SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Jurusan Pendidikan
Bahasa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sembilanbelas November Kolaka
OLEH
IRMA ANDRIANI
A1A1 14020
rahmat dan inayah-Nya kepada penulis sehingga dalat menyelesaikan skripsi ini
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi
yang penulis hadapi selama proses pembuatan skripsi ini. Namun, berkat doa,
usaha, dan perjuangan, serta motivasi dari berbagai pihak, akhirnya segala
Secara khusus dengan rasa hormat, penulis ucapkan banyak terima kasih
kepada kedua orang tuaku tercinta orang yang paling hebat didunia ini, orang
yang selalu tidak pantang menyerah dalam memberikan doa, bantuan, dukungan,
dalam menuntut ilmu, sekaligus orang yang banyak mengetahui keluh kesahku
pada ssat menyusun skripsi ini. Serta Adikku tercinta yang selalu mampu menjadi
kasih kepada:
v
2. Zakaria, S.S., M.A. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
4. Agus Nasir, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
6. Para Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Para
7. Dr. Nur Ihsan HL., M.Hum. dan Takwa, S.Pd., M.Hum. selaku penguji I dan
III sidang skripsi yang telah memberikan masukan dan saran perbaikan agar
10. Terima kasih kepada Faisal Hasan Pria hebat, motivator pribadi yang tanpa
henti selalu memberikan dukungan daan semangat. Nasihat dan saran yang ia
vi
berikan adalah hal yang menolong dan membuat saya tersadar untuk berusaha
11. Untuk Tanteku Hardianti dan saudari sepupu Widhy astuti yang selalu
skripsi ini.
Irma Andriani
vii
MOTTO
vi
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Latar dalam Kumpulan Cerpen Senyum Karyamin Karya Ahmad
Tohari sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra di Sekolah Menengah Atas”
oleh Irma Andriani, NIM A1A1 14020, dibimbing oleh La Alu, S.Pd., M.Hum,
sebagai pembimbing I dan Samsuddin, S.Pd., M.Hum, sebagai pembimbing II.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh cerpen yang berfokus pada salah satu jenis karya
sastra yang isinya mendeskripsikan cerita atau kisah kehidupan manusia dalam
bentuk tulisan yang ringkas dan jelas. Cerita pendek atau biasa disingkat cerpen
adalah cerita yang isinya mengisahkan peristiwa pelaku cerita secara singkat dan
padat. Cerita pendek juga merupakan salah satu ragam dan jenis prosa yang relatif
pendek. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah latar dalam
kumpulan cerpen Senyum Karyamin Karya Ahmad Tohari sebagai bahan
pembelajaran apresiasi sastra di Sekolah Menengah Atas”?. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan latar dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin Karya
Ahmad Tohari sebagai bahan pembelajaran apresiasi sastra di Sekolah Menengah
Atas. Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk kepentingan
pengembangan teoritis, dan praktis. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kepustakaan. Dikatakan penelitian kepustakaan karena peneliti tidak terjun
kelapangan, tetapi objek yang dikaji adalah bahan pustaka berupa kumpulan cerpen
Senyum Karyamin. Dalam penelitian ini diperoleh dari teks cerita yang berupa kata-
kata, dan kalimat yang terdapat dalam kumpulan cerpen Senyum karyamin Karya
Ahmad Tohari, yang diterbitkan oleh Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama jakarta,
tahun 1989 setebal 88 halaman. Sementara itu, yang menjadi sumber data dalam
penelitian ini adalah berupa kumpulan cerpen Senyum Karyamin dan buku acuan
yang berhubungan dengan permasalahan materi pembelajaran bahasa dan sastra
indonesia di Sekolah Menengah Atas. Hasil penelitian latar yang sangat dominan
pada kumpulan cerpen Senyum Karyamin adalah latar tempat
Kata kunci: latar dalam kumpulan cerpen, dan pembelajaran apresiasi sastra.
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 3
1.5 Defenisi Operasional.................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Cerpen adalah salah satu jenis karya sastra yang isinya mendeskripsikan
cerita atau kisah kehidupan manusia dalam bentuk tulisan yang ringkas dan jelas.
Cerita pendek juga disebut esai, prosa atau fiksi, memiliki konten yang hanya
berfokus pada satu isu atau konflik. Singkatnya, alur cerita pendek hanya berfokus
pada satu konfik. Cerita pendek atau biasa disingkat cerpen adalah cerita yang
isinya mengisahkan peristiwa pelaku cerita secara singkat dan padat, tetapi
mengandung kesan yang mendalam baik berupa cerita tentang peristiwa yang
Cerpen juga merupakan salah satu ragam dari jenis prosa yang relatif
pendek. Kata pendek diartikan bahwa cerpen, sesuai dengan namannya adalah
cerita yang pendek yang selesai dibaca satu kali duduk. Atau dapat juga diartikan
bahwa cerpen hanya mempunyai efek tunggal, karakter, dan latar yang terbatas,
tidak beragam atau tidak kompleks. Cerpen diartikan sebagai proses sekali duduk
dapat memahami isinya. Artinya pada saat itu isi cerpen dapat dipahami. Cerpen
terdiri dari berbagai kisah, seperti kisah percintaan (roman), kasih sayang, jenaka,
dan lain-lain.
intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kalau berasal dari dalam cerpen unsur intrinsik
cerpen, jika diibaratkan seperti bangunan, maka unsur intrinsik cerpen adalah
komponen bangunan. Apabila terdapat salah satu poin-poin yang hilang, maka
1
bangunan itu akan jatuh dan roboh. Begitu juga dengan unsur intrinsik, apabila
salah satu bagian dari unsur intrinsik ini hilang dari peradaban, maka karya tulis
seperti cerpen ini tidak dapat lagi dikatakan sebagai karya tulis cerpen. Unsur
intrinsik cerpen terdiri dari tema, tokoh atau penokohan, alur cerita, latar, gaya
terjadinya suatu pemahaman konkret terhadap suatu cerita pendek (cerpen). Latar
di dalam cerpen terdapat tiga jenis, di antaranya, yaitu seperti waktu, tempat dan
suasana (keadaan). Ketiga hal inilah yang akan dihadapi, dan dapat diimajinasi
oleh pembaca secara faktual jika membaca secara fiksi atau ketiga inilah yang
Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah latar atau setting karena
pada dasanya latar atau setting itu sangatlah penting untuk diketahui demi
cerita pendek yang akan diteliti adalah kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya
Ahmad Tohari.
setting pada tokoh sentral yang berasal dari kalangan bawah. Ahmad Tohari
setiap cerpen tersebut. Masyarakat seakan diikuti oleh setiap kata yang
2
diungkapkan Tohari yang semakin tampak nyata, dengan diungkapnya kisah yang
sering terjadi di masyarakat baik sosial, budaya, moral, maupun kehidupan religi.
Salah satu hal yang menarik atau mengesankan dalam cerpen ini adalah
cerita Senyum Karyamin merupakan cerita yang menarik. Hal menarik tersebut
dapat ditemukan pada jalan cerita yang tidak membosankan, gaya bahasa yang
ringan namun penuh makna, serta penokohan tokoh Karyamin yang sesuai realitas
masyarakat Indonesia.
Atas” ?
praktis sehingga teruji kualitas penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
3
1. Manfaat Teoretis
khususnya pada latar dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin Karya Ahmad
2. Manfaat Praktis
pendidikan.
terhadap beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka beberapa
lainnya adalah unsur intrinsik pada karya sastra yang meliputi ruang, waktu
serta suasana yang terjadi pada suatu peristiwa didalam karya sastra.
4
b) Cerpen adalah salah satu jenis karya sastra yang memaprkan kisah atau cerita
mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat.
Atau pengertian cerpen lainnya, yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi
karya sastra. Baik yang berbentuk puisi maupun prosa, atau suatu kegiatan
d) Salah satu hal yang menarik atau mengesankan dalam cerpen ini adalah cerita
dapat ditemukan pada jalan cerita yang tidak membosankan, gaya bahasa
yang ringan namun penuh makna, serta penokohan tokoh Karyamin yang
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Karya sastra terbagi menjadi dua yaitu, karya sastra nonfiksi dan fiksi.
Karya sastra nonfiksi adalah karya sastra yang ditulis berdasarkan kajian keilmuan
yang telah ada sedangkan, karya sastra fiksi yaitu rekaan atau cerita khayalan. Hal
ini disebabkan fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak menyarankan pada
kebenaran sejarah (Nurgiyantoro, 2010: 2). Karya sastra fiksi menyarankan pada
kembali melalui sarana fiksi sesuai dengan pandangannya. Oleh karena itu, fiksi
dalam buku Teori Pengkajian fiksi (Nurgiyantoro, 2010: 2), dapat diartikan
sebagai prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal dan
pengamatannya terhadap kehidupan. Namun, hal itu dilakukan secara selektif dan
6
memberikan hiburan. Membaca sebuah karangan fiktif berarti menikmati cerita,
Cerpen merupakan salah satu ragam dari jenis prosa yang relatif pendek.
Kata pendek disini diartikan bahwa cerpen, sesuai dengan namannya adalah cerita
yang pendek yang selesai dibaca satu kali duduk. Atau dapat juga diartikan bahwa
cerpen hanya mempunyai efek tunggal, karakter, dan latar yang terbatas, tidak
beragam atau tidak kompleks. Cerpen diartikan sebagai proses sekali duduk dapat
memahami isinya. Artinya pada saat itu isi cerpen dapat dipahami. Cerpen terdiri
dari berbagai kisah, seperti kisah percintaan (roman), kasih saying, jenaka, dan
lain-lain. Cerpen biasanya mengandung pesan atau amanat yang mudah dipahami
oleh pembaca.
yang membangunnya. Unsur itu terdiri dari unsur instrinsik dan ekstrinik. Unsur
cerpen itu sendiri. Unsur- unsur itu antara lain, tema, alur, setting atau latar,
yang turut membangun terbentuknya sebuah cerpen yang berasal dari luar struktur
cerpen. Unsur-unsur itu antara lain latar belakang pengarang, budaya, jenis
yaitu cerita berbentuk prosa yang relatif pendek. Kata pendek dalam batasan ini
7
tidak jelas ukurannya. Ukuran pendek disini diartikan sebagai: dapat dibaca sekali
duduk dalam waktu kurang dari satu jam. Dikatakan pendek juga karena genre ini
hanya mempunyai efek tunggal, karakter, dialog, dan setting yang terbatas, tidak
bahwa ciri khas dalam suatu cerpen bukan menyangkut panjang pendeknya
tuturan, berapa jumlah kata dan halaman untuk mewujudkannya, tetapi terlebih
Menurut Sukirno (2013: 83), cerita pendek atau biasa disingkat cerpen
adalah cerita yang isinya mengisahkan peristiwa pelaku cerita secara singkat dan
padat, tetapi mengandung kesan yang mendalam. Peristiwa itu dapat nyata atau
imajinasi saja. Bentuk karya sastra ini sering kita jumpai di berbagai media cetak
Simpulan dari ketiga pendapat para ahli di atas bahwa cerpen adalah cerita
pendek yang bentuknya prosa yang isinya mengisahkan peristiwa pelaku cerita
unsur tersebut adalah tokoh (dan penokohan), alur, latar, gaya bahasa, dan sudut
a) Tema
Tema adalah ide atau gagasan yang ingin disampaikan pengarang dalam
8
dibuat. Jika diibartakan sebuah rumah, tema merupakan pondasinya. Tema
menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut dan
menarik minat pembaca. Tema ini akan diketahui setelah seluruh unsur
bahwa tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya
sastra dan yang dikandung di dalam teks sebagai struktur semantis dan yang
Tarigan (1985: 125) Tema merupakan unsur penting yang harus ada dalam
sebuah cerpen baik secara implisit maupun eksplisit, karena temalah yang
b) Tokoh
Tokoh adalah pelaku cerita. Tokoh tidak selalu berwujud manusia, tapi
bergantung pada siapa atau apa yang diceritakannya dalam cerita. Watak
atau karakter adalah sifat dan sikap para tokoh tersebut. Adapaun
menjalin suatu cerita. Menurut Sudjiman (1988: 16) bahwa tokoh adalah
9
(1988: 165) tokoh adalah salah satu unsure yang penting dalam suatu
c) Alur
cerita tersebut.
