MANAJEMEN INVESTASI
Disusun Oleh :
KELOMPOK 8
Ersa Pratiwi 18.2900.019
Sabir Said 18.2900.068
TAHUN 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................
BAB : PENUTUP............................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmatNya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini yang
berjudul "Penggunaan Opsi Saham dalam Manajemen Investasi" Adapun tujuan
Makalah ini adalah sebagai media pembelajaran dan untuk memenuhi tugas.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para
pembaca pada umumnya. Sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif dan
membangun, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan
datang.
Opsi, dalam dunia pasar modal, adalah suatu hak yang didasarkan pada suatu
perjanjian untuk membeli atau menjual suatu komoditi, surat berharga keuangan,
atau suatu mata uang asing pada suatu tingkat harga yang telah disetujui
(ditetapkan di muka) pada setiap waktu dalam masa tiga bulan kontrak.
Option atau opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak dimana salah satu
pihak (sebagai pembeli) mempunyai hak tetapi bukan kewajiban, untuk membeli
atau menjual suatu asset atau efek tertentu dengan harga yang telah ditentukan,
pada atau sebelum waktu yang ditentukan, dari atau ke pihak lain (sebagai
penjual). Pemegang option tidak diwajibkan untuk melaksanakan haknya atau
akan melaksanakan haknya jika perubahan dari harga underlying assetnya akan
menghasilkan keuntungan baik dengan menjual atau membeli underlying asset
tersebut.
Ada dua jenis sekuritas derivatif yaitu kontrak berjangka dan kontrak opsi.
Jenis kontrak opsi terbagi menjadi dua bagian, yaitu Call Option (opsi beli) dan
Put Option (opsi jual) dengan rincian sebagai berikut:
Pemilik call option memiliki hak, tetapi bukan kewajiban untuk membeli aset
induk atau aset acuan (under laying asset), pada harga tetap selama waktu tertentu.
Put Option
Opsi jual, atau yang lebih dikenal dengan istilah put option, adalah suatu hak
untuk menjual sebuah asset pada harga kesepakatan (strike price) dan dalam
jangka waktu tertentu yang disepakati—baik pada akhir masa jatuh tempo ataupun
di antara tenggang waktu masa sebelum jatuh tempo. Pada opsi jual ini juga
terdapat 2 pihak yang disebut :
1. Pembeli opsi jual atau biasa disebut put option buyer atau juga long put
2. Penjual opsi jual atau biasa juga disebut put option seller atau juga short put
Instrumen ini disebut opsi oleh karena perjanjian ini memberikan “hak” kepada
pemegang opsi untuk menentukan apakah akan melaksanakan atau tidak (atau
biasa disebut exercise) opsi yang dipegangnya, yaitu hak membeli (pada opsi beli)
atau hak menjual (pada opsi jual)dan pihak yang menjual opsi atau yang biasa
disebut “penerbit opsi” “wajib” untuk memenuhi hak opsi dari pemegang opsi
tersebut sesuai dengan ketentuan yang disepakati.
Pemilik put option memiliki hak, tetapi bukan kewajiban untuk menjual aset
induk atau aset acuan (under laying asset), pada harga tetap selama waktu tertentu.
Dalam kontrak opsi dikenal premi opsi (option premium) yang merupakan uang
jaminan di awal kontrak dan harga pelaksanaan (Strie price atau exercise price).
Harga pelaksanaan ada dua macam :
Di Indonesia kontrak opsi ditujukan pada opsi saham. Opsi saham yang
diperdagangkan di BEI adalah Kontrak Opsi Saham (KOS) dan pertama kali
deperdagangkan pada 6 Oktober 2004. KOS hanya bisa diperdagangkan pada saat
jatuh tempo atau hari berakhirnya setiap seri KOS pada setiap bulannya.
Di BEI tidak semua saham menjadi acuan KOS, tetapi saham yang memiliki
tingkat frekwensi perdagangan dan volatilitas harga yang tinggi serta mempunyai
nilai kapitalitas pasar yang cukup besar. Hingga tahun 2006 terdapat lima saham
acuan :
KOS (Kontrak Opsi Saham) adalah efek yang memuat hak beli (call option)
atau hak jual (put option) atas Underlying Stock (saham perusahaan tercatat, yang
menjadi dasar perdagangan seri KOS) dalam jumlah dan Strike Price (harga yang
ditetapkan oleh Bursa untuk setiap seri KOS sebagai acuan dalam Exercise)
tertentu, serta berlaku dalam periode tertentu.
Opsi tipe Amerika memberikan kesempatan kepada pemegang opsi (taker) untuk
meng-exercise haknya setiap saat hingga waktu jatuh tempo. Sedangkan Opsi
Eropa hanya memberikan kesempatan kepada taker untuk meng-exercise haknya
pada saat waktu jatuh tempo.
Berfungsi sebagai sarana lindung nilai (hedging) investasi terhadap pada saham
acuan (underlying stock). Bagi investor yang telah memiliki saham acuan
(underlying stock option) dapat menerima tambahan incomeselain dari dividen,
yaitu dengan menerbitkan call option (call option writer/seller) atas saham
mereka, untuk itu investor memperoleh pasif income berupa call premium yang
dibayarkan oleh taker call.
