PENDAHULUAN
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun
historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat dan juga sebaliknya
perkembangan ilmu dapat memperkuat keberadaan filsafat. Filsafat telah berhasil
merubah pola pikir bangsa Yunani dan umat manusia dari pandangan mitosentris
menjadi logosentris. Awalnya bangsa Yunani dan bangsa lain di dunia beranggapan
bahwa semua kejadian di alam ini dipengaruhi para dewa. Karena itu para dewa harus
dihormati dan sekaligus ditakuti kemudian disembah. Dengan filsafat pola pikir yang
selalu tergantung pada dewa diubah menjadi pola pikir yang bergantung pada rasio.
Kejadian alam seperti gerhana tidak lagi dianggap sebagai kegiatan dewa yang
tertidur, tetapi merupakan kejadian alam yang disebabkan oleh matahari, bulan. Dan
bumi pada garis yang sejajar, sehingga bayang-bayang bulan menimpa sebagian
permukaan bumi.
Menurut Lewis White Beck, filsafat ilmu bertujuan membahas dan mengevaluasi
metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan nilai dan pentingnya
upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
Pembahasan filsafat ilmu sangat penting karena akan mendorong manusia untuk
lebih kreatif dan inovatif. Filsafat ilmu memberikan spirit bagi perkembangan dan
kemajuan ilmu dan sekaligus nilai-nilai moral yang terkandung pada setiap ilmu baik
pada tataran ontologis, epistemologis maupun aksiologi
Untuk itulah penulis mencoba memaparkan mengenai tujuan dan manfaat filsafat
ilmu sehingga diharapkan para pembaca dapat memahami pentingnya filsafat ilmu
dalam kehidupan umat manusia.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian pustaka (library research), yaitu penelitian yang
memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya. Salah satu
ciri dari penelitian pustaka adalah peneliti berhadapan langsung dengan teks (nash)
atau data angka dan bukan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata
berupa kejadian, orang atau benda-benda lainnya.
PEMBAHASAN
Pengertian Filsafat Ilmu
Secara sederhana filsafat ilmu terdiri dari dua kata, yaitu filsafat dan ilmu. Filsafat
dapat diartikan sebagai berpikir bebas, radikal, dan berada pada tataran makna.”
Bebas artinya tidak ada yang menghalangi kerja pikiran. Radikal, artinya berpikir
mendalam sampai akar masalah, bahkan melewati batas-batas fisik atau disebut
metafisis. Adapun berpikir da- lam tahap makna berarti menemukan makna terdalam
dari sesuatu yang terkandung di dalamnya berupa kebenaran, keindahan maupun
kebaikan.
Adapun istilah “ilmu” dalam bahasa Arab berasal dari kata ‘alima yang artinya
mengetahui. Dalam kamus Webster New World Dictionary, dijumpai kata science
berasal dari kata Latin, scire yang artinya mengetahui. Secara bahasa science (sains)
berarti “keadaan atau fakta mengetahui” dan sering dimaknai dalam arti pengetahuan
(knowledge) yang dikon- traskan melalui intuisi atau kepercayaan. Jadi, ilmu secara
harfiah tidak terlalu berbeda dengan science, hanya ilmu memiliki ruang lingkup yang
berbeda dengan sains. Sains hanya dibatasi pada bidang-bidang empirisme-
positivisme, sedangkan ilmu melampuinya dengan non-empirisme seperti matematika
dan metafisika. Dari pengertian ini, maka filsafat ilmu adalah filsafat yang
menjadikan ilmu-ilmu sebagai objek kajiannya. Tidak mengherankan apabila filsafat
ilmu dianggap sebagai bidang yang unik, lantaran yang dipelajari adalal dirinya
sendiri.
Beberapa rumusan tentang filsafat ilmu dikemukakan oleh para pakar, antara lain
Peter A. Angeles, bahwa filsafat ilmu merupakan suatu analisis tentang ilmu dari
berbagai tinjauan termasuk logika, metodologi, sosiologi, sejarah ilmu dan lain lain.
Sementara itu, A. Cornelis Benyamin mendefinisikan filsafat ilmu sebagai disiplin
filsafat yang merupakan stud kritis dan sistematis mengenai dasar-dasar ilmu
pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan metode-metode, konsep konsep,
praduga-praduganya, serta posisinya dalam kerangka umum cabang-cabang
intelektual,
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa filsafat ilmu adalah segenap pemikiran
reflektif, radikal dan mendasar atas berbagai persoalan mengenai ilmu pengetahuan,
landasan dan hubungannya dengan segala segi kehidupan. Atau dapa dikatakan bahwa
filsafat ilmu adalah dasar yang menjiwa dinamika proses kegiatan memperoleh
pengetahuan secara ilmiah. Ini berarti bahwa terdapat pengetahuan ilmiah dan tidak
ilmiah. Adapun yang tergolong ilmiah ialah yang dise but ilmu pengetahuan atau
disebut ilmu, yaitu akumulas pengetahuan yang telah disistematisasi dan diorganisasi
se demikian rupa sehingga memenuhi asas pengaturan secara prosedural, metologis,
teknis, dan memenuhi kesahihan atau validitas ilmu, serta dapat
dipertanggungjawabkan.
Sementara itu, penyebutan pengetahuan ilmiah menyisa kan istilah lainnya, yaitu
pengetahuan tidak ilmiah. Yaitu, pengetahuan yang masih tergolong pra-ilmiah.
Dalam hal ini berupa pengetahuan hasil serapan indriawi yang secara sada diperoleh,
baik yang telah lama maupun baru didapat. Di sam ping itu termasuk yang diperoleh
secara pasif atau di luar ke sadaran, seperti ilham, intuisi, wangsit, atau wahyu.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA