Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AGAMA ISLAM

“Islam pada Masa Modern”

1. Audrey Florence
2. M. Zidan Wafi
3. Rafendra A. Nugroho
4. Siti Adella
A. Perkembangan Islam Pada Masa Modern

Menjelang pada awal-awal masa pembaharuan yaitu sebelum dan sesudah

tahun 1800 M, umat Islam di berbagai negara telah banyak menyimpang dari

ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Qur’an dan hadits. Penyimpangan itu

terdapat dalam hal-hal seperti :

a. Ajaran Islam tentang ketauhitan telah becampur dengan ke musyirikan. Hal ini di

tandai dengan banyaknya umat Islam menyembah selain kepada Allah SWT. juga

memuja kepada makanan atau tempat yang dianggap keramat dan bahkan meminta

tolong dalam urusan gaib kepada dukun yang dianggap sakti.

b. Adanya kelompok umat Islam yang hidup di dunia ini hanya mementingkan urusan

dunia saja tanpa mengindahkan kepentingan akhirat. Mereka beranggapan bahwa

apa yang mereka dapatkan di dunia ini dapat menkekalkan kehidupan mereka. Selain

dari pada itu, banyak umat Islam yang menganut paham fatalisme yaitu paham yang

mengharuskan berserah diri kepada nasip dan tidak perlu berikhtiar karena hidup

manusia di kuasai dan ditentukan oleh nasib. Karena adanya penyimpangan-

penyimpangan pada ajaran Islam maka hal itu telah mendorong lahirnya tokoh

pembaharu yang berusaha menyadarkan umat Islam agar kembali kepada ajaran

yang bersumber kepada ajaran Al-Qur’an dan hadits. Tokoh-tokoh pembaharu itu

adalah :

1. Muhammad Bin Abdul Wahab yaitu ulama besar yang produktif yang lahir

di Nejed Arab Saudi, salah satu kitabnya yaitu kitab tauhid, sebuah kitab yang berisi

tentang mengesahkan Allah SWT. dengan membasmi praktek-praktek tahayul,

bid’ah khurafat yang ada pada umat Islam dan mengajak untuk kembali ke ajaran

tauhid yanag sebenarnya. Gerakan pembaharuan Abdul Wahab tersebut di kenal

dengan gerakan wahabiyah.

2. Rif’ah Badawi Rafi’At Tahtawi yang lahir di Tahta merupakan pembaharu Islam

yang pemikirannya yaitu menyeruhkan kepada umat Islam agar menyeimbangkan

antar dunia dan akhirat.


3. Jamaludin Alafgani yang lahir di Asadabad dengan pemikiran pembaharunya adalah

supaya umat Islam kembali pada ajaran Islam yang murni. Kepemimpinan otokrasi

supaya di ubah untuk mewujudkan kemajuan masyarakat Islam yang dinamis

agar antar kaum wanita dapat bekerja sama dengan kaum pria dan gerakan Pan-

Islamisme yaitu penyatuan seluruh umat Islam.

4. Muhammad Abdu yaitu pembaharu Islam di Mesir, ia penerus dari gerakan Wahabi

dan Pan-Islamisme. Beliau bersama muridnya yang

bernama Muhammad Rasyid Rida menerbitkan jurnal “ al urwatu wustqa” selain

itu Muhammad Abdu juga menyusun kitab yang berjudul “ ar risalah at tauhid”.

5. Sayid Qutub yaitu ulama dan tokoh gerakan pembaharuan yang menyelaraskan

antara urusan akhirat dengan urusan duniawi, Yusuf Qardhawi menekankan

perbedaan anatara modernisasi dengan pembaratan.

6. Sir Sayid Akhamad Khan lahir di Delhi India adalah pembaharu yang produktif

dengan berbagai karya diantaranya tarikhi sarkhasi bignaur berisi catatan

kronologi pemberontakan di bigur, asbab baghawat hind, the causs of the indian

revolt ( sebab-sebab revolusi india, risalat khair khawalan musulmun risalah tentang

orang-orang yang setia, dan akhkam ta’aam ahl al kitab hukum memakan makanan

ahli kitab. Selain itu beliau juga mendirikan sekolah inggris di mudarabad, sekolah

muslim university the scientific lembaga penerjemah IPTEK ke bahasa urdu serta

menerbitkan majalah bulanan tahzib al akhlaq dan lain-lain.

