Anda di halaman 1dari 12

.

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI PAPUA


YAYASAN GABUNGAN
SMA GABUNGAN

Alamat: jln. Samudera no. 24 Jayapura 99115 kode pos 16 telp (0967) 524568. Email: smagab@yahoo.co.id

Mata Pelajaran: Sastra Indonesia


Kelas : XI Bahasa
Waktu : 90 Menit
Pilihlah jawaban yang tepat

1. NELAYAN
Angin bertiup lembut menyejuk, cuaca terang cemerlang kena sinar Sang Rembulan.
Bintang bertaburan di langit laksana permata yang berserakkan dalam permadani biru.
Di sana di laut lepas, di tengah samudera raya, melancarlah dengan tenangnya sebuah
biduk nelayan yang sedang mengadu untung, mencari rejeki. Sungguh benar mereka
sedang mengadu untung, karena mereka mencari nafkah jauh di tengah segara yang
penuh mara bahaya. Bila laut mengamuk, topan mengganas, ditingkah dengan halilintar
menyambar sambung-menyambung, maka segenap jiwa raganya diserahkan kepada
Tuhan semesta alam. Mereka tak kenal jemu, pantang surut, haram baginya pulang
dengan membawa tangan hampa.
Dari : Rangkaian Mutiara
Latar waktu dan tempat cerpen Nelayan adalah ...
a. siang hari di samudera raya b. malam hari di langit biru
c. siang hari di tengah laut d. malam hari di laut lepas
e. pagi hari di laut lepas

2. Aminudin sangat kecewa setelah mengetahui bahwa gadis itu bukanlah Mariamin.
Agar ayahnya tidak malu dan kecewa, Aminudin menerima gadis itu sebagai isterinya.
Aminudin berkirim surat kepada Mariamin bahwa ia sudah menikah dengan gadis
pilihan ayahnya. Aminudin menjelaskan duduk perkaranya. Sebelum surat itu selesai
dibacanya, Mariamin sudah pingsan. Ia lalu jatuh sakit. Ayah Aminudin merasa bersalah
dan minta maaf kepada Mariamin dan ibunya. Ia berjanji akan tetap bersahabat dengan
keluarga Sutan Baringin.
Setelah satu tahun Aminudin menikah, Mariamin pun terpaksa menikah dengan
seorang kerani bernama Kasibun dari Padangsidempuan. Hidupnya sangat
menyedihkan karena tabiat suaminya sangat kasar, suka menyiksa dan dihinggapi
penyakit kotor. Oleh karena itu, ia tidak mau melayani suaminya, Kasibun.
Mariamin pun disiksa oleh suaminya. Akhirnya Mariamin bercerai dengan Kasibun
dan pulang ke kampungnya. Karena terlalu banyak menanggung derita, ia
meninggal dunia. Disadur dari Azab dan Sengsara

Konflik dalam penggalan novel tersebut adalah ....


a. Aminudin kecewa setelah mengetahui gadis itu bukanlah Mariamin
b. Aminudin menerima gadis itu sebagai istrinya dengan perasaan kecewa
c. Aminudin berkirim surat kepada Mariamin bahwa ia sudah menikah
d. Setelah setahun Aminudin Menikah, Mariamin pun menikah dengan Kasibun
e. Aminudin sakit hati pada Mariamin

3. Maria yang bungsu, bersekolah di HIS dan Tuti guru di HIS di Petojo. Kedua gadis ini
mempunyai sifat yang sangat berlawanan. Maria wanita yang periang hidup penuh
kegembiraan. Sebaliknya Tuti wanita pemikir yang giat bergerak dalam perkumpulan
kaum putri. Ia tak pernah jemu memperjuangkan kaumnya. Pidatonya dalam rapat
selalu berapi-api, membangkitkan semangat kaum wanita untuk mengangkat derajat
mereka dengan kesadaran sendiri.
Hubungan Maria dengan Yusuf berpengaruh kepada Tuti. Diam-diam diperhatikan
gerak-geriknya Yusuf dan Maria. Namun lamaran Supomo ditolaknya karena ia tak
dapat menyerahkan dirinya kepada orang yang tidak dicintainya.Maria jatuh sakit. Ia
dirawat di Pacet. Selama itu Tuti dan Yusuf tinggal di Pacet dan setiap hari menjenguk
Maria bersama-sama. Diam-diam Tuti juga mengagumi Yusuf.
Penyakit Maria tidak dapat ditolong. Pada kunjungan Yusuf dan Tuti terakhir Maria
berkata dengan mereka. Digenggamnya tangan kedua orang yang dikasihinya itu,
kakaknya dan kekasihnya. Dia berpesan,”Alangkah bahagianya saya rasanya di akhirat
nanti kalau saya tahu, bahwa kakandaku berdua hidup rukun dan berkasih-kasihan
seperti kelihatan kepada saya dalam beberapa hari ini.”
Sinopsis novel di atas bertema ....
a. Cinta segitiga orang remaja
b. Pesan terakhir seorang adik pada kakaknya
c. Perjuangan hak asasi kaum wanita
d. Watak dan perilaku seorang anak remaja
e. Hak seorang wanita yang terinjak-injak

Bacalah kutipan cerpen di bawah ini !


Joni yang selama ini diam ikut angkat bicara. ”Lal! Kau, kan tahu, Kakek Soma sudah
tidak punya gigi. Begitu pula nenek Soma. Buat apa dia tanam jambu Bangkok itu?
Dengan giginya (gusinya) mereka sudah tidak bakal lagi mampu menggigit daging jambu,
biar yang sudah terlalu matang pun. Atau, barangkali buah-buahan itu kan dibiarkan
menggantung sebagai hiasan dan pameran sampai membusuk bergantung di dahannya.
Itu, kan sadis? Itu menyalahi ajaran kitab suci.”
Jalal tertawa, ”Itu yang kau katakan rahaia yang kau simpan dariku? Mengambil
milik orang lain tanpa izin, sejak zaman purba namanya tetap colong. Jika mau dihiasi
dengan alasan yang bagaimana pun, colong tetap colong, dosanya tetap bulat.” ”Mam!
Memang benar, aku tak bakal setuju jika kalian ajak.”
(Kakek Soma, Toha Mohtar)
4. Nilai-nilai yang dapat diambil dari cerpen di atas adalah ...
a. jangan menghina teman
b. jangan menyalahi ajaran kitab suci
c.jangan mengambil hak orang lain
d. jangan membuka rahasia kepada orang lain
e. jangan menyolong buah yang masih muda
5. Alur cerita di atas adalah ...
a. alur maju b. alur sorot balik
c. alur renggang d. alur mundur e. alur rapat
6. Pada suatu hari, sang Putri ingin berdoa untuk memohon kesehatan keluarganya di
suatu kuilyang berada di kaki sebuah bukit. Kuil itu terletak di luar kota. Dengan
demikian,Isshunboshi harus menemani sang Putri pergi ke kuil tersebut. Setelah selesai
berdoa, merekasegera pulang kembali ke ibukota.
Latar dari penggalan cerita tersebut adalah ….
a. di kuil b. di bukit
c. di puncak d. di ibukota e. di rumah

7. Pada waktu itu Kusno berusia 14 tahun, baru tamat sekolah rakyat. Sekarang hendak
melamar pekerjaan. Dan, dengan celana baru rasanya baginya segala pekerjaan terbuka.
Ia akan membuktikan kepada ayahnya bahwa ia adalah anak yang tahu membalas guna.
Pendek kata, keluarga Kusno pada hari itu bergirang hati seperti belum pernah
sebelumnya. Dan, kabarkabar tentang Pearl Harbour tidak bergema sedikit pun dalam
hati orang-orang sederhana itu.
Kalimat pertanyaan yang sesuai dengan penggalan novel tersebut adalah ...
a. Mengapa Kusno menurunkan martabatnya dalam mencari pekerjaan?
b. Apakah harapan Kusno setelah memperoleh pekerjaan di kantor?
c. Gambaran apakah yang terlintas di benak hati Kusno setamat SR?
d. Siapa yang membantu Kusno mencari pekerjaan?
e. Bagaimana keadaan Kusno pada wkatu itu?

8. Jika aku bercerita bahwa di kotaku jalan-jalan bertambah panjamg, janganlah


berasosiasi : di kotaku pembangunan berjalan lancar. Malah sebaliknya.
Di kotaku mengalir sebuah kali. Di tengah-tengah betul. Kali itu tak dapat dikatakan
besar, jika dibanding sungai Amazone atau Nil, ataupun Yang Tse Kiang – tak lebih ia
dari sebuah selokan kecil yang bermata air saja.
Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang dalam kutipan di atas adalah .............
a. Orang pertama pelaku utama
b. Orang pertama pelaku sampingan
c. Orang ketiga pelaku utama
d. Orang ketiga di luar cerita
e. Serba tahu
9. Keesokan harinya pagi-pagi datanglah segala isi negeri penuh sesak di halaman istana.
Semuanya bekerja membuat perarakan tujuh tingkat. Tiada lama selesailah perarakan
itu, amat indah-indah buatannya. Sepenggal matahari naik, kira-kira pukul sembilan,
dibawalah Sultan Malim Deman turun oleh dukun, lalu naik ke atas perarakan.
Latar cerita di atas adalah ....
a. ruang tunggu d. perjalanan
b. istana e. di bawah matahari
c. di atas perarakan
10. Menilik ciri-ciri dan bahasa yang digunakan, bentuk karya sastra di atas adalah...
d. a. hikayat b. legenda
e. c. roman d. Mythe e. novel

Perhatikan penggalan cerpen Ketika Mas Gagah Pergi di bawah ini!


Mas gagah berubah! Ya, beberapa bulan belakangan ini masku, sekaligus saudara
kandungku satu-satunya itu benar-benar berubah! Mas Gagah Perwira Pratama, masih
kuliah di Tehnik Sipil UI semester tujuh. Ia seorang kakak yang sangat baik, cerdas,
periang dan tentu saja…ganteng !Mas Gagah juga sudah mampu membiayai sekolahnya
sendiri dari hasil mengajar privat untuk anak-anak SMA.
Sejak kecil aku sangat dekat dengannya. Tak ada rahasia di antara kami. Ia selalu
mengajakku ke mana ia pergi. Ia yang menolong di saat aku butuh pertolongan. Ia
menghibur dan membujuk di saat aku bersedih. Membawakan oleh-oleh sepulang
sekolah dan mengajariku mengaji. Pendek kata, ia selalu melakukan hal-hal yang baik,
menyenangkan dan berarti banyak bagiku. Saat memasuki usia dewasa, kami jadi
semakin dekat. Kalau ada saja sedikit waktu kosong, maka kami akan menghabiskannya
bersama. Jalan-jalan, nonton film atau konser musik atau sekedar bercanda dengan teman-
teman. Mas Gagah yang humoris itu akan membuat lelucon-lelocon santai hingga aku
dan teman-temanku tertawa terbahak. Dengan sedan putihnya ia berkeliling mengantar
teman-temanku pulang usai kami latihan teater. Kadang kami mampir dan makan-makan
dulu di restoran, atau bergembira ria di Dufan Ancol.

