Anda di halaman 1dari 10

Pemikiran Kalam

Muhammad bin Abdul Wahab


Biografi

• Muhammad bin ʿAbd al-Wahhāb (1115 - 1206 H/1701 - 1793 M) adalah seorang ahli teologi agama
Islam dan seorang tokoh pemimpin gerakan keagamaan yang pernah menjabat sebagai mufti
Daulah Su'udiyyah yang kemudian berubah menjadi Kerajaan Arab Saudi. Bin ʿAbd al-Wahhāb
memiliki nama lengkap Muhammad bin ʿAbd al-Wahhāb bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin
Ahmad bin Rasyid bin Barid bin Muhammad bin al-Masyarif atTamimi al-Hambali an-Najdi.
• Muhammad bin ʿAbd al-Wahhāb, adalah seorang ulama yang berusaha membangkitkan kembali
pergerakan perjuangan Islam secara murni. Para pendukung pergerakan ini sesungguhnya menolak
disebut Wahabbi, karena pada dasarnya ajaran Ibnu Wahhab menurut mereka adalah ajaran Nabi
Muhammad, bukan ajaran tersendiri. Karenanya mereka lebih memilih untuk menyebut diri mereka
sebagai Salafis atau Muwahhidun yang berarti "satu Tuhan".
Gerakan Wahabi
• Pembaruan Islam Arab dalam aqidah adalah

Wahabiyah yang sangat berpengaruh di


abad ke-19. Pelopornya adalah Muhammad
bin Abdul Wahab (1703-1787 M) yang
berasal dari Nejd, Saudi Arabia.
upaya memperbaiki
• Pemikiran beliau adalah
kedudukan umat islam dan merupakan reaksi
terhadap paham tauhid yang terdapat di
kalangan umat islam saat itu
Muhammad bin Abdul Wahab
(1703-1787 M)
Latar Belakang Pemikiran Kalam Muhammad bin Abdul Wahab

• Muhammad Ibn Abd al-Wahab lahir pada tahun 1115 H/1700 M. di Perkampungan Nejd dan
meninggal pada 1206 H/1792 M. Beliau berasal dari kalangan Arab Badwi. Silsilah keluarganya
berasal dari syaikh-syaikh ahli fikih yang menghasilkan karya-karya besar dalam fikih Islam.
Tetapi kita tidak mendapat informasi karya-karya apa yang dihasilkan nenek moyang Muhammad
Ibn Abd al-Wahab itu. Ketika belajar di Madinah ia menemukan banyak hal yang tidak sesuai
dengan pendapatnya. Ia menolak filsafat, menolak perdebatan dalam Ilmu Kalam. Ketika pergi ke
Basrah ia menemukan banyak bidah dan khurafat di tengah-tengah masyarakat. Ia sangat
membenci semua itu, demikian juga ilmu pengetahuan lain yang dipandangnya tidak benar

• Setelah dilihat secara teliti metode Muhammad Ibn Abd alWahab lebih tepat dikatakan sebagai
metode kritik, terutama dalam soal akidah. Sebagai orang yang kuat iman, tetapi berasal dari
masyarakat Badwi menyebabkan Muhammad Ibn Abd al-Wahab tidak perlu berdebat panjang
lebar, tetapi yang perlu adalah aktivitas langsung menjurus kepada perbaikan akidah umat.

• Pada masa Muhammad Ibn Abd al-Wahab, disadari atau tidak paham syirik telah merasuki akidah
umat Islam begitu jauh, persis sama dengan keyakinan masyarakat Jahiliyah yang menggunakan
penyembahan berhala sebagai perentara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dalam hal ini
diperlukan kekuatan untuk memberantas kemusyrikan yang terjadi dalam masyarakat dan cara itu
pernah dilakukan oleh Rasulullah Saw.
Sekilas ttg Wahabi
• Parapengikut Muhammad bin Abdul Wahhab,
menamakan kelompoknya dengan “Al-
Muwahhidun” atau “Al-Muslimun”, yang artinya
kelompok yang berusaha mengesakan Allah SWT
semurni-murninya. Kemudian jadi Salafi, Ahlu
Sunnah, Ahlu Sunnah Waljamaah (palsu).
• Gerakan pemurnian ajaran islam yang dilakukan oleh
para pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab ini kini
dinamakan juga gerakan “Wahabi”. Pengaruhnya
masih besar di Arab Saudi dan berpengaruh ke
negeri Islam lainnya.
Kata-kata Muhammad Ibn Wahab
Pengasas Wahhabiy
“Sesungguhnya aku mengajak kalian kepada tauhid dan
meninggalkan syirik terhadap Allah. Semua yang ada di
bawah tujuh lapis langit inibenar-benar musyrik, dan
barangsiapa yang membunuh orang musyrik maka dia
mendapatkan surga. Siapa saja yang masuk ke dalam
dakwah kami, maka dia memiliki hak dan kewajiban
samadengan kami, dan siapa saja yang tidak masuk ke
dalam dakwah kami bersama kami, maka dia kafir, halal
nyawa dan hartanya”.
Pemikiran Kalam Muhammad bin Abdul Wahab
1. Masalah tauhid memang merupakan ajaran yang paling dasar dalam Islam. Oleh karena itu, tidak
mengherankan apabila Muhammad Abdul Wahab memusatkan perhatiannya pada persoalan ini.
Pokok-pokok pemikiran Muhammad Abdul Wahab yaitu: Yang harus disembah hanyalah Allah
SWT dan orang yang menyembah selain dari Nya telah dinyatakan sebagai musyrik
2. Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya karena.mereka
meminta pertolongan bukan kepada Allah, melainkan kepada syekh, wali atau kekuatan gaib.
Orang Islam yang berperilaku demikian juga dinyatakan musyrik
3. Menyebut nama nabi, syekh atau malaikat sebagai pengantar dalam doa dikatakan sebagai syirik
4. Meminta syafaat selain kepada Allah adalah perbuatan syrik
5. Bernazar kepada selain Allah merupakan sirik
6. Memperoleh pengetahuan selain dari Al Qur’an, hadis, dan qiyas merupakan kekufuran

7. Tidak percaya kepada Qada dan Qadar Allah merupakan kekufuran


8. Menafsirkan Al Qur’an dengan takwil atau interpretasi bebas termasuk kekufuran
Penutup
• Analisis Muhammad Ibn Abd al-Wahab bahwa sejak semula Islam ada atas
dasar iman. Orang yang mencari jalan dengan menggunakan akal untuk
mendapatkan iman sebenarnya berjalan dalam kegelapan, tidak mendapat
petunjuk kepada yang hak demikian juga terhadap yang batal dan itu sangat
berbahaya bagi manusia tanpa iman.
• Posisi akal terhadap wahyu itu adalah faktor penting dalam sejarah
pemikiran Islam, dan realisasinya terdapat dalam filsafat Islam dan ilmu
kalam. Mutakallimun selalu menggunakan akal di belakang wahyu,
sementara filsuf mengemukakan pembahasan mereka dalam konteks ini
bahwa hasil pikiran yang benar itu pasti sesuai dengan syariat dan tidak akan
meleset dan pasti bertemu dengan apa yang diberikan wahyu.

Anda mungkin juga menyukai