akibat sampai akhir kisah. Rusyana (1984: 76) menyatakan bahwa plot
yang lainnya di dalam cerita. Rusyana (1984: 76) menyatakan bahwa plot
Hariyanto, 1998: 2.10) membagi tiga bagian struktur alur cerita rekaan
secara garis besar, yaitu: bagian awal, tengah, dan akhir. Namun, urutan
itu tidak selamanya seperti itu, pengarang dapat secara bebas memulainya.
d) Latar
10
yang berhubungan tempat terjadinya peristiwa, 2) latar waktu, yaitulatar
yaitu keadaan yang berupa adat istiadat, budaya, nilai-nilai yang ada di
cerpen yang dapat menghidupkan cerita karena tanpa latar yang cocok
berlangsung. Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu,
e) Gaya bahasa
daya sentuh dan efek yang kuat bagi pembaca. Oleh karena itu, sarana
karya prosa adalah bahasa. Bahasa akan diolah semaksimal mungkin oleh
11
Sedangkan Sumardjo dan Saini K.M. (1994: 92) berpendapat bahwa gaya
adalah sesuatu yang lembut, rumit, dan penuh rahasia dalam karya seni.
pribadi yang kreatif dari pada kita membaca biografinya yang ditulis orang
kalimatnya.
f) Penceritaan
Penceritaan atau sering disebut juga Sudut pandang (point of view) dilihat
penceritaan yang hadir di dalam teks sebagai tokoh. Cirinya adalah dengan
hadir dalam teks (berada di luar teks) dan menyebut tokoh-tokoh dengan
cerita itu tokoh sentralnya adalah pengarang yang secara langsung terlibat
12
di dalam cerita, (2) First-person-peripheral atau sudut pandang orang
atau sudut pandang orang ketiga mahatahu atau disebut juga diaan-
menceritakan apa yang dialami oleh tokoh yang dijadikan tunpuan cerita.
karya Ahmad Tohari dan konsep yang berkaitan dengan latar didesain dalam
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
kepustakaan karena peneliti tidak terjun kelapangan, tetapi objek yang dikaji
secara objek sesuai data yang terdapat dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin.
Di dalam penelitian kualitatif, data ini diperoleh dari teks cerita yang
berupa kata-kata, dan kalimat yang terdapat dalam kumpulan cerpen Senyum
karyamin Karya Ahmad Tohari, yang diterbitkan oleh Penerbit PT. Gramedia
Pustaka Utama jakarta, tahun 1989 setebal 88 halaman. Sumber data dalam
dengan kata-kata yang bersumber dari buku acuan yang berhubungan dengan
Menengah Atas.
14
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Agar memperoleh data yang sesuai dengan tema penelitian ini, diperlukan
suatu teknik atau metode pengumpulan data yang sesuai dengan objek penelitian.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
teknik pustaka karena sumber data diperoleh dari sumber tertulis. Adapun
b) Teknik catat (hand writing), yaitu data yang diperoleh dari membaca
sebagai berikut:
15
BAB IV
Karyamin karya Ahmad Tohari terdiri atas tujuh cerpen yang akan dikaji secara
(3) Siminem Beranak Bayi, (4) Surabanglus, (5) Tinggal Matanya Berkedip-kedip,
Tohari yaitu, (1) Senyum Karyamin, (2) Jasa-jasa Buat Sanwirnya, (3) Siminem
hari didatangi oleh anak muda petugas bank harian, anak muda penjual duit dan
tukang edar kupon buntut. Di sungai tempat Karyamin mencari batu yang tidak
jauh dari rumahnya. Untuk mendukung cerpen ini digunakan dalam latar tempat,
yaitu rumah, sungai dan di bawah pohon waru dan latar waktu, yaitu pagi ini.
