Anda di halaman 1dari 10

METODOLOGI SAINS MENURUT

SEYYED HOSSEIN NASHR


(Studi Atas Krisis Ekologi)
Oleh: Andrian Syahidu
Pendahuluan

Krisis lingkungan merupakan masalah global yang mengancam


kehidupan. Salah satu penyebabnya adalah cara berpikir yang tidak
sakral terhadap alam yang berakibat sikap eksploitatif tehadapnya.
Maka salah satu cara menanggulanginya dengan memperbaiki cara
berpikir manusia yang berada dalam akalnya melalui metologi sains
yang benar.
Metode
Penelitian ini mengunakan pendekatan filsafat, dimana pemikiran
seorang tokoh diselidiki dari sudut pandang filsafat dan bukan dari
persfektif sosiologis, budaya ataupun politik (Zubair, 1994). Adpun
model yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model penelitian
historis faktual, yaitu mengkaji fikiran seorang tokoh, baik sebuah topik
pemikirannya ataupun seluruh pemikiran dalam karya-karyanya (Zubair,
1994).
Ekologi
Ekologi (dari bahasa Yunani οἶκος, “rumah” dan -λογία, “studi”) 

Chapra : studi mengenai hubungan yang memperhubungkan


segenap anggota rumah-tangga-bumi
Sumatmaja: ilmu atau studi tentang hubungan makhluk hidup
dengan lingkungannya sebagai suatu rumah tangga
Seyyed Hussein Nashr
Lahir: Tehran, 7 April 1933 (87 tahun)

Pendidikan: MIT, Harvart University


Karya: an Introduction to Islamic
Cosmological Doctrines, Islam in The
Modern World, Science and Civilization in
Islam, Knowledge and The Sacred, dllnya
Agenda dalam Mengatasi maslah Ekologi
Agenda pertama adalah perumusan kembali nilai-nilai kearifan perennial Islam
mengenai tatanan alam seperti konsep tentang alam, hubungan alam dengan
manusia, telaah kritis terhadap ilmu pengetahuan modern, dan signifikansi ilmu
pengetahuan Islam tradisional tidak hanya di lihat sebagai bagian dari pengetahuan
Barat

yang kedua adalah memperluas kesadaran akan ajaran Syari'ah mengenai perlakuan
etis terhadap lingkungan alam dan memperluas bidang aplikasinya sesuai dengan
prinsip syari'ah
Manusia Mencapai kesempurnaan
lahu
t

Jabarut
Malakut
Nasut
Sekular
Menawarkan
Kritik Nasr Matrealistik konsep
Unitas

Mekanistik
Menurut Nashr, metodologi ilmu pengetahuan dalam Islam
didasarkan atas sebuah epistemologi yang secara fundamental
berbeda dengan epistemologi yang dominan dalam ilmu
pengetahuan Barat modern. Baginya, keimanan kepada
wahyu alQuran akan menyingkap semua kemungkinan yang
terdapat pada akal manusia.
Kesimpulan

1. Islam dengan karakter universal dan perenialnya mampu


menjawab tantangan dan krisis dunia modern
2. Scientia sacra (ilmu sakral) untuk menunjukkan bahwa
seharusnya aspek kearifan jauh lebih penting dalam ilmu
pengetahuan daripada aspek teknologi, yang menjadi ciri utama
ilmu pengetahuan modern.

Anda mungkin juga menyukai