Anda di halaman 1dari 33

PENILAIAN HARGA SAHAM, ANALISIS

HARGA SAHAM, DAN STRATEGI AKTIF


PASIF DALAM PEMILIHAN SAHAM

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3


ANGGOTA KELOMPOK 3

FRISYA LUTHFI ANGGI NABILA FARAMITHA


UTARI HARNI RAMADHANI
(2210536051)
(2210536015) (2210536044)
PENILAIAN HARGA
SAHAM
PENGERTIAN NILAI SAHAM
Dalam penilaian saham dikenal adanya
tiga jenis nilai, yaitu:
Nilai buku, nilai yang dihitung
berdasarkan pembukuan perusahaan
penerbit saham (emiten).
Nilai pasar, nilai saham di pasar.
Nilai intrinsik (teoritis) saham,
nilai saham yang sebenarnya atau
seharusnya terjadi.
MENENTUKAN NILAI INTRINSIK
1. Analisis Fundamental, yaitu dengan
menghitung nilai instrinsik menggunakan data
keuangan perusahaan
2. Analisis Teknikal, yaitu dengan menghitung
nilai instrinsik dari data perdagangan saham
2 PENDEKATAN DALAM ANALISIS
FUNDAMENTAL
1. PRESENT VALUE APPROACH

nilai saham dihitung dengan mendiskontokan arus kas


masa depan yang diterima investor
Perhitungan nilai saham dilakukan dengan
mendiskontokan semua aliran kas yang diharapkan di
masa datang dengan tingkat diskonto sebesar tingkat
return yang disyaratkan investor.
Nilai intrinsik atau disebut juga nilai teoritis suatu
saham nantinya akan sama dengan nilai diskonto semua CFt = aliran kas yang
aliran kas yang akan diterima investor di masa datang. diharapkan pada periode t
Tingkat return yang disyaratkan merupakan tingkat Kt = return yg disyaratkan
return minimum yang diharapkan atas pembelian suatu
saham. pada periode t
n = jumlah periode aliran kas
Dalam saham, dividen yang akan diterima oleh investor di
masa depan dapat diperolehdisebut sebagai arus kas yang
diterima maka dengan menggunakan deviden sebagaialiran
kasnya akan memperoleh model perhitungan diskonto
deviden
RUMUS MODEL DISKONTO DIVIDEN

rumus:
DIVIDEN DISCOUNT MODEL
Dividen Tumbuh Secara Konstan (Constant Growth Model)
Dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan perusahaan
Model ini mengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada suatu tingkat
tertentu (g) / konstan
Model ini cocok untuk perusahaan yang mature dengan pertumbuhan
yang stabil
Po= Do(1+g)/Ks-g
Po = Harga saham
Do = Nilai dividen terakhir
g = tingkat pertumbuhan perusahaan
Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada = saham tsb
Dividen Tumbuh Secara Tidak Konstan (Nonconstant Growth Rate)

Pertumbuhan dividen tidak tetap awalnya, namun pada akhirnya


pertumbuuhannya akan bersifat konstan juga.
Umumnya, tingkat pertumbuhan dividen tidak konstan karena kebanyakan
perusahaan2 mengalami life cyles
2. PRICE EARNING RATIO

yaitu rasio harga pasar saham


terhdapad laba, yang menunjukkan
berapa besar investor menilai harga
saham dari kelipatan laba yang
dilaporkan perusahaan.
Metode Price per Earning Ratio ini
digunakan untuk mencari perbandingan
harga saham dengan
pendapatan/keuntungan emiten. Rasio
P/E merupakan cerminan dari berapa
nilai nominal yang harus dikeluarkan
oleh investor untuk mendapatkan
keuntungan dari emiten
ANALISIS HARGA
SAHAM
Sebelum melakukan jual beli saham, para investor
pada umumnya melakukan analisis dengan beberapa
pendekatan yang mana di dalam dunia investasi
terdapat 4 pendekatan yang umum digunakan :
1. Analisis Pendekatan Fundamental
2. Analisis Pendekatan Teknikal
3. Analisis Pendekatan Kuantitatif
4. Analisis Pendekatan Portofolio
ANALISIS PENDEKATAN
FUNDAMENTAL
Analisis yang menggunakan pendekatan fundamental
dengan melihat kondisi sekarang dan prospek masa
depan, dinyatakan bahwa nilai suatu saham dapat
dipengaruhi oleh kinerja perusahaan.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga suatu
saham menurut pendekatan fundamental dibedakan
menjadi faktor internal dan eksternal.
Faktor internal yang dapat mempengaruhi harga suatu
saham adalah kondisi perusahaan itu sendiri, struktur
permodalan, kinerja perusahaan yang diukur dengan
pertumbuhan laba, dsb.
Faktor eksternal yang mempengaruhi harga saham
misalkanadalah kondisi ekonomi makro, inflasi, dsb.
METODE-METODE YANG DIGUNAKAN
DALAM PENDEKATAN FUNDAMENTAL :
1. Top-down, investor akan menganalisis dengan
melihat aspek makroekonomi terlebih dahulu
kemudian akan memilih sektor mana yang mendapat
imbal hasil terbaik dalam kondisi makroekonomi
tersebut.
2. Bottom-up, analisis bottom-up ini hanya fokus
pada prospek dan kinerja emiten yang mana
prospek dan kinerja emiten tersebut dapat dilihat
berdasarkan bagaimana pertumbuhan labanya,
kondisi perusahaan, dsb.
ANALISIS
PENDEKATAN TEKNIKAL
Pendekatan ini digunakan oleh investor dengan
melihat pergerakan harga pada indeks bursa efek
sebagai rujukan analisis. Investor yang menggunakan
pendekatan teknikalini dapat disebut dengan investor
yang aktif, karena mengikuti terus-menerus
pergerakan harga sahamnya dimulai dari harga
pembukaan hingga harga penutupan kemudian investor
akan membandingkan dengan data historisnya dan
akan diperoleh apakah harga sahamnya mengalami
kenaikan atau penurunan dari harga penutupan
sebelumnya.
POIN-POIN MERANGKUM ANALISA
TEKNIKAL:
1. Analisis teknikal didasarkan pada data pasar yang
dipublikasikan dan berfokus pada faktor internal
dengan menganalisis pergerakan pasar agregat,
rata-rata industri, atau saham. Sebaliknya,
analisis fundamental berfokus pada faktor ekonomi
dan politik, yang berada di luar pasar itu sendiri.
POIN-POIN MERANGKUM ANALISA
TEKNIKAL:
2. Fokus analisis teknikal adalah mengidentifikasi perubahan
arah harga saham yang cenderung bergerak mengikuti tren
seiring dengan penyesuaian harga saham pada tingkat
keseimbangan baru. Tren ini dapat dianalisis, dan perubahan
tren dapat dideteksi, dengan mempelajari pergerakan harga
dan volume perdagangan sepanjang waktu. Penekanannya
adalah pada kemungkinan perubahan harga.
3. Teknisi berupaya menilai situasi keseluruhan mengenai
saham dengan menganalisis indikator teknis, seperti luasnya
data pasar, sentimen pasar, momentum, dan indikator
lainnya
ANALISIS PENDEKATAN
KUANTITATIF
Berdasarkan pendekatan ini, analisis harga suatu
saham dihitung berdasarkan statistikdan matematik.
Tujuan dari analisis kuantitatif saham adalah untuk
memprediksi pergerakan harga saham di masa yang
akan datang dan untuk mengidentifikasi peluang
investasi yang potensial. Contoh dengan menganalisis
sifat data seperti pengaruh dan korelasi perubahan
harga suatu saham terhadap return
ANALISIS PENDEKATAN
PORTOFOLIO
Tujuan pendekatan ini adalah untuk mendapatkan
return yang optimal dengan risiko tertentu atau risiko
yang paling kecil dengan return tetentu.
Dengan melakukan diversifikasi atau portofolio suatu
aset maka hal itu merupakan kegiatan untuk
mengoptimalkan return yang akan didapat dan
meminimalisir resiko yang akan dihadapi.
STRATEGI DALAM
INVESTASI SAHAM
1. STRATEGI PASIF
Dalam konsep pasar efisien dikatakan bahwa jika pasar
benar-benar efisien, tidak akan ada satu investor pun
yang bisa memperoleh return abnormal di atas return
pasar.
Investor yang menggunakan strategi pasif percaya bahwa
harga pasar yang terjadi adalah harga yang mencerminkan
nilai intrinsik saham tersebut.
Strategi yang dipakai dalam strategi pasif portofolio
saham meliputi
1. Strategi beli dan simpan (buy and hold strategy).
2. Strategi mengikuti indeks (indexing strategy).
STRATEGI PASIF
Kelebihan Strategi Pasif:
Investor tidak perlu melakukan banyak eksekusi beli jual dalam
investasi, Investor melakukan aksi/eksekusi jika target-target investor
telah tercapai atau adanya kejadian yang menyebabkan anomali harga
saham.
Kekurangan Strategi Pasif:
Strategi portofolio pasif akan memberikan return realisasi kurang lebih
sama dengan return pasar. Hal ini karena pada strategi portofolio
pasif investor memprioritaskan untuk memilih saham berdasarkan
indeks harga saham tertentu.
1. STRATEGI BELI DAN SIMPAN

