Anda di halaman 1dari 2

Strategi Pasif Dan Aktif

dua strategi yang bisa digunakan untuk mempertimbangkan masukan asset dalam portofolio
adalah strategi aktif dan strategi pasif

1. Strategi Pasif
Dalam Strategi Portofolio Pasif Investor cenderung pasif dalam melakukan aktivitas
jual beli transaksi saham. Namun tetap melakukan analisa terhadap pergerakan saham.
Strategi Portofolio Pasif mengharuskan Investor melakukan analisa secara lebih detil
mengenai kondisi atau kinerja keuangan emiten-emiten tertentu yang dianggap potensial
oleh Investor dengan turut mempertimbangkan informasi-informasi yang berpotensi
mempengaruhi kinerja emiten-emiten tersebut di masa yang akan datang sebelum
memutuskan dan melaksanakan tindakan investasi atas emiten yang telah dianalisa
sebelumnya.

2. Strategi aktif
Pada dasarnya strategi aktif mengartikan investor lebih berlaku aktif dalam malakukan
pemilihan jual beli saham, menganalisan pergerakan saham berdasarkan informasi informasi
yang diperoleh. Strategi ini bertujuan untuk memperoleh return ekspektasi diatas rata rata
atau abnormal return . Tiga strategi yang biasanya dipakai investor dalam menjalankan
strategi aktif portofolio saham adalah

a. Pemilihan Saham
Dalam strategi ini investor secara aktif melakukan analisis dan pemilihan saham-saham
terbaik yaitu saham yang memberikan hubungan tingkat return-risiko yang terbaik
dibanding alternatif lainnya. Pemilihan tersebut dilakukan dengan berdasar pada analisis
fundamental guna mengetahui prospek saham tersebut di masa datang. Investor akan
membeli saham yang nilai intrinsiknya di atas harga pasar (undervalued) dan menjual
saham- saham yang nilai intrinsiknya di bawah harga pasar (overvalued).
b. Rotasi Sektor
Strategi ini biasanya dilakukan oleh investor yang berinvestasi pada saham-saham di
dalam negeri saja. Dalam hal ini investor bisa melakukan dua cara yaitu melakukan
investasi pada saham-saham perusahaan yang bergerak pada sektor tertentu untuk
mengantisipasi perubahan siklis ekonomi di kemudian hari dan melakukan modifikasi
atau perubahan terhadap bobot portofolio saham-saham pada sektor industri yang
berbeda-beda, untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi, pertumbuhan dan nilai
saham perusahaan.

c. Strategi Momentum Harga


Strategi ini berdasarkan kenyataan bahwa pada waktu-waktu tertentu harga pasar saham
akan merefleksikan pergerakan earning ataupun pertumbuhan perusahaan. Dalam strategi
ini investor akan mencari momentum atau waktu yang tepat, pada saat perubahan harga
yang terjadi bisa memberikan keuntungan bagi investor melalui tindakan menjual atau
membeli saham.

Anda mungkin juga menyukai