Anda di halaman 1dari 27

PERKEMBANGAN ISLAM DI ZAMAN MODERN

A.Pendahuluan
Islam telah ada sejak zaman kenabian .sejak itu Islam terus berkembang
hingga saat ini .Namun, perkembangan islam tidak semudah apa yang kita
lihat,saat ini ,ajaran islam mengalami mundur hingga akhirnya berjaya hingga
saat ini.
periode setelah 1800 masehi dikatakan sebagai islam modern ,termasuk di
dalamnya saat ini. Dimasa ini banyak perkembangan dalam kehidupan
islam, peliputi pendidikan, politik,perdagangan dan kebudayaan .dan seluruh
perkembangan islam dirangkum dalam sejarah islam tersebut sejarah islam
tersebut

terbagai menjadi 3 periode,yakni pertama disebut dengan

periodeklasik(650-1250M).periode kedua disebut periode pertengahan(12501800M).periode ke tiga adalah periode modern (1800-sekarang).

Periode pertama yakni periode klasik(650-1250M)islam mengalami masa


keemasanatau masa kejayaan .dengan di buktikan adanya luasnya wilayah
kekuasaan islam,adanya intergrasi antar wilayah islam dan adanya puncak
kemajuan islam di bidang ilmu dan sains .Namun sekitar tahun 1000-1250M
keutuhan umat islam di bidang politik pecah ,kekuasaan khalifah menurun
akhirnta tahun1251M dapat dikuasai dan di hancur kan Hulagu Khan.
Period eke dua ,yakni periode pertengahan(1250-1800M).pada periode
pertengahan terbagi menjadi dua fase,pertama ,fase kemunduran(12501500M)

zaman

ini

desentralisasikan

dan

disintegrasi

semakin

meningkat.Banyak wilayah yang memisahkan diri dari kekuasaan pusat.


Kedua Fase 3 kerajaanbesar(1500-1800M). dimulai zaman kemajuan (1500-

1700M) dengan tiga Negara ,yaitu kerajaan usmanidi Turkikerajaan syafawi


di Persia, dan kerajaan mughaldi india yang Berjaya di bidang literature dan
arsitektur.
Periode ke tiga yakni periode modern (1800m sekarang ). Periode ini di
sebut juga periode pembaharuan karena merupakan zaman kebangkitan
dan kesadaran umat islam terhadap kelemahan dirinya dan adanya untuk
memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang ,terutama dalam bidang
pengetahuan danteknologi .pada bab ini kita

hanya akan terfokus

membahas mengenai periode Modern(1800-sekarang).


B.

perkembangan

Dengan
munculnya

adanya

islam

pada

penyimpangan-penyimpangan

para penggagas

periode

modern.

tersebut

mendorong

dan pembaharu Muslim yang berusaha

menyadarkan terhadap penyimpangan penyimpangan yang telah di lakukan


agar kembali jalan yang di ridhoi allah SWT. Tokoh-tokoh tersebut antara lain
:
1. Muhammad bin Abdul Wahap
Beliau lahir di Nejd(arab Saudi) pada tahun1115H(1703M) dan wafat di
Daryah tahun 1201H(1787M) beliau seorang ulama besar yang froduktif
terbukti dengan karangan bukunta tentang islam .Diantaranya bukunya
berjudul kitab at tauhid .
2. Rifaah Badawi Rafi At Tahtawi atau At Tahw
Lahir di Tahta tahub1801.pemikirannya tentang ajaran islam adalah
antara lain menyeru kepada umat islam agar hidup di dunia tidak hanya
memikirkan kehidupan akhirat saja ,tetapi harus juga memikirkan kehidupan
dunia ,agar umat islam tidak dijajah oleh bangsa lain

3.Jamaludin Al Afghani
Lahir di Afganistan tahun 1839M. Wafat di istambul Turki
tahun1897M.pembaharuan pemikiran yang di munculkan ,antara lain
mengajak umat islam kembali kepada ajaran yang murni ,mengajak para
kaum wanita untuk biSa meraih kemajuan dan bekerja sama dengan kaum
laki-laki ,kepemimpinan otokrasi di
rubah menjadiDemokrasi,Artinya islam menghendaki pemerintahan republic
yang di dalam nya terdapat kebebasan mengemukakan pendapat dan
Negara wajib tunduk kepada undang-undang ,dan Plan Islamisme yaitu
persatuan dan kesatuan umat islam harus ada karena hal tersebut di atas
segalanya.
C. Contoh Perkembangan Islam Modern
1.Ilmu pengetahuan di india
ide pembaharuan di india dan Pakistan pertamakali di cetuskan oleh
syekh Waliyulloh pada abad ke 18 .kemudian di teruskan oleh anaknya
syekh Abdul Aziz (1746-1823)dan di kembangkan oleh syekh Waliyulloh dan
Sayid Ahmad Syahid.
2.ilmu pengetahuan di mesir
pembaharuan di mesir di ilhami dari pembaharuan yang dilakukan
Sayid Jamaludin al Afghani di Turkisehingga muncul tokoh-tokoh pembaharu
di mesir seperti Muh.Abduh ,Muh.Rasyid Ridha ,Tooha Husein ,san yusuf Al
qardawi.
3.ilmu pengetahuan di turki
sultan Mahmud II dari kesultanan turki (1785-1839) mengadakan
pembaharuan ,antara lain memasukan kurikulum ilmu pengetahuan ke
dalam lembaga pendidikan islam ,mendirikan lembaga pendidikan maktebi
maarif. Di samping itu ,sultan Mahmud IImendirikan perguruan-perguruan

tinggi di bidang kedokteran,militer,dan teknologi.


