Anda di halaman 1dari 21

BAB 14

Menatap Masa Depan dari


Peradaban Islam Masa Modern
ANGGOTA

01 Alya Chairunisa 05 Revalina Agustine

02 Ayesha Puan Izzati 06 Tri Nur Rahayu


Husnul Khotimah
03 Salihu
07 Zahra Fauziah

Jingga Zavelia
04 Mahardina
01
Perkembangan Sejarah
Peradaban Islam
Periode Klasik (650-1250M)
FASE EKPANSI, INTEGRASI, DAN
PUNCAK KEMAJUAN (650-100M)
Wilayah Islam terbentang mulai dari Afrika Utara sampai kke Spanyo; di barat dan mulai
Persia sampai India di timur. Pada masa ini berkembang dan memuncak ilmu pengatahuan,
baik dalam bidang agama maupun bidang ekonomi dan kebudayaan. Zaman inilah yang
menghasilan ulama-ualama besar.

FASE DISINTEGRASI (1000-1250M)


Keutuhan umat Islam dalam bidang politik mulai pecah, kekuasaan khalifah menurun, dan
akhiirnya Baghdad dapat dikuasai dan dihancurkan oleh Hulagu Khan di tahun 1251 M.
Khalifah sebagai lambing kesatuan politik Islam pun menghilang.
Periode Pertengahan (1250-1800M)
FASE KEMUNDURAN (1250-1800M)
Di zaman ini desentralisasi dan disintegrasi bertambah atau meningkat. Fase tiga kerajaan
besaar yang dimulai dengan zaman kemajuan dan zaman kemunduran ini mempunyai
masa kejayaan masing-masing, terutama dalam literatur dan arsitektur.

PERIODE MODERN (1800 dan Seterusnya)


Periode modern merupakan zaman kebangkitan umat Islam. Di periode modern inilah
timbulnya ide-ide pembaruan dalam Islam, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
SEJARAH
PERKEMBANGA
02 N ISLAM PADA
MASA MODERN
PERKEMBANGAN ISLAM DI MASA
MODERN
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh besar
terhadap dunia islam, terutama sesudah awal bab ke-19. Dalam sejarah
Islam, saat itu dipandang sebagai permulaan pperiode modern. Kontak
dengan dunia Barat akan membawa berbagai ide ke dunia Islam, seperti
rasionalisme, nasionalisme, demokrasi, dan sebagainya. Semua ini
menimbulkan persoalan-persoalan baru dan pemimpin-pemimpin Islam
pun telah memikirkan hal-hal tersebut.
03
GERAKAN
PEMBARUAN
ISLAM DI
BEBERAPA
NEGARA
GERAKAN PEMBARUAN DI ARAB
SAUDI
Gerakan pembaruan Islam di Arab Saudi dimulai oleh Muhammad bin Abdul
Wahab (1703-1778 M) yang disebut dengan Gerakan Wahabi. Pokok
pemikirannya adalah kembali pada ajaran pokok, yaitu Al-Qur'an dan Hadits
serta memberantas segala bentuk bid'ah dan khurafat yang telah lama mengakar
di kalangan sebagian umat.
GERAKAN PEMBARUAN DI MESIR
Gerakan tersebut pertama kali dipelopori oleh Muhammad Ali Pasha, dia mengeluarkan
ide, yaitu menjadikan ilmu pengetahuan sebagai bagian terpenting untuk suatu negara.
Oleh karena itu, didirikanlah Kementerian Pendidikan.

Tokoh pembaru lainnya adalah Rifa'ah Badawi Rafi' At-Tahtawi, seorang ulama sekaligus
pemikir yang cerdas dan mengusal ilmu- Ilmu Barat.

Gerakan pembaruan Islam di Mesir lebih giat lagi setelah masuknya Jamaluddin Al-
Afghani. Menurutnya, kemunduran umat Islam bukanlah karena ajaran Islam, melainkan
kesalahan umat dalam memahami ajaran qadha dan qadar.
GERAKAN PEMBARUAN DI INDIA
Pembaruan di India dan Pakistan diawali oleh Syekh Waliyullah pada abad ke-18. Dalam
gerakan ini, mereka berusaha mengembalikan ajaran Islam murni kepada umat Muslim
India yang telah tercampur dengan ajaran Hindu dan Buddha. Kemudian, gerakan ini
dilanjutkan oleh anak Waliyullah, Syekh Abdul Aziz, dan dikembangkan oleh Sayid
Ahmad Syahid, yang dikenal sebagai gerakan Mujahidin.