11. Unsur intrinsik yang terdapat dalam penggalan cerpen di atas adalah...
a. Setting b. alur
c. penokohan d. Gaya e. amanat

12. Konflik yang terdapat dalam penggalan cerpen di atas adalah....


a. aku tahu banyak mengapa Mas Gagahnya berubah
b. Mas Gagah berubah karena aku
c. Mas Gagah tidak rela aku berubah
d. Aku binggung mengapa Mas Gagah berubah
e. Mas Gagah dan Aku sangat dekat
13. yang tidak dilakukan Aku dan Mas Gagah adalah......
a. bermain bersama di teras rumah
b. mengantar teman-teman aku pulang latihan
c. nonton konser musik
d. bersenda gurau dengan teman-teman
e. makan-makan di retoran
14. Penggambar watak tokoh penggalan cerpen di atas diceritakan melalui..
a. penggambarn langsung bentuk fisik
b. renungan tokoh utama
c. penggambaran tidak langsung dari uraian tokoh lain
d. percakapan tokoh lain tentang tokoh utama
e. penggambarn kebiasaan tokoh

Tidak. Mudah-mudahan tidak. Lasuddin anak penurut,tidak seperti abang-abangnya.


Sungguh dia anak penurut. Aku masih ingat almarhum Kamaruddin, tidak mau dia
mengindahkan kata-kataku. Jangan melompat-lompat dan banyak lari-larian, sehari
sebelum disunat.Tapi ia tidak mengindahkannya. Terus saja berlarian bersama
temantemanya.Dia seperti lupa akan disunat esok paginya. Akibatnya darahnya turun.
Dan dukun pun tak mampu mengatasi.
Kalau begitu mengapa Syarifuddin meninggal pada hari kedua, setelah dia disunat?
Darah tak banyak keluar dari lukanya.Syarifuddin kan juga penurut, pendiam.
Setengah bulan, hampir dia mengurung diri karena kau ingatkan kelakuan abangnya
sehari sebelum disunat. Aku tidak percaya, jika hanya oleh melompat-lompat dan
berkejaran setengah malam penuh. Aku tidak percaya itu. Aku mulai percaya desas-
desus itu bahwa kau orang yang tamak, orang yang kikir,penghisap, lintah darat.
Inilah ganjaranya! Aku mulai percaya desas-desus itu, tentang dukun-dukun yang
mengilui luka sunatan anak-anak kita.Aku mulai yakin bahwa itu karena
kesombonganmu, kekikiranmu, angkuhmu, dan tak mau tahu dengan mereka. Aku yakin
mereka menaruh racun di pisau dukun-dukun itu
15. Amanat yang terdapat dalam penggalan cerpen di atas adalah...
a. seorang anak harus menurut pada orangtua
b. orangtua harus senantuasa mendoakan putranya
c. hendaknya kita jangan kikir,sombong, dan angkuh
d. sesama makhluk sosial, kita harus saling menghormati
e. tolong- menolong dalam kebaikan

16. Bacalah kutipan novel berikut!


Jadi pionir itu berat, karena mereka menghela sejarah ke depan. Kalimat itu berulang-
ulang terngiang di telinga Yusuf. Sebuah pendapat yang keluar dari mulut perempuan
dan perempuan Tionghoa. Yusuf amat terkagum pada Liam Min, berani mengajukan
pendapat seperti itu, padahal Yusuf yakin bahwa kaum Tionghoa perantauan tidak
pernah setuju terjadinya asimilasi antara masyarakat minoritas itu terhadap
masyarakat Indonesia.
Konflik yang terjadi pada penggalan novel tersebut adalah
a. fisik b. Lahir c. Ide
d. batin e. sosial
17. Hai Budi, kulihat caramu berkelahi tadi seperti jago silat. Apakah kau belajar silat?
Sedikit, ketika di Medan dulu, kata Budi dengan rendah hati. Kutipan cerpen di atas
menggambarkan watak pelaku Budi sebagai seorang anak yang ....
a. senang berkelahi b. sangat sombong c. rendah hati d.
angkuh hati e. rendah diri
18. Pada waktu matahari sudah jauh condong ke barat. Tiga orang musafir yang berjalan
kaku sedang dalam perjalanannya. Mereka itu mempercepat langkah, agar dapat
berbuka puasa di kampung orang. Menjelang akan sampai ke sebuah kampung kecil,
yang masuk bagian batang Toru, mereka itu berhenti sebentar akan bermusyawarah.
(Bertengkar, Berbisik, M. Kasim)
Latar belakang penggalan novel tersebut adalahÃ
a. menjelang berbuka puasa, sebuah kampung kecil
b. menjelang sampai, sebuah kampung kecil
c. menjelang petang hari, bagian Batang Toru
d. menjelang perjalanan, bagian Batang Toru
e. menjelang magrib, bagian sebuah dusun kecil
19. Saya lahir di zaman perang, Pak, kata budak kecil itu sambil memandang dengan tak
berdosa padaku dengan sebelah mata, mata yang satunya digosok-gosoknya dengan jari.
Ya, waktu kau lahir masih ada perang di sini. Kau tahu, makam apa itu?
Tahu, Pak, ia mengangguk-angguk dengan giat, makam pahlawan.
Pahlawan siapa?
Pahlawan desa ini, Pak!
“Pa, aku tahu, aku ketawa, Yang aku tanyakan nama pahlawan itu! PakJono.Ia
emandang dengan ramah padaku.
Isi penggalan novel tersebut adalah ....
a. Seorang anak yang lahir di zaman perang
b. Seorang anak yang sedang ditanya oleh seseorang
c. Seorang anak yang mencari makam pahlawan
d. Seorang anak yang berjalan-jalan dengan seseorang
e. seorang anak yang masih kecil