7. Muhammad Iqbal yaitu seorang muslim India dengan karyanya thereconstruction

of regelius though in Islam (pembangunan kembali pemikiran keagamaan

dalam Islam)

c. Perkembangan Ajaran Islam, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan.

1. Pada Bidang Akidah

Salah satu pelopor pembaharuan dalam dunia Arab adalah suatu aliran yang

bernama wahabiyah yang sangat berpengaruh di abad ke-19. Pelopornya

adalah Muhammd Abdul Wahab ( 1703-1787) yang berasal dari Nejed, Saudi Arabia.
Pemikiran yang di kemukakan oleh Muhammad Abdul Wahab adalah upaya

memperbaiki kedudukan umat Islam dan merupakan reaksi terhadap paham tauhid

yang terdapat di kalangan umat Islam saat itu. Paham tauhid mereka telah

bercampur aduk oleh ajaran-ajaran tarikat yang sejak abad ke-13 tersebar luas di

dunia Islam.

Di setiap negara yang di kunjungi, Muhammad Abdul Wahab melihat makam-

makam syek tarikat yang bertebaran. Setiap kota bahkan desa-desa mempunyai

makam syekh atau walinya masing-masing. Ke makam-makam itulah umat Islam

pergi dan meminta pertolongan dari syekh atau wali yang di makamkan di sana

untuk menyelesaikan masalah kehidupan mereka sehari-hari. Ada yang meminta

di beri anak, jodoh, di sembuhkan dari penyakit, dan ada pula yang meminta di beri

kekayaan. Syekh atau wali yang telah meninggal dunia itu dipandang sebagai orang

yang berkuasa untuk menyelesaikan segala macam persoalan yang dihadapi manusia

di dunia ini. Perbuatan ini menurut wahabiah termasuk syirik karena permohonan

dan doa tidak lagi dipanjatkan kepada Allah SWT.Masalah tauhid memang

merupakan ajaran yang paling dasar dalam Islam. Oleh karena itu, tidak

mengherankan apabila Muhammad Abdul Wahab memusatkan perhatian pada

persoalan ini. Ia memiliki pokok-pokok pemikiran sebagai berikut :

· Yang di sembah adalah Allah SWT. dan orang yang menyembah selain dari

NYA telah dinyatakan sebagai musyrik.

· Kebanyakkan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya

karena mereka meminta pertolongan bukan kepada Allah SWT. melainkan kepada

syekh, wali atau kekuatan gaib. Orang Islam yang berperilaku demikian juga

dinyatakan sebagai musyrik.

· Menyebut nama nabi, syekh atau malaikat sebagai pengantar dalam doa juga

dikatakan sebagi syirik.

· Tidak percaya kepada Qada dan Qadar Allah SWT. merupakan kekufuran.
· Menafsiarkan Al-Qur’an dengan takwil atau interprestasi bebas juga termasuk

kekufuran.

Untuk mengembalikan kemurnian tauhid tersebut, makam-makam yang

banyak dikunjungi dengan tujuan mencari syafaat, keberuntungan dan lain-lain

sehingga membawa kepada paham syirik, mereka usahakan untuk dihapuskan.

Pemikiran-pemikiran pembaharuan di abad ke-19 adalah sebagai berikut :

· Hanya Al-Qur’an dan hadits yang merupakan asli ajaran Islam jadi pendapat ulama

bukanlah sumbernya.

· Taklid kepada ulama tidak dibenarkan.

· pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup.

Muhammad Abdul Wahab merupakan pemimpin yang aktif berusaha

mewujudkan pemikirannya. Ia mendapat dukungan Ibn su’ud dan

putranya Abdul Aziz di Nejed. Paham-paham Muhammad Abdul Wahab tersebar luas

dan pengikutnya bertambah banyak sehingga di tahun 1773 M mereka dapat

menjadi mayoritas di Ryadh. Di tahun 1787, beliau meninggal dunia tetapi ajaran-

ajarannya tetap hidup dan mengambil bentuk aliran yang dikenal nama Wahabiyah.

2. Pada Bidang Ilmu Pengetahuan

Islam merupakan agama yang sangat mendukung kemajuan ilmu

pengetahuan. Oleh karena itu, Islam menghendaki manusia menjalankan yang

didasarkan rasional atau akal dan iman. Ayat-ayat al-qur’an banyak memberi tempat

yang lebih tinggi kepada orang yang memiliki ilmu pengetahuan, Islam pun

menganjurkan agar manusia jangan pernah merasa puas dengan ilmu yang telah

dimilikinya karena berapapun ilmu dan pengetahuan yang dimilki itu, masih belum

cukup untuk dapat menjawab pertanyaan atau masalah yang ada di dunia.

