Anda di halaman 1dari 7

Apa Perbedaan Resensi Buku Fiksi Dan Non Fiksi?

Perbedaan Resensi Buku Fiksi Dan Non Fiksi – Kamu sekarang sedang pusing
tentang apa perbedaan resensi buku fiksi dan non fiksi? Memang bagi seorang
peresensi buku pemula, merasakan kebingungan sudah hal yang lumrah. Tapi
tenang, ini hanya masalah soal waktu kok. Seiring berkembangnya waktu, kamu
akan mahir dengan sendirinya dan tidak lagi binggung membedakaan.

Karena di sini konteksnya adalah menanyakan apa berbedaan resensi buku fiksi
dan non fiksi. Maka akan langsung saya bahas. Apa saja? Langsung saja simak
berikut ini.

1. Apa itu Resensi?

Sebelum membahas tentang keduanya, sepertinya kita perlu mengerti dulu apa
yang dimaksud dengan resensi. Menurut Wikipedia, secara bahasa resensi berasal
dari bahasa Belanda “resentie” yang memiliki arti mengulas kembali.

Sedangkan secara istilah, resensi dapat diartikan sebagai sebuah ulasan atau
bahasan tentang penilaian terhadap suatu karya yang berupa buku, film atau
drama.

Di dalam resensi biasanya terdapat kelebihan, kekurangan, dan informasi-


informasi penting yang terdapat di dalam sebuah karya seni (buku/film).

Ada beberapa syarat dalam menyusun resensi antara lain :


a. Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit dan tebal
buku.
b. Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi
pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
c. Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
d. Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan.
2. Perbedaan resensi Fiksi dan nonfiksi
Resensi fiksi  adalah suatu resensi yang membahas mengenai buku yang berbau
fiksi atau yang bersifat tidak nyata dan belum tentu benar adanya ceritanya.
Contoh buku-buku fiksi antara lain : cerpen,  novel, drama, dongeng, legenda, film
horor, dll.
Sehingga dalam resensi buku fiksi biasanya terdapat unsur-unsur dalam karya fiksi
seperti alur cerita, penokohan, sudut pandang, latar cerita, nilai-nilai, gaya
bahasa, dan bagian paling menarik dalam cerita tersebut.

Sedangkan pada buku non fiksi tidak ada.

Resensi non fiksi adalah suatu resensi yang isinya membahas tentang buku-buku
yang sifatnya ilmiah, bersifat nyata, faktual dan benar-benar terjadi. Contohnya
seperti  buku pendidikan, jurnal, buku kuliah, majalah, skripsi dll.
Pada buku non-fiksi lebih ke-arah formal seperti teknis dan membahas lebih
dalam tentang isi buku, kebermanfaatan, kelebihan dan kekurangan dan alasan
mengapa harus membaca buku tersebut.

Selengkapnya tentang perbedaan kedua jenis resensi, dapat diketahui melalui


panduan / tutorial meresensi berikut ini.

3. Apa yang harus ada dalam resensi buku Fiksi?

Meresensi buku fiksi sedikit berbeda dengan resensi buku non-fiksi, hal tersebut
karena buku fiksi adalah buku yang sifatnya tidak nyata, khayalan, imajinasi dan
hanya sebuah cerita yang diciptakan saja.

Sehingga dalam melakukan review sebuah buku harus tahu betul-betul mengenai
isi cerita, alur cerita sampai konflik-konflik di dalamnya. Dalam resensi buku fiksi
seyogyanya harus menjawab beberapa pertanyaan berikut ini :

 Tentang apa ceritanya?


 Alur ceritanya seperti apa? Apakah menarik? Jika iya apa yang
membuatnya menarik?
 Siapa saja tokohnya? Karakternya bagaimana? Sertakan juga
karakter/tokoh favorit Anda.
 Seperti apa gaya penulisannya? Seperti nada penulisan, penggunaan
bahasa dan kualitas ceritanya.
 Pesan/nasihat yang bisa diambil.
 Harga buku

4. Apa yang harus ada dalam resensi buku non-fiksi?

Sementara dalam resensi buku non-fiksi lebih bersifat kaku, karena buku yang
direview adalah buku-buku yang bahasannya bersifat nyata seperti buku
pendidikan, dll.

Dalam melakukan resensi buku non-fiksi, harus menjawab beberapa hal berikut
ini.

 Apa tujuan utama penulis?


 Seberapa besar keberhasilan penulis dalam menyampaikan informasi
kepada pembaca melalui buku tersebut?
 Kelebihan dan kekurangannya?
 Apa inti pembahasan? dan apa manfaat yang didapat?
 Harga buku

5. Cara Meresensi Buku Fiksi

Apa perbedaan resensi buku fiksi dan non fiksi? karena pertamakali saya akan
membahas tentang resensi buku fiksi terlebih. Saya akan mengajak mengingat
bersama tentang fiksi. Buku fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan imajinasi si
penulis. Jadi isi tulisan ini benar-benar buah pemikiran penulis. Karena sifatnya
imajinasi, maka isinya hanya fiktif atau khayalan saja.

Meskipun hasil dari imajinasi dan khayalan, bukan berarti buku fiksi tidak bermutu
atau berbot loh. Justru buku-buku fiksi memiliki cerita yang luar biasa. Sudah ada
banyak contohnya. Misal buku karya JK. Rowling, Andrea Hirata, Dewi Lestari dan
masih banyak lagi penulis novel dengan karya yang menakjubkan.
Nah, setiap penulis memiliki passion menulis berbeda-beda. Bagi penulis yang
passion nulis di fiksi, hal yang disenangi dari penulis umumnya karena fiksi ditulis
secara bebas. DI sana tidak banyak aturan dalam proses penulisan. Berbeda
dengan menulis buku non fiksi, memiliki banyak aturan tentunya (kita simak di
ulasannya selanjutnya ya). Nah, kembali fokus ke apa perbedaan resensi buku fiksi
dan non fiksi.

Nah, buat kamu nih yang ingin meresensi buku fiksi. Ada beberapa unsur dan
langkah yang harus kamu taati saat meresensi buku fiksi. Apa saja? simak ulasan
berikut.

1. Unsur Resensi Buku Fiksi


Hal pertama ketika ingin meresensi buku fiksi, perhatikan unsur yang harus ada.
Di sana ada tujuh unsur. Untuk memudahkan visualisasi dalam kamu memahami,
saya buat per poin saja.

a. Judul Resensi, judul resensi dengan judul buku ini dua hal yang berbeda yah.
Judul resensi adalah judul yang kamu buat. Jadi dari ulasan secara keseluruhan isi
resensi, kamu buat judul yang menarik.
b. Identitas buku, penulisan identitas buku dalam hal ini adalah identitas buku
yang kamu resensi. Penulisan identitas buku pun juga harus menyantumkan
beberapa poin penting. Pertama judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, kota
terbit , tebal buku dan jenis buku, misalnya buku fiksi atau nonfiksi.
c. Kepengarangan, di sini kamu bisa menyinggung si penulis atau si pengarang
buku fiksinya.
d. Sinopsis, sinopsis juga menjadi elemen yang penting salam meresensi buku.
Maksud penulisan sinopsis dalam hal ini bukan sinopsis yang ada di bukunya,
tetapi lebih ke sinopsis yang kamu buat sendiri. Jadi aapa yang kamu baca, kamu
buat sinopsis atau lebih tepatnya review buku tersebut.
e. Unsur intrinsik, nah karena konteksnya adalah meresensi buku fiksi, maka
cantumkan unsur intrinsiknya. Unsur intrinsik terdiri dari tema, penokohan, sudut
pandang, alur, amanat dan setting.
f. Keunggulan dan kelemahan buku wajib kamu cantumkan dalam resensi. Karena
ini akan sangat membaca pembaca.
g. Kesimpulan juga perlu kamu buat, agar pembaca tidak menyimpulkan resensi
yang kamu tulis.
2. langkah Menulis Resensi

Nah, dari semua unsur yang saya tuliskan dibagian atas. Biasannya akan lebih
mahir membuat resensi ketika sudah melakukan langkah menulis resensi.
Langkah yang harus dilakukan oleh seorang peresensi buku,

a. Baca buku yang akan diresensi

b. Sembil membaca, sambil menulis data dan identitas buku, karena data tersebut
yang akan digunakan untuk resensi.

c. Buat ringkasan atau ikhtisar buku.

d. Nah, hal yang terpenting adalah sebagai peresensi kamu juga harus sanggup
memberikan penilaian terhadap buku tersebut. Inila bedanya resensi dengan
menulis buku.

e. setelah semua selesai, barulah lakukan pembuatan judul untuk resensi buku
fiksi yang sudah kamu buat.

f. Barulah hasil resensi bisa dikirim ke surat kabar, majalah atau tabloid yang
menampung resensi buku.

