Anda di halaman 1dari 9

PERTEMUAN 9 AKUNTANSI II

“PERSEKUTUAN”
(PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA)

A. PENGERTIAN
Pasal 1618 Kitab Undang-undang Hukum Perdata mengartikan persekutuan sebagai :
“Suatu perjanjian dengan mana dua orang atau lebih mengingatkan diri untuk
memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan atau
manfaat yang diperoleh karenanya”.
Dalam arti luas, persekutuan tidak terbatas pada perikatan yang bersetujuan
menjalankan perusahaan saja. Kata-kata “membagi….manfaat” dalam definisi di atas berarti
hasil yang diperoleh suatu persekutuan tidak terbatas pada materi saja. HMN purwosujipto
SH, dalam bukunya “ pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia Buku II” (penertiban
Djambtan,Jakarta, 1980) memberikan contoh : Kalau tiga orang A,B, Dan C masing-masing
menyertoran uang Rp 10.000 Lalu mereka piknik ke Puncak bersma-sama, maka perserikatan
demikian sudah dapat disebut persekutuan, walaupun hasil yang diperoleh bukan laba.
Contoh di atas juga menyimpulkan bahwa suatu persekutuan tidak perlu dijalankan secara
terus menerus. Ia dapat dibentuk hanya untuk sekali atau dua kali kegiatan saja.
Suatu persekutuan dianggap menjalankan perusahaan bila persekutuan tadi bertindak
keluar terhadap pihak ketiga dengan Terang-terangan terjadi bila sekutu (patner) yang
bertindak keluar memberitahukan kepada pihak ketiga bahwa tindakannya atas nama
persekutuannya dan dapat membuktikan bahwa persekutuan itu memang benar-benar ada.
Persekutuan yang menjalankan perusahaan pada umumnya berbentuk firma atau
persekutuan komanditer. Walaupun demikian, persekutuan yang menjalankan perusahaan
tidak hanya terbatas pada dua bentuk d atas. Firma ialah persekutuan yang didirikan untuk
menjalankan perusahaan lain adalah adanya unsur nama bersama. Perbedaan firma dengan
persekutuan lain adalah adanya unsur nama bersama ini. Persekutuan komanditer
(commanditaier Vonnotschaap atau CV) adalah fima yang mepunyai satu atau lebih sekutu
komanditer sekutu komanditer adalah sekutu yang hanya menyediakan uang, barang, atau
tenaga sebagai setoran modal. Mereka tidak turut campur dalam kepengurusan persekutuan.
Disamping sekutu komanditer, terdapat sekutu kerja, Yaitu sekutu yang mengurus
perusahaan. Selanjutnya, Dalam buku ini, kecuali dinyatakan secara tegas, kata persekutuan
digunakan untuk firma.

B. PENDIRIAN
Akte pendirian yang dibuat di depan notaries tidak diwajibkan dalam pendirian suatu
persekutuan. Tetapi, berdasarkan pengamatan, semua firma di Indonesia didirikan kemudian
diumumkan dalam lembaran berita Negara. Akte pendirian pada umumnya membuat3) :
1. Nama lengkap, pekerjaan dan tempat tinggal semua sekutu .
2. Nama persekutuan .
3. Tujuan persekutuan (bidang usaha yang akan dijalankan persekutuan )
4. Nama-nama sekutu yang tidak diberi kuasa untuk mendatangani perjanjian atas nama
persekutuan (pembagian tugas kepada masing-masing sekutu )
5. Saat mulai dan berakhirannya persekutuan (kapan persekutuan dapat dianggap bubar).
31
PERTEMUAN 9 AKUNTANSI II

6. Setoran modal tiap-tiap sekutu serta perubahannya.


7. pembagian laba antara sekutu
8. Hal-hal dan klausula-klausula mengenai Hak pihak ketiga terhadap para sekutu

