Islam
Gerakan pembaharuan Islam adalah suatu upaya untuk
menyesuaikan (kontekstualisasi) ajaran Islam dengan perkembangan
baru yang ditimbulkan oleh Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern. Dalam bahasa Arab, gerakan Pembaharuan
disebut dengan tajdîd. Secara harfiah tajdîd berarti pembaharuan,
dan Pelakunya disebut dengan mujaddid. Tradisi pembaharuan dalam
Islam sebenarnya Telah berlangsung lama sejak masa-masa awal
sejarah Islam. Karena dalam Islam setiap Kali terjadi masalah baru
yang belum ada ketentuan hukum sebelumnya, maka kaum Muslim
segera akan mencari jawabannya (ber-ijtihad) melalui metode ijma’,
qiyas dan Sebagainya dengan tetap merujuk pada al-Qur’an dan al-
hadits.
Dalam hal ini Rasulullah Saw pernah mengisyaratkan,
“sesungguhnya Allah akan Mengutus kepada umat ini (Islam) pada
permulaan setiap abad orang-orang yang akan Memperbaiki
(memperbaharui) agamanya” (HR. Imam Abu Dawud).
Namun demikian, istilah tajdid atau pembaharuan dalam Islam
baru populer Pada awal abad ke-18 M, tepatnya setelah munculnya
gaung pemikiran dan gerakan Pembaharuan Islam di Mesir, sebagai
imbas dari persinggungan politik dan intelektual antara Islam dengan
dunia Barat.Gerakan pembaharuan dalam Islam, yang oleh Beberapa
pakar disebut juga gerakan modernisasi atau gerakan reformasi
Islam, Adalah gerakan yang dilakukan untuk menyesuaikan ajaran
Islam dengan tatanan Dunia baru yang diakibatkan oleh kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Dengan kata lain, istilah modernisasi berarti sebuah bentuk
perubahan tatanan (transformasi) dari keadaan yang kurang maju
atau kurang berkembang ke arah yang Lebih baik, dengan harapan
akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, Berkembang,
dan makmur.
Muhammad Abduh
Muhammad Abduh lahir di Delta Nil yang sekarang masuk dalam
wilayah Mesir sejak Tahun 1849. Ayahnya bernama Abduh Hasan
Khairullah, seorang imigran yang berasal Dari Turki dan telah lama
menetap di Mesir. Adapun sang ibu berkebangsaan Arab yang
Memiliki garis keturunan dari Khalifah Umar Ibnu Khatab. Kedua
orang tua Abduh tinggal Di desa Mahallah Nashr setelah berpindah-
pindah ke banyak tempat. Abduh kecil hingga Remaja banyak
menekuni pelajaran membaca dan menulis, dan pada usia 12 tahun
ia Sudah mampu menghafal al-Qur’an dalam bimbingan langsung
sang ayah.
Riwayat pendidikan
Pemikiran-pemikiran cemerlangnya mulai muncul ketika ia dikirim
belajar secara Formal oleh ayahnya ke Perguruan di Masjid Ahmadi
untuk mempelajari Bahasa Arab, Nahwu, Shorof, dan lain-lain, yang
terletak di desa Thanta, salah satu desa di Mesir. Namun, ia merasa
bahwa apa yang dipelajarinya sangat monoton dan ia tidak mengerti
Apa maksud dari ilmu yang ia dapatkan, karena ia hanya menghafal
pelajaran-pelajaran Itu tanpa tahu apa substansinya.
Muhammad Abduh lalu melanjutkan pendidikan di Thanta, akan
tetapi hanya 6 bulan Lalu pergi menuju al-Azhar yang diyakininya
sebagai tempat mencari ilmu yang sesuai Untuknya. Di al-Azhar, ia
pun hanya mendapatkan pelajaran ilmu-ilmu agama dengan Metode
yang sama dengan di Thanta.Pada tahun 1871 Abduh bertemu
dengan Jamaludin al-Afghany yang datang ke Mesir Pada tahun itu.
Dari al-Afghany, ia mendapatkan pengetahuan filsafat, ilmu kalam
dan Ilmu pasti (eksak). Meskipun sebelumnya ia telah mendapatkan
ilmu-ilmu tersebut di Luar al-Azhar, namun metode yang dipakai oleh
al-Afghany adalah metode yang telah Lama dicarinya selama ini,
sehingga ia lebih puas menerima ilmu-ilmu itu dari guru Barunya
tersebut.
Metode pengajaran yang digunakan oleh al-Afghany adalah metode
praktis yang Mengutamakan pemberian pengertian dengan cara
berdiskusi. Selain pengetahuan Teoritis, al-Afghany juga mengajarkan
pengetahuan praktis, seperti berpidato, menulis Artikel, dan
sebagainya.
Riwayat pendidikan
Pendidikan pertama Iqbal diperoleh dari Ayahnya dengan belajar al-
Qur’an sekaligus Menghafalnya. Kemudian dilanjutkan Dengan
sekolah pertamanya di The Scottish Mission College dikampung
halamannya di Sialkot.Sesudah menikah, pada tahun 1895 Iqbal
hijrah ke Lahore untuk melanjutkan sekolah tingkat atas. Di sekolah
inilah Iqbal Akhirnya bertemu dengan Orientalis Inggris terkenal, Sir
Thomas Arnold, yang segera Menyadari kecerdasan Iqbal. Orientalis
adalah sebutan untuk ilmuwan Barat yang Tertarik mendalami kajian
keislaman di dunia timur.
Sir Thomas mendorong Iqbal untuk melanjutkan studi di Inggris.
Akhirnya Ia berangkat ke Inggris pada tahun 1905 untuk belajar
filsafat dan hukum. Guru Terkemukanya di Cambridge adalah Nco-
Hegelian Motaggart. Pada tahun 1907 ia Kemudian meninggalkan
Inggris menuju Jerman, mempelajari bahasa di Haidelbarg dan
Mengajukan tesisnya tentang perkembangan metafisika di Persia
(The Development of Metaphisich in Persia).
2.Sistem Demokrasi
Dalam sistem pemerintahan yang absolut dan otokratis tidak ada
kebebasan Berpendapat. Kebebasan hanya dimiliki para raja/kepala
negara untuk Bertindak dan tidak diatur oleh Undang-undang.
Karena itu al-Afghani menghendaki Agar corak pemerintahan absulot
diganti dengan dengan corak pemerintahan Demokratis.
Pemerintahan demokratis merupakan salah satu identitas paling khas
Dari pemerintahan berbentuk republik. Demokrasi adalah pasangan
pemerintahan Republik sebagaimana berkembang di Barat dan
diterapkan oleh Mustafa Kemal Attaturk di Turki sebagai ganti sistem
pemerintahan khalifah
Kkkq. ikelompok I