Dalam strategi ini investor membeli sejumlah saham dan


tetap memegangnya untuk beberapa waktu tertentu.
Strategi beli dan simpan bisa dilakukan investor dalam
komposisi yang terdiri dari banyak saham ataupun hanya
beberapa jenis saham.
2. STRATEGI MENGIKUTI INDEKS

Strategi mengikuti indeks ini dalam prakteknya bisa


digambarkan sebagai pembelian instrumen reksadana atau
dana pensiun oleh investor.
Dengan membeli instrumen reksadana, investor berharap
bahwa kinerja investasinya pada kumpulan saham-saham
dalam instrumen reksadana sudah merupakan duplikasi dari
kinerja indeks pasar.
2. STRATEGI AKTIF
Tujuan strategi aktif adalah mencapai return
portofolio saham yang melebihi return portofolio
saham yang diperoleh melalui strategi pasif.
Tiga strategi yang biasanya dipakai investor dalam
menjalankan strategi aktif portofolio saham:
1. Pemilihan Saham
2. Rotasi Sektor
3. Strategi Momentum Harga
STRATEGI AKTIF

Kelebihan Strategi Pasif:


Pada strategi ini , investor harus selalu update analisa-analisa
berdasarkan iformasi dan data fundamental terbaru. Hal ini
membuat keputusan investasi dapat lebih sesuai dengan tren pasar
saham yang berlangsung saat itu (keputusan investasi lebih update
dan relevan)
Kekurangan Strategi Pasif:
Kelemahannya, Investor juga bisa berpotensi bias dalam mengambil
keputusan investasi, karena ada banyak informasi yang harus
disaring dan di update dalam analisa pribadinya. Hal ini pada
akhirnya juga bisa meningkatkan risiko dalam berinvestasi.
1. Pemilihan Saham
Investor secara aktif melakukan analisis dan pemilihan saham-saham
terbaik yaitu saham yang memberikan hubungan tingkat return-risiko
yang terbaik dibanding alternatif lainnya.
Pemilihan tersebut dilakukan dengan berdasar pada analisis
fundamental guna mengetahui prospek saham tersebut di masa
datang.
Investor akan membeli saham yang nilai intrinsiknya di atas harga
pasar (undervalued) dan menjual saham-saham yang nilai
intrinsiknya di bawah harga pasar (overvalued).
2. Rotasi Sektor
Strategi ini biasanya dilakukan oleh investor yang berinvestasi
pada saham-saham di dalam negeri saja.
Dalam hal ini investor bisa melakukan dua cara:
1. Melakukan investasi pada saham-saham perusahaan yang bergerak
pada sektor tertentu untuk mengantisipasi perubahan siklis
ekonomi di kemudian hari.
2. Melakukan modifikasi atau perubahan terhadap bobot portofolio
saham-saham pada sektor industri yang berbeda-beda, untuk
mengantisipasi perubahan siklis ekonomi, pertumbuhan dan nilai
saham perusahaan.
Rotasi Sektor (Lanjutan)
Reilly dan Brown (1997), mengkategorikan saham-saham per sektor industri
menjadi lima, yaitu:
1. Saham-saham sektor finansial (financial stocks excel).
2. Saham-saham sektor barang-barang konsumen tahan lama (consumer
durables excel).
3. Saham-saham sektor barang modal (capital goods excel).
4. Saham-saham sektor industri dasar (basic industries excel).
5. Saham-saham sektor barang-barang kebutuhan pokok (consumer staples
excel).
Dalam strategi ini, investor membeli saham sektor tertentu yang
diperkirakan akan mengalami peningkatan nilai melebihi return pasar.
Gambar 12.1. Strategi rotasi sektor sebagai antisipasi siklis
bisnis
3. Strategi Momentum Harga
Strategi ini berdasarkan kenyataan bahwa pada waktu-waktu
tertentu harga pasar saham akan merefleksikan pergerakan earning
ataupun pertumbuhan perusahaan
Dalam strategi ini investor akan mencari momentum atau waktu
yang tepat, pada saat perubahan harga yang terjadi bisa
memberikan keuntungan bagi investor melalui tindakan menjual atau
membeli saham.
Berbagai teknik untuk mencari momentum yang tepat:
1. Membuat peta (chart) pergerakan harga saham.
2. Menggunakan komputer untuk menentukan waktu yang paling tepat
untuk membeli atau menjual saham.
APAKAH ADA
PERTANYAAN ??

Anda mungkin juga menyukai