Ajaran Islam tersebut mendapat respon yang positif dari para Islam sejak zaman

klasike ( 650-1250 M), zaman pertengahan ( 1250-1800) hingga periode Islam.

Jatuhnya mesir ke tangan barat menyadarkan umat Islam bahwa di barat telah

timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi Islam. Raja-
raja dan pemuka-pemuka Islam mulai memikirkan cara untul meningkatkan mutu

dan kekuatan umat Islam.

Sebenarnya pembaharu dan perkembangan ilmu pengetahuan telah di mulai

sejak periode pertengahan, terutama pada masa kerajaan usmani. Pada abad ke-17,

mulai terjadi kemunduran khususnya ditandai oleh kekalahan-kekalahan yang di

alami melalui peperangan melawan negara-negara eropa. Peristiwa tersebut diawali

dengan terpukul mundurnya tentara usmani ketika dikirim untuk menguasai wina

pada tahun 1683. Kerajaan usmani menyerahkan Hungaria kepada Australia,

daerah Podolia kepada Polandia, dan Azow kepada Rusia dengan perjanjian carlowiz

yang ditandatangani tahun 1699. Kekalahan yang menyakiti ini mendorong raja-raja

dan pemuda-pemuda kerajaan usmani mengadakan berbagai penelitian untuk

menyelidiki sebab-sebab kekalahn mereka dan rahasia keunggulan lawan. Mereka

mulai memperhatikan kemajuan Eropa, terutama Prancis sebagai negara yang

terkemuka usmani. Orang-orang eropa yang selama ini dipandang sebagai kafir dan

rendah mulai dihargai. Bahkan, duta-duta pun dikirim ke Eropa untuk mempelajari

kemajuan berbagai disiplin ilmu serta suasana dari dekat. Pada tahun

1720, Celebi Memed di angkat sebagai duta di Prancis dengan tugas khusus

mengunjungi pabrik-pabrik, benteng-benteng pertahanan, dan institusi-institusi

lainnya, serta memberi laporan tentang kemajuan tehnik, organisasi angkatan

perang modern, rumah sakit, observatorium, peraturan, karantina, kebun binatang,

adat istiadat dan lain sebagainya seperti ia lihat di Prancis. Di tahun 1741 M

anaknya, Said Memed dikirim pula ke Prancis.

Laporan-laporan ke dua duta ini menarik perhatian Sultan Ahmad III(1703-

1730) untuk memulai pembaharuan di kerajaan usmani. Pada tahun 1717 M.

Seorang perwira prancis bernama de rochefart datang ke istambul dengan usul

membentuk suatu korps artlti tentara usmani berdasarkan ilmu-ilmu kemiliteran

modern. Di tahun 1729, datang lagi seseorang dari prancis yakni comte de boneval

yang kemudian masuk Islam dengan nama baru humbaraci pasya. Ia


bertugas melatih tentara usmani untuk memakai alat-alat (meriam) modern. Untuk

menjalankan tugas ini, ia dibantu oleh macarthy dari irlandia, ramsay dari skotlandia

dan mornai dari prancis. Atasusaha ahli-ahli Eropa inilah, taktik dan tehnik

militer modern pun dimasukkan ke dalam angkatan perang usmani. Maka pada

tahun 1734 M, dibuka sekolah tehnik militer untuk pertama kalinya.

Dalam non militer, pemikiran usaha pembaharu di cetuskan

oleh Ibrahim Mutafarika ( 1670-1754 ). Ia memperkenalkan ilmu-ilmu pengetahuan

modern dan kemajuan barat kepada masyarakat Turki yang disertai pula oleh usaha

penerjemahan buku-buku barat ke dalam bahasa Turki. Suatu badan penerjemahan

yang terdiri atas 25 orang anggota dibentuk pada tahun 1717 M. Sarjana atau

filsuf Islam yang termasuk, baik di dunia Islam atau barat ialah Ibnu Sina ( 1031 M )

dan Ibnu Rusyd ( 1670M) Penyair Lirik Hafiz ( 1389 M) yang dijuluki lisan al gaib atau

suara dari dunia gaib yang sangat dikenal luas itu. Kaum muslim memiliki banyak

sekali tokoh-tokoh pembaharu yang pokok-pokok pemikirannya maupun jasa-

jasanya di berbagai bidang telah memberikan sumbangsih bagi umat Islam di dunia.

