Ringkasan Materi
(Ottoman) di Turki (1300 M-1922 M). (b). Kerajaan Syafawi di Persia/Iran 1501 M-
1732 M. (c). Kerajaan Mugal di India (1526 M-1857 M).
Pada tahun 1905 M, pertumbuhan dan perkembangan Islam di Mesir mulai membaik,
ada tahun 1801-1873 M di Mesir telah tumbuh benin-benih gagasan nasionalisme
sejak masa Al-Tahtawi dan Jamaluddin AI-Afgahani. Seorang tokoh .pergerakan
terkenal yang memperjuangkan nasionalisme di Mesir yaitu Ahmad Urabi Pasha. Pada
abad ke-18 M di Mesir telah muncul dua orang tokoh pembaruan yang amat
berpengaruh dalam kancah politik Mesir, yaitu 'Ali Bey Alkabir dan Muhammad Bey
(Abu AI-Dahab). Keduanya berjuang demi majunya Mesir dari keterbelakangan ilmu
pengetahuan, politik, dan ekonomi. Pada akhir perang dunia pertama 1918 M
perkembangan dunia Islam di Mesir mendapat angin segar yaitu dengan tumbuh dan
berkembangnya semangat nasionalisme yang mencapai titik kulminasi revolusi di
tahun 1919 M. Pada tahun 1922 M Mesir memperoleh kemerdekaannya dari Inggris,
akan tetapi dalam masa pemerintahan Raja Faruk pengaruh Inggris sangat besar. Baru
pada masa pemerintahan Jamal Abdul Nasser yang menggulingkan Raja Faruk tanggal
22 Juli 1952 Mesir berada dalam kemerdekaan penuh.
Selain itu ada juga Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) di Candung, Bukit Tinggi
tahun 1930, Partai Politik Syarikat Islam (SI) kelanjutan dari SDI, Persatuan Muslim
Indonesia (Permi) di Padang Panjang tahun 1932 dan Iain sebagainya. Gerakan
modernisasi di atas berlanjut hingga Indonesia merdeka tahun 1945 yang melahirkan
negara berbentuk republik dipimpin oleh seorang presiden sebagai kepala negara.
Pemerintahan selaku mandataris MPR yang dibantu oleh wakil presiden dan kabinet.
Perkembangan Islam di Indonesia dapat dikatakan tidak ada hambatan apa pun dari
2. Syah Waliyullah
Ia berasal dari India. Hasil pemikiran yang telah dikemukakannya yaitu penerjemahan
Al-Our'an sesuai dengan bahasa masyarakat setempat. Ia memiliki karya yaitu
Hujjatullah al-Balighah dan Fuyun al-Haramain. Ia juga memiliki pemikiran
bahwasanya perlunya penerjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa asing.
3. Al-Tahtawi
Nama lengkapnya adalah Rifa’ah Bey Baidawi Rafi Al-Tahtawi (1801 M-1873 M). Ia
lahir di Tahta sebuah nama kota di negara Mesir bagian Selatan. Ia meninggal tahun
1873 M. Sejak kecil ia gemar membaca, mempelajari AI-Qur’an dan mendalami isi
kandungannya. Dia pernah duduk di bangku kuliah AI-Azhar, Kairo, Mesir, pada usia
enam belas tahun. Di Mesir, ia dalam pengawasan dan bimbingan Syeh Hassan AI-
Attar. Tahun 1822 ia menyelesaikan kuliahnya di Al-Azhar, Kairo, Mesir. Ia memiliki
kecerdasan otak yang mumpuni. Hasil pemikiran yang dikemukakan olehnya dalam
bidang pembaruan Islam antara lain yaitu:
a. Pendidikan baginya harus ada kaitannya dengan masalah masyarakat lingkungan
sekitarnya. Pendidikan baginya memiliki dua hal pokok yang amat penting yaitu
universal, emansipasi wanita dan pendidikan yang berkaitan dengan bangsa, ia
menyatakan bahwasanya pendidikan bukan hanya memiliki keterbatasan pada
4. Jamaluddin Al-Afghani
Ia lahir di Kabul Afghanistan tahun 1897 M dan meninggal tahun 1897 M di Istanbul,
Turki. Hasil pemikirannya antara lain yaitu :
a. Islam adalah agama yang sesuai untuk segala bangsa dan masa.
b. Pendirian tentang pintu ijtihad tetap terbuka adalah benar, karena dengan itu Islam
dapat menjawab tantangan zaman.
c. Kehancuran umat Islam karena lemahnya tali persaudaraan dan solidaritas Islam.
Selain pemikiran yang telah disebutkan di atas, masih ada lagi pemikiran beliau, yaitu:
a. Mendorong untuk bangkit dari kesadaran berpolitik untuk melawan absolutisme,
memerintahkan untuk melengkapi diri dengan sains dan teknologi modern yang
sedang berkembang.
b. Kembali pada ajaran islam yang sebenarnya
c. Mendorong untuk menghidupkan kembali aqidah Islamiyah sebagai aqidah yang
komprehensip dan independen.
d. Mengajak untuk memberi perlawanan kepada kaum kolonialisme asing.
e. Menegakkan persatuan Islam
f. Membangkitkan ruhul jihad islamiyyah
g. Menghilangkan rasa rendah diri serta rasa takut terhadap kolonial barat
5. Muhammad Abduh
la lahir di Mesir tahun 1849 M dan meninggal tahun 1905 M. Hasil pemikiran yang
telah dikemukakannya yaitu, umat Islam hanya dapat bangkit jika mau membekali diri
dengan semangat ijtihad. Bekal berjihad dan berijtihad bersumber dari AI-Our'an dan
hadits Nabi Muhammad saw. Pemikiran Muhammad Abduh yang lainnya yaitu:
Membersihkan ajaran islam dari bid'ah, kembali pada ajaran islam yang sejati dengan
Pemikiran yang modern, membela islam dari pengaruh-pengaruh Eropa dan serangan
Serangan agama Kristen.
6. Rasyid Ridha
Ia adalah salah seorang murid Muhammad Abduh. Rasyid Ridho lahir tahun 1856 M
di Libanon dan ia meninggal tahun 1935 M. Hasil pemikirannya tidak berbeda dengan
hasil pemikiran dua tokoh pembaru Islam Jamaluddin AI-Afghani (1838-1897) dan
Muhammad Abduh. Namun demikian yang dapat membedakan dari kedua tokoh
tersebut adalah pada bidang politik yang berkaitan dengan negara. Ia dikenal oleh
kalangan masyarakat ketika itu sebagai politikus yang amat cermat dalam melihat,
mencerna, dan minaatatp situasi dan kondisi yang ada dan sedang berkembang di
masyarakat pada masa itu.
Syukron Jazilan