Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ANALISIS INVESTASI & MANAJEMEN PORTOFOLIO

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO

DISUSUN OLEH
1. NYIMAS SARAH MUTIARA 1511110090
2. HANDOKO NAINGGOLAN 1511110169
3. HERLIN DIAH ANGGRAINI 1311110139
4. NOVIA ELIZANITA 1601110013
5. RAISAL SYAHRI 1601110165

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG
2019
1. PENGERTIAN OPSI
Opsi adalah Suatu Perjanjian/Kontrak antara penjual opsi (seller atau writer)
dengan pembeli opsi (buyer), dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan
suatu kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual asset tertentu
pada waktu dan harga yang telah ditetapkan. Opsi adalah instrumen keuangan
yang diciptakan oleh bursa, bukan oleh perusahaan, dibeli dan dijual terutama
oleh investor, penting bagi investor maupun manajer keuangan
Opsi saham diterbitkan oleh investor untuk dijual kepada investor
lainnya, perusahaan yang merupakan emiten dari saham yang dijadikan patokan
tersebut tidak terlibat dalam transaksi opsi tersebut.

Berdasarkan pada jenis hak yang diberikan kepada pemegangnya, Opsi


dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

 Opsi Beli (Call Option).


Call Option adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegannya untuk
membeli saham dalam jumlah tertentu pada waktu dan harga yang telah
ditentukan/tertentu (Harga ini disebut sebagai Exercise Date pada tanggal
tertentu.

 Opsi Jual (Put Option).


Put Option adalah opsi yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk
menjual saham tertentu pada jumlah, waktu dan harga yang telah ditentukan.

Dilihat dari cara pelaksanaan sebuah opsi maka terdapat empat gaya yang dikenal
saat ini yaitu:

 Opsi Eropa: yaitu suatu kontrak opsi yang hanya bisa di laksanakan pada hari
terakhir saat tanggal jatuh tempo masa berlakunya opsi tersebut.
 Opsi Amerika: yaitu suatu kontrak opsi yang bisa dilaksanakan kapan saja di
dalam masa berlakunya kontrak opsi.
 Opsi Bermuda: yaitu suatu kontrak opsi yang dapat dilaksanakan pada saat
tanggal jatuh tempo ataupun sebelum jatuh tempo. Ini merupakan kombinasi
dari opsi Eropa dan opsi Amerika.
 Opsi bersyarat atau biasa juga disebut barrier option yaitu suatu opsi yang
mensyaratkan keharusan dicapainya suatu harga tertentu pada aset acuan
sebelum pelaksanaan opsi dapat dilakukan.
2. Pihak – Pihak Yang Terlibat Dalam Transaksi adalah sebagai berikut:

 Pembeli opsi beli : Membelihak untuk membeli sejumlah tertentu saham


dengan harga tertentu dan dalam waktu tertentu.
 Penjual opsi beli : Menerima pembayaran dan berjanji menyerahkan
sejumlah tertentu saham dengan harga tertentu dan dalam waktu tertentu.
 Pembeli opsi jual : Memiliki hak unutk menjual sejumlah tertentu saham
dengan harga tertentu dan dalam waktu tertentu
 Penjual opus jual : Menerima pembayaran dan berjanji menyerahkan
sejumlah tertentu saham dengan harga tertentu dan dalam waktu tertentu.

3. Faktor–faktor Yang Mempengaruhi Harga Opsi

a. Harga saham saat ini


Harga saham dari suatu saham yang dijadikan acuan disebut juga sebagai
harga asset dasarnya (underlying assets). Jika harga saham yang dijadikan
acuan berfluktuasi dan fluktuasinya relative tinggi, maka menjadi sangat
beresiko bagipenerbit opsi (option issuers/writers). Penerbit opsi lebih
menyukai menerbitkan opsi pada saham yang memiliki fluktuasi yang lebih
rendah, karena kepastian akan perubahan harganya lebih bisa dijamin.
Sementara pembeli opsi lebih menyukai saham yang memiliki volatilitas
tinggi, apakah itu opsi call atau opsi put.

