MANAJEMEN KEUANGAN
KELAS G PJJ EKSEKUTIF
Dosen Pengampu :
Dr. Wisudanto, S.E, M.M, CFP
Secara umum, terdapat dua jenis analisis saham yaitu analisis fundamental dan analisis
teknikal. isi industri dan perekonomian nasional sehingga dapat menilai suatu saham layak
diinvestasikan atau tidak. Analisis teknikal bertujuan untuk melihat pergerakan harga saham
yang tersaji dalam bentuk grafik dan memberikan sinyal bullish atau bearish. Dalam studi kasus
kali ini, Pak Theda lebih cenderung memilih menggunakan analisis fundamental dalam menilai
suatu emiten sehingga ketika berinvestasi di pasar modal baik itu membeli saham, obligasi,
sukuk, dan ETF harus memperhatikan financial statement yang dimiliki emiten. Sedangkan Pak
Mahatma Bhagas cenderung memilih menggunakan metode analisis teknikal sehingga ketika
ber Investasi yang terpenting bagaimana memperoleh initial return yang tinggi. Dengan
mengggunakan Analisis comparative dan Analisis trend sector yang memiliki kinerja terbaik
adalah ULTJ, MYOR dan ICBP karena memiliki kinerja emiten lebih tinggi dari Jakarta
Consumer Goods Index. Dengan menggunakan analisis candlestick, dan Moving Average
Convergence Divergence (MACD) Secara trendline jangka Panjang UNVR, GGRM masih
dalam range downtrend (bearish) dan ADRO masih dalam range sideways. Dari ke 3 saham ini
dapat diketahui bahwa saham-saham fundamental bagus pun belum tentu dapat memberikan
kita capital gain yang besar saat investasi jangka panjang. Analisis cryptocurrency yang boleh
di perdagangkan di Indonesia adalah yang memiliki kapitalisasi besar dan menjadi penopang
lite coin lainnya, seperti Bitcoin (BTC), Binance coin (BNB), dan Ethereum (ETH).
1. LANDASAN TEORI
Investasi merupakan kegiatan seseorang dalam menanamkan modal yang dimilikinya
dalam suatu bidang tertentu, salah satu diantaranya adalah investasi pada saham. Tujuan
utama investasi adalah untuk mencari pendapatan atau tingkat pengembalian (return), baik
berupa pendapatan dividen dan capital gain. [Sunariyah (2003:4), Halim (2005:4)]
Jogiyanto (2008:143) menyatakan capital gain diperoleh dari perbedaan harga saham
antara saat membeli dan ketika dijualkembikan. Rusdin (2005:68) dan Dominic (2008:19)
menyatakan bahwa harga saham dapat didefinisikan sebagai sertifikat yang menunjukkan
bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas
penghasilan dan aktiva perusahaan.
Baker dan Wurgler (2006:1648) menyatakan bahwa sentimen dari investor itu timbul
akibat adanya kecenderungan investor untuk melakukan spekulasi. Sentimen tersebut
mendorong permintaan yang relatif untuk melakukan investasi yang spekulatif. Setiap
investor yang berinvestasi pada portofolio saham memiliki sentimen yang berbeda-beda.
Sentimen tersebut didasari oleh perilaku dan sifat masing-masing investor. Ada investor yang
memandang suatu saham itu akan mencapai profit di masa yang akan datang, dan ada juga
yang tidak. Sentimen tersebut didasari oleh bagaimana investor tersebut menilai saham yang
dimilikinya. Situasi dan kondisi dari berita-berita, seperti pelaporan laporan keuangan
perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dapat menyebabkan sentimen investor
menjadi berubah terhadap saham yang dimilikinya.
Widoatmojo (1996:189) mengatakan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
adalah ringkasan dari dampak simultan dan kompleks atas berbagai macam faktor yang
berpengaruh, terutama fenomena-fenomena ekonomi. Ang (1997:146) menyatakan bahwa
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan suatu nilai yang digunakan untuk
mengukur kinerja saham yang tercatat dalam suatu bursa efek.
Ada tiga teknik yang dapat digunakan untuk mengestimasikan tingkat penjualan suatu
industri:
Daur hidup industri (industry life cycle).
