MANAJEMEN KEUANGAN C
Nama :
Arief Tri Mardianto (6032202218)
Dosen :
Dr. Wisudanto, SE, MM, CFP
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................2
BAB I KAJIAN PUSTAKA............................................................................................................3
2.1 Analisis Laporan Keuangan............................................................................................3
2.2 Metode Analisis Laporan Keuangan...............................................................................3
2.3 Analisis Tren.....................................................................................................................3
2.4 Analisis Rasio....................................................................................................................3
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Analisis Rasio....................................................................4
2.6 Jenis-Jenis Rasio Keuangan.............................................................................................4
2.7 Analisa Fundamental dan Teknikal dalam Saham........................................................7
2.8 Moving Average Convergence Divergence (MACD).....................................................7
2.9 Analisa Candlestick..........................................................................................................8
2.10 Cryptocurrency................................................................................................................9
BAB III STUDI KASUS................................................................................................................11
BAB I
KAJIAN PUSTAKA
Setelah belajar mengenai financial Statement Pak Theda baru menyadari bahwa setiap
Emiten mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dalam melaporkan laporan
keuangannya. Pada kesempatan berbeda Pak Theda bertemu dengan Pak Mahatma Bhagas,
ia memaparkan bahwa ketika ber Investasi di pasar modal baik itu membeli saham,
obligasi, sukuk, dan ETF harus memperhatikan financial statement yang dimiliki emiten.
Kurang sependapat dengan Pak Theda, Pak Mahatma Bhagas memaparkan bahwa ketika
berinvestasi di pasar modal harus memperhatiakan market timing, momentum, market
volatility dan Investor sentimen. Ia berpendapat ketika ber Investasi yang terpenting
bagaimana memperoleh initial return yang tinggi. Bahkan Pak Mahatma Bhagas
menyarankan untuk ber investasi diluar IDX market seperti: cryptocurrency dan Kontrak
berjangka Indeks.
1. Bantu Pak Theda dengan menggunakan analisa comparatif dan analisa trend pada 3
emiten yang memiliki sektor bisnis yang sama. Pilih sektor yang menurut sodara
memiliki kinerja terbaik dalam dasawarsa terakhir. Sehingga dengan bantuan sodara
pak Theda dapat meyakinkan pak Mahatma Bhagas bahwa emiten dengan
fundamental yang baik, dan trend bisnis yang baik akan menghasilkan value yang
tinggi untuk pemegang saham.
Jawab :
- Kelompok Penyaji memilih UNVR, ICBP, dan MYOR sebagai emiten yang dengan
fundamental yang baik. Namun kami penyangga kurang sepakat dan lebih memilih
mengganti MYOR dengan SIDO, karena SIDO memiliki dividend Payout Ratio
yang lebih baik. Penyaji menggunakan data 5 tahun terakhir pada tahun 2015-2019,
sedangkan kelompok kami menggunakan 5 tahun terakhir pada tahun 2016-2020,
lalu sumber data yang kami peroleh dari https://www.idx.co.id/ jika dibandingkan
data yang kami sajikan berbeda dengan kelompok penyaji.
- Berikut 3 trend emiten dengan fundamental dan trend bisnis yang baik untuk
membantu pak Theda menyakinkan pak Mahatma bagas.
Unilever
2020 2019 2018 2017 2016
(UNVR)
Rp Rp Rp Rp Rp
Dividen 7.401.100.000.000,0 9.191.962.000.000,0 6.981.450.000.000,0 6.638.100.000.000,0 6.096.370.000.000,0
0 0 0 0 0
Rp Rp Rp Rp Rp
EAT 7.163.536.000.000,0 7.392.837.000.000,0 9.109.445.000.000,0 7.004.562.000.000,0 6.390.672.000.000,0
0 0 0 0 0
Dividend
Payout 103,32% 124,34% 76,64% 94,77% 95,39%
Ratio
Sidomuncu
2020 2019 2018 2017 2016
l (SIDO)
Rp Rp Rp Rp Rp
Dividen
773.988.000.000,00 640.028.000.000,00 654.882.000.000,00 386.967.000.000,00 773.988.000.000,00
Rp Rp Rp Rp Rp
EAT
934.016.000.000,00 807.689.000.000,00 663.849.000.000,00 533.799.000.000,00 934.016.000.000,00
Dividend
Payout 82,87% 79,24% 98,65% 72,49% 82,87%
Ratio
Indofood
2020 2019 2018 2017 2016
(ICBP)
Rp Rp Rp Rp Rp
Dividen 2.915.985.000.000,0 1.682.890.000.000,0 2.689.873.000.000,0 1.942.822.000.000,0 1.544.392.000.000,0
0 0 0 0 0
Rp Rp Rp Rp Rp
EAT 7.418.574.000.000,0 5.360.029.000.000,0 4.658.781.000.000,0 3.543.173.000.000,0 3.631.301.000.000,0
0 0 0 0 0
Dividend
Payout 39,31% 31,40% 57,74% 54,83% 42,53%
Ratio
- Kami kelompok penyangga menggunakan sektor bisnis Fast Moving Consumer Goods
(FMCG) sebagai acuan sama seperti kelompok penyaji gunakan. Menurut kami Fast
Moving Consumer Goods (FMCG) merupakan sektor yang dibutuhkan oleh
masyarakat luas untuk melengkapi kebutuhan sehari-hari. perusahaan di bidang
cosumer relatif lebih stabil dari segala kondisi termasuk pada kondisi pandemi seperti
saat ini.