C. TANGGUNG JAWAB SEKUTU


Menurut pasal 18 kitab undang-undang Hukum dagang, tanggung jawab sekutu
terhadap pihak ke 3 adalah “ Pribadi untuk keseluruhan”, artinya tiap-tiap sekutu brtanggug
jawab secara pribadi terhadap semua perikatan persekutuan meskipun perikatan tersebut
dibuat oleh persekutuan lain. Tanggung jawab secara pribadi ini juga meliputi perikatan-
perikatan yang timbul krna perbuatan melawan hukum4). Kata lain untuk tanggung jawab
secara pribadi untuk keseluruhan adalah tnggung jawab enteng. Tindakan seorang sekutu
mengikat sekutu lainnya. Pengecualian terhadap tanggung terbatas pada jumlah modal yg
telah disetor. Tanggung jawab sekutu kerja adalah pribadi untuk keseluruhan.
Suatu persekutuan dapat memiliki kekayaan sendiri. Kekayaan ini di miliki bersama
para sekutu. Besarnya hak para sekutu terhadap kekayaan persekutuan ditunjukan oleh saldo
pada penggukuan persekutuan. Berlainan dengan perseroan terbatas pemilikan dalam
persekutuan biasanya dibuktikan dalam akte pendiria. Pemilikan dalam perseroan terbatas
dibuktikan oleh surat-surat saham. Pengecualian dapat terjadi dalam persektuan komanditer .
dalam hal ini, saham mungkin dikeluarkan kepada para sekutu. Walaupun dikeluarkan saham,
tanggung jawab pera sekutu tdk berbeda dengan persekutan komanditer biasa.

D. SETORAN MODAL
Setoran modal oleh sekutu dapat berupa uang, aktiva lain atau tenaga kerja. Untuk
menggambarkan hal ini, anggaplah bahwa pada tanggal 28 mei 1981 Rifol dan Winarni telah
sepakat untuk mendirikan sebuah firma yang diberi nama: Firma Rofil dan Winarni. Mereka
setuju, setoran modal Rofil berbentuk aktiva dan kewajiban perusahaannya yang telah
berjalan dan berbentuk perusahaan perseorangan. Aktiva dan kewajiban ini, sebelum
dimaksudkan sebagai modal persekutuan dinilai kembali sehingga tampak sebagai berikut:
Saldo Menurut Jumlah yang
Buku Besar Disetujui sebagai
Rofil Modal persekutuan
Jenis aktiva dan kewajiban D (K) D (K)

Piutang dagang Rp. 20.000 Rp. 14.000


Persediaan 30.000 13.500
Tanah 10.000 20.000
Gedung 30.000 25.000
Akumulasi Penyusutan ( 7.500) -
Total aktiva Rp. 82.500 Rp. 72.500
Utang dagang (12.500) (12.500)
Modal Rofil Rp. 70.000 Rp. 60.000

32
PERTEMUAN 9 AKUNTANSI II

Selanjutnya disetujui Winarni akan membayar Rp.30.000 untuk setoran modalnya.


Ayat jurnal Yang perlu dibuat untuk setoran modalnya, ayat jurnal yang perlu dibuat untuk
mencatat setoran modal ini adalah sebagai berikut :
(A)
(D) Bank 30.000
(K) Modal Winarni 30.000
(B)
(D) Piutang dagang 14.000
(D) Persediaan 13.500
(D) Tanah 20.000
(D) Gedung 25.000
(K) Utang Dagang 12.500
(K) Modal Rofil 60.000