6. Buku non-fiksi dan Cara Meresensinya

Buku non fiksi adalah buku yang ditulis secara objektif, berdasarkan data,
penelitian, atau dari kajijan literatur. Isi pesan buku non fiksi selain objektif juga
bersifat informatif. Maksud informatif dalam hal ini adalah memberikan informasi
dan data terbaru.
Kebalikan dari buku fiksi, buku non fiksi dari segi teknis penulisannya terpaku
pada aturan dan standar aturan. Mengingat buku non fiksi ini ada banyak sekali
turunannya yang tidak bisa disebutkan satu-satu. Ada yang termasuk buku non
fiksi seperti buku ajar/buku pendidikan, buku motivasi, buku tips/trik dan masih
banyak jenis lainnya.

Nah, meskipun buku non fiksi, bukan berarti buku jenis ini tidak bisa diresensi.
Jadi sebenarnya, buku non fiksi juga masih tetap bisa kamu resensi loh. Terkait
dari teknis, memang sama persis dengan non fiksi.

Hanya sedikit perbedaannya saja. Misal, dalam penulisan resensi fiksi


menyantumkan unsur intrinsik, nah pada resensi buku non fiksi tidak perlu
memasukannya. Sisanya, terkait penyantuman unsur dan lalngkah penulis resensi
sama persis.

Karena di bab resensi buku fiksi ada yang belum saya tulis. maka saya tulis di bab
resensi buku non fiksi. Ada beberapa prinsip dan struktur yang harus kamu
lakukan sebelum memutuskan meresensi buku. langsung saja simak ulasannya
berikut ini.

1. Prinsip Penulisan resensi


Prinsp resensi buku non fiksi setidaknya memiliki empat poin. pertama,
peresesnsi harus memilih objek resensi bukunya apa. Apakah buku pendidikan,
buku motivasi atau buku ajar. Nah, di sini pula kamu juga melihat surat
kabar/tabloid mana yang akan di sasar. Karena setiap media juga memiliki
karakteristik jenis buku yang diresensi.

Kedua, mengenal dan menguasai objek resensi juga hal penting yang harus
dikuasai oleh penulis. peresensi yang tidak menguasai objek resensi, tentu saja
akan terkendala dalam melakukan review buku. Ketiga, barulah peresensi
mengulas dan menimbang objek resensi termasuk menulis hasil resensi itu
sendiri.

2. Struktur Resensi
Struktur resensi buku non fiksi juga memiliki empat poin. Poin pertama judul
resensi, yang di ditentukan dan dibuat oleh peresensi. Kedua, pendahuluan, yaitu
prolog yang kamu paparkan dibagian awal memulai menulis resensi. Pastikan
pendahuluan tetap ditulis tetap menarik. Ketiga, barulah masuk ke inti resensi
yang kamu buat. dibagian terakhir, adalah penutup atau kesimpulan.

Itulah dua elemen penting yang perlu dikuasai oleh peresensi. Baik itu resensi
buku fiksi ataupun non fiksi. Dari ulasan tentang apa perbedaan resensi buku
fiksi dan non fiksi ini diharapkan memberikan pemahaman buat kamu yang ingin
memulai menulis resensi. Siapa tahu, kamu calon periview buku yang
diperhitungkan. Memutuskan meresensi buku tidak ada ruginya.

Kenapa? Karena dengan menulis resensi, kamu akan mendapatkan beberapa


manfaat sekaligus, pertama menambah pengetahuan, meningkatkan kemampuan
menulis kamu, melatih berfikir kritis dan terakhir, kamu akan dapatkan honor dari
surat kabar karena resensimu di publikasikan dan mendapatkan honor/apresiasi
dari penerbit yang mencetak buku yang kamu resensi.

Anda mungkin juga menyukai