Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan dan Pasar Modal
Disusun Oleh :
JAKARTA
1441 H/2020 M
BAB I
PENDAHULUAN
Laba atau keuntungan merupakan ukuran bagi keberhasilan dari suatu operasi
perusahaan. Perusahaan dikatakan sehat apabila mempunyai kemampuan yang cukup
besar dalam menghasilkan laba sepanjang hidupnya, serta hal yang tidak boleh
diabaikan yakni kemampuan yang cukup besar pula dalam memenuhi semua
kewajiban kuangannya. Jika faktor tersebut mampu dilaksanakan dengan baik oleh
manajemen perusahaan selama berlangsungnya kegiatan operasi, maka perjalanan
hidup perusahaan itu dapat dipertahankan dan dikembangkan secara optimal sesuai
dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Laporan keuangan adalah sumber
informasi yang dijadikan landasan pengambilan keputusan oleh para pemegang
saham, kreditur, pengamat ekonomi dan pemerintah ditinjau dari kepentingan masing-
masing, serta merupakan landasan bagi Analisa Rasio Keuangan untuk merinci
prestasi operasional perusahaan.
PEMBAHASAN
2019 2018 RP %
Penjualan dan
7,084864 6,628,782 456,082 6.9%
pendapatan usaha
Beban pokok
penjualan dan (2,018,798) (1,874,274) 144,524 7.7%
pendapatan
Jumlah laba bruto 5,066,066 4,754,508 311,558 6.6%
Beban penjualan (948,981) (1,014,991) (66,010) (6.5%)
Beban umum dan
(1,324,228) (1,301,676) 22,552 1.7%
administrasi
Pendapatan
461,953 386,665 75,288 19.5%
keuangan
Beban keuangan (1,043,353) (912,707) 130,646 14.3%
Keuntungan
(kerugian) selisih
(73,213) 1,671 (74,884) -4481.39%
kurs mata uang
asing
Bagian atas laba
(rugi) entitas
asosiasi yang
119,593 108,458 11,134 10.3%
dicatat
menggunakan
metode ekuitas
Bagian atas laba
(rugi) entitas
ventura bersama
43,969 45,593 -1,624 -3.6%
yang dicatat
menggunakan
metode ekuitas
Pendapatan
1,163,051 66,068 1,096,984 1660.4%
lainnya
Beban lainnya (299,761) (281,983) 17,778 6.3%
Jumlah laba (rugi)
sebelum pajak 3,165,098 1,760,421 1,404,677 79.8%
penghasilan
Pendapatan
(35,021) (58,603) (23,582) (40.2%)
(beban) pajak
Jumlah laba (rugi)
dari operasi yang 3,130,076 1,701,818 1,428,258 83.9%
dilanjutkan
Jumlah laba (rugi) 3,130,076 1,701,818 1,428,258 83.9%
Jumlah laba rugi
3,363,165 1,443,967 1919198 132.9%
komprehensif
Laba rugi
komprehensif
35,021 58,603 (23582 -40.2%
yang dapat
diatribusikan
Laba rugi
komprehensif
yang dapat 2,791,416 1,293,850 1497566 115.7%
diatribusikan ke
entitas induk
Laba rugi
komprehensif
yang dapat
338,660 407,967 -69307 -17.0%
diatribusikan ke
kepentingan non-
pengendali
Laba (rugi) per
saham dasar dari
147 67.43 79.57 118.0%
operasi yang
dilanjutkan
2019 2018 RP %
Aset 54,445 52,101 2,343 4.5%
Liabilitas 20,897 21,815 -917 (4.2%)
Jumlah ekuitas 33,548 30,287 3,261 10.8%
50
0
2016 2017 2018 2019
2019 2018
Penjualan dan pendapatan usaha 100 100
Beban pokok penjualan dan pendapatan (28,50) (28,27)
Jumlah laba bruto 71,50 71,73
Beban penjualan (13,39) (15,31)
Beban umum dan administrasi (18,69) (19,63)
Pendapatan keuangan 6,52 5,83
Beban keuangan (14,7) (13,8)
Keuntungan (kerugian) selisih kurs mata uang asing (1,03) 0,03
Bagian atas laba (rugi) entitas asosiasi yang dicatat dengan 1,69 1,64
menggunakan metode ekuitas
Bagian atas laba (rugi) entitas ventura bersama yang dicatat 0,62 (0,69)
menggunakan metode ekuitas
Pendapatan lainnya 16,41 0,99
Beban lainnya (4,23) (4,25)
Jumlah laba (rugi) sebelum pajak penghasilan 44,67 26,55
Pendapatan (beban) pajak (0,49) (0,88)
Jumlah laba (rugi) dari operasi yang dilanjutkan 44,17 25,67
Jumlah laba (rugi) 44,17 25,67
Pendapatan komprehensif lainnya, setelah pajak