Namun, saat terjadi pemberontakan kaum Hindu terhadap Inggris, gerakan Mujahidin turut
terlibat dan akhirnya pemberontakan dapat dipadamkan oleh Inggris. Gerakan Mujahidin
mengalami dampak politis dan dihancurkan. Setelah itu, muncul gerakan Aligarkh yang
diprakarsai oleh Sayyid Ahmad Khan. Gerakan ini mengajak untuk membuka kembali
pintu ijtihad dalam ilmu agama dan ilmu umum, karena pintu ijtihad di India telah lama
tertutup.
GERAKAN PEMBARUAN DI INDIA
Pembaruan terus berkembang di India, terutama setelah munculnya tokoh-tokoh seperti
Muhammad Iqbal, seorang ilmuwan, penyair, dan filsuf, serta Muhammad Ali Jinnah,
presiden pertama Republik Islam Pakistan. Mereka tidak hanya melakukan pembaruan
dalam bidang aqidah dan syariat, tetapi juga dalam bidang politik, yang pada akhirnya
memunculkan negara Islam Pakistan yang merdeka dari India.

GERAKAN PEMBARUAN DI TURKI


Gerakan pembaruan di Turki dimulai pada awal abad ke-19 oleh Sultan Mahmud II.
Pembaruan mencakup penghapusan jurang antara penguasa dan rakyat, pembatasan
kekuasaan politik, dan pendirian sekolah umum. Gerakan ini menjadi landasan bagi
gerakan pemikiran selanjutnya seperti Tanzimat, Usmani Muda, dan gerakan yang
dilakukan oleh Mustafa Kemal Pasha.
GERAKAN PEMBARUAN DI TURKI
Republik Turki didirikan pada tanggal 3 Maret 1924 dengan Mustafa Kemal Pasha sebagai
presiden pertama. Ia memperjuangkan sekularisme dalam pembaruan ilmu pengetahuan.
Setelah kematiannya pada tahun 1983, pembaruan dilanjutkan oleh pengikutnya. Pada
tahun 1949, pendidikan agama kembali dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah
meskipun ada penentangan terhadap sekularisme.

Melalui gerakan ini, semangat dan kekuatan Islam tetap bertahan di Turki dan bahkan
memengaruhi politik. Partai Refah berbasis Islam meraih kemenangan pada pemilihan
umum tahun 1955, diikuti oleh Partai Keadilan dan Pembangunan pada tahun 2002.
GERAKAN PEMBARUAN DI
INDONESIA
Syekh Ahmad Syorkati, pendiri organisasi keislaman Al-Irsyad dan Jamiatul Khair, tokoh
yang sangat berpengaruh terhadap gerakan pembaruan di Indonesia pada awal abad 19.
Namun sejarah gerakan pembaruan Islam di Indonesia apelopori dengan datangnya Haji
Miskin dan kawan-kawannya ie Minangkabau setelah menunaikan ibadah haji tahun 1802.
Mereka dinamakan kaum Padri yang berpakalan serba putih dan mengadakan perubahan
serta membawa ajaran salaf.

Alaran salaf adalah ajaran yang telah dijalankan oleh para jabat nabi dan tabi'in, Mereka
menjalankan Al-Qur'an dan sunah secara murni dan konsekuen.
TOKOH-TOKOH PEMBARUAN
DALAM PEMIKIRAN ISLAM
Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1778M)
Gerakan pembaruan Islam (modernisme) diawali oleh gerakan pemurnian Islam yang
dipelopori oleh Muhammad Ibnu Abdul Wahab (1703-1778). Pokok ajaran Muhammad
Ibnu Abdul Wahab adalah menentang semua bentuk bid'ah dan khurafat dan kembali pada
ajaran pokok Al-Qur'an dan Hadits.