Beberapa tokoh yang terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan atau Islam di

dunia. Beberapa tokoh yang terkenal dalam ilmu pengetahuan atau pemikiran Islam

tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Jamaludin Al Gafni ( Iran 1838-Turki 1897 )

Salah satu sumbangan terpenting di dunia Islam diberikan oleh Sayid Jamaludin

Al Gafni yaitu gagasannya yang mengilhami kaum muslim di Turki, Iran, Mesir

dan India meskipun sangat anti imperialisme Eropa, ia mengagungkan pencapaian

ilmu pengetahuan barat. Ia tidak melihat adanya konstradiksi antara Islam dan ilmu

pengetahuan. Namun, gagasannya untuk mendirikan sebuah universitas yang khusus

mengajarkan ilmu pengetahuan modern di Turki menghadapi tantangan kuat dari

para ulama, pada akhirnya ia diusir dari negara tersebut.

2. Muhammad Abdu
Guru dan murid tersebut sempat mengunjungi beberapa negara Eropa dan amat

terkesan dengan pengalaman mereka disana. Rasyd rida mendapat pendidikan Islam

tradisional dan menguasai bahasa asing (Perancis dan Turki ) yang menjadi jalan

masuknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara umum. Oleh karena itu,

tidak sulit bagi rida untuk bergabung dengan gerakan pembaharu al afgani dan

muhammad abduh di antaranya melalui penerbitan jurnal al urwah al wustha yang

diterbitkan di paris dan disebarkan di mesir. Muhammad abduh sebagaimana

muhammad abdul wahab dan jamaludin al afgani, berpendapat bahwa masuknya

bermacam bid’ah ke dalam ajaran Islam membuat umat Islam lupa akan ajaran-

ajaran Islam yang sebenarnya. Bid’ah itulah yang menjauhkan masyarakat Islam dari

jalan yang sebenarnya.

3. Toha Husen ( Mesir Selatan 1889-1973)

Toha Husein adalah seorang sejarawan dan filsuf yang amat mendukung

gagasan Muhammad Ali Pasya. Ia merupakan pendukung modernisasi yang gigih.

Pengapsian terhadap ilmu pengetahuan modern tidak hanya penting dari sudut nilai

praktis ( kegunaan) nya saja, tetapi juga perwujudan suatu kebudayaan yang amat

tinggi pandangannya dianggap sekularis karena mengunggulkan ilmu pengetahuan.

4. Sayid Qutub ( Mesir 1906-1966) dan Yusuf Al Qardawi

Al Qadarwi menekankan perbedaan modernisasi dan pembaratan. Jika modernisasi

yang dimaksud bukan berarti upaya pembaratan dan memiliki batasan pada

pemanfaatan ilmu pengetahuan modern serta penerapan teknologinya, Islam tidak

menolaknya bahkan mendukungnya. Pandangan Al Qardawi ini cukup mewakili

pandangan mayoritas kaum muslim. Secara umum, dunia Islam relatif terbuka untuk

menerima ilmu pengetahuan dan teknologi sejauh memperhitungkan manfaat

praktisnya. Pandangan ini kelak terbukti dan tetap bertahan hingga kini di kalangan

muslim. Akan tetapi, dikalangan pemikir yang mempelajari sejarah dan fisika

ilmu pengetahuan, gagasan seperti ini tidak cukup memuaskan mereka.

5. Sir Ahmad Khan ( India 1817-1898 )


Sir Sayid Khan adalah pemikir yang menyeruhkan saintifikasi masyarakat muslim.

Seperti halnya al afgani, ia menyeruhkan kaum muslim untuk meraih ilmu

pengetahuan modern. Akan tetapi, berbeda dengan al afgani ia melihat adanya

kekuatan yang membebaskan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Kekuatan pembebas itu antara lain meliputi penjelasan mengenai suatu peristiwa

dengan sebab-sebabnya yang bersifat fisik materil. Di barat, nilai-nilai ini telah

membebaskan hal yang sama, Ahmad Khan merasa wajib membebaskan kaum

muslim dengan melenyapkan unsur yang tidak ilmiah dari pemahaman terhadap Al-

Qur’an. Ia amat serius dengan upayanya ini antara lain, dengan menciptakan sendiri

metode baru penafsiran Al-Qur’an. Hasilnya adalah terciptanya teknologi yang

memiliki karakter atau sifat ilmiah dalam tafsir Al-Qur’an.

6. Sir Muhammad Iqbal (Punjab 1873-1938)

Generasi awal abad ke-20 adalah Sir Muhammad Iqbal yang merupakan salah

seorang muslim pertama di anak benua India yang sempat mendalami pemikiran

barat modern dan mempunyai latar belakang pendidikan yang bercorak

tradisional Islam. Kedua hal ini mucul dari karya utamanya di tahun 1930 yang

berjudul the reconstruction of regelius thought in Islam (pembangunan kembali

pemikiran keagamaan dalam Islam). Melalui penggunaan istilah recontruction. Ia

mengungkapkan kembali pemikiran keagamaan Islam dalam bahasa modern untuk

dikomsumsi generasi baru muslim yang telah berkenalan dengan perkembangan

mutahir ilmu pengetahuan dan filsafat barat abad ke-20.

B. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA MODERN


Pada masa pembaharuan, perkembangan ilmu pemgetahuan mengalam kemajuan.
Hal ini dapat dlihat diberbagai Negara, seperti Turki, India dan Mesir. Sultan
Muhammad II (1785-1839 M) dari kesultanan Turki Usmani, melakukan berbagai
usaha agar umat Islam dinegaranya dapat menguasai Ilmu pengetahuan dan
teknologi. Usah-usaha tersebut seperti:
1. melakukan modernsasi dibdang penddkan dan pengajaran, dengan memasukan
kurkulum pengetahuan umum kepada lembaga-lembaga Islam (madrasah).
2. mendirkan lembaga penddkan “Mektebi Ma’arif”, untuk mencetak tenagah-
tenaga asli dibdang administrasi, juga membangun lembaga “Mektebi Ulumi
Edebiyet”, untuk menyediakan tenaga-tenaga ahli dibdang penterjamaah.
3. mendrkan perguruan-perguruan tngg dibidang kedokteran, milter, dan
teknologi.
Setelah kesultanan Turki dihapuskan pda tanggal 1 November 1923M, dan Turk
diproklamirkan sebagai Negara berbentuk repoblik dengan presden pertamanya
Mustafa kemal At-Turk, pendri Turk modern (1881-1938 M), maka kemajuan turk
dbdang pengetahuan dan teknolog terus mengembang. Di India ketika dijajah
Inggris, telah bermunculan para cendikawan muslim berpikran modern, yang
melakukan usaha-usaha agar umat Islam mapu menguasai Ilmu pengetahuan dan
teknologi., sehngga dapat melepasan diri dari belenggu penjajah. Parta cendkawan
dimaksud deperti Syah Waliyullah (1730-1762 M), Muhammad Iqbal (1873-1938M),
Sayid Ahmad Khan (1817-1898M), Sayid Amir Ali (1849-1928 M), Muhammad Ali
Jannah (1876-1948M), dan Abdul Kalam Azad (1888-1956 M).
Diantara cendekiawan tersebut yang besar jasanya tehadap umat Islam di India
adalah Sayid Ahmad Khan.

Setelah Inda dan Pakstan merdeka dari Inggris pada tahun 1947M, Umat Islam
terbagi dua, ada yang masuk ke Repoblik Islam Pakstan dan juga ada yang tetap di
India sekitar 40 juta jiwa. Umat Islam di dua Negara tersebut terus berusaha
meningkatkan Ilmu pengetahuan dan teknologi, agar kualitas hidup mereka
menngkat kearah yang lebih maju.
Pada masa pembaharuan, terutama setelah ekspansi Napoleon ke Mesir (1798M)
umat Islam Mesir, Khususnya para penguassa dan kaum cendekiawannya menyadari
akan keterbelakangan mereka dalam urusan dunia jika dibandingkan dengan bangsa-
bangsa Eropa. Oleh karena itu, mereka melakukan berbagai usaha agar menguasa
berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dmiliki oleh bangsa-bangsa
Eropa.
Muhammad Ali, penguasa Mesir tahun 1805-1849 M, mengirim para mahasiswa
untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi ke Prancis. Setelah kembali ke
Mesir, mereka mengajar dberbagai perguruan tinggi, terutama di Universitas Al-
Azhar. Karena yang belajar di Universitas Al-Azhar ini bukan para mahasiswa Islam
dari Mesir, tetapi maha siswa dari berbaga Negara dan wilayahIslam. Ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dajarakan Universitas Al-Azhar, in pun dengan
cepat menyebar keseluruh dunia Islam. Selan Unverstas Al-Azhar telah didirikan
Unverstar-Universitas lain yang didalamnya terdapat berbaga Fakultas seperti:
Kedokteran, Farmasi, Teknik, pertania, Perdagangan, Hukum, dan Sastra. Universitas
yang dmaksud adalah Universitas Iskandariyah di kotaIskandariyah, Universitas
Ainusyams (1950 M), dan Universitas Amerka yang
bernama “The AmericanUniversity in Cairo (AUC), yng didrikan bagi orang Mesir
dengan tenaga pengajar dar Amerika.

C. Faktor-Faktor Kemunduran Umat Islam Sekarang

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab kemunduran dan kemerosotan

umat Islam pada era sekarang yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli. Di

antaranya Amir Syakib Arsalan dalam kitabnya Limadzaa Ta’akkhara al-Muslimuuna

Wa Limaadzaa Taqaddama al-Ghayruuna. Dengan tegas beliau mengemukakan

beberapa faktor penyebab yang terbesar dan terpenting sebagai faktor kemunduran

umat Islam, yaitu :

1. Kebodohan

Kebodohan inilah yang menyebabkan umat Islam mudah sekali dibohongi dan

diombang-ambingkan, sebab tidak bisa membedakan mana yang merugikan dan

mana yang menguntungkan.

2. Kerusakan Budi Pekerti

Umat Islam telah kehilangan perangai sebagaimana yang telah diperintahkan

oleh Al-Qur’an, akhlaq mulia yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. dan para

sahabat serta salaf al-Shalihin. Budi pekerti mulia sungguh sangat besar peranannya

dalam rangka membangun umat dan bangsa. Dari pada itu, Syauki Beik telah

mengingatkan bahwa ”sesungguhnya umat-umat itu tidak lain melainkan budi

pekerti. Selama budi pekerti itu tetap ada pada sebuah umat maka umat itu tetap

ada, dan jika budi pekerti itu lenyap maka mereka pun ikut lenyap.”

3. Kebejatan Moral dan Kerusakan Budi Pekerti Para Pemimpinnya.

Munculnya pemimpin diktator dan otoriter yang bertindak sewenang-wenang

terhadap rakyat dan mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan

rakyat dan menumpas golongan/ kelompok yang ingin meluruskan perbuatan

mereka.
4. Sikap Penakut dan Pengecut

Dahulu, umat Islam terkenal sebagai umat pemberani, dapat mengalahkan musuh

yang berlipat ganda jumlahnya. Namun sekarang, umat Islam dilandasi rasa takut,

dan rasa takut itulah yang menyebabkan umat Islam menjadi penakut dan

pengecut.

Menurut Lotrop Stodart dalam bukunya ”The New World of Islam” telah

mengemukakan beberapa faktor penyebab kemunduran umat Islam yang secara

ringkas dapat diurai berikut ini :

Ø Kambuhnya rasa permusuhan di kalangan umat Islam

Ø Rusaknya ajaran Islam, akibatr dari bermacam-macam penafsiran yang menyimpang

sari esensi ajaran Islam

Ø Sikap jumud/beku yang dialamai umat Islam, dengan menyelubungi ketauhitan yang

telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. dengan khurafat dan faham kesufian

Ø Merosotnya akhlak dan kehormatan diri.

Dalam kenyataan yang ada pada saat ini, kita lihat dan rasakan upaya-upaya

untuk memundurkan umat Islam yang dilakukan dengan serius dan sistematik, yaitu

di antaranya dengan jalan :

1. Menjauhkan umat Islam dari Al-Qur’an

2. Menghancurkan akhlak umat Islam

3. Memecah belah persatuan & kesatuan umat Islam

4. Menanamkan keraguan terhadap ajaran Islam

5. Merintangi kemajuan umat Islam.

Hal-hal di atas merupakan faktor-faktor penyebab bagi kemunduran umat

Islam menurut beberapa ahli yang akibatnya umat Islam diremehkan dan tidak lagi

disegani oleh umat lain. Umat Islam menduduki peringkat bawah dan hanya sebagai

pengikut, bukan sebagai pemimpin, sehingga mudah sekali dikendalikan dan

diombang-ambingkan, dan pada gilirannya satu sama lain mudah diadu domba.
Inilah yang mengakibatkan umat Islam berantakan, tidak sempat mengejar

ketertinggalan.
D. Perkembangan Kebudayaan Islam pada Masa modern
Kebudayaan umat islam pada masa modern berkembang ke arah yang lebih
maju. Hal ini dapat di pelajari di berbagai negara islam atau negara yang
berpenduduk mayoritas islam seperti Saudi Arabia, Mesir, Irak, Iran, Kuait, Pakistan,
Malaysia, Brunei dan Indonesia.
Arsitektur
Arsitektur ada yang bersifat melayani keagamaan, seperti masjid, makam,
madrasah dan ada pula yang berfungsi melayani kepentingan sekuler seperti istana,
benteng, pasar, Karavan serai, jalan raya, rel-rel kereta api dan lain-lain.
Setelah di temukannya ladang Minyak pada tahun 1933, Saudi Arabia tidak
lagi menadi negara miskin tetapi temasuk salah satu negara kaya. Dengan kekayaan
melimpah, Saudi Arabia banyak membagun jalan raya antar kota dan jalan kerata api
antara kota. Juga membangun maskapai penerbangan internasional yang bernama
Saudi Arabia air lines di Jeddah, zahran dan riyad. Di bidang perhotelan telah di
bangun hotel-hotel mewah bertaraf internasional, antara lain tempat di sekitar
Masjidil Haram Mekah dan Masjid Nabawi Madinah.
Masjidil Haram
Masjidil haram artinya masjid yang dihormati atau dimuliakan. Masjid ini
berbentuk empat persegi terletak di tengah-tengah kota Mekah, serta merupakan
masjid tertua di dunia. Di tengah-tengah masjid itu terdapat Ka’bah yang telah
ditetapkan oleh Allah SWT sebagai kiblat umat islam di seluruh dunia dalam
mengerjakan salat. Selain itu, terdapat pula Hajar Aswad (batu hitam yang terletak di
dinding Ka’bah), makam Ibrahim, hijr ismail dan sumur zamzam yang letaknya tidak
jauh dari ka’bah.
Keadaan masjidil haram pada masa Nabi Muhammad SAW masih hidup,
dengan keadaan masjidil haram sekarang ini jauh berbeda. Pada masa Nabi SAW
masih hidup keadaan masjidil haram tidak begitu luas dan bersifat sederhana.
Sekarang ini, keadaan masjidil haram sangat luas dan merupakan bangunan yang
begitu megah dan indah. Masjidil haram sekarang ini berlantai empat yang untuk
naik dari lantai dasar kelantai di atasnya sudah di sediakan escalator.

Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah sebuah masjid yang megah dan indah juga sangat luas.
Kalau pada masa Nabi Muhammad luas masjid nabawi ± 2.500 m2, kini luasnya
menjadi ± 165.000 m2(luas seluruh kota madinah pada masa Rasulullah SAW). Hal ini
mengakibatkan makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar dan Umar bin Khathab
yang dulu berada di luar masjid, sekarang berada di dalam masjid. Demikian juga
dengan tempat pemakaman umum yang dulu berada di pinggir kota madinah,
sekarang ini berada di samping atau di pinggir halaman masjid.
Masjid Nabawi bertambah indah dan megah dengan adanya sepuluh buah
menara yang menjulang tinggi, 95 buah pintu masjid yang lebar dan indah, juga
kubah masjid yang dapat terbuka dan tertutup.
Selain itu, pada atap masjid nabawi bagian belakang yaitu pintu Al-Majidi dari
sebelah barat memanjang ke sebelah timur, telah di bangun tingkat dua yang di
manfaatkan untuk perkantoran, perpustakaan, gudang, peralatan dan sebagainya
digunakan sebagai tempat salat apabila jamaah di lantai bawah terlalu padat.
Arsitektur yang berfungsi untuk melayani kepentingan agama dan
kepentingan sekuler, selain terdapat di Saudi Arabia, juga terdapat di negara lain,
terutama di negara berpenduduk mayoritas islam. Misalnya di turki sekarang
memiliki tidak kurang dari 62.000 masjid dan pembangunan masjid mencapai 1.500
buah pertahun. Serta, telah di bangun 2.000 unit sekolah Al-Qur’an.
Pada tahun 1794-1925 di iran, telah di bangun kota taheran sebagai ibukota
iran. Perkembangan kota ini sangat pesat, terutama pada masa kekuasaan dinasti
Pahlevi (1925-1979). Sekarang ini taheran merupakan salah satu kota terbesar di
asia. Bangunan arsitektur peninggalan Dinasti Qatar antara lain:
Istana Niavarand
Adalah tempat kediaman Syah Muhammad Reza Pahlevi dan keluarganya.
Perkuburan Behesyti Zahra’ ( bahasa Persia artinya: Taman Zahra)
Adalah perkuburan tempat di makamkannya puluhan ribu syuhada (pahlawan)
revolusi islam. Di perkuburan ini juga dimakamkan pemimpin revolusi islam
Ayatullah Khomaeni.
Pada masa modern di irak, selain terdapat arsitektur yang berfungsi melayani
keagamaan ada juga arsitektur yang bersifat sekuler misalnya bangunan-bangunan
industry, jalan kereta api yang menghubungkan Basrah dengan Bagdad, jalan-jalan
beraspal ibukota, dua bandara internasional di Basrah dan di Bagdad, serta dua
pelabuhan internasional di basrah dan Um Al-Qasar.