Jumlah pendapatan komprehensif lainnya yang tidak akan (0,31) 0.89
direklasifikasi ke laba rugi, setelah pajak
Pendapatan komprehensif lainnya yang akan direklasifikasi ke laba
rugi, setelah pajak
Keuntungan (kerugian) selisih kurs penjabaran, setelah pajak 3,60 (4,81)
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai 0,03 0,05
wajar aset keuangan yang tersedia untuk dijual, setelah pajak
Penyesuaian lainnya atas pendapatan komprehensif lainnya yang (0,03) (0,03)
akan direklasifikasi ke laba rugi, setelah pajak
Jumlah pendapatan komprehensif lainnya yang akan direklasifikasi 3,60 (4,78)
ke laba rugi, setelah pajak
Jumlah pendapatan komprehensif lainnya, setelah pajak 3,29 (3,89)
Jumlah laba rugi komprehensif 47,46 21,78
Laba rugi komprehensif yang dapat diatribusikan
Laba rugi komprehensif yang dapat diatribusikan ke entitas induk 42,71 15,58
Laba rugi komprehensif yang dapat diatribusikan ke kepentingan 4,75 6,20
non-pengendali
Laba (rugi) per saham
Laba per saham dasar diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Laba (rugi) per saham dasar dari operasi yang dilanjutkan 147 67,43
Dari analisis Common size yang telah dilakukan pada tahun 2018 dan 2019, dapat
diketahui bahwa PT Bumi Serpong Damai Tbk mengalami penurunan laba bruto
sebesar 0,23% tetapi mengalami peningkatan laba bersih sebesar 25,68%. Hal ini
dikarenakan penurunan presentase beban-beban perusahaan yakni beban
penjualan turun 1,92%, beban umum dan administrasi turun 0,94%, beban lainnya
turun 0,02%, beban pajak turun 0,39%. Serta kenaikan pada pendapatan keuangan
naik 0,69%, pendapatan lainnya naik 15,42%, dan pendapatan komprehensif
lainnya naik 3,60% yang mana tahun sebelumnya mengalami kerugian.
2.2 Analisis common size pada laporan posisi keuangan
Periode penagihan piutang usaha PT BSD Tbk. Adalah 30 hari, sedangkan waktu
yang dibutuhkan antara produksi dan penjualan persediaan adalah 1.714 hari. Hal
tersebut tidak ada yang mengindikasi permasalahan likuiditas. Secara
keseluruhan, likuiditas menunjukkan komposisi PT BSD Tbk dalam aset dan
kewajiban sangat baik. Periode piutang dan persediaan bersama-sama dengan
arus kas operasional (cash flow) yang sangat baik menunjukkan bahwa tidak ada
yang perlu dikhawatirkan.
2. Solvabilitas
Analisis solvabilitas menujukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjangnya.
a. Total utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio)
total kewajiban 20.897 .343.170 .602
= =0,62
total ekuitas pemegang saham 33.547 .505.881 .845
Total rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) menunjukkan bahwa
untuk tiap-tiap Rp. 1 pendanaan ekuitas terdapat Rp.0,62 pendanaan dari kreditor.
b. Utang jangka panjang terhadap ekuitas (long term debt to equity)
kewajiban jangka panjang 14.737 .901.627 .736
= =0 , 44
ekuitas pemegang saham 33.547 .505 .881.845
Rasio utang terhadap ekuitas jangka panjang PT BSD Tbk adalah 0,44 ini
mengungkapkan bahwa terdapat Rp. 0,44 pendanaan jangka panjang dari kreditor
untuk tiap Rp1 pendanaan ekuitas.
c. Kelipatan bunga dihasilkan (time interest earned)
laba sebelum pajak + beban bunga 3.165 . 097.516 .458+911.482 .252 .368
= =4
beban bunga 911.482 .252.368
Rasio lain yang memperhitungkan profitabilitas sehubungan dengan struktur
modal adalah interest earned ratio, yaitu rasio antara laba perusahaan sebelum
pajak dengan pembayaran bunga. Laba PT BSDE Tbk tahun 2019 sebesar 4 kali
bunga tetap yang menjadi komitmennya. Rasio ini menunjukkan bahwa PT
BSDE Tbk tidak menemui hambatan untuk memenuhi komitmen beban tetapnya.
3. Profitabilitas
a. Tingkat pengembalian aset (return on assets)
laba bersih+beb an bunga x (1−tarif pajak )
rata−rata total aset
3.363.165 .072.391+ 911.482.252 .368 x(1−0,01)
¿ =7,94 %
53.273 .193 .128 .999
Pendapatan total aset (return on asset) PT BSDE Tbk. sebesar 7,94 persen
mengimplikasikan bahwa Rp. 1 investasi aset menghasilkan 7,94% laba tahunan
sebelum dikurangi pajak.
b. Imbal atas ekuitas saham biasa (return on equity)
laba bersih 3.363.165 .072.391
= =5,26 %
rata−rata ekuitas pemegang saham 63.834 .403 .832 .095
ROE PT BSD Tbk sebesar 5,26% menunjukkan bahwa perusahaan ini
menghasilkan 5,26 persen per tahun untuk tiap Rp.1 investasi ekuitas.
4. Rentabilitas
a. Margin laba kotor (gross profit margin)
penjuala n−harga pokok penjualan 7.084 .864 .038 .574−2.018 .798.088 .448
= =71,5 %
pen jualan 7.084 .864 .038.574
Rasio kinerja operasi PT BSDE Tbk mencemirkan kinerja operasi PT BSDE Tbk
yang luar biasa di tengah lingkungan persaingan yang tinggi. Margin laba kotor
PT BSDE Tbk sebesar 71,5% menunjukkan kemampuan permanen PT BSDE
Tbk untuk menjual jauh diatas biaya produksi meski di tengah situasi pasar
produk konsumen yang sangat kompetitif.
b. Margin laba operasi (operating profit margin)
laba operasi 3.165 .097 .516 .458
= =44,67 %
pen jualan 7.084 .864 .038 .574
c. Margin laba bersih (net profit margin)
laba bersih 3.130 .076 .103.452
= =44,18 %
pen jualan 7.084 .864 .038.574
Margin laba operasi sebelum pajak sebesar 44,67% dan margin laba bersihnya
44,18% menunjukkan bahwa PT BSD Tbk mampu untuk menjalankan
produksinya secara efisien. semakin tinggi marjin laba kotornya semakin baik
keadaan operasi perusahaannya. Sebaliknya, marjin laba kotor yang rendah
mengindikasikan bahwa perusahaan yang bersangkutan kurang mampu untuk
dapat mengendalikan biaya produksi dan harga pokok penjualannya, semakin
rendah marjin laba kotornya semakin kurang baik keadaan operasi
perusahaannya.
5. Aktivitas
a. Perputaran aset (aset turnover)
sales 7.084 .864 .038.574
= =0,13
average total assets 53.273 .193.128 .999
b. Perputaran modal kerja (working capital turnover)
sales 7.084 .864 .038 .574
= =0,39
c urrent asset−current liability 24.256 .712 .740 .291−6.159 .441.542 .866
c. Perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover)
sales 7.084 .864 .038 .574
assets ¿= =0,31
average ¿ 22.602.695 .606 .971,5
d. Perputaran persediaan (inventory turnover)
cost of goods sold 2.018 .798 .088.448
assets ¿= =0,21
average ¿ 9.610 .635 .370.097
e. Perputaran piutang (account receivable turnover)
sales 7.084 .864 .038 .574
= =29,91
average account receivable 236.840 .749 .752
f. Perpuratan kas (cash turnover)
sales 7.084 .864 .038 .574
= =0,94
average cash∧equivalent 7.499.788 .115 .092
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Laporan keuangan adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk membuat
suatu keputusan antara lain mengenai rencana-rencanan perusahaan, penanaman
modal/investasi, pencarian sumber-sumber dana oprasi perusahaan lainnya (Amin
Wijaya Tunggal, 1995). Melalui analisis laporan keuangan ini maka para pemakai
informasi akuntansi dapatmengambil keputusan. Pengelola atau manajer dalam suatu
perusahaan dapat menilai apakah kinerjanya dalam suatu periode yang lalu
mendatangkan keuntungan atau tidak.
Rasio profitabilitas disebut juga sebagai rasio rentabilitas yaitu rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan,
profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva
atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam
memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya. Semua rasio aktivitas ini
melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis
aktiva. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan
yang layak antara penjualan dan beragai unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva
tetap dan aktiva lainya.
Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh
informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-
pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode
atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga akan dapat diperoleh data yang akan
dapat mendukungkeputusan yang akan diambil.
DAFTAR PUSTAKA
Subramanyam, K.R. and John J. Wild. 2009. Financial Statement Analysis (10th ed.). New
York: Mc-Graw-Hill
Surya Abbas, Dirvi. 2019. ACTIVITY RATIO INFLUENCE ON PROFITABILITY (At the
Tangerang.
Warrad, Lina. The Impact of Activity Ratios among Industrial Sectors’ Performance:
Jordanian Case. Research Journal of Finance and Accounting Vol.6, No.6, 2015.
www.idx.co.id