4.perkembangan di bidang budaya
kebudayaan adalah hasil cipta dan karsa dari manusia untuk
manusia itu sendiri dari masa ke masa kebudayaan semakin berkembang .
termasuk didalamnya perkembangan budaya islam yang meliputi
arsitektur,sastra ,dan kaligrafi .
Masa moderen dalam sejarah islam di katagorikan bermula dari tahun 1800
M dan berlangsung pada masa sekarang yang di tandai dengan gerakan
pembaruan dalam berbagai bidang. Saat islam mengalami kemunduran,
bangsa Eropa justru mengalami kemajuan luar biasa dalam lapangan
kebudayaan, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi, Oleh karena itu,
pada periode ini kondisi dunia islam berada di bawah pengaruh kolonialisme
dan imperialisme Eropa tersebut.
Dalam perjalanan sejarah, baru pada pertengahan abad 20M, dunia islam
bangkit memerdekakan negrinya dari penjajahan. Periode ini memang
merupakan zaman kebangkitan kembali islam setelah mengalami
kemundururan di periode pertengahan. Adapun inspirasi kebangkitan di mulai
pada saat Napoleon Bonaparte menduduki Mesir di tahun 1798M. Meskipun
penduduk tersebut tidak berlangsung lama, tetapi hal itu meninggalkan kesan
yang mendalam pada diri umat islam tentang kemajuan Eropa dan
ketertinggalan peradaban kaum muslim. Kesadaran ino lah yang kemudian
berubah menjadi berubah menjadi sebuah upaya dan agenda besar umat
islam di abad moderen ini guna melakukan pembaruan dan modernisasi.
A. Perkembangan Agama, Politik, Ekonomi
1. Perkembangan Agama
Masa moderen ini memberi landasan intelektual bagi pembaruan di berbagai
bidang, termasuk dalam bidang Agama. Dalam istilah Arab, pembaruan di
kenal dengan nama Tajdid. Adapun secara istilah, Tajdid di formulasikan

sebagai upaya dan aktivitas untuk mengubah kehidupan umat islamdari


keadaan yang sedang berlangsung kepada keadaan yang hendak di
wujudkan demi upaya kesejahteraan, baik di dunia maupun di akhirat, di
kehendaki oleh islam. Kata pembaharuan islam mempunyai
maknamodernisasi, yaitu ajaran islam yang bersifat relatif dan terbuka untuk
perubahan serta pembaruan.
Islam adalah agama yang memberi kebebasan kepa umatnya untuk
mengekspresikan diri asalkan sesuai dengan kaidah ajaran islam Dan sejalan
dengan tujuan penciptanya, yakni untuk beribadah kepada Allah SWT.
Perjalanan sejarah umat islam telah membuktikan bahwa setiap saat ada
umat yang senantiasa berposisi sebagai pemberi motivasi atau pembaru bagi
masyarakat.
Salah satu pelopor pembaru dalam dunia islam Arab adalah satu aliran yang
bernama Wahabiah yang sangat berpengaruh di abad ke-19. Pelopornyo
adalah Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1787M) yang berasal dari Nejed,
Saudi Arabia. Pemikiran yang dikemukakan oleh Muhammad bin Abdul
Wahab adalah upaya untuk memperbaiki kedudukan umat islam dan
merupakan reaksi terhadap paham tauhid yang terdapat di kalangan umat
islam saat itu. Paham tauhid mereka telah tercampur aduk oleh ajaran tarikan
yang sejak abad ke-13 tersebar luas di dunia.
Di setiap negara islam yang dikunjunginya, Muhammad bin Abdul Wahab
melihat makam syekh tarika yang bertebaran. Setiap kota, ke makam itu lah
umat islam pergi dan meminta pertolongan dari syekh, syekeh atau wali yang
telah meninggal dunia di pandang orang yang berkuasa. Perbuatan ini
merupakan paham Wahabiah termasuk syirik karena permohonan tersebut
tidak di paham lagi dipanjatan kepada Allha SWT.
Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila Muhammad bin Abdul Wahab
memutuskan perhatiannya pada persoalan ini. Ia memiliki pokok pemikiran
sebagai berikut.

A.

Yang harus di sembah hanyalah Allah SWT. Dan orang yang

menyembah selain dari-Nya telah diinyatakan musyrik.


B.

Kebanyakan orang islam bukan lagi penganut paham tauhid yang

sebenarnya karena mereka meminta pertolongan bukann lagi kepada Allah,


melainkan dari syekeh. Orang islam yang berperilaku demikian dinyatakan
musyrik
C.

Menyebut nama nabi,syekeh,atau malaikat sebagai pengantar dalam

doa juga dikatakan sebagai syirik.


D. Meminta syafaat selain kepada Allah adalah juga merupakan syirik
E.

Benazar kepada selain dari Allah juga perbuatan syirik

F.

Memperoleh pengetahuan selain Al Quran, hadis, dan kias merupakan

ke kufuran
G. Tidak percaya kepada kada dan kadar Allah merupakan kekufuran
H. Menafsirkan Al Quran dengan takwil atau interpretasi bebas juga
termasuk kekufuran.
Untuk mengembalikan kemurnian tauhid tersebut, makam-makam yang
banyak dikunjungi dengan tujuan mencari syafaat, keberuntungan, dan lainlain sehingga membawa kepada paham syirik. Pemikiran-pemikiran
Muhammad bin Abdul Wahab yang mempunyai pengaruh pada
perkembangan pemikiran pembaruan di abad ke-19 adalah sebagai berikut
A.

Hanya Al Qurandan hadis yang merupakan sumber asli ajaran-ajaran

islam. Pendapat ulama bukanlah merupakan sumber.


B.

Taklid kepada ulama tidak dibenarkan

C.

Pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup.