Paham yang dikembangkan ini ber- tambah kuat setelah mendapat dukungan Muhammad
Ibnu Sa'ud (pendiri Kerajaan Arab Saudi) dan putranya Abdul Aziz. Paham Wahabi ini
wajib diajarkan di madrasah-madrasah mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi di
negara Arab Saudi sampai saat ini. Pemikiran Wahabi mempunyai pengaruh pada
perkembangan pemikiran pembaruan Islam pada abad ke-19 dan ke-20.
TOKOH-TOKOH PEMBARUAN
DALAM PEMIKIRAN ISLAM
Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1778M)
Metode yang dilakukan untuk menyebarkan paham gerakan pemurnian tauhid adalah
sebagai berikut :
a. Melarang dan menghentikan segala bentuk penyelewengan syariat Islam dalam
gerakan dakwahnya.
b. Pembaruan dilakukan melalui mengingatkan kembali bahwa satu- satunya pedoman
dalam kehidupan adalah Al-Qur'an dan meng- implementasikannya dalam kehidupan,
seperti yang haram itu jelas, begitu pula yang halal.
TOKOH-TOKOH PEMBARUAN
DALAM PEMIKIRAN ISLAM
Jamaluddiin Al-Afgani (1838-1897M)
Pemikiran Ibnu Abdul Wahab diteruskan oleh Jamaluddin Al-Afgani yang lahir di
Afganistan tahun 1838 dan meninggal di Istanbul, Turki tahun 1897. Jamaluddin Al-
Afgani dalam perjalanan hidupnya tidak menetap di suatu daerah tertentu, tetapi
berpindah-pindah dari suatu negara ke negara yang lain.

Setelah pemikirannya dibatasi di negeri kelahirannya (Afganistan), ia pergi ke India, yang


pertama tahun 1857 dan tahun 1869. Di India, ia juga merasa tidak bebas bergerak. Negara
ini jatuh ke tangan Inggris sewaktu ia pindah ke Mesir tahun 1871 dan selanjutnya ia
menetap di Kairo, Mesir.
TOKOH-TOKOH PEMBARUAN
DALAM PEMIKIRAN ISLAM
Muhammad Abduh (1849-1905M)
Muhammad Abduh adalah tokoh pembaru dari Mesir. Pemikirannya yang menonjol adalah
mencari faktor penyebab kemunduran umat Islam. la mengemukakan bahwa salah satunya
adanya paham kejumudan yang tidak mau menerima adanya perubahan. Hal tersebut
dipengaruhi oleh berbagai macam bid'ah yang membuat umat Islam lupa akan ajaran Islam
yang sebenarnya, yaitu Al-Qur'an dan Hadits. Oleh karena itu, umat Islam perlu kembali
pada sunatullah dengan cara memfungsikan peran akal yang mempunyai kedudukan tinggi
di dalam Al-Qur'an
TOKOH-TOKOH PEMBARUAN
DALAM PEMIKIRAN ISLAM
Rasyid Ridha (1865-1935M)
Rasyid Ridha adalah murid terdekat Muhammad Abduh. la lahir di Al-Qalamun, suatu
desa di Lebanon pada tahun 1865. Pemikiran Rasyid Ridha sama dengan pemikiran
pendahulunya, yaitu pembersihan semua tradisi yang tidak sesuai dengan Al-Qur'an dan
Hadits.

Pemikirannya tidak banyak berbeda dengan gurunya. Perbedaannya, Muhammad Abduh


terlepas dari semua aliran dan mazhab, sementara Rasyid Ridha tetap terikat pada mazhab,
yaitu mazhab Hambali, pemikiran Ibnu Taimiyah, dan gerakan pemurnian tauhid.
MENUNJUKKAN
PERILAKU YANG
MENCERMINKAN
04 PENGHAYATAN
PERKEMBANGAN
ISLAM MASA
MODERN
Mempertahankan Mempunyai motivasi Meneruskan
kebiasaan lama yang mempelajari Islam perjuangan yang telah
baik. dari Al-Qur’an atau dirintis oleh para
Hadits ulama terdahulu

Menjauhkan diri dari Berusaha Bersungguh-sungguh


segala sesuatu yang memberantas paham mencari ilmu sebagai
bertentangan dengan yang bertentangan upaya mengejar
Al-Qur’an dan Hadits dengan Al-Qur’an dan ketinggalan
Hadits

Anda mungkin juga menyukai