20. Hendra : “Terima kasih, Dik.


Erwin : Sebenarnya sudah lama aku ingin mengajakmu ke kota, tetapi mengingat
ibumu masih sakit ya kutunda sampai hari ini.
Hendra : itulah Dik maka aku belum mau melangkah ke luar kota.Sekarang ibuku sudah
sehat dan sudah mulai bekerja lagi. Kapan kita berangkat?
Erwin : Seminggu lagi? Bagaimana?
Hendra : Baiklah aku nanti minta izin pada ibuku dulu.
Isi penggalan drama di atas adalah ....
a. Ibu Hendra sedang sakit dan Hendra harus menunggu
b. Erwin ingin mengajak Hendra ke kota
c. Hendra merasa kecewa karena ibunya sakit
d. Erwin menengok Hendra yang sedang sakit
e. Ibu mengajar Hendra menjenguk Erwin
21. ”Di sini bekicot banyak, Bung. Buat apa dibudidayakan?” komentar Beni dengan sinis.
Hatinya tetap geram. Untunglah temannya masih sempat mengingatkan.
Tokoh Bni pada kutipan di atas berwatak....
a. pemaaf b. Peramah c. pendendam
d. Pemarah e. Usil
22. Citra : (menhampiri Rini)”Mengapa di tempat gelap ini kamu duduk
sendirian?
Rini : “Saya tidak bisa tidur, ingat kepada ibu di rumah.”
Latar waktu yang tergambar dalam cuplikan drama di atas adalah...
a. malam hari b. Pagi hari
c. kamar gelap siang hari d. Gudang sewaktu gerhana
e. kamar tengah ketika mati lampu
23. Dalam istilah drama,pemeran penentang segala tindak-tanduk pelaku utam disebut...
a. protagonis b. Antagonis
c. tritagonis d. Figuran e. Peran pembantu
24. Raynaldi dan Prita sedang menyanyi dengan suara yang enak didengar dan komposisi
dan kolaborasi yang enak dipandang.
Kalimat di atas bila dalam naskah drama merupakan unsur...
a. tema b. Watak
c. alur d. Latar e. Sudut pandang
25. Untuk pergi bersama-sama ke rimba tempat mereka mengumpulkan damar, mereka
harus meninggalkan Kampung Air Jernih, yang terletak di tepi Danau Bantau. Air Jernih
terletak pula di tepi Sungai Air putih yang bermuara ke danau. Di pinggir muara
sungailah terletak kampung mereka. Mereka menuju hutan dengan menyusuri tepi
sungai, memudikinya, memasuki hutan, dan mendaki gunung-gunung. Sungai tak dapat
dilalui dengan perahu-perahu karena penuh dengan batu besar dan karena sungai
mengalir dengan derasnya turun dari gunung-gunung.
Unsur intrinsik yang tampak dalam penggalan cerpen di atas adalah....
a. alur dan latar b. Alur dan tema
c. karakter dan latar d. Tema dan karakter
e. alur dan sudut pandang
26. Berikut ini yang bukan merupakan unsur-unsur intrinsik dalam cerpen adalah
a. tema d. Latar b. amanat
e. pengarang c. penokohan
27. Yang termasuk unsur ekstrinsik dalam cerpen adalah ….
a. agama pengarang d. Alur b. tema
e. penokohan c. amanat
28. Dalam menulis puisi perlu diperhatikan unsur-unsur di bawah ini, kecuali ….
a. rima b. Citraan c. diksi
d. Nama e. tema
29. Bacalah penggalan drama berikut.
Adun : "Betul Lin. Aku masih punya orang tua dan adik-adik. Namun, aku pun ikut
merasakan kesedihanmu dan satu hal itu aku tidak setuju, jangan menganggap
pamanmu sebagai orang yang tidak adil."
Tini : "Ah ... bohong. Aku memang menumpang di rumah paman. Aku tak punya orang
tua. Aku merasa selalu disakiti karena pamanku membedakan perlakuan kepadaku dan
kepada anaknya. Kalau ada masalah antara aku dan Mila, anak pamanku itu, selalu dia
yang dimenangkan paman ..."
Nita : "Tenanglah, Tin. Aku merasakan kesedihanmu. Aku tahu, kamu terlalu menuruti
perasaanmu. Belum tentu pamanmu seperti yang kamu duga karena kesedihanmu,
engkau membayangkan yang tidak-tidak."
Andri : "Benar, Tin, kamu harus bersabar."

Ungkapan kekecewaan diungkapkan oleh tokoh ….


a. Adun b. Tini c. Nita d. Andri e. Adun dan Tini

30. Bacalah petikan novel berikut.


Si Jamin terpelanting ke sisi jalan trem, kepalanya berlumuran darah. Beberapa orang
yang menaruh kasihan mengangkat Si Jamin akan dibawa ke rumah sakit miskin di
Glodok. Anak itu pingsan. Polisi cepat memeriksa asal mula kecelakaan itu. Nomor trem
dan nama-nama pegawai yang mengemudikan dicatat. Setelah itu trem meneruskan
perjalanannya. Orang banyak pun bubar.
Unsur utama yang terdapat dalam penggalan novel tersebut adalah ….
a. peristiwa b. gaya bahasa c. tema
d. amanat e. sudut pandang
31. Bacalah cupilkan cerpen "Setrum" berikut.
Cik Ledo sukar menerima itu. Walau kadang ada teror atau ada bujukan, ia tetap tak
mau menerima kenyataan rumah dan kampungnya ditenggelamkan.
"Apa pun yang terjadi, aku tak akan pindah. Demi Tuhan, titik! Aku tak rela!" kata Cik
Ledo pada orang-orang berseragam dinas yang menyarankannya secepatnya
meninggalkan kampung untuk pindah ke tempat yang disediakan sebagai kediaman
pengganti atau ke tempat yang bisa dipilih sendiri.
Unsur instrinsik yang menonjol dalam cerpen tersebut adalah ....
a. latar sosial b. Penokohan c. amanat
d. gaya bahasa e. alur
32. Bacalah kutipan cerpen berikut.
"Aku mau tahu, di manakah arloji itu berada sekarang. Itu benda bersejarah buatku, aku
ingin mendapatkannya," katamu.
"Sayang, anakku," jawab ayahmu.
"Kenapa?" tanyamu.
"Arloji itu telah aku gadaikan untuk membeli buku harianku yang baru, sebab buku
harianku yang lama sudah penuh semuanya."
Kesan yang terkandung dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
a. buku harian lebih penting daripada arloji
b. siapa pun tidak bisa membelenggu pikiran dan pendapat seseorang tentang
kebenaran
c. orangtua harus menuliskan pesan untuk anak-anaknya lewat buku harian
d. keadaan zaman dulu sangat prihatin sehingga harus menggadaikan arloji
e. kemewahan hanyalah bersifat duniawi
33. Baca teks drama berikut!
KEPALA : (berputar diam di kursi) Duduk, Sudarso (dia menunjuk kursi di sebelah
kanan meja).
SUDARSO: Terima kasih (dia langsung menuju meja dan duduk tanpa basa-basi)
KEPALA : (Bersandar dan mengamatinya. Ulama berdiri agak ke belakang). Sudarso,
kau sudah hampir empat bulan di bawah jagaanku dan kau sejak hari pertama sampai
sekarang berlaku baik.
SUDARSO: (acuh tak acuh tapi sopan). Buat apa saya mesti mengganggu tuan.
KEPALA : Kau, tidak menimbulkan kesulitan apa-apa dan karena itu saya mencoba
menunjukkan penghargaan saya padamu sepanjang yang dibolehkan undang-undang.
Pernyataan berikut sejalan dengan cuplikan naskah drama di atas, yaitu..
a. Sudarso berwatak lembut
b. Kepala mempunyai watak tegas
c. Watak kepala ditunjukkan oleh ajakan untuk duduk
d. Watak Sudarso terlihat saat menerima ajakan duduk
e. Watak Sudarso terlihat karena sebagai tahanan
34. Baca dan cermati teks drama berikut!
ULAMA : Tidak sama sekali. Dan dia pun tak hendak menceritakannya. Dia ingin mati
sebagai manusia yang akan tinggal rahasia bagi kita. Kadang-kadang saya pikir, bahwa
dia juga merupakan rahasia bagi dirinya sendiri.
KEPALA : Oh, dia Cuma hendak membela orang lain. Namanya pasti bukan Sudarso,
itu kami tahu dan kami juga tahu apa yang diceritakannya omong kosong sama sekali.
Tetapi mengapa? Saya kira saya tahu dia hendak menutupi perbuatannya terhadap
keluarga dan kenalannya. Banyak orang yang berbuat seperti dia, tapi belum pernah
sampai begini. Apa yang kita tahu? Hanya, bahwa kita menghukum seorang manusia
dan kita tidak mengetahui siapa dia sebenarnya, atau dari mana asalnya atau hal-hal
lain tentang dia sesudah enam bulan.
Dialog drama di atas sedang memperbincangkan...
a. latar belakang salah seorang tahanan
b. kejiwaan salah seorang tahanan
c. kebohongan alasan pembelaan salah seorang tahanan
d. kepala bagian tahanan tidak percaya pada setiap alasan yang disampaikan
tahanan
e. rahasia seseorang yang tetap sebagai rahasia bagi orang lain dan dirinya

35. Bacalah penggalan naskah drama berikut!


Dahlan : (Mengetuk pintu tiga kali. Kasim masih menggerutu sendiri)
Kasim : Rokok, ... lagi. E, rokok, ... silakan, Pak, silakan. Selamat pagi-pagi, Pak
Dahlan! (Pak Dahlan masuk dan duduk di kursi). Agaknya baru saja jalan-jalan?
Dahlan : Bekerja itu harus tutup mulut, jangan marah-marah. Tidak baik terbiasa
berbicara sendiri!
Kasim : Betul, Pak, terima kasih. (Sikap sopan, hormat) Bapak mau minum kopi atau teh
manis, atau kopi susu, atau ... teh telur?
Isi dialog dalam penggalan naskah drama tersebut adalah ...
a. Kehadiran Pak Dahlan pada pagi hari setelah jalan-jalan.
b. Kasim bekerja sambil menggerutu karena banyaknya puntung rokok.
c. Nasihat Pak Dahlan kepada Kasim agar tidak marah-marah kalau bekerja.
d. Kasim menerima nasihat baik dari Pak Dahlan.
e. Kasim menawarkan minum kepada Pak Dahlan.
36. Maafkanlah

Malam kelam ini


Hati sunyi sepi
Tiada lagi cinta
Dan asmara untukku

Maafkanlah sayang
Segala salahku
Kini tinggal kenangan
Semua telah hilang

Reff:
Biarkan daku sendiri
Walau kusadari kini
Semua hanya duka lara (chrisye – adjie soetama)

Lagu di atas menyiratkan makna ...


a. ketidakmampuan diri
b. kepasrahan pada keadaan
c. sakit hati
d. kecemburuan
e. penyesalan
37. Cermatilah kutipan puisi berikut!

Sajak Kita

Dik, pagi kita cerah


............
Dik, jika senja kita merah
Mungkinkah malam benderang dengan sinar mentari
Malam begitu indah.

Dik, rimba kita gersang Sanggupkah


kita menadah hujan-Nya Kelak kita
Dia curahkan diam-diam

Bagian rumpang puisi di atas dapat diisi dengan kalimat yang menekankan rima, yaitu
dengan kalimat…..
a. Akankah hari ini kita indah
b. Pasti hati menjadi gundah
c. Mungkinkah harus marah
d. Hadapi dengan warna merah
e. Haruskah menambah darah
38. Sabda Alam (cipt. Chrisye/ Junaedi S
Kicau burung bernyanyi
Tanda buana membuka hari
Dan embun pun memudar
Menyongsong fajar

Sejenak kuterlena
Akan kehidupan yang fana
Nikmat alam semesta
Nusa indah nirmala

Reff
Serasa pagi tersenyum mesra
Bertiup bayu membangkit sukma
Adakah esok kau senyum jua
Memberi hangatnya sejuta rasa

Sabda alam menghanyutkan


suasanaku
Kadangkala kebosanan
Mencekam jiwa
Sabda alam berbuat kodrat tak
Tertahan
Rasa cinta, rasa nista, berpadu
satu

Berikut ini tidak sesuai dengan makna yang tersirat dalam larik-larik lagu di atas, yaitu...
A. alam menghangatkan suasana jiwa
B. alam damai jiwa pun damai
C. suasana alam adalah suara Tuhan
D. nikmat alam membuat terlena
E. alam damai adalah keniscayaan

39. MATAHARI TERBENAM


Matahari
melompat masuk ke samudera
mencium gelombang
dara molek tersipu
dan berembun
kemilau yang terpantul
di kejauhan oleh
langit barat dan biru (Sheila Gujral)

Puisi terjemahan di atas menyuarakan...


A. kedamaian
B. kesendirian
C. kepasrahan
D. kepiluan
E. kesepian

40. ”Terima kasih Ignasha!”.... Aku tahu bahwa kau tidak akan menjadi Yudas. Terima kasih.
Kau memang tahu bahwa tanpa kau keluargaku akan mati kelaparan. Aku seorang diri,
kecuali keluarga kalian, aku tidak punya sanak famili, begitu juga istriku. Siapakah yang
akan memberinya sesuap.....”
”Cukup sudah soal itu. Masuklah sebentar lagi kita sampai di stasiun.”
”Pergilah kau, aku akan cuci muka. Aku mau berterus terang, tapi sehabis kita bercakap-
cakap tadi, aku benar-benar menangis seperti anak kecil. Mukaku serasa bengkak. Tapi
jangan sekali-kali kau ceritakan hal itu kepada istriku.” (M.A. Sholokov – ”Kontraspion”)

Tatkala itulah datang adik istrinya mengajak pulang:


”Ada pesan mak untukku?”
”Ada kang”
”Apa”
”Kau disuruh pulang ke desa. Sawah tak ada yang mengurus, kang. Mak makin tua. Kardi
sekolah di Karangjati dan aku tak bisa kerja sendiri.” ( N.H. Dini – ”Kelahiran”)

Kedua potongan cerpen di atas membicarakan...


A. indahnya berkeluarga
B. orang berkeluarga beragam tantangannya
C. dalam berkeluarga peran kepala keluarga sangat penting
D. setiap masalah dalam keluarga ada jalan keluarnya
E. utuhnya keluarga terjadi bila ada rasa saling kesepahaman
41. POLEM
(MENGHADANG BRAHIM) Jangan! Kau tak boleh turun. Kau tak boleh pergi, bila
kepergianmu hanya untuk mengasah dendam.
BRAHIM
Tidak! Aku harus turun. Berapa waktu lalu, jeda kemanusiaan antara pasukan upah dan
gerilyawan telah bersepakat., tak akan melakukan kekacauan dengan tinta yang masih
belum kering.
POLEM
Itu suatu kemajuan. Seluruh kita seharusnya mendukung.
BRAHIM
Kemajuan(GERAM). Kemajuan apa? Baru saja nota kesepahaman ditandatangani,
kekerasan kembali terjadi. Penyisiran dilakukan, pasukan upah membunuh anak-anak
dengan alasan mereka terjangkit semangat Perang Sabilillah.
POLEM
Aku punya keyakinan. nota kesepahaman ini akan berhasil. Kita akan kembali hidup.
Damai seperti sedia kala.