Muhammad bin Abdul Wahab merupakan pemimpin yang aktif berusaha


mewujudkan pemikirannya. Pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab juga di
kembangkan di indonesia yang awalnya di bawa oleh haji asal minangkabau,
yaitu Haji Miskin, Haji Piobang, Haji Sumanik
2. Perkembangan Politik

Terdapat dua agenda pemburuan dalam masyarakat islam tentang


perkembangan politik yaitu:
1. Persoalan Internasional Politik Islam
Jamaluddin AL Afgani merupakan tokoh utama penggagas internasionalisme.
Islam secara politik. Menurut Al Afgani, umat islam harus menyatukan barisan
dan kekuatannya dalam satu bentuk Pan-Islamisme. Halini menjadi sangat
penting untuk membentengi diri umat Islam dari dominasi penjajahan Barat.
Konsep nasionalisme, yang membuat umat islam terpecah-pecah dan
terkotak-kotak dalam sekian banyak notion-state, tidak akan konduktif dan
tidak dapat diharapkan untuk menghadapi dominasi Barat tersebut.
2. Persoalan Hubungan Agama dengan Konsep Negara dalam Islam
Respon umat islam terhadap masalah ini muncul dalam tiga bentuk, respon
kalangan modermis, revivalis, dan sekularis. Menurut kalangan revivalis,
bentuk negara islam harus di kembalikan ke dalam bentuk pengalaman awal
sejarah umat islam . Menurut tokohnyo, Abul Ala Al Mududin, kedalutan
tertinggi dalam islam adalah Tuhan,Oleh karena itu, Al Quran haruslah
menjadi konstituti dasar suatu negara islam.
Bagi kalangan Modernis, Bentuk Negara islam di serahkan sepenuhnya
kepada kebutuhan zamannya masing-masing, Yang terpenting adalah
bahawa pengelolahan politiknya harus mempunyai landasan etik Islam yang
kuat.
Yang paling kontrovesial adalah kalangan sekularis. Berawal dengan
menjelaskan sifat kepemimpinan Nabi, Ali Abdurraziq sampai pada
kesimpulan bahwa islam tidak mengatur masalah masalah kenegaraan,
tidak memerintahkan, dan juga tidak melarangnya. Hal ini tampak dalam
kepemimpinan Nabi yang murni bersifat keagamaan. Muhammad dalam
pandangan Ali Abdurraziq, menyerahkan sepenuhnya masalah kenegaraan
kepada umat islam secara rasional dan berdasarkan pengalaman historisnya
masing-masing untuk mengatur, mengelola, dan memformat negaranya.

3. Perkembangan Ekonomi
Perekonomian penduduk yang merupakan syarat utama bagi kelangsungan
hidup dan hal ini disadari oleh Kerajaan Usmani sebagai negara yang
mengalami awal masa pembaruan. Maka dalam hal perekonomian, Kerajaan
Usmani melakukan hal-hal berikut:
A.

Pada periode pertama, Usmani bertujuan menguasai beberapa jalur

perdagangan dan beberapa sumner produktif.


B.

Berbagai produk dari Irian, Teluk Persia, dan, Laut Merah membantu

dalam menjadikan Usmani sebagai pusat perdagangan yang makmur.


C.

Beberapa rute haji mengantar warga dari berbagai wilayah Kerajaan

Usmani ke Mekah dan Madinah. Mekah merupakan sebuah kota pusat


perdagangan rempah-rempah, mutiara, lada, dan kopi.
D.

Penyediaan sarana kendaraan haji di Damaskus, Koiro, dan Bagdad

menjadi kegiatan bisnis yang penting.


E.

Dalam rentangan abad 15 dan 16, Basrah menjadi pusat perdagangan

terbesar di Anotolia serta berbagai dermaga terbesar dalam pertukaran


barang barang.
F.

Kota Istambul di bangun dengan merekontruksi beberapa institusi publik

seperti sekolah, rumah sakit, tempat pemandian umum, dan tempat


pengapdian.
G.

Pada abad 17 dan 18, berlangsung perubahan situasi yang sangat

menonjol dalam sistem kerajaan Usmani, artinya terjadi pula pecahnya


peperangan yang berkepanjangan antara petinggi pusat dan petinggi lokal
untuk memperebutkan kekuasaan terhadap pendapatan atas pajak produksi
penduduk.
B. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Beberapa tokoh yang terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan atau pemikiran
islam tersebut antara lain sebagai berikut:
1.

Jamaluddin Al Afgani (Iran Turki 9 Maret 1897)

Salah satu sumbangan terpenting di dunia islam diberikan oleh Sayid


Jamaluddin Al Afgani. Gagasan mengilhami kaum muslim di turki, iran, mesir,
dan india.
2.

Muhammad Abduh (Mesir 1849-1905) dan Muhammad Rasyid Rida

Guru dan murid tersebut sempat mengunjungi beberapa negara Eropa dan
terkesan dengan pengalaman mereka di sana. Rasyid Rida mendapat
pendidikan islam tradisional dan mengguasai bangsa asing
3.

Toha Husein (Mesir Selatan 1889-1973)

Toha Husein adalah seorang sejarawan dan filsuf yang amat mendukung
gagasan Muhammad Ali Pasya. Ia merupakan seseorang pendukung
modernisme yang gigih.
4.

Sayid Qutub (Mesir 1906-1966)dan Yusuf Al Qardawi

Al Qardawi menekankan perbedaan modernisasi dan pembaratan. Jika


modernisasi yang dimaksud bukan berarti upaya pembaratan dan memiliki
batasan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan modern serta peneratan
teknologinya, maka Islam tidak menolaknya, bahkan mendukungnya.
5.

Sir Sayid Ahmad Khan (India 1817-1898)

Sir Sayid Ahmad Khan adalah pemikir yang menyerukan saintifikasi


masyarakat muslim. Seprti halnya Al Afgani, ia menyerukan kaum muslim
untuk meraih ilmu pengetahuan moderen. Akan tetapi, berbeda dengan Al
afgani, ia melihat adanya kekuatan yang membebaskan dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi moderen.
6.

Sir Muhammad Iqbal (Punjab 1873-1938)

Generasi awal abad ke-2 adalah Sir Muhammad Iqbal yang merupakan salah
seorang muslim pertama dfi anak benua india yang sempat mendalami
pemikiran Barat moderen dan mempunyai latar belakang pendidikan yang
bercorak tradisional intelektual islam.
C. Perkembangan Seni dan Budaya

Hal yang dapat di pelajari di berbagai negara islam atau negra yang
berpenduduk mayoritas umat islam adalah
1. Arsitektur
Arsitektur ada yang berfungsi melayani keagamaan, seperti masjid,
makam, madrasa dan adapula yang berfungsi melayani kepentingan
sekunder, seperti istana, benteng, jalan-jalan raya, karava serai.Di bidang
perhotelan telah di bangun hotel-hotel mewah bertaraf internasional
antaralain
Masjidil Haram artinya masjid yang di hormati atau dimuliakan. M asjid ini
berbentuk empat persegi terletak di tengah-tengah kota mekah, Masjid ini
merupakan masjid tertua di dunia.
Masjid Nabawi adalah Masjid yang megah dan indah serta sangat
luas.Masjid Nabawi bertahmbah megah dan indah dengan adanya sepuluh
buah manara yang menjulang tinggi, 95 buah pintu yang lebar dan indah, dan
juga kubah masjid yang dapat terbuka dan tertutup.
Sekarang ini Tehera merupakan salah satu kota terbesar di Asia.
Bangunan asitektur peninggalan Dinasti Qatar yaitu:
1.

Istana Niavarand, tempat kediaman Syah Muhammad Reza Pahlepi dan

keluarganya
2.

Pengkuburan Behesyyti Zahara, Pekuburan ini tempat dimakamkah

puluhan ribu pahlawan Revolusi islam.


2. Sastra
Pada masa pembaharuan telah bermunculan para sastrawan yang berkarya
sastranya bersifat islami di berbagai negara, misalnya
1.Seorang sastrawan dan pemikir besar, menjelang abad ke-20 telah lahir di
Pskitan (1877-1938)yang bernama Muhammad Iqbal, ia telah
mengungkapakan filsafat tentang puisi menggunakan bahasa Urdu dan
Persi.

2. Mustafa Lutfi Al-Manfaluti (1876-1926) seorang sastrawan dan ulama Al


Azhar
3.

Dr. Muhammad Husain Haekal (1888-1956) pengarang yang telah

menulis Hayatu Muhammmad


4.

Jamil Sidiq Az-Zahawi (1863-1936)seorang perintis sajak moderen dan

seorang penyair tua


5.

Abdus Salam Al-Ujaili (Lahir 1918)Seorang sastrawan di Suriah dan juga

seorang dokter medis


6.

Aisyah Abdurrahman seorang dokter dalam sastra klasik

3.Kligrafi
Kata Kaligrafi berasal dari Bahasa Yunani: Kaligrafia atau kaligraphos. Kallos
berarti indah gropho berarti tulisan.jadi kaligrafi berarti indah yang
mempunyai nilai estetis.
Perhatian umat islam indonesia terhadap seni kaligrafi cukup bagus. Hal ini
ini di tandai antara lain:
1. Diadakan pameran lukisan kaligrafi nasional
2. Di selengarakannya Mussabaqah khaaf indah Al-Quran dalam setiap MTQ.
D. Hikmah Perkembangan Islam pada Masa Moderen
1. Sejarah di kemukakan dalam Al Quran sebagai kisah atau peristiwa yang
dialami umat manusia di masa lalu.
2. Pelajaran yang dapat diambil dari sejarah dapat menjadi pilihan ketika
mengambil sikap

PERKEMBANGAN ISLAM INDOENSIA DI ZAMAN KONTEMPORER


Oleh: Rasyid Rizani, S.HI., M.HI
(Hakim pada Pengadilan Agama Bajawa NTT)

Abstrak
Gerakan modern dalam Islam adalah jawaban yang ditujukan
terhadap berbagai krisis yang dihadapi umat Islam pada masanya.
Kemunduran kerajaan Turki Usmani telah melahirkan kebangkitan
Islam di kalangan warga Arab di pinggiran imperium itu. Salah
satunya adalah gerakan Wahabi, yaitu sebuah gerakan reformis
puritanis

(salafiyah),

gerakan

ini

merupakan

sarana

yang

menyiapkan jembatan ke arah reformasi Islam abad ke-20 yang


lebih bersifat intelektual.
Sementara itu di Indonesia, pemerintah Hindia Belanda tengah
menjalankan politik etisnya yaitu dengan mendirikan sekolahsekolah formal bagi bumi putera, terutama dari kalangan priyayi
dan kaum bangsawan. Dengan adanya pendidikan ini maka lahirlah
kaum

terpelajar

yang

peduli

akan

nasib

rakyat

Indonesia.

Pengetahuan mereka tentang kemiskinan, penindasan dan lain


sebagainya, mendorong lahirnya organisasi-organisasi sosial seperti
Budi Utomo, Taman Siswa, Jong Java, Jong Sumatranen, Jong
Ambon, Jong Salabes, dan lain-lain.
Kemudian bagaimanakah perjuangan kemerdekaan umat Islam
melawan penjajah Belanda dan Jepang, dan bagaimana pula
keadaan organisasi politik dan sosial Islam dalam suasana Indonesia
merdeka seperti pada masa Revolusi, Liberal, Orde baru hingga
kebangkitan baru Islam di masa Orde Baru.
Untuk lebih jelasnya, maka marilah kita simak makalah ini
dengan baik dan teliti.

A.

GERAKAN

MODERN

ISLAM

ASAL-USUL

DAN

PERKEMBANGAN.
Pembaharuan
merupakan

dalam

jawaban

Islam

yang

gerakan

ditujukan

modern

terhadap

Islam

krisis

yang

dihadapi umat Islam pada masanya. Kemunduran progresif


Kerajaan Usmani yang merupakan pemangku khilafah Islam,
telah melahirkan kebangkitan Islam di kalangan warga Arab.
Yang terpenting di antaranya adalah gerakan Wahabi, sebuah
gerakan

Salafiyah.

Gerakan

ini

merupakan

sarana

yang

menyiapkan jembatan ke arah pembaharuan Islam abad 20 yang


lebih bersifat intelektual.1[1]
Katalisator

terkenal

gerakan

pembaharuan

ini

adalah

Jamaluddin Al-Afghani ( 1897 ). Ia mengajarkan solidaritas PanIslam dan pertahanan terhadap imperialisme Eropa, dengan
kembali kepada Islam dalam suasana yang secara ilmiah
dimodernisasi.2[2]
Gerakan pemikiran yang lahir di Timur Tengah ini telah
memberikan pengaruh besar terhadap kebangkitan Islam di
Indonesia, bermula dari pembaharuan pemikiran dan pendidikan
Islam hingga lahirnya organisasi-organisasi keagamaan seperti
SDI di Bogor ( 1909 ) dan Solo ( 1911 ), Muhammadiyah di
Yogyakarta ( 1912 ), NU di Surabaya ( 1926 ), dan lain-lain.3[3]
1
2
3

Bersamaan dengan itu, pemerintah penjajahan menjalankan


politik etisnya dengan mendirikan sekolah-sekolah formal bagi
kaum priyayi dan bangsawan. Maka dari hasil pendidikan inilah
terlahir organisasi-organisasi sosial yang peduli akan nasib
bangsa seperti Budi Utomo, Taman Siswa, Jong Java, Jong
Sumatranen, Jong Ambon, Jong Salabes, dan lain sebagainya.4[4]
Baik organisasi-organisasi keagamaan ataupun sosial di atas
merupakan benih pencetus nasionalisme dalam pengertian
modern.
B. PERJUANGAN KEMERDEKAAN UMAT ISLAM.
1.

Masa Kolonial Belanda.


Nasionalisme

dalam

pengertian

politik

baru

muncul

setelah H. Samanhudi menyerahkan tampuk kepemimipinan


pada bulan Mei 1912

kepada HOS Tjokroaminoto yang

mengubah nama dan sifat organisasi


ruang

geraknya.5[5]

SI

serta memperluas

memperjuangkan

sendiri

bagi

penduduk Indonesia, bebas dari pemerintahan Belanda.


Namun, pada perkembangan selanjutnya terjadi perbedaan
taktik dan program : golongan Revolusioner Vs golongan
Moderat, politik Koperasi tidak sejalan dengan politik Nonkoperasi. Puncak perbedaan itu memunculkan ideologinya
sendiri yaitu komunisme yang kemudian melahirkan Partai
Komunis Indonesia ( 1923 ).
4
5

Bayak yang kecewa dengan perpecahan itu, maka sejak


itulah SI

dengan

tegas

menyatakan ideologi

Islamnya.

Kemudia orang-orang yang kecewa mendirikan kekuatan


politik baru yang bebas dari Islam dan Komunisme seperti PNI
( 1927 ), Partindo ( 1931 ), PNI-Baru ( 1931 ). Mereka ini
disebut dengan nasionalis sekuler dan nasionalis netral
agama.6[6]
Dengan

demikian

ada

kekuatan

politik

yang

mencerminkan 3 ideologi : Islam, komunisme, dan Nasionalis


Sekuler.

Perpecahan

mereka

itu

menurut

Deliar

Noer

disebabkan oleh pendidikan yang mereka terima bersifat


Barat. 7[7]
Ketiga aliran tersebut terlibat dalam konflik idepgis yang
cukup keras. Dalam suasana konflik itu, SI semakin hari
semakin merosot, sementara paratai-partai nasionalis sekuler
berkembang

dengan

pesat.

Apalagi

setelah

HOS

Tjokroaminoto wafat, SI mengalami beberapa kali perpecahan


yang mengakibatkan semakin hilangnya pamor.
Usaha-usaha untuk mempersatukan kembali partai-partai
politik dengan aliran-aliran ideologi selalu berakhir dengan
kegagalan, karena selalu dihalangi oleh penjajah Belanda.
Sementara itu, konflik ideologi terus pula berkembang, dan
bahkan golongan nasinalis netral agama pernah menuduh
6
7

Islam sebagai pembawa perpecahan. H. Agus Salim dituduh


menjerumuskan SI menjadi partai pendeta yang mencecerkan
kepentingan sosial dan ekonomi rakyat untuk agama.8[8]
Tuduhan-tuduhan itu tentu mendapat jawaban dari tokohtokoh SI seperti HOS Tjokroaminoto, H. Agus Salim, A. Hasan
dan M. Natsir yang ingin menjelaskan duduk persoalan yang
sebenarnya.
Hanya di Sumatra Barat, masyarakat Islam mampu
memadukan antara Islam dengan nasionalisme, yaitu melalui
Persatuan Muslimin Indonesia ( Permi ) yang dipimpin oleh
Muchtar Luthfi yang baru menyelesaikan studinya di Kairo,
Mesir.
Di awal tahun 1940-an, Sukarno yang pernah mendalami
ajaran

Islam

mencoba

mendamaikan

konflik-konflik

itu

dengan mengutip pendapat pemikir-pemikir Timur Tengah,


termasuk Turki, namun konsep politik beliau ini merupakan
penerapan sekularisme.9[9]
2.

Masa Pendudukan Jepang.

Pemerintah Jepang berusaha mengakomodasi 2 kekuatan, Islam dan


Nasionalis Sekuler. Jepang berpendapat bahwa organisasi-organisasi
Islamlah yang sebenarnya mempunyai massa yang patuh dan
hanya dengan pendekatan agama, penduduk Indonesia ini dapat
8
9

dimobilisasi.

Oleh

karena

dibubarkan.

Sedangkan

itu

organisasi

Non-Keagamaan

organisasi-organisasi

seperti

NU,

Muhammadiyah, MIAI, Masyumi diperkenankan kembali meneruskan


kegiatannya.

10

[10]

Bagi golongan nasionalis dibentuk lembaga-lembaga baru, seperti


Gerakan Tiga A ( Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia,
Nippon Pemimpin Asia ) ( Mei 1942 ) dan Poesat Tenaga Rakjat
( Poetera ) ( Maret 1943 ). Pemimpin tertingginya adalah Sukarno
yang dibantu oleh Drs. Moh. Hatta, Ki hajar Dewantara, dan K.H Mas
mansur, yang dikenal dengan empat serangkai.
Jepang kemudian menjanjikan kemerdekaan Indonesia dengan
mengeluarkan maklumat Gunseikan no. 23 / 29 April 1945, tentang
pembentukan
nasionalis

BPUPKI,

sekuler.

Di

badan

ini

sinilah

didominasi
Sukarno

oleh

golongan

mencetuskan

ide

Pancasilanya. Meskipun di dalam rumusan Pancasila itu terdapat


prinsip Ketuhanan, namun pada dasarnya negara dipisahkan dari
agama.11[11]

Pada

prinsip

ketuhanan

terdapat

anak

kalimat

dengan kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya. Yang dikenal dengan Piagam Jakarta. Namun ini tidak
memuaskan kedua belah pihak, dan berkat usaha Sukarno dan Agus
Salim, pada akhirnya Piagam Jakarta diterima sebagai Mukaddimah
Konstitusi dengan alasan bahwa ia merupakan suatu kompromi
yang dicapai dengan susah payah.

10
11

C.

ORGANISASI POLITIK DAN ORGANISASI SOSIAL ISLAM


DALAM SUASANA INDONESIA MERDEKA.
1.

Masa Revolusi dan Demokrasi Liberal.

Pada waktu proklamasi tanggal 17 Agustus 1945, Piagam jakarta


sama sekali tidak digunakan tetapi Sukarno-Hatta justru membuat
teks proklamasi baru yang lebih singkat karena ditulis dengan
tergesa-gesa. Selain itu BPUPKI

( Badan Penyelidik Usaha-usaha

Persiapan Kemerdekann Indonesia ) ditingkatkan namanya menjadi


PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekann Indonesia ), dan perubahan
ini menyebabkan banyak anggota BPUPKI

dan panitia sembilan

tidak muncul lagi, sehingga Presentasi Nasionalis Islam pun merosot


tajam.
Dalam sidang PPKI Moh. Hatta meyakinkan anggota bahwa suatu
konstitusi sekuler lah yang mempunyai peluang diterima oleh
mayoritas rakyat Indonesia. Tujuh kata dalam anak kalimat sila
pertama dihapuskan, bahkan Kantor Urusan Agama pun di tolak.12
[12]
Akan tetapi rupanya penghapusan tujuh kata dalam anak kalimat
pada sila pertama itu tidak mengakhiri konflik ideologi yang telah
berlangsung lama sejak sebelum kemerdekaan.
Dan yang sedikit agak melegakan hati umat Islam adalah keputusan
Komite Nasional Indonesia Pusat ( KNIP ), pengganti PPKI pimpinan
Sutan Syahrir yang bersidang pada tanggal 25 27 November
12

1945. Komite ini membahas usul agar dalam Indonesia merdeka ini
soal-soal keagamaan digarap oleh suatu kementerian tersendiri.
Dan sedikit banyaknya keputusan inimerupakan kompromi antara
teori sekuler dan teori musilm.

Dalam masa-masa Revolusi, konflik ideologi tidak begitu jelas,


tetapi dapat disaksikan dan dirasakan melalui pergantian kabinet
yang silih berganti.13[13] Baru setelah pemilihan Umum pertama
1955, di dalam konstituante hasil pemilu itu, dialog ideologi kembali
muncul secara terbuka, seperti yang terjadi dalam BPUPKI.
Tiga ideologi di atas memunculkan 3 alternatif dasar negara : Islam,
Pancasila, dan Sosial Ekonomi. Tetapi dalam perjalanan selanjutnya
hanya ada 2 ideologi yang muncul yaitu Islam dan Pancasila. Dalam
Pemilu 1955, tidak satu pun di antara aliran-aliran pokok dalam
masyarakat Indonesia itu tampil sebagai pemenang. Yang muncul
adalah suatu pertimbangan kekuatan yang mengharuskan adanya
kompromi dalam bidang politik.
Usaha-usaha partai Islam dengan ideologi Islamnya dan partai
nasionalis dengan ideologi

Pancasilanya sama-sama mengalami

jalan buntu. Namun kemudian diakhiri dengan Dekrit Presiden 1959,


konstituante dinyatakan bubar dan diberlakukan kembali UUD 1945.
dalam Dekrit itu disebutkan bahwa Piagam Jakarta menjiwai dan
merupakan rangkaian kesatuan dengan UUD 1945.14[14]
13
14

Sementara itu organisasi Masyumi ( Muhammadiyah, Mathlaul


Anwar,

al-Ittihadiyah,

Persatuan

Islam

al-Jamiah

)sebelum

al-Washliyah,

masyumi

al-Irsyad,

dibubarkan

dan

mereka

mengundurkan diri.
2.

Masa Demokrasi Terpimpin.

Dengan bubarnya Masyumi, maka partai Islam tinggal NU, PSII, dan
Perti. Partai-partai ini mulai menyesuaikan diri dengan keinginan
Soekarno yang tampaknya mendapat dukungan dari dua pihak yang
bermusuhan : ABRI dan PKI. Dasar partai-partai ini adalah ajaran
agama : Al-Quran.
Walaupun partai-partai Islam ini melakukan penyesuaian terhadap
kebijakan Soekarno, tetapi secara keseluruhan peranan partai-partai
Islam mengalami kemerosotan. Tak ada jabatan menteri berposisi
penting yang diserahkan kepada Islam sebagaimana yang terjadi
pada masa Demokrasi Parlementer. Satu-satunya kepentingan Islam
yang

diluluskan

adalah

keputusan

MPRS

tahun

1960

yang

memberlakukan pengajaran agama di Universitas dan Perguruan


Tinggi.15[15]
Di masa ini, Sukarno kembali ingin menyalurkan ide lamanya
Nasakom,

suatu

pemikiran

yang

ingin

menyatukan

nasionalissekuler, Islam, dan komunis. Akan tetapi idenya itu


dilaksanakan dengan caranya sendiri. Peranan partai mengalami
erosi, kecuali PKI yang memainkan peranan penting dan diliputi
dengan semangat yang tinggi. Pancasila pun ditafsirkan sesuai
15

dengan pemikirannya. Masa ini, karena lebih didominasi oleh PKI,


memendam

ketegangan

antara

Islam

dan

komunisme.

Ketidakpuasan terjadi pada golongan nasionalis sekuler dan ABRI.


Masa Demokrasi Terpimpin itu berakhir dengan gagalnya Gerakan
30 September PKI tahun 1965 ( G 30 S / PKI ). Umat Islam bersama
ABRI dan golongan lainnya bekerjasama menumpas gerakan itu. 16
[16]
3.

Masa Orde Baru.

Setelah Orde Lama hancur. Kepemimpinan Indonesia berada di


tangan Orde Baru. Tumbangnya Orde Lama yang Umat Islam ikut
berperan

besar

di

dalam

menumbangkannya.

Memberikan

harapan-harapan baru kepada kaum Muslimin. Namun, kekecewaan


baru pun muncul pada masa Orde Baru ini. Umat Islam merasa
meskipun PKI telah tumbang, kenyataan berkembang tidak seperti
apa

yang

diharapkan.

Rehabilitasi

Masyumi,

partai

Islam

berpengaruh yang dibubarkan Soekarno, tidak diperkenankan.


Bahkan tokoh-tokohnya juga tidak diizinkan aktif dalam Partai
Muslimin Indonesia ( Parmusi )

17

[17] yang didirikan kemudian.

Orde Baru sejak semula mencanangkan pembaharuan sistem


politik. Pada tanggal 26 November 1966, dengan sebuah amanat
dari Presiden, disampaikan kepada DPRGR: RUU kepartaian, RUU
Pemilu dan RUU Susunan MPR, DPR dan DPRD. Yang kedua dan
ketiga ditetapkan 22 November 1969. sedang yang pertama
16
17

terhenti. Pada tanggal 9 Maret 1970, fraksi-fraksi parpol di DPR


dikelompokkan. 3 tahun kemudian, Parpol difusikan ke dalam PPP
dan PDI ( 5 Februari 1973 ). Pada tanggal 14 Agustus 1975 RUU
kepartaian disahkan. Penataan kehidupan kepartaian berikutnya
adalah penetapan asas tunggal, Pancasila, untuk semua Parpol,
Golkar, dan organisasi lainnya, tidak ada asas ciri, tidak ada lagi
ideologo Islam, dan oleh karena itu tidak ada lagi partai Islam.18[18]
Asas tunggal merupakan awal dari era baru peran Islam dalam
kehidupan berbangsa ini. Peran politik ( formal ) Islam tidak ada
lagi, tetapi sebagai agama yang mengaku tidak memisahkan diri
dari persoalan politik, tentu peran itu akan terus berlangsung.
Mungkin dengan pendekatan yang berbeda.19[19]
4.

Kebangkitan Baru Islam di Masa Orde Baru.

Dengan adanya pengasastunggalan itu, sebagian umat Islam


menganggap bahwa penyalur aspirasi politik Islam hilang. Mereka
khawatir terhadap ancaman skularisasi politik dan kehidupan sosial
di Indonesia. Ada anggapan bahwa dengan asas tunggal bagi
kekuatan

politik

dan

organisasi

kemasyarakatan,

identitas

keislaman mereka akan semakin memudar.


Untuk merumuskan situasi baru itu sekaligus memasyarakatkan
kebijaksanaan tersebut, beberapa kalangan yang sejak semula
tidak melihat kemungkinan lain, dengan menyelenggarakan forumforum yang berkaitan dengan aspirasi politik Islam. Depertemen
18
19

Agama juga mengadakan seminar dengan tema Peran Agama


dalam Pemantapan Ideologi Negara Pancasila.20[20]
Sejak dekade 1970-an, kegiatan Islam semakin berkembang, yaitu
dengan munculnya bangunan-bangunan baru Islam : mesjid-mesjid,
mushalla-mushalla, madrasah-madrasah, juga pesantren-pesantren.
Maka dengan adanya sarana itu semakin semaraklah jemaah
shalat, pengajian-pengajian keagamaan, dan bahkan pengajian dan
diskusi keagamaan memasuki hotel-hotel mewah dan merekrut elitelit bangsa.21[21]
Di samping itu, sejak dekade 1970-an juga banyak bermunculan
apa

yang

disebut

dengan

intelektual

muda

muslim

yang

mempunyai ide-ide segar untuk masa depan umat. Seperti HMI


( Himpunan Mahasiswa Islam ) tahun 1974, PMII ( Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia ), dan IMM ( Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah ).
Departemen Agama dan IAIN juga berjasa dalam melahirkan guruguru Agama, pendakwah, muballigh dalam jumlah yang besar.
Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila, yang dibina olh Presiden
Soeharto

juga

tidak

bisa

diabaikan.