Pada cerpen ini menggunakan alur maju. Berikut ini dikemukakan penggalan
16
“ Memang bahaya meninggalkan isrimu seorang diri di rumah yang setiap
hari didatangi oleh petugas bank harian, anak penjual duit dan tukang edar
kupon buntut. ”
“ Suara gelak tawa terdengar riuh di antara bunyi benturan batu-batu yang
mereka lempar ke tepi sungai. ”
“ Di bawah pohon waru, Saidah sedang menggelar dagangannya, nasi
pecel. ”
“ Pagi ini Karyamin yang sudah dua kali tergelincir. Tubuhnya rubuh, lalu
menggelinding ke bawah.”
mengintip rumah Sanwir yang sedang diuruti. Ranti yang sibuk mencari makanan
tiba-tiba Sampir ketahuan mengintip dan dia lari ke pohon dan akhirnya dia
tersandung. Untuk mendukung cerpen ini digunakan dalam latar tempat, yaitu
samping rumah, lambung desa dan di bawah pohon manggis. Pada cerpen ini
dari perkampungan dan dia melihat tumpukan batu besar, tiba-tiba dia mendengar
mendukung cerpen ini digunakan dalam latar tempat, yaitu perbukitan dan rumah.
Pada cerpen ini menggunakan alur maju. Berikut ini dikemukakan penggalan
17
“ Minem yang kelenger dipapah orang pulang ke rumah. Air ketubannya
sudah membasahi kainnya. ”
dan berlari kampong terdekat yang ada warung dan dia menghabiskan seteko air
dan empat buah pisang kapok. Untuk mendukung cerpen ini digunakan dalam
latar tempat, yaitu bukit dan latar waktu, yaitu setengah jam. Pada cerpen ini
menggunakan alur erat karena terjadi hubungan yang kuat sekali antar peristiwa
satu dengan yangaa lainnya. Berikut ini dikemukakan penggalan cerpen yang
kerbau yang menjadi binal dan membuat sang petani pusing karena sang kerbau
tak mau bergerak untuk membajak sawah. Untuk mendukung cerpen ini
digunakan dalam latar tempat, yaitu tengah sawah dan latar waktu, yaitu dua hari
yang lalu. Pada cerpen ini menggunakan alur campuran. Berikut ini dikemukakan
seorang karibnya dari jauh. Ia datang dengan jalan yang terpincang-pincang, lima
18
jari kanannya yang luka. Untuk mendukung cerpen ini digunakan dalam latar
tempat, yaitu rumah, Jakarta dan pasar. Pada cerpen ini menggunakan alur maju.
Cerpen Blekong mengisahkan tentang terdengar berita: Ayah dari bayi itu
adalah seorang lelaki yang mempunyai lampu senter. Untuk mendukung cerpen
ini digunakan dalam latar tempat, yaitu kampong dan latar waktu, yaitu keesokan
hari. Pada cerpen ini menggunakan alur maju. Berikut ini dikemukakan penggalan
Ada dua puluh tiga latar dalam cerpen ini yaitu, (1) Jalan, (2) Pagi ini, (3)
Rumah, (4) Sungai, (5) Di bawah pohon waru, (6) Samping rumah, (7) Lumbung
desa, (8) Di bawah pohon manggis, (9) Perbukitan, (10) Rumah, (11) Setengah
jam, (12) Bukit, (13) Tengah sawah, (14) Dua hari yang lalu, (15) Jakarta, (16)
Menyebalkan, (21) Bingung, (22) Takut, (23) Cemas. Kedua puluh tiga latar
tersebut ditemukan pada tujuh cerpen yang ada dalam kumpulan Cerpen Senyum
Karyamin, yaitu (1) Cerpen Senyum Karyamin, (2) Cerpen Jasa-jasa Buat
19
Sanwirnya, (3) Cerpen Siminem Beranak Bayi, (4) Cerpen Surabanglus, (5)
Ada empat latar tempat yang ada dalam cerpen Senyum Karyamin karya
Ahmad Tohari, yaitu (1) Jalan, (2) Rumah, (3) Sungai, (4) Di bawah pohon waru.
20
3 Sungai Tempat dimana Karyamin SK,P:9
Karyamin dan dan Kawan-
pencari lainnya kawannya
mencari batu
Latar tempat pada tabel di atas diuraikan sebagai berikut. Latar Jalan
digunakan pengarang untuk menjelaskan satu latar yaitu, (1) Latar Jalan
pikulan yang digantungi dua kerangjang batu kali. Jalan tanah yang sedang
didakinya sudah licin dibasahi air yang menetes dari dari tubuh Karyamin dan
21
kawan-kawannya, yang pulang balik mengangkat batu dari sungai ke pangkalan
selamat. Yakni berjalan menanjak sambil menjaga agar titik berat beban dan
badannya tetap berada pada telapak kaki kiri atau kanannya. Pemindahan titik
berat dari kaki kiri ke kaki kanannya pun harus dilakukan dengan baik. Karyamin
sempurna.
Latar Rumah digunakan pengarang untuk menjelaskan dua latar yaitu, (1)
seorang diri di rumah. Min, kamu ingat anak-anak muda petugas bank harian itu?
Jangan kira mereka hanya datang setiap hari buat menagih setoran kepada istrimu.
Jangan percaya kepada anak-anak muda penjual duit. (2) Latar Rumah juga
dia juga sering datang ke rumahmu bila kamu sedang keluar. Apa kamu juga
percaya dia datang hanya menjual kupon buntut? Janagan-jangan dia menjual
buntutnya sendiri!.
Latar Sungai digunakan pengarang untuk menjelaskan dua latar yaitu, (1)
Karyamin dan kawan-kawannya mendengar suara gelak tawa riuh diantara bunyi-
bunyi benturan batu yang mereka lempar. Air sungai mendesau-desau oleh
sungai dan bergerak menentang arus karena tertiup angin. Agak di hilir sana
22
terlihat tiga perempuan pulang dari pasar dan siap menyebrang. Para pencari batu
itu diam. (2) Latar Sungai juga mendeskripsikan tentang Karyamin yang sebelum
pada sebuah ranting yang menggantung di atas air. Oh, si parung burung.
Punggungnya biru mengkilap, dadanya putih bersih dan paruhnya merah saga.
latar yaitu, (1) Latar di Bawah pohon waru digunakan pengarang untuk
dikarenakan kepalanya pusing akibat terik panas matahari. Karyamin yang hanya
tersenyum dan dia bangkit lagi meski kepalanya pening dan langit seakan
menaiki tanjakan. Dia tersenyum ketika menapaki tanah licin yang berparut bekas
melihat tumpukan batu yang belum lagi mencapai seperempat kubik. Tetapi harus
23
Ada satu latar waktu yang ada dalam cerpen Senyum Karyamin karya
Ahmad Tohari, yaitu (1) pagi ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Latar waktu Pagi ini digunakan pengarang untuk menjelaskan satu latar
yaitu, (1) Latar Pagi ini digunakan pengarang untuk mendeskripsikan waktu di
mana Karyamin yang tubuhnya sudah dua kali tergelincir akibat licin. Tubuhnya
dari keranjangnya. Dan setiap kali jatuh, Karyamin menjadi bahan tertawaan
Kali ini Karyamin merayap lebih hati-hati. Meski dengan lutut yang sudah
24
Ada dua latar suasana yang ada dalam cerpen Senyum Karyamin karya
25
Latar suasana pada tabel di atas diuraikan sebagai berikut, (1) Latar
ini Karyamin sudah dua kali tergelincir. Tubuhnya rubuh, lalu menggelinding ke
bawah., berkejaran dengan batu-batu yang tumpah dari keranjangnya. Dan setiap
pengumpul batu itu, senang mencari hiburan dengan cara menertawakan diri
mereka sendiri.
Karyamin akan selamat sampai ke atas bila tak ada burung yang nakal. Seekor
burung paruh udang terjun dari ranting yang menggantung di atas air, menyambar
seekor ikan kecil, lalu melesat tanpa rasa salah hanya sejengkal didepan mata
Karyamin.
Ada tiga latar tempat yang ada dalam cerpen Jasa-jasa buat Sanwirnya
Karya Ahmad Tohari, yaitu (1) Samping rumah, (2) Lumbung desa, (3) Di bawah
pohon manggis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
26
2 Lumbung Ranti yang Ranti JJBS,P:5
desa berminat mencari
makanan buat
Sanwirnya
Latar tempat pada tabel di atas diuraikan sebagai berikut. Latar Samping
rumah digunakan pengarang untuk menjelaskan satu latar yaitu, (1) Latar
Sampir yang mengintip di dalam bilik. Sampir mundur ketika dukun datang. Ia
perannya kini kurang dihargai. Maka ia memimpin kami duduk di atas lincak di
emper saming rumah. Dukun yang sedang menguruti tubuh Sanwirnya dari ujung
Sanwirnya dikembari oleh gumam dari mulut dukun. Ajian sangjak putung sedang
dibacakan..
tempat dimana Ranti yang mencari makanan buat Sanwirnya. Atas nama penderes
27
sawah saja yang boleh mendapat pinjaman. Sanwirnya tidak menggarap apa-apa
satu latar yaitu, (1) Latar Di bawah Pohon manggis digunakan pengarang untuk
mendeskripsikan tempat dia lari dengan muka puicat dan tiba-tiba dia terjatuh
Ada dua latar tempat yang ada dalam cerpen Si Minem Beranak Bayi karya
Ahmad Tohari, yaitu (1) Perbukitan, (2) Rumah. Untuk lebih jelasnya dapat
28
akibat air
ketubannya sudah
pecah hingga
membasahi
kainnya
Latar tempat pada tabel di atas diuraikan sebagai berikut. Latar Perbukitan
digunakan pengarang untuk menjelaskan dua latar yaitu, (1) Latar Perbukitan
Kiri-kanan jalan adalah tebing dengan cadasnya yang kering renyah berbongkah-
bongkah. Kala musim hujan, jalan itu adalah sebuah kali yang mengalirkan air
dari atas menggerus tanah, sehingga jalan itu makin lama makin dalam. (2) Latar
dan batu-batu kapur. Perdu yang mongering serta ilalang bergerombolan di sana-
sini atau tonggak dan kayu mati mencuat, membuat kesan kerontang makin
membulat. Ada beberapa anak laki-laki berkulit kering dan kelabu mengumpulkan
sisa dahan dan ranting buat kayu bakar. Beberapa anak yang lain sedang menggali
Latar Rumah digunakan pengarang untuk menjelaskan satu latar yaitu, (1)
Minem yang kelenger dipapah orang pulang ke rumah. Air ketuban sudah pecah
bahwa bayi Minem sudah turun. Benar, beberapa jam kemudian Menim
29
mengeluarkan anaknya yang pertama (seorang bayi kecil yang bersuara mirip
kucing).
mengambil sikap untuk melahirkan. Dari mulut mereka terdengar dengung puji-
puji keselamatan
Ada satu latar tempat yang ada dalam cerpen Surabanglus karya Ahmad
Tohari, yaitu (1) Bukit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
mana Kimin yang ingin cepat sampai ke tempat Suing itu tapi karena perutnya
30
lambungnya, oplak bila dibawa bergerak cepat. Hanya karena air dan sebungkus
nasi di tangananya, yang mungkin berarti nyawa Suing, Kimin membungkam rasa
Ada satu latar waktu yang ada dalam cerpen Senyum Karyamin karya
Ahmad Tohari, yaitu (1) setengah jam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Latar waktu pada tabel di atas diuraikan sebagai berikut. Latar Setengah
jam digunakan pengarang untuk menjelaskan satu latar yaitu, (1) Latar Setengah
sampailah dia ke kempung terdekat, kimin menghabiskan seteko air dan empat
buah pisang kepok. Dibelinya juga sebungkus nasi dan sekantong plastic air,
31
Ada tiga latar suasana yang ada dalam cerpen Surabanglus karya Ahmad
Tohari, yaitu (1) bingung, (2) takut, (3) cemas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Latar suasana pada tabel di atas diuraikan sebagai berikut. Latar Bingung
digunakan pengarang untuk menjelaskan satu latar yaitu, (1) Latar Bingung
32
yang kini tergeletak tanpa daya. Ketika sadar harus berbuat sesuatu, Kimin
Latar Takut digunakan pengarang untuk menjelaskan satu latar yaitu, (1)
Suing duduk lemas bersandar pada sebuah tonggak. Keduanya merasa begitu letih
bias lolos dari kejaran polisi kehutanan. Pelarian karena deraan rasa takut sebab
Latar Cemas digunakan pengarang untuk menjelaskan satu latar yaitu, (1)
Latar Cemas digunakan pengarang untuk mendeskripsikan bola mata yang pucat
Kimin semakin tercekam rasa cemas. Laki-laki muda yang bingung itu keluar dari
belukar. Lembah dan lereng yang terhampar dihadapanannya tak member harapan
apapun hanya ribuan tonggak sonokeling yang mati dan dasar-dasar jurang yang
33
4.2.5 Latar dalam Cerpen Tinggal Matanya Berkedip-kedip
Ada Satu latar tempat yang ada dalam cerpen Tinggal Matanya Berkedip-
kedip karya Ahmad Tohari, yaitu (1) Tengah sawah. Untuk lebih jelasnya dapat
Latar tempat pada tabel di atas diuraikan sebagai berikut. Latar Tengah
sawah digunakan pengarang untuk menjelaskan satu latar yaitu, (1) Latar Tengah
kerbau kami yang rubuh di tengah sawah yang hendak dibajak. Benar-benar rubuh
tak berdaya. Badannya yang besar dan bulat setengah terapung di atas lumpur.
Keberingasannya yang kami kebal selama ini lenyap. Barangkali sisa tenaganya
lehernya.
Keadaan si Cepon bertambah nista dengan darah yang terus menetes dari
kedua lubang hidungnya yang dipasang tali kekang yang menembus cingur-nya.
34
Roman muka si Cepon, terutama matanya, bahkan ternyata bias menunjukkan
sikap pasrah total, suat hal yang terlambat diketahui oleh seorang petani.
Ada satu latar waktu yang ada dalam cerpen Senyum Karyamin karya
Ahmad Tohari, yaitu (1) dua hari yang lalu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Tabel 10. Tabel latar waktu pada cerpen Tinggal Matanya Berkedip-kedip
Latar waktu Dua hari yang lalu digunakan pengarang untuk menjelaskan
satu latar yaitu, (1) Latar Dua hari yang lalu digunakan pengarang untuk
Musgepuk yang ingin menangani kerbau dengan tipu daya. Mula-mula dibawanya
sepikul daun tebu ke dalam kandang. Pada pintu kandang yang sengaja setengah
terbuka dipasangnya tali besar sebagai jerat. Musgepuk dengan jitu berhasil
membuktikan kepada kami bahwa dia lebih pintar dari si Cepon. Kerbau kami
diri. Bahkan akhirnya dia jatuh terguling ketika musgepuk, dengan jerat yang
35
Dalam keadaan terguling di tanah, kerbau kami tidak bias berbuat banyak.
Apalagi kemudian Musgepuk juga mengikat kedua kaki depannya. Juga sepasang
tanduknya disatukan dengan kuat pada dua tonggak pemasung. Si Cepon yang
menguasainya.
Ada Dua latar yang ada dalam cerpen Ah,Jakarta karya Ahamad Tohari,
yaitu (1) Jakarta, (2) Pasar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
36
Latar pada tabel di atas diuraikan sebagai berikut. Latar Jakarta digunakan
pengarang untuk menjelaskan satu latar yaitu, (1) Latar Jakarta digunakan
malam yang memang mengejutkan. Sudah lama aku tidak melihatnya. Lama
sekali, mungkin tiga tahun atau lebih selama itu, aku hanya mengetahui
keadaannya lewat cerita yang sering melihatnya di Jakarta. Dari cerita teman
itulah aku mengerti bagaimana kehidupan di Ibukota. Bahwa dia tidak lagi
menjadi sopir sebuah keluarga di jalan Cim Menteng. Tidak juga berkumpul
Malam itu dia datang dengan jalannya terpincang-pincang. Lima jari kaki
Latar Pasar digunakan pengarang untuk menjelaskan satu latar yaitu, (1)
kecil itu ada terminal colt. Berita pertama tentang penemuan mayat. Bila ada
berita aku segera menceknya. Aku sungguh berharap setiap kali melihat mayat
maka dia bukan mayat karibku. Moga-moga dia sudah kembali ke Jakart,
Dalam seminggu sudah banyak mayat yang kuperiksa. Sykur tak satupun
ternayata mayat karibku. Tapi akhirnya yang kukhawatirkan selama ini terjadi
juga. Karibku mengapung di kelokan kali Serayu di bawah jalan raya. Dia sudah
mengembung. Wajahnya tak karuan. Puluhan orang yang berkerumun tak seorang
37
pun menegnalinya. Aku pun yaris demikian bila tidak karena simpul perban di
kaki karibku.
Ada satu latar tempat yang ada dalam cerpen Blokeng Karya Ahmad
Tohari, yaitu (1) Kampung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Latar tempat pada tabel di atas diuraikan sebagai berikut. Latar Kampung
digunakan pengarang untuk menjelaskan satu latar yaitu, (1) Latar Kampung
warganya akibat kelahiarn bayi Blekong. Kini dia telah menemukannya. Semua
laki-laki di kampungku disuruhnya kumpul. Tak ada yang mau absen karena
absen berarti seorang diri menentang arus yang justru mengundang kecurigaan.
Kampung mengira Lurah Hadining hendak melotre siapa yang harus bertanggung
38
Ada satu latar waktu yang ada dalam cerpen Senyum Karyamin karya
Ahmad Tohari, yaitu (1) keesokan hari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Latar waktu pada tabel di atas diuraikan sebagai berikut. Latar Keesokan
hari digunakan pengarang untuk menjelaskan satu latar yaitu, (1) Latar Keesokan
hari digunakan pengarang untuk mendeskripsikan waktu yang pada saat itu
Terdengar berita: Ayah bayi Blekong itu adalah seorang lelaki yang mempunyai
Lampu-lampu senter lenyap. Yang berjalan malam hari lebih suka memilih suluh
untuk penerangan. Ronda mlam dan hansip kena marah karena mereka menjaga
kampong hanya menggunakan korek api. Bukan lampu baterai. Tetapi lampu
lain tentang laki-laki yang membuntinginya. Dia adalah seorang laki-laki yang
Blekong tidak tahu persis siapa dia karena sarang Blekong yang terletak di atas
39
tanah becek tak pernah berlampu. Dunia Blekong adalah dunia sampah pasar,
4.3 Pembahasan
peristiwa di atas, yaitu pada tabel 1 berupa (1) Jalan, (2) Rumah, (3) Sungai, (4)
Di bawah pohon waru, pada tabel 2 berupa (1) Pagi ini, pada tabel 3 berupa (1)
Bersenang-senang, (2) Menyebalkan, pada tabel 4 berupa (1) Samping rumah, (2)
Lumbung Desa, (3) Di bawah pohon manggis, pada tabel 5 berupa (1) Perbukitan,
(2) Rumah, pada tabel 6 berupa (1) Bukit, pada tabel 7 (1) Setengah jam, pada
tabel 8 berupa (1) Bingung, (2) Takut, (3) Cemas, pada tabel 9 berupa (1) Di
tengah sawah, pada tabel 10 (1) Dua hari yang lalu, pada tabel 11 berupa (1)
Jakarta, (2) Pasar, pada tabel 12 berupa (1) Kampung, pada tabel 13 berupa (1)
yaitu (1) berupa tempat, seperti Jalan, Rumah, Sungai, Di bawah pohon waru,
Di tengah sawah, Jakarta, Pasar, Kampungku. dan (2) berupa waktu, Setengah
jam, Pagi ini, Dua hari yang lalu dan Keesokan hari.
Petunjuk yang terjadinya di atas merupakan hal yang benar adanya dan
bersifat tetap. Menyebut Jalan, maka tempat ini mengisahkan tentang dimana
Karyamin melangkah pelan dan sangat hati-hati. Dijelaskan bahwa beban yang
menekan pundaknya adalah pikulan yang digantungi dua kerangjang batu kali.
Jalan tanah yang sedang didakinya sudah licin dibasahi air yang menetes dari dari
40
tubuh Karyamin dan kawan-kawannya, yang pulang balik mengangkat batu dari
dan bersifat tetap. Menyebut Rumah, maka tempat ini mengisahkan tentang di
mana Istri Karyamin yang berdiam diri di rumah yang setiap hari didatangi oleh
anak Muda petugas bank harian, anak muda penjual Duit dan tukang edar kupon
Buntut..
Peristiwa di atas merupakan hal yang benar adanya dan bersifat tetap.
Menyebut Sungai, maka tempat ini mengisahkan tentang di mana Karyamin dan
Kejadian di atas merupakan hal yang benar adanya dan bersifat tetap.
Menyebut Di bawah pohon waru, maka tempat ini mengisahkan tentang di mana
Saidah penjual nasi pecel tiba-tiba melihat Karyamin yang sedang beristirahat dan
Peristiwa ini terjadi merupakan hal yang benar adanya dan bersifat tetap.
Menyebut Pagi ini, maka tempat ini mengisahkan tentang di mana Karyamin yang
tubuhnya sudah dua kali tergelincir akibat licin. Tubuhnya rubh, lalu
keranjangnya. Dan setiap kali jatuh, Karyamin menjadi bahan tertawaan kawan-
kawannya. Mereka para pengumpul batu itu, senang mencari hiburan dengan cara
41
Petunjuk terjadinya peristiwa di atas merupakan hal yang benar adanya
dan bersifat tetap. Menyebut Samping rumah, maka tempat ini mengisahkan
tentang di mana Sampir yang mengintip di bilik rumah itu, dan dia melihat Sanwir
Latar Lumbung Desa merupakan hal yang benar adanya dan bersifat tetap.
Menyebut Lumbung Desa, maka tempat ini mengisahkan tentang di mana Ranti
yang sedang mencari makanan buat Sanwirnya yang datang ke Lumbung Desa.
Peristiwa yang terjadi di atas merupakan hal yang benar adanya dan
mengisahkan tentang di mana Sampir yang lari ke pohon dan Dia terjatuh
tersandung pongkor.
Kejadian peristiwa ini merupakan hal yang benar adanya dan bersifat
mana Kasdu yan sedang berjalan dari perkampungan yang menapaki jalan sempit
Terjadinya peristiwa di atas merupakan hal yang benar adanya dan bersifat
tetap. Menyebut Rumah, maka , maka tempat ini mengisahkan tentang di mana
Minem yang terguling di bawah tiba-tiba air ketubannya membasahi kain dan
Peristiwa ini merupakan hal yang benar adanya dan bersifat tetap.
Menyebut Setengah jam, maka , maka tempat ini mengisahkan tentang di mana
Kimin yang sedang berlari kampung terdekat yang ada warungnya dan
sesampainya dia mengahabiskan seteko air dan empat buah pisang kapok.
42
Petunjuk terjadinya peristiwa di atas merupakan hal yang benar adanya
dan bersifat tetap. Menyebut Bukit, maka , maka tempat ini mengisahkan tentang
tempat di mana Kimin yang ingin cepat sampai ke tempat Suing itu tapi karena
perutnya kekenyangan akhrinya Kimin tidak mampu berlari. Air yang memenuhi
lambungnya, oplak bila dibawa bergerak cepat. Hanya karena air dan sebungkus
nasi di tangananya
Petunjuk terjadinya kejadian ini merupakan hal yang benar adanya dan
bersifat tetap. Menyebut Di tengah sawah, maka , maka tempat ini mengisahkan
tentang di mana tempat di mana si Cepon, kerbau kami yang rubuh di tengah
sawah yang hendak dibajak. Benar-benar rubuh tak berdaya. Badannya yang besar
bersifat tetap. Menyebut Dua hari yang lalu, maka , maka waktu ini mengisahkan
tentang di mana Kedatangan teman Ayah yang bernama Musgepuk yang ingin
menangani kerbau dengan tipu daya. Mula-mula dibawanya sepikul daun tebu ke
dalam kandang. Pada pintu kandang yang sengaja setengah terbuka dipasangnya
Peristiwa ini terjadi merupakan hal yang benar adanya dan bersifat tetap.
kedatanagan pada malam itu yang memang mengejutkan. Sudah lama aku tidak
melihatnya. Lama sekali, mungkin tiga tahun atau lebih selama itu, aku hanya
43
Peristiwa ini merupakan hal yang benar adanya dan bersifat tetap.
Menyebut Pasar, maka , maka tempat ini mengisahkan tentang di mana Di depan
pasar itu terdapat terminal colt dan di terminal itu terdengar berita penemuan
mayat.
Peristiwa di atas merupakan hal yang benar adanya dan bersifat tetap.
Menyebut Keesokan hari, maka , maka waktu ini mengisahkan tentang Terdengar
berita: Ayah bayi blekong adalah seorang lelaki yang memilikin lampu senter.
Petunjuk terjadinya kejadian di atas merupakan hal yang benar adanya dan
Karyamin yang berdiam diri di rumah dan setiap hari di datangi oleh anak Muda
petugas bank harian, Anak muda penjual Duit dan tukang edar kupon Buntut
Hal yang sama juga terjadi pada Sungai. Menyebut Sungai maka secara
langsung akan berhubungan dengan tempat Karyamin mencari batu dan Pencari
batu lainnya.
Aspek penting yang juga perlu diulas dalam kaitannya dengan petunjuk
terjadinya peristiwa adalah petunjuk waktu, seperti Setengah jam, Pagi ini, Dua
44
Waktu-waktu tersebut menjadi hal penting yang perlu ditelusuri dalam
ekuivalen dengan Kimin yang sedang berlari kampung terdekat yang ada
warungnya dan sesampainya dia mengahabiskan seteko air dan empat buah pisang
kapok. Pagi ini ekuivalen dengan Karyamin yang tubuhnya sudah dua kali
tergelincir dibebatuan yang tumpah dari kerangjangnya. Dua hari yang lalu
ekuivalen dengan Ketika teman Ayah mulai menangani kerbau sambil mengurus
kandangnya . Keesokan hari sama dengan Terdengar berita: Ayah bayi blekong
seperti ini merupakan kebenaran faktual, yaitu kondisi kebenaran yang bermula
dari latar. Dalam kondisi bagaimanapun dipertukarkan, tetap akan kembali pada
1. Latar tempat, yaitu jalan, rumah, sungai, di bawah pohon waru, samping
2. Latar waktu, yaitu pagi ini, setengah jam, dua hari yang lalu, dan keesokan
hari.
45
Dengan demikian, latar dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya
Ahmad Tohari lebih dominan menggunakan latar tempat karena latar tempatlah
46
BAB V
5.1. Simpulan
diantaranya, yaitu (1) Cerepen Senyum Karyamin ( Latar tempat, yaitu Jalan,
Rumah, Sungai, Di bawah pohon waru, latar waktu, yaitu pagi ini, dan atar
Sanwirnya ( Latar tempat, yaitu Samping rumah, Lumbung desa dan di bawah
pohon manggis. (3) Cerpen Siminem Beranak Bayi ( Latar tempat, yaitu
Perbukitan dan Rumah. (4) Cerpen Surabanglus ( Latar tempat, yaitu Bukit, latar
waktu, yaitu Setengah jam, da latar suasana, yaitu Bingung, Takut, Sungai, dan
Cemas). (5) Cerpen Tinggal Matanya Berkedip-kedip ( Latar tempat, yaitu Tengah
sawah. Dan latar waktu, yaitu Dua hari yang lalu. (6) Cerpen Ah, Jakarta ( Latar
tempat, yaitu Jakarta dan Pasar). (7) Cerpen Blekong ( Latar tempat, yaitu
5.2. Saran
47
b. Hasil penelitian latar yang sangat dominan pada kumpulan cerpen Senyum
48
DAFTAR PUSTAKA
vi
vii