi Beli dan Jual Saham dengan PER Tinggi selama
tahun 2020 dengan Moving Average

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) PER 84,71 Vale Indonesia Tbk. (INCO), PER 43,98%

Selisih Waktu Selisih Waktu


Harga Harga
Indikator Tanggal Return Jual Beli Indikator Tanggal Return Jual Beli
Saham Saham
(rata-rata hari) (rata-rata hari)
Beli 03/06/2020 13.400 Beli 06/01/2020 3.530
Jual 21/07/2020 12.300 -8,21% 48 Jual 05/02/2020 3.300 -6,52% 30
Beli 12/08/2020 11.825 Beli 28/04/2020 2.350
Jual 07/09/2020 11.975 +1,27% 26 Jual 09/10/2020 3.690 +57,02% 164
Beli 02/11/2020 12.200 - Beli 21/10/2020 4.280 -
Return -6,94% 37 Return +50,50% 97

Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) PER 34,95 Barito Pacific Tbk. (BRPT) PER 37,34
Selisih Waktu
Indikator Tanggal
Harga
Return Jual Beli Selisih Waktu
Saham Harga
(rata-rata hari) Indikator Tanggal Return Jual Beli
Saham
Jual 11/02/2020 1.990 (rata-rata hari)
Beli 29/04/2020 1.570 +21,11% 78 Jual 27/01/2020 1.315
Jual 03/07/2020 1.685 +7,32% 66 Beli 23/04/2020 1.280 +2,66% 73
Beli 11/08/2020 1.705 39 Jual 30/06/2020 1.160 -9,38% 68
Jual 18/08/2020 1.750 +2,64% 7
Beli
Beli 21/10/2020 885 - 97
26/11/2020 1.585 100
Return +31,07% 58 Return -6,72% 79

Aneka Tambang Tbk. (ANTM) PER 30


Kalbe Farma Tbk. (KLBF) PER 29,71
Selisih Waktu
Harga
Indikator Tanggal Return Jual Beli Selisih Waktu
Saham Harga
(rata-rata hari) Indikator Tanggal Return Jual Beli
Saham
Beli 07/01/2020 875 (rata-rata hari)
Jual Jual 31/01/2020 1.430
30/01/2020 740 -15,43% 23
Beli Beli 24/04/2020 1.255 +12,24% 83
05/05/2020 500
Jual Jual 22/09/2020 1.455 +15,94% 151
01/10/2020 735 +47,00% 149
Beli Beli 26/10/2020 1.545 34
20/10/2020 1.035 - 19
Return Jual 03/11/2020 1.475 -4,53% 8
+31,57% 64
Return +23,65% 69
Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) PEER 29,36 Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) PER 27,51

Selisih Waktu Selisih Waktu


Harga Harga
Indikator Tanggal Return Jual Beli Indikator Tanggal Return Jual Beli
Saham Saham
(rata-rata hari) (rata-rata hari)
Beli 16/01/2020 12.450
Jual 27/01/2020 9.000
Jual 14/02/2020 11.375 -8,63% 29
Beli 28/04/2020 8.825 +0.83% 91
Beli 20/05/2020 8.525 95
Jual 08/06/2020 6.950 -21,25% 41
Jual 03/08/2020 9.125 +7,04% 75
Beli 24/07/2020 7.450 46 Beli 24/08/2020 9.700 21
Jual 14/09/2020 6.875 -7,72% 48 Jual 25/09/2020 9.125 -5,93% 32
Beli 07/10/2020 7.800 - 23 Beli 11/11/2020 11.200 - 16
Return -28,14% 50 Return -7,52% 42

157
. Jurnal EKSEKUTIF Volume 18 No. 2 Desember 2021

Tabel 6. Rekapan Return dengan menggunakan MA tahun 2020 pada Saham dengan
PER Tinggi

No Nama Saham Return Return Rata-rata


Positif Negatif
Waktu Eksekusi

(hari)

1 Indocement Tunggal Perkasa Tbk -6,94% 37

2 Vale Indonesia Tbk +50,50% 97

3 Unilever Indonesia Tbk +1,95 45

4 Barito Pacific Tbk -6,72% 79

5 Hanajaya Mandala Sampoerna Tbk +31,07% 58

6 Bumi Serpong Damai Tbk -12,80% 40

7 Aneka Tambang Tbk +31,57% 64

8 Kalbe Farma Tbk +23,65% 69

9 Chandra Asri Petrochemical Tbk -28,14% 50

10 Semen Indonesia Persero Tbk -7,52% 42

Total +138,74% -62,17% 581

Rata-rata return +27,75% -12,43% 58

Sedangkan Analisa Teknikal Moving Average ketika digunakan pada saham dengan
PER (Price Earning Ratio) tinggi didapatkan hasil bahwa terdapat 5 saham yang
menghasilkan return positip dengan rata-rata +27,75% dan 5 saham menghasilkan return
negatip rata-rata sebesar -12,43%. Dengan rata-rata waktu eksekusi selama 58 hari.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dengan menggunakan Analisis Teknikal Moving Average didapatkan hasil bahwa
saham dengan PER rendah menghasilkan return positif rata-rata sebesar +44,65% lebih
tinggi daripada saham dengan PER tinggi yang sebesar + 27,75% sedangkan saham dengan

158
. Jurnal EKSEKUTIF Volume 18 No. 2 Desember 2021

PER rendah menghasilkan return negatif sebesar -17,67% yang lebih besar daripada return
negatip saham dengan PER tinggi yang sebesar -12,43%.
Sedangkan waktu eksekusi untuk Beli atau Jual Saham pada saham dengan PER
rendah memerlukan waktu rata-rata selama 79 hari sedangkan pada saham dengan PER
tinggi memerlukan waktu rata-rata 58 hari.

Saran
Investor sebaiknya tidak mengandalkan Analisis Moving Average saja tetapi dipadu
dengan teknik analisa yang lain misalnya Candle Stick sebab analisis ini tidak selalu
menghasilkan return yang positif. Investor sebaiknya memilih saham dengan PER rendah
sebab terbukti mampu menghasilkan return yang lebih besar daripada saham dengan PER
tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyani, Ni Nyoman Mira, dan Luh Putu Mahyuni. 2020. Akurasi Moving Average Dalam
Prediksi Saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia, E-Jurnal Manajemen ,Vol.9,
No.7,2020:2769-2789. DOI : http://doi.org/10.24843/EJMUNUD-2020.v09.i07:p15.
ISSN : 2302-8912.

Filbert, Ryan. 2021. Simple Trading Simple Investing. Jakarta : PT. Gramedia.

Filbert, Ryan. 2021. Workbook Analisis Teknikal. Jakarta : PT. Gramedia. Edisi Keempat.

Hartono, Jogiyanto. 2015. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE.

Husnan Suad. 2015. Dasar-dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas. Yogyakarta : UPP
STIM YKPN. Edisi Kelima.

Prabowo, Julius Eko dan Edwin Santoso. 2019. Listening Market’s Heartbeat. Yogyakarta
: Lautan Pustaka. Edisi 1.

Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta : Airlangga.

159
. Jurnal EKSEKUTIF Volume 18 No. 2 Desember 2021

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : CV.
Alfabeta. Cetakan ke-23.

Umam, Khaerul dan Herry Sutanto. 2017. Manajemen Investasi. Bandung : Pustaka Setia.

160

Anda mungkin juga menyukai