Anda di halaman 1dari 13

4.

PENGGOLONGAN TEMA
PENGGOLONGAN TEMA
a. Tema Tradisional Dan Non Tradisional
b. Tingkatan Tema Menurut Shipley
c. Tema Utama Dan Tema Tambahan
A. Tema Tradisional dan Tema
Nontradisional
Tema Tradisional dimaksudkan sebagai tema yang menunjukan pada tema yang hanya

itu-itu saja, dalam arti ia telah lama dipergunakan dan dapat ditemukan dalam berbagai

cerita.
Pernyataan Tema yang dipandang sebagai yang bersifat Tradisional ,contohnya :

1.Kebenaran dan keadilan mengalahkan kejahatan

2.Tindak Kejahatan walau ditutupi akan terbongkar juga

3. Cinta sejati menuntut pengorbanan


 Tema Non Tradisional yaitu tema yang tidak lazim
Tema Non Tradisional

 Karakter Tema Non Tradisional :


1. Tidak sesuai dengan harapan pembaca
2. Bersifat melawan arus (Novel Kemelut hidup)
3. Mengejutkan
4. Mengesalkan
5. Mengecewakan
b. Tingkatan Tema Menurut
Shipley
1. Tema Tingkat Fisik
2. Tema Tingkat Organik
3. Tema Tingkat Sosial
4. Tema Tingkat Egoik
5. Tema Tingkat Divine
1.Ciri –Ciri Tema Tingkat Fisik

a. Ditunjukkan oleh banyak aktivitas Fisik dari pada


kejiwaan
b. Lebih menekankan mobilitas fisik dari pada konflik
kejiwaan tokoh cerita yang bersangkutan
c. Unsur latar dalam novel dengan penonjolan tema
tingkat ini mendapat penekanan
Contoh Karya Fiksi yang mengangkat tema ini :
Around The World in Eighty Days Karya Julius Vane
2.Tema Tingkat Organik

a. Manusia sebagai atau dalam tingkat kejiwaan


protoplasma (man as protoplasma
b. Tema karya sastra tingkat ini lebih banyak
menyangkut masalah seksualitas
c. Kehidupan seksualitas yang bersifat menyimpang
(perselingkuhan dan penghianatan suami istri)
d. Nove –novel karya Mochtar Lubis banyak mengangkat
tema ini , misalnya :
Senj di Jakarta, Tanah Gersang, Maut dan Cinta
3.Tema Tingkat Sosial

a. Manusia sebagai makhluk sosial (Man as socious)


b. Kehidupan bermasayarakat yang merupakan tempat aksi
interaksi manusia dengan sesama dan lingkungan alam,
mengandung banyak permasalahan, konflik dan lain lain
yang menjadi objek pencarian tema
c. Masalah –masalah sosial itu antara lain, masalah ekonomi,
politik, pendidikan, kebudayaan, perjuangan, cinta kasih
dan propaganda, kritik sosial.
d. Karya-Karya Mochtar Lubis seperti , Kemelut hidup, Kubah,
Ronggeng dukuh, Canting, Para Priyayi
4.Tema Tingkat Egoik

a. Manusia sebagai individu ( Man As individualisme)


b. Disamping sebagai makhluk sosial manusia juga
sebagai makhluk individu yang senantiasa menuntut
pengakuan atas hak individualitasnya.
c. Dalam kedudukannya sebagai makhluk individu
manusia mempunyai banyak permasalahan dan
konflik seperti egoistik, martabat, harga diri
d. Novel yang mengandung tingkat ini, misalnya , Atheis,
Jalan tak ada ujung, Gairah sosial hidup, dan untuk
mati, Malam kualalumpur
5.Tema Tingkat Divine

a. Manusia sebagai makhluk tingkat tinggi


b. Tema ini berkarakter hubungan manusia dengan Tuhan
c. Religions
d. Novel yang bertema ini yaitu , Karya –karya Nafis seperti :
Robohnya surau Kami, datangnya dan Perginya
c. Tema Utama Dan Tema
Tambahan
 Tema Utama (Tema Mayor) yaitu makna pokok atau
cerita yang menjadi dasar atau gagasan dasar dari
cerita

 Tema Tambahan (Tema Minor) yaitu makna


tambahan yang mendukung makna utama.
PENAFSIRAN TEMA
Stanton (1965: 22-3) mengemukakan adanya sejumlah kriteria yang
dapat diikuti seperti ditunjukan berikut.
1. Penafsiran tema sebuah novel hendaknya mempertimbangkan
tiap detail cerita yang menonjol. Kriteria ini merupakan hal yang
paling penting
2. Penafsiran tema sebuah novel hendaknya tidak bersifat
bertentangan dengan tiap detail cerita
3. Penafsiran tema sebuah novel hendaknya tidak mendasarkan
diri pada bukit-bukit yang tidak dinyatakan baik secara langsung
maupun tak langsung dalam novel yang bersangkutan
4. Penafsiran tema sebuah novel haruslah mendasarkan diri pada
bukti-bukti yang secara langsung ada atau yang disarankan
dalam cerita
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai