Anda di halaman 1dari 9

Sewa Guna Usaha

(Leasing)
Gabriella Johan Dojo 00000016085
Oei, Jessica Giovanni Wijaya 00000010273
Stephanie Adelia 00000016079
Pengertian
Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 tanggal 21 Nopember
1991 sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang
modal baik secara guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha
tanpa hak opsi (operating lease), untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.

Beberapa contoh perusahaan leasing di Indonesia:

 PT. Federal International Finance (FIF)


 PT. Adira Dinamika Multi Finance, Tbk
 PT. Summit Oto Finance
 PT. Toyota Astra Financial Services (TA Finance)
 PT. BCA Finance
Pihak yang terlibat
Setiap transaksi leasing sekurang-kurangnya melibatkan 4 (empat) pihak yang
berkepentingan, yaitu : lessor, lessee, supplier, dan bank atau kreditor.

1. Lessor

Adalah perusahaan leasing atau pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada pihak
lessee dalam bentuk barang modal.

2. Lessee

Adalah perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal
dari lessor.

3. Supplier

Adalah perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang untuk dijual
kepada lessee dengan pembayaran secara tunai oleh lessor.

4. Bank

Pihak bank memegang peranan dalam hal penyediaan dana kepada lessor. Pihak supplier
kemungkinan menerima kredit dari bank, untuk memperoleh barang-barang yang nantinya
akan dijual sebagai objek leasing kepada lessee atau lessor.
Mekanisme
Teknik Pembiayaan
Financial Lease Operating Lease
Perjanjian tidak dapat Perjanjian dapat
dibatalkan dibatalkan
Masa sewa selama umur Masa sewa relative
ekonomis singkat sekali
Ada hak opsi Tidak ada hak opsi
Transaksi keuangan Transaksi sewa-menyewa
Tidak dikenakan PPn Dikenakan PPn
Bersifat full pay out Tidak full pay out
Lessor tidak dapat Lessor dapat
menyusutkan barang menyusutkan barang
modal
Kelebihan
 Pembiayaan penuh (100%) tanpa uang muka
 Persyaratan tidak ketat, tanpa syarat tertentu
 Pembayaran angsuran relative fleksibel
 Off Balance Sheet, tidak harus ditentukan dalam rencana
 Terkindung Dari risiko keuangan (out of date)
 Pembiayaan proyek berskala besar
 Tingkat keamanan pembiayaan lebih terjamin
Kelemahan
 Hak kepemilikan barang hanya akan berpindah apabila kewajiba
lease telah diselesaikan dan hak opsi digunakan.
 Seandainya terjadi pembatalan suatu perjanjian sewa guna usaha,
maka kemungkinan biaya yang ditimbulkan cukup besar.
 Barang modal yang diperoleh oleh lease tidak dapat dijadikan
jaminan untuk memperoleh kredit
 Resiko yang melekat pada peralatan atau barang modal itu sendiri.
Kemungkinan adanya kenakalan penyewa guna usaha untuk
melakukan jual atau sewa kepada pihak sewa guna usaha yang
lain.
 Fluktuasi bunga. Adanya fluktuasi bunga menimbulkan resiko
bunga bagi perusahaan sewa guna usaha, karena antara investasi
dalam barang yang disewa guna usaha dengan sumber dana
pembelanjaan tidak sesuai.
Perbedaan
Leasing
dengan
Metode
Pembiayaan
lain
Kesimpulan
 Sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi
(Finance Lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (Operating
Lease) untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara berkala.

 Kegiatan utama perusahaan sewa guna usaha adalah bergerak di bidang


pembiayaan untuk keperluan barang- barang modal yang diinginkan
oleh nasabah, yang dimaksud pembiayaan disini adalah seorang
nasabah membutuhkan barang- barang modal dengan cara disewa atau
dibeli secara kredit dapat diperoleh di perusahaan leasing.

 Pihak-pihak yang terlibat :Lessor, Lessee, Supplier , Bank

 Kegiatan leasing dapat dilakukan dengan dua cara:


- sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease).
- sewa guna usaha dengan tanpa hak opsi (opersting lease).

Anda mungkin juga menyukai