Berikut ini tidak terkait dengan nilai-nilai seperti yang ditunjukkan dalam dialog drama
di atas, yaitu...
A. kasih sayang
B. harapan ada kedamaian
C. kecurigaan pudarnya nota kesepahaman
D. hak asasi manusia
E. sosial
42. Sekali-sekali muncul pula teori Freud, seperti tentang salah cakap yang bukan tidak
berarti (hal.27). Berkata Surono – Memang aku membuka dompet tadi di pasar, waktu
kami sedang ..... waktu aku sedang membeli sawo. Hal 46: Harli – Mendengar omongan
tentang rulet ini, aku rasanya di Monte Negro. Sumarno. – Monte Carlo, maksudmu
Harli. – O, ya, Monte Carlo. Mengapa pula sampai aku ke Monte Negro? Miharti. – Karena
engkau takut mendengar percakapan tentang rulet itu. Kau orang Neger menakutkan?
Harli. – (heran) Tidak kusangka engkau sepintar itu mendalami jiwa orang, Miharti.
Memang itulah pikiranku , waktu menyebut Monte Negro itu. Perasaan takut. Teori
Freud ini sudah bisa kita lihat dalam ”Dokter Bisma”, dalam mana diceritakan bahwa
dokter Bisma suka sekali main dengan kotak-kota kecil semasa kecilnya dan kemudian
sesudah jadi dokter juga mencintai pasien-pasien yang telah disembuhkannya seperti ia
mencintai kotak-kotak permainannya itu. Alasan ini saya rasa agak jauh dicari-cari.

Tulisan di atas menggambarkan sebuah wacana kritik sastra karena...


A. Memberikan penilaian terhadap watak setiap tokoh-tokohya.
B. Memberikan kritik seperti halnya terlihat pada kalimat terakhir.
C. Terdapatnya konflik jiwa tokoh-tokohnya.
D. Adanya kesalahan dalam bertutur sapa.
E. Munculnya sebuah teori sebagai landasan kerangka berpikir.
43. “Menurut rencanaku, kalau kita bersama-sama memelopori gotong-royong mengangkut
air danau itu,
tentulah petani-petani lainnya akan ikut”, kata Sutan Duano pada Lembak Tuah.
“Oh, dengan gotong-royong”, Lembah Tuah kecewa.
“Ya Tentu saja dengan gotong royong”.
“Kalau dengan mesin pompa tentu akan lebih baik”.
“Tapi, di mana ada mesin pompa?”
“Paling-paling orang-orang nanti dengan peralatan seadanya untuk membawa air.”
“Mari kita awali agar terlihat hasilnya, kita disiplinkan pagi dan sore mengangkut air
dari
sungai.”
Watak Sutan Duano yang tergambar dalam fragmen di atas adalah.…
A. senang bermasyarakat
B. pekerja keras
C. anti terhadap teknologi modern
D. ambisius
E. berjiwa pemimpin

44. Tak ada angin, tetapi selendang perempuan itu bagai melambai. 2. Tak ada orang lain,
tetapi bibir perempuan itu bagai tersenyum. 3. Dan dengan langkah yang bagai tak
menjejak tanah, perempuan itu masuk ke halaman masjid. 4. Begitu mata memandang
yang tampak indahnya birunya langit malam. 5. Dari situlah kiranya sumber senyuman.

Kalimat sumbang dalam cerpen tersebut terdapat pada kalimat...


A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

45. Salju

Ke manakah pergi
Mencari matahari
Ketika salju turun
Pohon kehilangan daun

Ke manakah jalan
Mencari kehidupan
Ketika tubuh kuyup
Dan pintu tertutup

Ke manakah lari
Mencari api
Ketika bara hati
Padam tak berarti

Ke manakah pergi
Selain mencuci diri (Wing Karjo)

Bait tiga dan bait empat lebih dominan peran...


A. indera penglihatan, persamaan bunyi
B. indera peraba, imaji
C. indera peraba, pikiran
D. indera penciuman, persamaan bunyi
E. indera penglihatan, indera pendengaran

46. “Menurut rencanaku, kalau kita bersama-sama memelopori gotong-royong mengangkut


air danau itu,
tentulah petani-petani lainnya akan ikut”, kata Sutan Duano pada Lembak Tuah.
“Oh, dengan gotong-royong”, Lembah Tuah kecewa.
“Ya Tentu saja dengan gotong royong”.
“Kalau dengan mesin pompa tentu akan lebih baik”.
“Tapi, di mana ada mesin pompa?”
“Paling-paling orang-orang nanti dengan peralatan seadanya untuk membawa air.”
“Mari kita awali agar terlihat hasilnya, kita disiplinkan pagi dan sore mengangkut air
dari
sungai.”
Watak Sutan Duano yang tergambar dalam fragmen di atas adalah.…
A. senang bermasyarakat
B. pekerja keras
C. anti terhadap teknologi modern
D. ambisius
E. berjiwa pemimpin