b. Strike Price
Strike Price mencerminkan tingkat pada mana penerbit opsi
menyakinibahwa harga yang ditetapkan akan mendekati harga wajar. Artinya
penerbit opsi harus mampu memprediksi kemungkinan pergerakan harga
saham, sehingga pasar sahamnya tidak akan melenceng terlalu jauh dari harga
pada saat dieksekusi.

c. Masa atau waktu sampai jatuh temponya opsi


Semakin lama masa jatuh tempo opsi, maka semakin tinggi harga
opsitersebut. Hal ini terkait dengan ketidakpastian yang melekat di dalamnya.
Jika waktu jatuh temponya lama, maka harga saham akan semakin sulit untuk
diprediksi yang pada gilirannya akan menaikkan premi opsi dan opsi
tersebutmenjadi menarik bagi investor.
d. Volatilitas harga harapan ataupun risiko dari saham yang dijadikan acuan
selama umur opsi.
Volatilitas harga saham dan sekaligus merupakan cermin dari
risikomenjadi penentu apakah penerbit opsi mau menetapkan harga opsi lebih
tinggi,karena volatilitas return yang tinggi akan meningkatkan risiko bahwa
hargasaham akan naik atau turun secara derastis

e. Suku bunga bebas resiko jangka pendek selama umur opsi


Suku bunga bebas resiko mencerminkan perkembangan untung rugi(trade-
off) yang menjadi dasar acuan investor jika alternative lain tidak menarik
karena berisiko

f. Besar kecilnya kemungkinan deviden yang diterimaselama umur opsi.


Faktor ini menentukan dalam hal yang berkaitan dengan ekspektasi
yangpositif. Jika perusahaan membagi dividen dalam jumlah yang lebih
tinggi dari sebelumnya, akan muncul harapan bahwa harga saham naik
sehingga nantinyaakan meningkatkan harga investor. Pemegang opsi call
akan lebih memilih sahamyang berpotensi mengalami kenaikan harga saham,
yang tercermin dari harapan kenaikan harga saham, yang tercermin dari
harapan kenaikan dividen di waktu yang akan datang.
4. OPSI BELI (CALL OPTION)

Opsi beli memberikan hak untuk membeli suatu saham pada waktu dan harga
yang telah ditentukan. Opsi beli dinotasikan dengan C. Berdasarkan pengertian
dari opsi beli, nilai intrinstik merupakan pengurangan antara harga saham dengan
harga strike.

Bentuk persamaan matematis nilai intrinsikopsi beli tipe Eropa dapat dinyatakan
sebagai
C = maks {ST − K,0}

Dimana,

C : Nilai pay off opsi call

ST : Harga asset pada saat jatuh tempo

K : Harga kesepakatan

Dari persamaan tersebut menunjukkan opsi beli akan bernilai nol jika harga strike
lebih tinggi dari harga saham. Jika harga saham lebih tinggi dari harga strike maka
nilai opsi beli merupakan selisih dari harga saham dengan harga strike, sehingga
opsi beli dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

a. Opsi beli dikatakan out of the money jika harga saham lebih rendah daripada
harga strike dan opsi ini akan bernilai nol.
b. Opsi beli dikatakanin the money jika harga saham lebih tinggi dari harga strike
dan bernilai positif.
c. Opsi beli dikatakan at the money jika harga saham sama dengan harga strike.

Terdapat 4 hal penting yang perlu diperhatikan dalam kontrak Opsi Beli yaitu :

1. Perusahaan yang sahamnya akan di beli


2. Jumlah saham yang dapat di beli
3. Harga pembelian atau harga penyerahan saham tersebut
4. Tanggal berakhirnya hak membeli.
Perhatikan contoh opsi saham berikut:

Misalkan seseorang menawarkan opsi call sebagai berikut:

Bila kita membeli opsi call tersebut, maka satu tahun yang akan datang kita bisa
memperoleh opsi adalah saham A dengan harga Rp 10.000 dari penerbit opsi
tersebut.

Terlepas dari berapa harga yang tersedia kita bayar untuk opsi tersebut, maka
diagram posisi dalam gambar berikut ini menunjukkan nilai call pada saat opsi
call tersebut jatuh tempo.

Gambar: Nilai opsi call dengan exercise price Rp 10.000

Bila pada saat opsi call jatuh tempo harga saham A di bawah Rp 10.000, maka
nilai call tersebut sama dengan nol rupiah.