Perhatikan ayat Jurnal (B) yang mencatat setoran modal Rofil. Nilai aktiva yang
dimaksudkan sebagai setoran modal persekutuan adalah nilai yag disetujui semua sekutu.
Nilai ini tidak harus sama dengan nilai yang terancum dalam pembukuan Rofil. Ambillah
contoh piutang dagang. Menurut catatan Rofil yang lama, Piutang dagang Bersaldo Rp.
20.000. Tetapi, Jumlah yang diterima sebagai setoran modal hanya Rp. 14.000. Hal yang
sama berlaku untuk persediaan. Dalam catatan Rofil bersaldo Rp.30.000. Nilai persediaan
yang disetujui sebagai setoran modal perekutuan hanya 13.500. Sebaliknya, tanah yang dalam
catatan Rofil bersaldo Rp.10.000, untuk setoran modal persekutuan dinilai kembali sehingga
menjadi Rp.20.000. Jadi, apabila setoran dilakukan dengan aktiva bukan kas, maka jumlah
yang dianggap sebagai setoran modal adalah jumlah yang disetujui semua sekutu setelah
dinilai kambali. Pada umunya, dasar penilaia kembali adalah harga pasar.
Setoran modal dalam bentuk tenaga kerja berarti sekutu yang bersangkutan tidak
menyetor apa-apa kecuali tenaganya. Dia diterima ebagai sekutu karena kelebihan
pribadinya. Misalnya karena kemampuannya dalam mengelola perusahannya relasi yang
dipunyai dan lain-lain. Bagi persekutuan, kelebihan pribadi sekutu tersebut merupakan
goodwill, suatu aktiva tak terwujud yang akan bermanfaat dalam menjalankan perusahaan.
Dengan kata lain, setoran modal sekutu ini dilakukan dalam bentuk goodwill. Nilai Goodwill
tergantung pada besarnya hak perwakilan (intersert) dalam persekutuan yang diberikan
pembahasan mengenai cara perhitungan goodwill akan dilakukan dalam bab yang akan
datang. Apabila akte pendirian pasal 1633 dapat dijadikan pagangan. Dalam pasal ini
disebutkan nilaisetoran modal sekutu yang hanya menyumbangkan tenaga saja dianggap
sama dengan nilai setoran terkecil yang dilakukan oleh sekutu lain.

E. PEMBAGIAN LABA
Ketentuan tentang pembagian laba atau rugi ditetapkan sendiri oleh para sekutu.
Aturan tentang cara pembagian laba ini biasanya dicantumkan dalam akte pendirian.
Walaupun pembagian laba atau rugi ditetapkan oleh para sekutu sendiri, namun Kitab
Undang-udang Hukum Perdata menentukan bahwa laba tidak boleh diberikan kepada salah
seorang sekutu saja (Pasal 1663, Ayat 1). Sebaliknya Undang-undang membolehkan
pembebanan seluruh kerugian kepada salah seorang sekutu (Pasal 1635, Ayat 2).
33
PERTEMUAN 9 AKUNTANSI II

Kalau akte pendirian tidak mencantumkan aturan tentang cara pembagian laba atau
rugi, maka berlaku ketentuan pasal 1633 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Dalam hal
demikian, pembagian laba atau rugi harus dilakukan berdasarkan perbandingan moal. Jika hal
ini dilakukan, setoran modal dalam bentuk tenaga kerja dinilai sama dengan setoran dalam
bentuk benda yang terkecil.
Ada beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan pembagian laba atau
rugi persekutuan, yaitu:
1. Waktu dan tenaga yang dicurahkan oleh masing-masing sekutu.
2. Jumlah investasi yang ditanamkan oleh masing-masing sekutu.
3. Kelebihan-kelebihan tertentu yang dimiliki oleh masing-masing sekutu dalam
memajukan perusahaan.
Faktor-faktor tersebut di atas dalam aturan pembagian laba atau rugi persekutuan dapat
dicerminkan melalui:
1. Perbedaan persentase bagian laba / rugi yang diterima / dibebankan oleh / kepada
maing-masing sekutu.
2. Perbedaan dalam pemberian tujangan untuk gaji atau bonus kepada masing-masing
sekutu.
3. Pemberian bunga (tunjangan investasi) terhadap modal yang disetor oleh masing-
masing sekutu.
Dalam hal ini akan dibahas pembagian laba atau rugi persekutuan yang didasarkan
atas aturan-aturan sebagai berikut:
1. Laba atau rugi dibagi berdasarkan suatu perbandingan tertentu.
2. Laba atau rugi dibagi berdasarkan sutu perbandingan modal.
3. Laba atau rugi setelah dikurangi tunjangan untuk bunga modal, dibagi berdasarkan
perbandingan tertentu.
4. Laba atau rugi setelah dikurangi tunjangan untuk gaji dan bonus dibagi berdasarkan
perbandingan tertentu.
Walaupun digunakan data yang sama, namun tiap ilustrasi perhitungan pembagian
laba harus dianggap berdiri sendiri.