”Bu Suci! Waskito kambuh, Bu! Dia mengamuk! Dia mau membakar kelas!” Dengan
sekali gerak, guru-guru lelaki dan aku berlarian menuju kelasku. Aku ketinggalan,
kehilangan nafas sempat bertanya kepada murid si pembawa berita:
”Mengapa begitu? Apa yang menyebabkan dia marah? Kalian bertengkar?”
”Tidak, Bu!” bantah anak itu keras. ”Dia tidak mau keluar istirahat. Wahyudi dan
beberapa kawan mau menemaninya, juga tidak keluar. Tadinya saya ikut-ikut, tapi
hanya sebentar terus keluar. Tidak tahu lagi apa yang terjadi! Saya kembali dari kamar
kecil, dari jauh terdengar Waskito berteriak-teriak seperti dulu! Betul sama, Bu!
Katanya: aku benci! Aku benci kalian semua! Saya masuk kelas, Waskito menodongkan
gunting! Entah dari mana! Begitu tiba-tiba, saya berbalik, lari ke kantor!
Aku desak kerumunan murid yang menonton di pintu. Kulihat Kepala Sekolah maju
sambil membentak dan menghardik para penonton. Waskito berdiri di muka kelas,
membelakangi deretan bangku-bangku. Memang dia memegang gunting, tetapi tidak
terbuka. Suara Kepala Sekolah menggelegar:
”Berikan gunting itu, Waskito!”
Suara sedemikian kasar kukhawatirkan justru akan membikin muridku mata gelap.
Sekali pandang aku mengetahui bahwa Waskito kaget oleh kedatangan Kepala Sekolah.
Tanpa berpikir panjang kumanfaatkan kejutan tersebut. Tiga atau empat langkah aku
bergegas mendahului Kepala Sekolah, gunting itu kurebut dengan kedua tanganku.
(Pertemuan Dua Hati – N.H. Dini)

47. Tema wacana di atas adalah...


A. Setiap kebenaran akan membawa kebaikan.
B. Tindakan yang penuh perhitungan akan membawa hasil yang berguna.
C. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat mengatasi masalah.
D. Pengabdian kerja yang tulus tidak mengenal berat ringannya pekerjaan.
E. Keberanian ditunjukkan dengan ketegaran.
Sekali-sekali muncul pula teori Freud, seperti tentang salah cakap yang bukan tidak
berarti (hal.27). Berkata Surono – Memang aku membuka dompet tadi di pasar, waktu
kami sedang ..... waktu aku sedang membeli sawo. Hal 46: Harli – Mendengar omongan
tentang rulet ini, aku rasanya di Monte Negro. Sumarno. – Monte Carlo, maksudmu
Harli. – O, ya, Monte Carlo. Mengapa pula sampai aku ke Monte Negro? Miharti. – Karena
engkau takut mendengar percakapan tentang rulet itu. Kau orang Neger menakutkan?
Harli. – (heran) Tidak kusangka engkau sepintar itu mendalami jiwa orang, Miharti.
Memang itulah pikiranku , waktu menyebut Monte Negro itu. Perasaan takut. Teori
Freud ini sudah bisa kita lihat dalam ”Dokter Bisma”, dalam mana diceritakan bahwa
dokter Bisma suka sekali main dengan kotak-kota kecil semasa kecilnya dan kemudian
sesudah jadi dokter juga mencintai pasien-pasien yang telah disembuhkannya seperti ia
mencintai kotak-kotak permainannya itu. Alasan ini saya rasa agak jauh dicari-cari.

48. Tulisan di atas menggambarkan sebuah wacana kritik sastra karena...


A. Memberikan penilaian terhadap watak setiap tokoh-tokohya.
B. Memberikan kritik seperti halnya terlihat pada kalimat terakhir.
C. Terdapatnya konflik jiwa tokoh-tokohnya.
D. Adanya kesalahan dalam bertutur sapa.
E. Munculnya sebuah teori sebagai landasan kerangka berpikir.
2008 di Pinggir Selokan
Pagi menjelang siang tadi, anak laki-laki saya, Keenan, tiba-tiba menarik tangan saya
dan menggiring saya menuju sandal capit yang terparkir di teras depan. Saya sudah
hafal aktivitas yang dia maksud, sekaligus rute perjalanan yang menanti kamu. Inilah
acara jalan kaki yang kerap ia tagih, yakni satu kali putaran ke jalan belakang di mana
tidak ada rumah di sana, hanya tanah kosong berilalang tinggi. Jalan itu menurun dan
curam, berbatu-batu besar, dan banyak dahan berduri di pinggir kiri-kanan.
Terakhir kami berjalan ke sana, kaki Keenan sempat luka karena tersobek duri, tetapi
entah mengapa ia selalu memilih jalur yang sama. Sejak sebelum kami berjalan kaki,
saya sudah mengamati pagi pertama tahun 2008 ini. Langit yang berawan, angin yang
bertiup kencang, dan meski matahari bersinar cukup terang dan terlihat angkasa biru di
balik timbunan awan, saya tidak bisa mengatakan bahwa ini pagi yang cerah. Masih
terasa jejak mendung peninggalan hujan semalam. Kendati demikian, pagi ini pun tidak
bisa disebut pagi yang mendung. Sambil berjalan, saya merenungi kesan-kesan saya
mengenai pergantian tahun kali ini. Ada keinginan kuat untuk menuliskan sesuatu,
semacam refleksi dan sejenisnya. Tapi saya tidak tahu harus memulai dan mana, harus
menulis apa.

49. Latar waktu penggalan cerpen tersebut adalah …


a. siang hari
b. sore hari
c. senja hari
d. malam hari
e. pagi hari

50. Kalimat yang menggambarkan latar tempat pada kutipan cerpen tersebut adalah …
a. Saya sudah hafal aktivitas yang dia maksud, sekaligus rute perjalanan yang
menanti kami.

b. Terakhir kami berjalan ke sana, kaki Keenan sempat luka karena tersobek duri,
tetapi entah mengapa ia selalu memilih jalur yang sama.

c. Jalan itu menurun dan curam, berbatu-batu besar, dan banyak dahan berduri di
pinggir kiri-kanan.

d. Sejak sebelum kami berjalan kaki, saya sudah mengamati pagi pertama tahun
2008 ini.

e. Sambil berjalan, saya merenungi kesan-kesan saya mengenai pergantian tahun


kali ini.

Anda mungkin juga menyukai