Bila harga saham di atas Rp 10.000, maka kita akan memperoleh keuntungan jika
meng-exercise-kan kontrak opsi saham tersebut.

Dalam keadaan seperti ini nilai call akan sebesar harga pasar opsi adalah
dikurangi dengan execise price.
Perhatikan contoh opsi saham 2:

Misalkan harga saham A saat ini adalah Rp 9.000.

Kita bersedia membayar opsi call yang ditawarkan tersebut dengan premi opsi
adalah sebesar Rp 500.

Bila pada tahun depan, yaitu saat exercise date, harga saham menjadi sebesar Rp
11.000, maka kita akan memperoleh keuntungan Rp 500.

Keuntungan ini diperoleh dari:

#1: Nilai opsi pada saat di-exercise-kan:

= Rp 11.000 – Rp 10.000
= Rp 1.000

#2: Premi yang kita bayar = Rp 500

#3: Laba (rugi):

= Rp 1.000 – Rp 500
= Rp 500

Bila harga saham tahun depan menjadi Rp 12.000, maka kita akan memperoleh
laba Rp 1.500.

Pada saat harga saham hanya Rp 10.000, kita rugi Rp 500.

Berapa Laba (rugi) kita seandainya harga saham hanya Rp 9.500?

Kita tetap rugi sebesar Rp 500.

Maksimum kerugian kita adalah jumlah uang yang kita bayarkan dalam kontrak
opsi untuk membeli opsi tersebut.
Bila diasajikan dalam bentuk tabel, maka akan nampak sebagai berikut:

Tabel: Laba (rugi) karena membeli opsi call dengan harga Rp 500 pada berbagai
tingkat harga, untuk exercise price sebesar Rp 10.000

Kolom terakhir pada tabel di atas, bila digambarkan dalam grafik dengan sumbu
datar harga saham dan sumbu tegak laba (rugi) akan nampak seperti pada gambar
berikut ini:

Gambar:
Laba (rugi) membeli opsi call dengan harga Rp 500, dengan exercise price Rp
10.000 pada berbagai harga saham.

Gambar tersebut menunjukkan bahwa kerugian maksimum yang diderita adalah


Rp 500, yaitu sebesar harga (atau premi) opsinya.
5. OPSI JUAL (PUT OPTION)

Opsi jual memberikan hak untuk menjual suatu saham pada waktu danharga
yang telah ditentukan.Opsi jual dinotasikan dengan (P) . Berdasarkan pengertian
dari opsi jual, nilai intrinsic merupakanpengurangan antara harga strike dengan
harga saham.

Bentuk persamaan matematis nilai intrinsik opsi jual dapat dinyatakan sebagai

P = maks { K − ST,0}
Dimana,

P : Nilai pay off opsi put

ST : Harga asset pada saat jatuh tempo

K : Harga kesepakatan

Dari persamaan diatas menunjukkan opsi jual akan bernilai nol, jika harga saham
lebih tinggi dari harga strike. Jika harga strike lebih tinggi dari harga saham maka
nilai opsi jual merupakan selisih dari harga strike dengan harga saham, sehingga
opsi jual dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu

a. Opsi jual dikatakan out of the money jika harga saham lebih tinggi daripada
hargastrikedan opsi ini akan bernilai nol

b. Opsi jual dikatakan in the moneyjika harga saham lebih rendah dari
hargastrikedan bernilai positif

c. Opsi jual dikatakan at the moneyjika harga saham sama dengan hargastrike,
sehingga opsi ini akan bernilai nol.

Terdapat 4 hal penting yang perlu diperhatikan dalam kontrak Opsi Beli yaitu :

1. Perusahaan yang sahamnya akan di beli


2. Jumlah saham yang dapat di beli
3. Harga pembelian atau harga penyerahan saham tersebut
4. Tanggal berakhirnya hak menjual

Sebagai contoh:
Misalkan seseorang menawarkan opsi put sebagai berikut:

Dengan membeli opsi put tersebut anda bisa menjual saham A kepada orang
tersebut dengan harga Rp 10.000 satu tahun yang akan datang.

Kapan opsi put tersebut mempunyai nilai, artinya anda akan meng-exercise-kan
opsi tersebut?