1. Manajemen resiko; pemodal yang memiliki put option atas suatu underlying
asset dapat melakukan hedging melalui penundaan penjualan saham yang
dimilikinya bila harga underlying assetnya turun dratis secara tiba-tiba,
sehingga dapat menghindari resiko kerugian.
2. Memberikan waktu yang fleksibel; untuk option tipe amerika, maka pemegang
call maupun put option dapat menetukan apakah akan melaksanakan haknya
atau tidak hingga masa jatuh tempo berakhir
3. Menyediakan sarana spekulasi; para pemodal dapat memperoleh keuntungan
jika dapat memperkirakan harga naik dengan mempertimbangkan membeli call
option, dan sebaliknya bila memperkirakan harga cenderung turun dapat
mempertimbangkan untuk membeli put option.
4. Leverage; secara potensial, leverage memberikan hasil investasi yang lebih
besar dibandingkan dengan bila menanam dananya pada saham misalnya,
walaupun resikonya cenderung lebih besar pula dibandingkan bila melakukan
investasi secara langsung.
5. Diversifikasi; dengan melakukan perdagangan option dapat memberikan
kesempatan kepada pemodal untuk melakukan diversifikasi portofolio untuk
tujuan memperkecil resiko investasi portofolio.
6. Penambahan pendapatan; pemodal yang memiliki saham dapat memperoleh
tambahan pemasukan selain dari deviden, yaitu dengan menerbitkan call option
atas saham mereka. Dengan menerbitkan opsi, mereka akan menerima premi
dari option tersebut.
Strategi Opsi
1. Strategi terbuka
3. Strategi kombinasi
Dalam strategi kombinasi, call option dan put option dari saham mendasari yang
sama dengan harga pelaksanaan tanggal kadaluarsa yang sama dijual atau dibeli.
Jika posisi dan jumlah put option sama dengan call option, maka strategi ini
disebut “straddle” yang merupakan jenis strategi gabungan yang paling terkenal.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Opsi :
Untuk opsi call, keuntungan dari opsi adalah selisih antara harga aset dengan
harga ekseskusi. Semakin besar selisih itu, semakin besar keuntungan dari opsi
tersebut. Dengan demikian jika harga pasar aset meningkat, harga opsi call
cenderung meningkat. Tetapi jika harga eksekusi meningkat, harga opsi call
cenderung turun. Hal yang berkebalikan terjadi untuk opsi put.
2) Jangka waktu
Semakin lama jangka waktu, semakin besar kemungkinan harga meningkat atau
turun di masa mendatang. Dengan demikian semakin lama jangka waktu, semakin
tinggi harga opsi call maupun harga opsi put.
3) Volatilitas
Semakin tinggi volatilitas, semakin tinggi kemungkinan harga aset untuk berubah,
baik naik atau turun. Jika harga meningkat maka opsi call akan meningkat
nilainya. Sebaliknya jika harga turun, maka opsi put akan meningkat nilainya. Jika
kita membicarakan saham, kenaikan volatilitas akan menaikkan risiko saham. Hal
semacam itu tidak berlaku untuk opsi. Volatilitas harga aset meningkatkan
kemungkinan harga turun, sehingga nampaknya akan menurunkan nilai opsi call.
Tetapi karena batas minimum opsi call adalah nol (atau sebesar premi opsi jika
kita memperhitungkan premi opsi), maka risiko penurunan harga aset tersebut
tidak relevan. Argumen yang sama juga berlaku untuk opsi put.
Membeli opsi call bisa dianggap seperti membeli harga aset dengan harga
eksekusi tertentu. Selisih antara kedua harga tersebut merupakan ‘tabungan’.
Semakin besar tingkat bunga, semakin besar bunga tabungan, sehingga semakin
tinggi tingkat bunga, akan semakin tinggi premi opsi call. Sebaliknya, opsi put
bisa dianggap sebagai menunda penjualan saham. Jika tingkat bunga meningkat,
maka investor kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan bunga yang
lebih tinggi. Karena itu semakin tinggi tingkat bunga, semakin rendah nilai opsi
put.
5) Dividen
Jika dividen dibayarkan, ada kas yang keluar dari perusahaan. Sebagai akibatnya
harga saham akan turun. Penurunan harga saham akan menurunkan nilai opsi call,
tetapi sebaliknya akan menaikkan nilai opsi put.
2. Hedge strategy : selain mengambil satu posisi dalam perdagangan opsi, investor
juga mengambil posisi lain yaitu :
3. Straddle strategy :membeli atau menjual, baik berupa call option maupun put
option yang mempunyai patokan saham, expiration date dan srike price yang
sama.
4. Kombinasi : mengkombinasikan call dan put option dengan patokan saham
yang sama, tetapi strike price dan expiration date berbeda.
5. Spread : membeli satu seri dalam suatu jenis option dan secara simultan
menjual seri lain dalam kelas option yang sama.