Perbandingan Ditetapkan. Anggaplah bahwa Firma Antono bersaudara salama tahun 200A
memperoleh laba sebesar Rp. 100.000. Akun modal Antono, Kholid dan Edi, pemilik firma,
pada tanggal 31 Desember 200A tampak seperti di bawah ini:
Modal Antono
1-01-200A Saldo Awal 20.000
Modal Kholid
1-01-200A Saldo Awal 10.000
18-04-200A Investasi 20.000
Modal Edi
1-01-200A Saldo Awal 20.000
18-06-200A Investasi 30.000

Selama tahun 200A, Antono, Kholid dan Edi tidak melakukan pengambilan prive.
Mereka sepakat laba atau rugi dibagi menurut perbandingan 4 : 3 : 3 untuk Antono, Kholid
34
PERTEMUAN 9 AKUNTANSI II

dan Edi. Dengan ketentuan ini laba Firma Antono Bersaudara sebesar Rp 100.000 dibagi
sebagai berikut:
Bagian laba Antono = 4/10 x Rp 100.000 = Rp 40.000
Bagian laba Kholid = 3/10 x Rp 100.000 = Rp 30.000
Bagian laba Edi = 3/10 x Rp 100.000 = Rp 30.000

Ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat pembagian laba ini adalah sebagai berikut:
(D) Ikhtisar laba rugi 100.000
(K) Modal Antono 40.000
(K) Modal Kholid 30.000
(K) Modal Edi 30.000

Ayat jurnal di atas, pada hakikatnya, memindahkan laba dari akun ikhtisar laba rugi
ke akun modal. Ayat jurnal tersebut merupakan salah satu yang harus dibuat dalam proses
pembuatan jurnal penutup.

Perbandingan Modal. Anggaplah Antono, Kholid dan Edi sepakat membagi laba atau rugi
berdasarkan perbandingan modal. Ada tiga kemungkinan modal yang dapat dijadikan dasar,
yaitu: (a) Modal awal; (b) Modal akhir; atau (c) Modal rata-rata dalam setahun.
Apabila pembagian laba atau rugi didasarkan atas perbandingan modal awal, maka
untuk Firma Antono Bersaudara, perhitungannya adalah sebagai berikut:
Saldo Persentase
Nama Sekutu Modal Awal Laba Bagian
Laba
Antono Rp 20.000 40 0/0 Rp 40.000
Kholid 10.000 20 0/0 20.000
Edi 20.000 400/0 40.000
JUMLAH Rp 50.000 1000/0 Rp 100.000

Apabila pembagian laba atau rugi didasarkan atas perbandingan modal akhir, maka
perhitungannya adalah sebagi berikut:
Saldo Persentase
Nama Sekutu Modal Akhir Laba Bagian Laba

Antono Rp 20.000 20 0/0 Rp 20.000


Kholid 30.000 30 0/0 30.000
Edi 50.000 500/0 50.000
JUMLAH Rp 100.000 1000/0 Rp 100.000

Kemungkinan ketiga, yang digunakan sebagai dasar perbandingan adalah saldo modal
rata-rata dalam setahun. Ada dua cara untuk menghitung modal rata-rata, yaitu dengan
metode rata-rata sederhana dan rata-rata tertimbang. Dalam metode rata-rata sederhana, saldo
modal awal ditambah dengan saldo modal akhir dibagi dua. Pembagian laba Firma Antono
Bersaudara jika didasarkan atas saldo modal rata-rata sederhana adalah sebagai berikut:

35
PERTEMUAN 9 AKUNTANSI II

Modal Persentase
Nama Sekutu Saldo Awal Saldo Akhir Rata-rata Laba Bagian Laba

Antono Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 20.000 26,670/0 Rp 26.670


Kholid 10.000 30.000 20.000 26,670/0 26.670
Edi 10.000 50.000 35.000 46,670/0 46.660
JUMLAH Rp 50.000 Rp 100.000 Rp 75.000 100.000/0 Rp 100.000

Timbangan yang digunakan dalam metode rata-rata tertimbang dalah lamanya modal
tertanam. Perhitungan modal rata-rata tertimbang serta pembagian labanya adalah sebagai
berikut:
Jangka Waktu Jumlah Saldo Jumlah Bulan
Tanggal Modal Ditanam Bulan modal x Modal
A. Modal Antono 1 Januari s/d
1 Januari 199A 31 Desember 200A 12,0 20.000 240.000
12,0 240.000
B. Modal Kholid
1 Januari 200A 1 Januari s/d
18 April 200A 3,6 10.000 36.000
18 April 200A 19 April s/d
31 Desember 200A 8,4 30.000 252.000
12,0 288.000
C. Modal Edi
1 Januari s/d 1 Januari s/d
18 Juni 200A 5,6 20.000 112.000
18 Juni 200A 19 Juni s/d 6,4 50.000 320.000
31 Des 200A 12,0 432.000
Modal rata-rata Antono = Rp 240.000/ 12 = Rp 20.000
Modal rata-rata Kholid = Rp 288.000 /12 = Rp 24.000
Modal rata-rata Edi = Rp 432.000/ 12 = Rp 36.000
Atas dasar perhitungan modal rata-rata diatas bagian laba dari masing-masing sekutu
dihitung sebagai berikut:
Modal Persentase
Rata-rata Laba Bagian Laba
Antono Rp 20.000 25 0/0 Rp 25.000
Kholid 24.000 30 0/0 30.000
Edi 36.000 450/0 45.000
JUMLAH Rp 80.000 1000/0 Rp 100.000

Bunga Modal. Perbedaan modal yang ditanam oleh masing-masing sekutu mengakibatkan
perlunya imbalan atas modal. Dengan demikian, pembagian laba atau rugi harus
memperhitungkan terlebih dahulu bunga modal kepada masing masing sekutu sebelum
sisanya dibagi antara mereka. Firma Antono bersaudara masih tetap akan dipakai sebagai
contoh tetapi dengan ketentuan, adanya bunga modal sebesar 18% pertahun. Laba setelah
dikurangi bunga modal dibagi menurut perbandingan 6:2:2 untuk Antono, Kholid dan Edi.
Bagian laba masing masing sekutu dihitung seperti di bawah ini:
Antono Kholid Edi Total
36
PERTEMUAN 9 AKUNTANSI II

Bunga modal Rp 3.600 Rp 4.320 Rp 6.480 Rp 14.400


Laba tersisa 51.360 17.120 17.120 85.600
Jumlah pembagian laba Rp 54.960 Rp 21.440 Rp 23.600 Rp 100.000

Bunga modal dihitung dengan memperhatikan lamanya penanaman. Modal Antono misalnya.
Karena selama tahun 200A tidak ada perubahan, maka modal awal Antono sebesar Rp.20.000
ditanam selama setahun (12 bulan). Di lain pihak penanaman modal oleh Kholid terdiri dari
dua bagian yaitu:
1. Dari tanggal 1 januari sampai dengan 18 April 200A (selama 3,6 bulan) jumlah modal
yang di tanam adalah Rp.10.000.
2. Dari tanggal 19 April 200A sampai dengan tanggal 31 Desember 200A (selama 8,4
bulan) jumlah modal yng ditanam adalah Rp.30.000.Pada tanggal tersebut Kholid
melakukan penambahan modal sebesar R.20.000.

Bunga modal yang di berikan kepada Antono, Kholid, dan Edi di hitung seperti di bawah ini:
1. Bunga modal unutuk Antono adalah 12/12*18 %*Rp.20.000 = Rp. 3.600
2. Bunga untuk Kholid adalah:
a. Terhadap saldo modal Rp.10.000 selama 3,6 bulan =
3,6/12*18%*Rp.10.000 = Rp. 540
b. Terhadap saldo modal Rp.30.000 selama 8,4 bulan =
8,4/12*18%*Rp.30.000 = Rp. 3.780
Rp. 4.320
3. Bunga modal untuk Edi adalah:
a. Terhadap saldo modal Rp. 20.000 selama 5,6 bulan =
5,6/12*18%* Rp. 20.000 = Rp. 1.680
b. Terhdap saldo modal Rp. 50.000 selama 6,4 bulan
6,4/12*18%*Rp. 50.000 = Rp. 4.800
Rp. 6.480
Setelah bunga modal diperhitungkan, laba yang tersisa tinggal Rp.85.600. Jumlah ini
dibagikan kepada Antono, Kholid, Edi menurut perbandingan 6 : 2 : 2. Antono, misalnya,
akan memperoleh: 6/10*Rp.85.600=Rp.51.360.

Gaji sekutu. Perbedaan waktu dan tenaga yang disediakan tiap-tiap sekutu kadang
dicerminkan dalam pembagian laba. Misalnya, dengan memberi gaji atau bonus ke tiap
sekutu sesuai dengan waktu dan tenaga yang diberikan. Untuk menggambarkan cara ini,
anggaplah pembagin laba Firma Antono bersaudara dinyatakan sebagai berikut:
1. Kepada Antono, Kholid, dan Eni diberikan gaji masing-masing sebesar Rp.100;
Rp.300; Rp500 per bulan.
2. Terhadap saldo modal tiap-tiap sekutu diberi imbalan bunga modal sebesar 18% per
tahun.
3. Sisa laba, setelah dikurangi gaji dan bunga modal dibagi di antara sekutu dengan
perbandingan 6 : 2 : 2.
Bagian laba untuk masing-masing sekutu dapat dihitung sebagai berikut:
Antono Kholid Edi Total
37
PERTEMUAN 9 AKUNTANSI II

Gaji Rp. 1.200 Rp. 3.600 Rp. 6.000 Rp. 10.000


Bunga modal 3.600 4.320 6.480 14.400
Sub total Rp. 4.800 Rp. 7.920 Rp. 12.480 Rp. 25.200
Pembagian laba yang tersisa 44.880 14.960 14.96 74.800
Total Rp. 49.680 Rp. 22.880 Rp. 27.440 Rp. 100.000

Gaji masing-masing sekutu dicari dengan mengalikan gaji bulanan dengan dua belas.
Laba yang tersisa setelah gaji dan bunga modal berjumlah Rp. 74.800. Jumlah ini dibagikan
kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 6 : 2 : 2.
Gaji Sebagian Beban. Ada pendapat agar gaji yang dibayarkan kepada sekutu dicatat
sebagai beban perusahaan. Apabila demikian, setiap pengembalian uang oleh para sekutu
dicatat ke akun beban, bukan ke akun prive. Akun beban ini kemudian ditutup ke akun
ikhtisar laba rugi untuk menentukan laba bersih perusahaan. Laba bersih inilah yang
dibagikan kepada masing-masing sekutu.
Di Indonesia, laba yang diperoleh persekutuan dikenakan pajak penghasilan.
Pembebanan gaji sekutu sebagai beban perusahaan akan menurunkan laba persekutuan dan
pada akhirnya akan memperkecil jumlah pajak terutang. Cara demikian tidak disetujui oleh
Pajak. Jadi, untuk perpajakan, gaji kepada sekutu harus diperlakukan sebagai pembagian
laba.Demikian juga halnya dengan modal yang diberikan kepada para sekutu. Bunga modal
ini, untuk tujuan pajak, tidak boleh dibebankan sebagai pengurang pajak.

F. PEMBAGIAN RUGI
Apabila setelah dikurangi tunjangan-tunjangan untuk gaji dan bunga modal laba
bersih saldo negatif, maka saldo negative ini juga dibagikan kepada masing-masing sekutu
menurut perbandingan pembagian laba. Sebagai contoh anggaplah bahwa Firma Antono
hanya memperoleh lba sebesar Rp.5.000. Pembagian laba kepada masing-masing sekutu,
apabila ketentuan mengenai bunga modal dan gaji tidak berbeda dengan contoh diatas adalah
sebagai berikut:
Antono Kholid Edi Total
Gaji Rp. 1.200 Rp. 3.600 Rp. 6.000 Rp. 10.800
Bunga modal 3.600 4.320 6.480 14.400
Sub total Rp. 4.800 Rp. 7.920 Rp. 12.480 Rp. 25.200
Pembagian rugi
Yang tersisa ( 12.120 ) ( 4.040 ) ( 4.040 ) ( 20.200 )
Total ( Rp7.320 ) Rp 3.880 ) Rp 8.440 Rp 5.000

Terlihat bahwa total tunjangan untuk gaji dan modal berjumlah Rp 25.200 sedangkan
laba bersih hanya Rp 5.000. Akhirnya laba yang tersisa bersaldo negative sebesar Rp 20.200.
Saldo negative ini dbagikan kepada masing-masing sekutu berdasarkan perbandingan sebesar
6:2:2. Akibatnya bagian laba yang diterima Antono bersaldo negatif sebesar Rp 7.320,
sedang bagian laba Kholid dan Edi masing-masing menjadi Rp 3.880 dan Rp 8.440.

Ayat jurnal yang harus dibuat untuk pembagian laba ini adalah sebagi berikut:
(D) ikhtisar laba rugi 5.000
38
PERTEMUAN 9 AKUNTANSI II

(D) Modal Antono 7.320


(K) Modal Kholid 3.880
(K) Modal Edi 8.440

G. LAPORAN PERUBAHAN MODAL


Perubahan modal tiap-tiap sekutu selama suatu periode tertentu dilaporkan dalam
laporan perubahan modal. Bentuk laporan perubahan modal tampak seperti terlihat di bawah
ini.
FIRMA ANTONO BERSAUDARA
Laporan Perubahan Modal
Tahun berakhir 31 Desember 200A

Antono Kholid Edi Total


Modal Awal Rp 20.000 Rp 10.000 Rp 20.000 Rp 50.000
Tambahan-
Investasi 20.000 30.000 50.000
Laba bersih 49.680 22.880 27.440 100.000
Penarikan Prive ( 1.200 ) ( 3.600 ) ( 6.000 ) ( 10.800 )
Modal Akhir Rp 68.480 Rp 49.280 Rp 71.440 Rp 189.200

---------------------------------------------------
SOAL LATIHAN
1. Firma Putra dan Putri selama tahun 2018 memperoleh laba sebesar Rp. 5.000.000.
Selama tahun tersebut Putra dan Putri tidak melakukan pengambilan pribadi. Mereka
sepakat laba atau rugi dibagi dengan perbandingan 2 : 3 untuk Putra dan Putri.
Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pembagian laba dari masing-masing sekutu!
2. CV Maju dengan pemilik Ani dan Ana pada tanggal 1 januari 2016 masing-masing
menyetor modal awal berupa kas sebesar Rp. 50.000 untuk Ani dan Rp 70.000 untuk
Ana. Kemudian pada tanggal 17 juni 2016 Ani menambah investasinya sebesar Rp.
10.000. Selama tahun 2016 tersebut CV Maju memperoleh laba sebesar Rp 1.500.000.
Hitunglah pembagian laba untuk masing-masing sekutu menggunakan perbandingan
modal dengan metode rata-rata sederhana!

39

Anda mungkin juga menyukai