Analisis input-output.
Hubungan antara industri dengan ekonomi secara keseluruhan.
Ketiga teknik saling melengkapi sehingga investor dapat mengkombinasikan ketiga teknik
tersebut untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai posisi dan prospek industri dalam
berbagai skenario.
Faktor penting lain yang mempengaruhi besarnya profit yang bisa diperoleh suatu industri
adalah intensitas persaingan dalam industri tersebut. Intensitas persaingan dalam suatu
industri akan menentukan kemampuan industri untuk tetap memperoleh tingkat return di atas
rata-rata.
Earning per share (EPS) diperoleh dengan menghitung perbandingan antara jumlah earning
(dalam hal ini laba
bersih yang siap dibagikan bagi pemegang saham) dengan jumlah lembar saham
perusahaan. Bagi para investor, informasi EPS merupakan informasi yang dianggap paling
mendasar dan berguna, karena bisa menggambarkan prospek earning perusahaan di masa
depan. Informasi (termasuk EPS) yang dapat digunakan sebagai dasar penilaian perusahaan
adalah laporan keuangan perusahaan.
Di samping bisa dengan melihat laporan keuangan, analisis perusahaan juga dapat dilakukan
dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Indikator penting untuk melihat prospek
perusahaan di masa datang adalah pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Dua rasio
profitabilitas utama yang umumnya dipakai saat analisis ini adalah ROE dan ROA.
Indikator Teknikal:
1. Indikator Tren ialah sebuah indikator yang dapat menggambarkan adanya pergerakan
harga dalam satu arah kuat untuk beberapa waktu ke depan. Tren bergerak dalam 3
arah: naik, turun, dan menyamping. Indikator tren menghaluskan data harga yang
bervariasi untuk menciptakan komposisi arah pasar. (contoh: Moving Average). Dan
juga termasuk di dalamnya adalah Indikator Market Timing / Indikator Tren.
2. Indikator Volatilitas: Indikator volatilitas adalah istilah umum yang digunakan untuk
menggambarkan kekuatan pergerakan atau ukuran dari fluktuasi harga. Umumnya,
perubahan pada volatilitas cenderung mempengaruhi perubahan harga. (contoh:
Bollinger Band).
3. Indikator Momentum: Indikator ini menggambarkan kecepatan pergerakan harga di
periode tertentu, juga menentukan kekuatan atau kelemahan dari sebuah tren. Jika terjadi
pergerakan harga ekstrim dengan momentum yang lemah, hal itu merupakan sinyal dari
akhir pergerakan di suatu tren. (contoh: RSI, Stochastic, MACD).
4. Indikator Kekuatan Pasar , Sentiment Investor : Indikator ini menggambarkan
intensitas dari opini pasar terkait sebuah harga, dengan melihat posisi pasar yang diambil
oleh beragam pelaku pasar. Volume atau open interest adalah bahan dasar untuk
indikator ini. Sinyal yang diberikan sifatnya coincident atau leading. (contoh: Volume).
5. Indikator Support/Resistance: Support/Resistance menggambarkan level harga dari
kenaikan dan penurunan berulang dalam range-range atas dan bawah tertentu. (contoh:
Pivot Point).
6. Indikator Siklus: Digunakan untuk mengindikasikan adanya pola berulang dari
pergerakan pasar, khusus untuk peristiwa berulang seperti musim, pemilihan umum, dan
lainnya. Banyak pasar memiliki kecenderungan bergerak dalam pola siklus. Indikator
siklus berguna untuk menentukan timing pola pasar tertentu. (contoh: Elliot Wave).
Harga pembukaan dan harga penutupan akan membentuk tubuh atau body. Aturannya:
1. Jika harga pembukaan lebih tinggi dari harga penutupan, maka candle bersifat bearish.
Biasanya digambarkan dalam bentuk candle berwarna hitam atau merah.
2. Jika harga pembukaan lebih rendah dari harga penutupan, maka candle bersifat bullish.
Biasanya digambarkan dalam bentuk candle berwarna putih (kosong), hijau, atau biru.