Sastra
Pada masa modern telah bermunculan para sastrawan yang karya-karya
sastranya bersifat islami di berbagai negara, misalnya:
v Muhammad Iqbal
v Mustafa Lutfi Al-Manfaluti
v Dr. Muhammad Husain Haekal
v Jamil Siqdi Az-Zahawi
v Abdus Salam Al-Ujaili
v Aisyah Abdurahman
v Fatwa Tawqan
v Nazek Al-Malaikah
v Layla Ba’albaki
v Kaligrafi
Kata kaligrafi berasal dari bahasa yunani yang berarti Kaligrafia atau
Kaligraphos. Kallos berarti Indah dan Grapho berarti tulisan. Jadi, kaligrafi berarti
tulisan indah yang mempunyai nilai estetis. Dalam bahasa arab kaligrafi di sebut
khatt, yang dalam pengertian sehari-hari berarti tulisan indah yang memiliki nilai
estetis.

E . Manfaat Sejarah Islam pada Masa Pembaruan


· Sejarah dikemukakan dalam Al Qur’an sebagai kisah atau peristiwa yang
dialami umat manusia di masa lalu. Orang yang tidak mau mengambil hikmah dari
sejarah mendapat kecaman karena mereka tidak mendapat pelajaran apapun dari
kisah dalam Al Qur’an. Melalui sejarah, kita dapat mencari upaya antisipasi agar
kekeliruan yang mengakibatkan kegagalan di masa lalu tidak terulang di masa yang
akan datang.
· Pelajaran yang dapat diambil dari sejarah dapat menjadi pilihan ketika
mengambil sikap. Bagi orang yang mengambil jalan sesuai dengan ajaran dan
petunjuk Nya, orang tersebut akan mendapat keselamatan
· pembaruan akan memberi manfaat berupa inspirasi unutk mengadakan
perubahan-perubahan sehingga suatu pekerjaan akan menajdi lebih efektif dan
efisien
· dalam sejarah, dikemukakan pula masalah sosial dan politik yang terdapat di
kalangan bangsa-bangsa terdahulu. Semua itu agar menjadi perhatian dan menjadi
pelajaran ketika menghadapi permasalahan yang mungkin akan terjadi
· pembaruan mempunyai pengaruh besar pada setiap pemerintahan. Sebagai
contoh, pada zaman Sultan Mahmud II sadar bahwa pendidikan madrasah
tradisional tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman abad ke-19. oleh karena itu,
dibuatlah pembaruan-pembaruan di bidang pendidikan yang memasukkan unsur
ilmu pengetahuan umum ke dalam sistem pendidikan negara tersebut.
· corak atau bentuk negara dianggap kalangan tertentu bukan persoalan agama,
tetapi persoalan duniawi sehingga hal tersebut diserhakan kepada manusia untuk
menentukannya. Hal ini dilakukan oleh Mustafa Kemal Pasya dalam menghapus
sistem kekhilafan dari kerajaan Usmani.

Anda mungkin juga menyukai