Anda di halaman 1dari 5

PORTOFOLIO

CERPEN "MEDITASI SUNAN KALIJAGA"


SUATU KRITIK

Dibuat Sebagai Tugas


Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun oleh:
Nama : Michael Geraldo M.
NISN : 0017897384
Kelas : XII MIPA 3

PEMERINTAH KOTA BOGORDINAS PENDIDIKAN


SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 BOGOR
Jalan Ir. H. Juanda 16 Telp. (0251) 8321758 Kota Bogor 16122
Fax. (0251) 8337532 E-mail: smunsabo@indo.net.id
Website: http://www.sman1bogor.sch.id
2020
Kritik Cerpen “Meditasi Sunan Kalijaga”
Penyair dan sastrawan Indonesia Sapardi Djoko Damono kembali menulis
karya berupa cerpen yang berjudul Meditasi Sunan Kalijaga (Kompas, 9 Februari
2014). Sebuah cerpen yang tersusun oleh tata bahasa yang sangat sederhana dan
mudah dipahami, namun dikemas dalam peristiwa-peristiwa absurd yang
menimbulkan banyak tanya. Hampir sama dengan karyanya yang lain berjudul Naik
Ka-Er-El (Kompas, 9 Februari 2014). Cerpen tersebut menceritakan tentang seorang
karyawan yang kakinya tertukar setelah naik kereta. Cerpen ini menggunakan
peristiwa-peristiwa absurd dan unik untuk menyampaikan maksud atau kritik dari
pengarang namun tetap menggunakan bahasa sederhana dan mudah dipahami.
Namun, cerpen Meditasi Sunan Kalijaga lebih menunjukkan ketegasan maksud dan
penggambaran penulis dan mengurangi peristiwa-peristiwa absurd, sehingga cerita
lebih mudah dimengerti.
Cerpen Meditasi Sunan Kalijaga akan membuat pembaca bertanya-tanya
terhadap peristiwa yang terjadi pada cerita tersebut, karena penulis membuatnya
tampak samar dan tidak jelas, namun jika sudah sampai di bagian akhir, barulah
dapat ditarik maksud dari pengarang yang sangat jelas. Pola seperti ini dapat juga
ditemukan pada cerpen karya Asma Nadia yang berjudul Cinta Laki-Laki Biasa.
Cerpen ini mengisahkan seorang gadis cantik dan berbakat yang mendapat cibiran
karena menikahi seorang lelaki biasa. Namun diakhir cerita, keadaan berbalik.
Kesetiaan yang dimiliki lelaki biasa tersebut membuktikan bahwa cinta lah yang
akan bertahan selamanya. Dari situlah baru dapat disimpulkan maksud dari
pengarang. Namun demikian, cerpen Meditasi Sunan Kalijaga lebih sederhana dan
pendek dibandingkan cerpen Cinta Laki-Laki Biasa.
Jika ditinjau dari pola alur yang digunakan, cerpen Meditasi Sunan Kalijaga
memiliki kemiripan dengan cerpen Bersiap Kecewa Bersedih Tanpa Kata-Kata
karya Putu Wijaya. Cerpen singkat karya Putu Wijaya ini menceritakan seseorang
yang sedih karena tidak ada yang sempat mengucapkan selamat ulang tahun kepada
dirinya, termasuk keluarganya. Dia mencoba menghibur dirinya dengan membeli
bunga untuk dirinya sendiri. Dan akhirnya ia mendapatkan kado dari pemilik toko
bunga tersebut yang menandakan masih ada orang yang peduli dengan dirinya. Alur
yang digunakan dalam cerpen ini adalah alur maju. Cerpen ini tidak memberikan
cerita kilas balik karena memang ceritannya sangat sederhana dan pendek.
Cerpen Meditasi Sunan Kalijaga mengisahkan seorang yang memiliki teman
lulusan sekolah drama terkemuka di Jepang. Ia diajak untuk menonton pertunjukan
drama “Meditasi Sunan Kalijaga” yang menurut temannya pasti akan sangat
istimewa. Orang-orang datang menggunakan setelan jas dan jaket, sehingga
menciptakan suasana yang megah. Namun setelah sampai di gedung dan menunggu
hingga tiga puluh menit, tidak ada pertunjukan yang terjadi kecuali bayangan
seseorang yang memakai sorban dan tidak bergerak sama sekali. Pada satu saat di
ketenangan mucul seekor kucing dari arah kiri yang mencuri semua pandangan
penonton. Semua penonton merasa sangat lega, setidaknya ada sesuatu yang terjadi
di panggung.
Setelah persis sejam, layar pun ditutup dan lampu dinyalakan kembali
pertanda pertunjukan telah selesai. Kemudian pembawa acara meminta maaf bahwa
tadi sempat ada kucing yang lewat. Dan ia bersyukur karena meditasi Sunan Kalijaga
tidak terganggu. Gedung pun riuh oleh tepuk tangan seluruh penonton.
Cerpen ini memiliki bahasa yang sangat sederhana dan simple, tidak
menggunakan istilah-istilah yang sulit diartikan. Pengguanaan kata-kata yang
sederhana dan lugas inilah yang membuat pembaca mudah menggambarkan
bagaimana peristiwa dan keadaan dalam cerita tersebut. Cerpen ini juga dapat
mengundang rasa humor pembaca setelah mengetahui beberapa peristiwa aneh yang
dapat disimpulkan setelah membaca cerpen ini secara keseluruhan
Meskipun begitu, cerpen ini sulit untuk dicerna jika pembaca belum dapat
mengartikan maksud keseluruhan dari cerpen ini karena penulis tidak menyampaikan
maksud sebenarnya secara tersurat dalam cerpen. Sehingga cerpen terasa seperti
cerita yang gantung. Mungkin cerpen ini cocok dibaca untuk remaja dan dewasa.
Karena anak-anak mungkin belum dapat mencerna cerita ini dengan baik.
Meditasi Sunan Kalijaga menggambarkan perasaan dan maksud penulis
secara tersirat melalui rangkaian kata-kata sederhana dan simple, yang tersusun
dalam cerita unik. Sehingga mampu memunculkan rasa penasaran pembaca. Tidak
hanya untuk memunculkan rasa penasaran, namun memperkuat unsur sindiran dalam
cerita ini.
Daftar Pusaka
Damono, Sapardi Djoko. 2014. Meditasi Sunan Kalijaga. Diakses pada 28 Januari dari
https://lakonhidup.com/2014/02/09/lima-cerpen-sapardi-djoko-damono/

Damono, Sapardi Djoko. 2014. Naik Ka-Er-El. Diakses pada 28 Januari dari
https://lakonhidup.com/2014/02/09/lima-cerpen-sapardi-djoko-damono/

Nadia, Asma. 2016. Cinta Laki-Laki Biasa. Diakses pada 28 Januari dari
https://contohpantunpuisicerpen.blogspot.com/2016/09/cinta-laki-laki-biasa.html/

Wijaya, Putu. 2011. Bersiap Kecewa Bersedih Tanpa Kata-Kata. Diakses pada 28 Januari dari
https://nasional.kompas.com/read/2011/07/17/04435688/Bersiap-Kecewa-Bersedih-Tanpa-
Katakata?page=all

Anda mungkin juga menyukai