Selanjutnya, harga tertinggi akan membentuk ekor (shadow) di atas body. Sedangkan harga
terendah akan membentuk ekor (shadow) di bawah body. Semakin panjang ekor, berarti
dinamika harga dalam satu periode itu semakin tidak menentu. Semakin pendek ekor, berarti
sinyal bearish/bullish dalam satu periode itu semakin nyata.
Moving Average adalah indikator teknikal yang menghaluskan gerakan harga saham
yang berfluktuasi.
Merupakan indikator trend–following, indikator ini akan mengidentifikasi tren harga
sesuai periodenya.
Indikator Moving Average didasarkan pada informasi harga sebelumnya maka sinyal
yang diberikan lagging (terlambat).
Tampilannya adalah sebagai berikut:
Garis Moving Average didapat dari nilai rata-rata aritmatika dari pergerakan harga sebuah
saham dalam suatu periode waktu (n). Garis Moving Average diperoleh dengan menerapkan
formula sebagai berikut:
MA =A1+A2++Ann
Keterangan:
MA adalah Simple Moving Average/Rerata Gerakan Sederhana
A adalah rata-rata dari periode n
n adalah jumlah periode waktu
https://kelassaham.com/cara-menggunakan-indikator-moving-average/
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, analisis data menunjukkan hasil yang tidak
mendukung hipotesis yang diajukan sebelumnya. Kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian ini adalah:
1). Eksistensi momentum saham individual dan saham industri tidak ditemukan di pasar
modal Indonesia. Temuan ini konsisten dengan hasil studi Hameed dan Kusnadi (2002) di
pasar modal Asia, tetapi tidak konsisten dengan hasil studi Jagadeesh dan Titman (1993) di
pasar modal Amerika Serikat, Rouwenhorst (1998) di pasar modal Eropa, Hurn dan Pavlov
(2003) di pasar modal Australia, serta Moskowitz dan Grinblatt (1999) di pasar modal
Amerika Serikat.
3). Indeks Sharpe, indeks Treynor, dan indeks Jensen tidak konsisten sebagai pengukur
kinerja portofolio winner–loser saham individual dan saham industri. Hasil uji
korelasi Pearson Product Moment menunjukkan bahwa indeks Sharpe dengan indeks
Treynor, dan indeks Treynor dengan indeks Jensen memiliki korelasi positif dan signifikan
secara statistik sebagai pengukur kinerja portofolio winner saham individual periode 3 bulan
untuk semua kelompok portofolio saham, sedangkan indeks Sharpe dengan indeks Jensen
menunjukkan korelasi yang positif dan tidak signifikan secara statistik untuk semua kelompok
portofolio saham. Temuan ini konsisten dengan hasil studi Wilson dan Jones (1981) serta Bel
dan Leger (1996), tetapi tidak konsisten dengan hasil penelitian Yasmin dan Lawrence
(1996), serta Wahyudi (2003).
3). Kinerja portofolio saham individual dan saham industri berdasarkan strategi investasi
momentum di pasar modal Indonesia lebih banyak ditentukan oleh faktor-faktor non
fundamental seperti aspek psikologi pasar dan ketidakstabilan emosi para investor yang
menyebabkan reaksi berlebihan terhadap informasi. Temuan ini konsisten dengan hasil
penelitian Reilly dan Brown (1997), Jogiyanto (2004), Hong dan Stein (1999), namun tidak
konsisten dengan hasil penelitian Firth (1996), Ang (1997), serta Fitriani dan Sidharta (2001).
1.7. Cryptocurrency
Secara sederhana, Crypto dapat dikatakan sebagai uang digital. Lebih lengkapnya,
Crypto atau Cryptocurrency adalah sebuah mata uang digital yang telah dijamin oleh
cryptography. Sehingga mata uang digital ini menjadi hampir tidak mungkin dipalsukan. Kata
“cryptocurrency” sendiri berasal dari gabungan dua kata, yaitu “cryptography” yang
mempunyai arti kode rahasia, dan “currency” yang berarti mata uang. Konsep kriptografi
sebenarnya sudah dikenal sejak zaman Perang Dunia II. Saat itu, Jerman memakai
kriptografi guna mengirimkan kode-kode rahasia agar tidak mudah terbaca oleh pihak lawan.
Berbeda halnya dengan mata uang konvensional yang sifatnya terpusat, mata uang
crypto justru bersifat desentralisasi. Tidak ada pihak yang hadir dan berperan sebagai
perantara dalam suatu transaksi. Pembayaran dengan mata uang digital berlangsung dari
pengirim ke penerima atau peer-to-peer. Akan tetapi, seluruh transaksi yang dilakukan
tersebut tetap dicatat dan dipantau dalam sistem jaringan cryptocurrency. Tugas dari
penambang cryptocurrency adalah mencatat transaksi ini dan memperoleh komisi berupa
uang digital yang bisa dipak
Pemerintah Indonesia baru saja resmi mengizinkan perdagangan mata uang digital
atau cryptocurrency seperti Bitcoin di bursa berjangka. Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi (Bappebti) mengakui 229 cryptocurrency di tanah air. Pengakuan ini
dituangkan dalam Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 7
tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Dapat Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto.
Peraturan itu mulai berlaku pada 17 Desember 2020.
BAB II
STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
Setelah belajar mengenai financial Statement Pak Theda baru menyadari bahwa setiap Emiten
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dalam melaporkan laporan keuangannya. Pada
kesempatan berbeda Pak Theda bertemu dengan Pak Mahatma Bhagas, ia memaparkan
bahwa ketika ber Investasi di pasar modal baik itu membeli saham, obligasi, sukuk, dan ETF
harus memperhatikan financial statement yang dimiliki emiten. Kurang sependapat dengan Pak
Theda, Pak Mahatma Bhagas memaparkan bahwa ketika berinvestasi di pasar modal harus
memperhatiakan market timing, momentum, market volatility dan Investor sentimen. Ia
berpendapat ketika berinvestasi yang terpenting bagaimana memperoleh initial return yang
tinggi. Bahkan Pak Mahatma Bhagas menyarankan untuk ber investasi diluar IDX market
seperti: cryptocurrency dan Kontrak berjangka Indeks.
1. Bantu Pak Theda dengan menggunakan analisis comparatif dan analisis trend pada 3
emiten yang memiliki sektor bisnis yang sama. Pilih sektor yang menurut sodara
memiliki kinerja terbaik dalam dasawarsa terakhir. Sehingga dengan bantuan sodara
pak Theda dapat meyakinkan pak Mahatma Bhagas bahwa emiten dengan
fundamental yang baik, dan trend bisnis yang baik akan menghasilkan value yang
tinggi untuk pemegang saham.
a. Analisis Fundamental
Sektor Consumer goods dipilih karena kinerjanya yang cukup baik dalam 10 tahun
terakhir. Selanjutnya dipilih 3 emiten yang memiliki kinerja terbaik yaitu; ULTJ, MYOR
dan ICBP. Ketiga emiten ini lebih tinggi pertumbuhannya lebih tinggi dari Jakarta
Consumer goods index.
Grafik perbandingan Growth Emiten dengan Jakarta Consumer goods Index (JKCONS)
Dilihat dari Sisi Earning per share (EPS), ketiga emiten memiliki EPS yang cukup bagus
selama 5 tahun terakhir, seperti yang disajikan dalam table dan Grafik berikut:
EPS
250
200
150
100
50
0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2018 2019 2020 2021
Rasio (%)
Emiten
NPM ROE ROA DER
ULTJ 21.57 24.72 14.20 72.51
MYOR 7.07 15.58 9.22 66.60
ICBP 11.42 19.62 5.96 165.47
Dari sisi pendapatan, ketiga emiten memiliki pendapatan yang selalu tumbuh setiap
tahunnya, seperti yang tergambar dalam grafik berikut:
b. Analisis Teknikal
- ULTJ ( Ultra Jaya Milk Industry )
Secara trendline jangka Panjang ULTJ masih dalam range uptrend (Bullish) hal ini
dapat dibuktikan dengan
1. Harga emiten masih dalam channel uptrend
2. Bedasarkan support dinamis EMA 20 (1551,63) > EMA 60 (1400,88) > EMA
100 (1226,56) dimana EMA 20 masih diatas EMA 100 yang artinya masih
dalam fase uptrend dalam jangka panjang
3. Capital gain sudah mencapai 624,94% dari tahun 2011
4. Harga saat ini 1555 dimana ULTJ memiliki support terdekat di 1500 dan
resistance terdekat di 1700
Secara trendline jangka Panjang ICBP masih dalam range uptrend (Bullish) hal ini
dapat dibuktikan dengan
1. Harga emiten masih dalam channel uptrend
2. Bedasarkan support dinamis EMA 20 (9077,77) > EMA 60 (8886,69) > EMA
100 (7782,02) dimana EMA 20 masih diatas EMA 100 yang artinya masih
dalam fase uptrend dalam jangka panjang
3. Capital gain sudah mencapai 402,53% dari tahun 2011
4. Harga saat ini 9200 dimana ICBP memiliki support terdekat di 8025 dan
resistance terdekat di 9275
2. Bantu Pak Mahatma Bhagas dengan menggunakan analisis candlestick, dan Moving
Average Convergence Divergence (MACD) Volume untuk membuktikan bahwa
perusahaan dengan fundamental yang bagus seperti Unilever (UNVR) dan 2 lainnya
tidak direkomendasi untuk dibeli.