- Dari hasil perhitungan tabel diatas dengan menggunakan comparative analysis seperti
kelompok penyaji lakukan, dengan menggunakan perbandingan antara satu perusahaan
dengan perusahaan yang lain di sektor bisnis yang sama. Dividend payout ratio dari
Unilever merupakan yang terbaik selama 5 tahun terakhir karena stabil di angka
hampir mencapai 100% yang menunjukkan hampir seluruh keuntungan perusahaan
diberikan kepada investor dalam bentuk dividen. Sedangkan pada Sido Muncul (SIDO)
merupakan yang terbaik ke 2 setelah Unilever selama 5 tahun terakhir di angka hampir
mencapai 100%, perusahaan Indofood paling besar hanya diangka 57,74%. Ketika
mengunakan time series analysis, pada Unilever cenderung stabil meskipun dalam
kurun waktu 2017-2018 sedikit menurun, ditahun 2017 sebesar 94,77% , tahun 2018
sebesar 76,64%. Pada perusahaan SIDO terjadi penurunan pada tahun 2017 sebesar
72,49% dan tahun 2019 sebesar 79,24%. Pada Indofood terjadi penurunan yang cukup
besar pada 2019 dari angka 57,74% menjadi 31,40%, namun pada 2017 hingga 2018
naik ke kisaran 57,74%.
2. Bantu Pak Mahatma Bhagas dengan menggunakan analisa candlestick, dan Moving
Average Convergence Divergence (MACD) Volume untuk membuktikan bahwa
peusahaan dengan fundamental yang bagus seperti Unilever (UNVR) dan 2 lainnya
tidak direkomendasi untuk dibeli.
Jawab :
Dalam studi kasus pada nomor du aini, penyaji tidak menjelaskan terkait analisis
yang disampaikan, yaitu analisis Candle stick dan analasisi indicator MACD.
Analisis yang ditampilkan oleh penyaji, mnunjukkan adanya indicator Stoch RSI,
dan bukannya MACD. Oleh karena itu, penyanggah akan memberikan ulasan terkait
analisis teknikal menggunakan metode candle stick dan MACD pada emiten ICBP,
UNVR, serta SIDO dari tahun 2016-2020.
Gambar : Grafik Candle Stick UNVR
Dari grafik candle stick UNVR, dengan Analisa candle stick, terdapat beberapa pin
bar, dimana mother candle engulf oleh candle setelahnya, dimana dari analisis ini akan
terjadi trend turun. Sedangkan pada analisis indikator MACD, terlihat bahwa EMA 12
berada di bawah EMA 26, dan pada grafik bar berada di bawah nilai 0, mengindikasikan
bahwa pergerakan harga emiten UNVR adalah semakin turun.
Gambar : Grafik Candle Stick ICBP
Dari grafik candle stick ICBP, dengan Analisa analisis indikator MACD, terlihat
bahwa EMA 12 berada di bawah EMA 26, dan pada grafik bar berada di bawah nilai 0,
mengindikasikan bahwa pergerakan harga emiten ICBP adalah semakin turun. Sedangkan
dengan Analisa candle stick terdapat pattern evening star, dimana terdapat candle hijau
yang tinggi lalu diikuti dengan doji, mengindikasikan bahwa akan terjadi tren turun. Serta
dengan analisis garis tren yang mengarah ke bawah, memperlihatkan bahwa belum terjadi
break line yang terjadi, mengindikasikan bahwa pergerakan.
Dari grafik grafik candle Stick SIDO, dengan Analisa analisis indikator MACD,
terlihat bahwa EMA 12 berada di atas EMA 26, dan pada grafik bar berada di di atas nilai
0, mengindikasikan bahwa pergerakan harga emiten SIDO adalah naik. Sedangkan dengan
analisis garis tren yang mengarah ke atas, memperlihatkan bahwa belum terjadi break line
yang terjadi, mengindikasikan bahwa pergerakan.
Dari ketiga emiten dengan analisis teknikal menggunakan metode candle stick dan MACD,
terlihat bahwa emiten SIDO yang memiliki analisis terbaik diantara kedua emiten yang lain
(UNVR dan ICBP).
3. Analisa bagaimana kinerja salah satu cryptocurrency yang boleh di perdagangkan di
Indonesia.
Jawab :
Dalam study kasus ini, penyaji juga melewatkan pembahasan terkait dengan kinerja
dari kripto yang menjadi pokok bahasan, dimana penyaji tidak menjelaskan dengan detail
untuk menjelaskan kinerja dari kripto tersebut. Oleh karenanya, penyanggah akan
menyampaikan penjelasan terkait dengan kinerja kripto BTC/USD dengan analisis teknikal.
Dari grafik candle stick BTC/USD dapat diketahui bahwa pada januari 2016, terlihat bahwa
harga BTC/USD tercatat sebesar $ 778.85/BTC, namun pada desember 2017, terjadi
kenaikan yang sangat signifikan hingga mencapai harga $ 19666/BTC, namun tidak
berlangsung lama karena setelahnya terlihat candle stick merah yang cukup Panjang,
menandakan penurunan harga yang juga signifikan hingga menjadi harga $ 8800/BTC, dan
tren menunjukkan penurun hingga mencapai harga $ 3322.19/BTC pada juni 2019, dan
mengalami kenaikan yang lebih signifikan pada tahun 2020 hingga tercatat harga sebesar $
42000/BTC pada desember 2020. Dengan kinerja BTC yang demikian, sangat terlihat
bahwa volatilitas yang tinggi mengakibatkan naik-turunnya harga yang ekstrem, dan hal ini
mengindikasikan bahwa resiko investasi yang menyertai emiten kripto BTC juga sangat
tinggi, meskipun reward yang terlihat pun juga sangat besar.