Demikian

juga

dengan

kebijaksanaan pemerintah dalam mendirikan MUI.


Dengan asas tunggal memang wadah politik umat Islam hilang.
Namun, dengan pembaharuan politik bangsa ini, sebagaimana telah

20
21

disebutkan, umat Islam terlepas dari ikatan yang sempit menuju


dunia yang lebih luas.
Kegiatan-kegiatan sosial dan kultural mempunyai nilai-nilai yang
lebih lenggeng daripada hasil perjuangan politik. Mungkin dengan
alasan itu Muhammadiyah tidak berminat terjun ke dunia politik,
dan karena itu pula NU melepaskan diri dari PPP.
Bukan hanya PPP yang menghimpun politisi-politisi muslim, Golkar,
partai pendukung pemerintah ini banyak merekrut tokoh-tokoh
Islam menjadi pimpinannya dan mewakili di DPR seperti DR.
Nurchalish Madjid, K.H. Abdurrahman Wahid, dan lain-lain.
Dua

Organisasi

Islam

terbesar

di

tanah

air

yaitu

NU

dan

Muhammadiyah terus diperhatikan oleh setiap kekuatan politik.


Pengalaman di masa lampau jelas menggambarkan bahwa suatu
pemikiran akan berkembang secara fleksebel apabila ia berakar dan
mampu menjawab persoalan-persoalan yang ada di masyarakat. 22
[22]
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pembaharuan

dalam

Islam

gerakan

modern

Islam

merupakan jawaban yang ditujukan terhadap krisis yang


dihadapi umat Islam pada masanya. Yang terpenting di
antaranya adalah gerakan Wahabi, sebuah gerakan Salafiyah.
22

Gerakan ini merupakan sarana yang menyiapkan jembatan ke


arah pembaharuan Islam abad

20 yang lebih bersifat

intelektual.
2. Pada masa kolonial Belanda ada 3 kekuatan politik yang
mencerminkan 3 ideologi : Islam, komunisme, dan Nasionalis
Sekuler.

Perpecahan

mereka

itu

menurut

Deliar

Noer

disebabkan oleh pendidikan yang mereka terima bersifat


Barat.
3. Pada masa pendudukan Jepang, Pemerintah Jepang berusaha
mengakomodasi 2 kekuatan, Islam dan Nasionalis Sekuler.
Jepang berpendapat bahwa organisasi-organisasi Islamlah
yang sebenarnya mempunyai massa yang patuh dan hanya
dengan pendekatan agama, penduduk Indonesia ini dapat
dimobilisasi.
4. Dalam masa-masa Revolusi, konflik ideologi tidak begitu jelas,
tetapi dapat disaksikan dan dirasakan melalui pergantian
kabinet yang silih berganti.
5. Pada masa Demokrasi Terpimpin, Sukarno kembali ingin
menyalurkan ide lamanya Nasakom, suatu pemikiran yang
ingin menyatukan nasionalissekuler, Islam, dan komunis.
Akan tetapi idenya itu dilaksanakan dengan caranya sendiri.
Peranan partai mengalami erosi, kecuali PKI yang memainkan
peranan penting dan diliputi dengan semangat yang tinggi.
Pancasila pun ditafsirkan sesuai dengan pemikirannya.

6. Orde Baru memberikan harapan-harapan baru kepada kaum


Muslimin. Asas tunggal merupakan awal dari era baru peran
Islam dalam kehidupan berbangsa ini. Peran politik ( formal )
Islam tidak ada lagi, tetapi sebagai agama yang mengaku
tidak memisahkan diri dari persoalan politik, tentu peran itu
akan terus berlangsung. Mungkin dengan pendekatan yang
berbeda.
7. Sejak dekade 1970-an, kegiatan Islam semakin berkembang,
yaitu dengan munculnya bangunan-bangunan baru Islam,
juga

banyak

bermunculan

apa

yang

disebut

dengan

intelektual muda muslim yang mempunyai ide-ide segar


untuk masa depan umat. Seperti HMI, PMII, dan IMM.
DAFTAR PUSTAKA
1.

Abdullah, Taufik ( Ed ),

Sejarah Umat Islam Indonesia,

Jakarta : MUI. 1991.


2.

Amelz ( ed ), HOS Tjokroaminoto, Hidup dan Perjuangan,


Jakarta : Bulan Bintang. 1952.

3.

Anshari, H. Endang Saifuddin, Piagam Jakarta 22 Juni 1945,

Bandung : Pustaka.1983.
4. Boland, B.J, Pergumulan Islam di Indonesia, Jakarta : Grafitipers.
1985.
5.

Dekmejian, R. Hrair, Islam in Revolution, Syracuse, New York :


Syracuse University Press. 1985.

6.

Legge, John D, Sukarno sebuah Otobiografi Politik, Jakarta : SH.

1985.
7.

Madjid, Nurchalish, Islam in Indonesia : Callengers and


Oppurtunities, dalam Mizan, no. 3, vol I, 1984.

8.

Mahendra, Yusril Ihza dalam Panjimas no. 284.

9.

Nasution, Harun. DR, Pembaharuan dalam Islam,

Jakarta :

Bulan Bintang. 1975.


10.

Noer, Deliar. DR, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900

1942, Jakarta : LP3ES. 1980.


11. _______________, Partai-partai Islam di Pentas Nasional, Jakarta :
Grafitipers. 1987.
12. Proyek Penelitian Keagamaan Balitbang Depag, 19Peranan
Agama dalam Pemantapan Ideologi Negara Pancasila, 1984 /
1985.
13. Reid, Anthony & David Marr ( ed ), Dari Raja Ali hingga Hamka,
Jakarta : Grafiti Press. 1983.
14. Sukarno, Lahirnya Pancasila
15. Yatim, Badri. Dr, Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II,
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 2002.

Anda mungkin juga menyukai