Secara trendline jangka Panjang UNVR masih dalam range downtrend (bearish) hal ini
dapat dibuktikan dengan
1. Harga emiten sudah mengalami pembalikan arah (Lingkaran ungu) dan
sekarang masih dalam channel downtrend nya. UNVR bisa dianggap keluar
dari channel downtrend apabila keluar dari area hijau
2. Bedasarkan support/resistance dinamis EMA 20 (6314,04) > EMA 60 (7437,06)
> EMA 100 (7124,24) dimana EMA 20 sudah dibawah EMA 100 yang artinya
saat ini sudah dalam memasuki fase downtrend
3. Dari harga tertinggi yang pernah dicapai hingga harga saat ini sudah minus
55%
4. Harga saat ini 5300 dimana UNVR berdasarkan fibonaci resistance terdekat
berada di point 0,236 (5650) namun dari resistance statis berada di harga 6775
5. MACD masih berada di bagian oversold namun sudah mulai membentuk
pembalikan arah, dan histogram bawah mulai menipis
Secara trendline jangka Panjang ADRO masih dalam range sideways hal ini dapat
dibuktikan dengan
1. Harga emiten masih dalam range sideways (Garis biru) walaupun sudah 12
tahun , saat candle keluar dari garis biru dapat dikatakan adro keluar dari
jangka sideways, namun dalam jangka pendek adro sedang uptrend
2. Bedasarkan support/resistance dinamis EMA 20 (1341,86) > EMA 60 (1344,68)
> EMA 100 (1399,71) dimana EMA 20 ,60 dan 100 posisi nya sangat
berdekatan untuk jangka Panjang yang artinya saat ini dalam posisi
menentukan arah trend selanjutnya.
3. Dari awal IPO hingga bulan ini harga saham nya hanya terjadi peningkatan
sekitar 10%
4. Harga saat ini 1855 dimana ADRO berdasarkan fibonaci resistance terdekat
berada di point 0,618 (1870) sempat menembus resistance namun gagal
breakout
5. MACD sudah mulai terjadi persilangan dan memasuki harga wajar yang dibeli
dan histogram sudah mulai menjadi hijau tipis
Dari ke 3 saham ini dapat diketahui bahwa saham-saham fundamental bagus pun
belum tentu dapat memberikan kita capital gain yang besar saat investasi jangka
Panjang. 3 saham yang kami jabarkan adalah salah satu fundamental terbaik di sektor
dan bidang nya UNVR – Consumer goods, GGRM – Consumer goods (rokok), dan
ADRO – Comodity (Batubara)
Secara trendline jangka Pendek BTC berhasil menembus garis downtrend nya dan potensi
melanjutkan kenaikan menuju harga tertinggi nya hal ini dapat dibuktikan dengan
1. Harga coin berhasil breakout garis downtrend (Garis biru) saat candle keluar dari
garis biru dapat dikatakan BTC keluar dari downtrend jangka pendeknya
2. Bedasarkan support/resistance dinamis EMA 20 > EMA 60 > EMA 150 dimana EMA
20 berhasil menembus EMA 60 dan berada diatas EMA 60 dan EMA 150 dimana
hal menandakan akan melanjutkan trend bullish nya dalam jangka pendek
3. Harga saat ini 810.000.000 dimana BTC berdasarkan fibonaci resistance terdekat
berada di point 0,786 (847.000.000)
C. ETH (Ethereum)
Secara trendline jangka Pendek ETH masih dalam range sideways hal ini dapat dibuktikan
dengan
1. Harga emiten masih dalam range sideways (diantara Garis biru) saat candle
keluar dari garis biru dapat dikatakan adro keluar dari jangka sideways.
2. Bedasarkan support/resistance dinamis EMA 60 (47.983.049,3) > EMA 20
(47.594.192,4) > EMA 150 (40.174.366,5) dimana EMA 60 berada diatas 20 dan
150 dan posisi nya sangat berdekatan untuk jangka pendek ada potensi untuk
melanjutkan bullish menuju resistance selanjutnya.
3. Harga saat ini 53.000.000 dimana ETH berdasarkan fibonaci resistance terdekat
berada di point 0,786 (56.005.575)
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah pada study kasus diatas kami menyimpulkan bahwa
1.
Dengan mengggunakan Analisis comparative dan Analisis trend sector yang
memiliki kinerja terbaik adalah ULTJ, MYOR dan ICBP karena memiliki kinerja
emiten lebih tinggi dari Jakarta Consumer Goods Index
2.
Dengan menggunakan analisis candlestick, dan Moving Average Convergence
Divergence (MACD) Secara trendline jangka Panjang UNVR, GGRM masih dalam
range downtrend (bearish) dan ADRO masih dalam range sideways. Dari ke 3
saham ini dapat diketahui bahwa saham-saham fundamental bagus pun belum tentu
dapat memberikan kita capital gain yang besar saat investasi jangka panjang
3.
Analisis cryptocurrency yang boleh di perdagangkan di Indonesia adalah yang
memiliki kapitalisasi besar dan menjadi penopang lite coin lainnya, seperti Binance
coin (BNB), Bitcoin (BTC), dan Ethereum (ETH).
B. Saran
Dalam berinvestasi sebaiknya tidak hanya menggunakan satu jenis metode analisis. Selain
memperhatikan indikator-indikator fundamental juga harus memperhatiakan market
timing, momentum, market volatility dan Investor sentimen serta bagaimana
memperoleh initial return yang tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Horne, James C.V., dkk. 2009. Fundamental Financial Management 13th Edition.
United States: Prentice Hall.
Fajri dkk. 2019 Kajian Penerapan Market Timing di Pasar Modal Indonesia Jurnal
Manajemen Indonesia (Vol. 19(2), pp. 176-185, 2019)
Agus Zainul Arifin. 2016. PENGARUH SENTIMEN INVESTOR TERHADAP REAKSI PASAR
PADA BURSA EFEK INDONESIA, PAPER SEMNAS PPM LOMBOK SEPT 2016
C Lumbantobing. 2021. Analisis Perbandingan Kinerja Cryptocurrency Bitcoin, Saham, dan
Emas sebagai Alternatif Investasi (Comparative Analysis of the Performance of
Cryptocurrency , Bitcoin, Stock, and Gold as an Investment Alternative). Repositori
USU url : http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/31145 diakses 12 Oktober 2021
NAP Haluansa. 2018. Analisis fundamental dan teknikal untuk menentukan keputusan
investasi saham sub sektor food and beverages yang listing di ISSI periode 2014–2017.
Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
DR. Mugiyati, MEI. SUKUK DI PASAR MODAL - Tinjaun Bisnis Investasi dan Fiqh, UIN
Sunan
cnbcindonesia.com(2021) “Resmi! Ini Cryptocurrency yang Diakui di RI, Termasuk Bitcoin”.
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210122132253-37-218020/resmi-ini-
cryptocurrency-yang-diakui-di-ri-termasuk-bitcoin diakses 12 Oktober 2021
cnbcindonesia.com(2021) “Resmi! Ini Cryptocurrency yang Diakui di RI, Termasuk Bitcoin”.
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210122132253-37-218020/resmi-ini-
cryptocurrency-yang-diakui-di-ri-termasuk-bitcoin diakses 12 Oktober 2021