Jawabannya sederhana sekali. Yaitu bila harga saham A pada saat jatuh tempo di
BAWAH Rp 10.000.

Pada saat harga saham A misalnya Rp 8.000, akan datang ke pihak yang
menerbitkan opsi put tadi dan memintanya untuk membeli saham A sebesar Rp
8.000.

Maka sesaat sebelum opsi put di-exercise-kan, nilai opsi tersebut adalah Rp 2.000
(selisih antara Rp 10.000 dengan Rp 8.000).

Sebaliknya pada saat harga saham di atas exercise price, maka nilai opsi put akan
sama dengan NOL.

Keadaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar: Nilai opsi put dengan exercise price Rp 10.000


Nilai tertinggi opsi put adalah pada saat harga saham sebesar nol rupiah. Pada
saat itu nilai put akan sebesar Rp 10.000 sama dengan exercise price-nya.

Hal yang sama dapat dilakukan bila misalkna harga opsi put adalah sebesar Rp
500.

Pada berbagai tingkat saham, maka laba (rugi) dengan membeli opsi put dengan
harga premi Rp 500 disajikan pada tabel berikut:

Tabel: laba (rugi) dengan membeli opsi put dengan harga premi Rp 500

Dengan cara yang sama dengan opsi call di atas, maka tabel tersebut dapat
digambarkan dengan sebuah grafik sebagai berikut:

Gambar: Laba (rugi) membeli opsi put dengan harga Rp 500, exercise price, pada
berbagai tingkat harga saham.

Gambar-gambar tersebut adalah nilai opsi bagi pihak yang membeli opsi-opsi
tersebut.
Bagi pihak yang menerbitkan, atau menjual opsi tersebut maka nilai bagi penerbit
opsi adalah kebalikan dari nilai opsi bagi pembeli opsi.

Bagi penjual opsi call dan opsi put nilainya ditunjukan pada gambar berikut
ini:

Gambar: Nilai posisi penjual opsi call (kiri) dan put (kanan).

5. PENILAIAN OPSI BELI & OPSI JUAL DENGAN MODEL


BLACK - SCHOLES

MODEL BLACK-SCHOLES

Salah satu model yang terkenal untuk menghitung nilai pasar dari opsi adalah
model harga opsi Black-Scholas (Blacks-Scholas Option Pricing Model) yang
dikembangkan oleh Fisher Black dan Myron Scholes di tahun 1973. Penilaian
opsi dari Black-Scholas ini dimaksudkan untuk opsi Eropa.

Asumsi Model Black-Scholes adalah sebagai berikut:

1. Saham yang dihubungkan dengan opsi tidak pernah membayar dividen


selama umur dari opsi.
2. Tidak ada biaya transaksi untuk membeli dan menjual opsi dan sahamnya.
3. Tingkat suku bunga bebas risiko (risk free interest) konstan selama umur
opsi.
4. Pembeli saham dapat meminjam pinjaman jangka pendek dengan tingkat
suku bunga bebas risiko.
5. Penjualan pendek (short-selling) diijinkan dan penjual pendek akan
menjual sahamnya dengan harga pasar saat itu.
6. Opsi hanya dapat digunakan (excercise) pada saat jatuh tempo.
7. Pasar likuid dan perdagangan semua sekuritas dapat terjadi terus menerus.
8. Harga pasar saham-saham bergerak secara acak.

Adapun harga sebuah opsi dari Black Scholes Model sebagai berikut:

dan (2)

dimana

dan
Contoh Soal :

Misalkan, 8 bulan lalu Manajer Investasi PT Janjimatogu Capital ingin membeli


opsi saham PT Portal Investasi Porsea Tbk. pada harga US$ 65 dimana harga saat
ini senilai US$ 70 per saham dan volatilitas saham tersebut sebesar 32% dan
tingkat bunga sebesar 10%. Hitung nilai opsi call dan put saham tersebut ?

d 2 = d 1 – s vT = 0,6694 – (0.32 x v(8/12)) = 0,4082 N (d1) = 0,7484

N(d 2 ) = 0,6584 N(-d 1 ) = 0,2516 N(-d2) = 0,3416

Harga opsi call dan putnya sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai