Anda di halaman 1dari 10

JENIS-JENIS

CITRAAN

PENGERTIAN CITRAAN PUISI

Untuk memberikan gambaran yang jelas, untuk


menimbulkan suasana, untuk membuat lebih hidup dan
menarik, dalam puisi penyair juga sering menggunakan
gambaran angan.
Gambaran angan dalam puisi ini disebut citraan (imagery)
Citraan atau pengimajian adalah gambar-gambar dalam
pikiran, atau gambaran angan si penyair.
Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image).
Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran
yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh
penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat
dilihat oleh mata (indera penglihatan).

CITRAAN PENGLIHATAN (VISUAL


IMEGERY

Citraan yang ditimbulkan oleh indera penglihatan (mata).

Citraan ini paling sering digunakan oleh penyair.

Citraan penglihatan mampu memberi rangsangan kepada


indera penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat
menjadi seolah-olah terlihat.
Contoh:
Perahu Kertas
Waktu masih kanak-kanak Kau membuat perahu kertas
dan kau
layarkan di tepi kali; alirnya sangat tenang, dan
perahumu
bergoyang menuju lautan.

Karya Sapardi Djoko Damono


Sumber: Perahu Kertas, 1991

CITRAAN PENDENGARAN (AUDITORY


IMAGERY)

Citraan yang dihasilkan dengan menyebutkan atau


menguraikan bunyi suara, misalnya dengan munculnya
diksi sunyi, tembang, dendang, dentum, dan sebagainya.
Citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan
gambaran yang diperoleh melalui indera pendengaran
(telinga).

Contoh:
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
(Chairil Anwar, Sajak Putih)

CITRAAN PERABAAN (TACTILE


IMAGERY)

Citraan yang dapat dirasakan oleh indera peraba (kulit).


Pada saat membacakan atau mendengarkan larik-larik
puisi, kita dapat menemukan diksi yang dapat dirasakan
kulit, misalnya dingin, panas, lembut, kasar, dan
sebagainya.

Contoh:
Blues untuk Bonie

sembari jari-jari galak di gitarnya


mencakar dan mencakar
menggaruki rasa gatal di sukmanya
Karya W.S. Rendra

Citraan penciuman (olfactory)

Citraan yang berhubungan dengan kesan atau gambaran


yang dihasilkan oleh indera penciuman.
Citraan ini tampak saat kita membaca atau mendengar
kata-kata tertentu, kita seperti mencium sesuatu.

Contoh:
Dua puluh tiga matahari
Bangkit dari pundakmu
Tubuhmu menguapkan bau tanah
(WS Rendra, Nyanyian Suto untuk Fatima)

Citraan pencecapan (gustatory)

Citraan pencecapan adalah citraan yang berhubungan


dengan kesan atau gambaran yang dihasilkan oleh indera
pencecap.
Pembaca
seolah-olah
mencicipi
sesuatu
yang
menimbulkan rasa tertentu, pahit, manis, asin, pedas,
enak, nikmat, dan sebagainya.

Contoh:
Dan kini ia lari kerna bini bau melati
Lezat ludahnya air kelapa
(WS Rendra, Ballada Kasan dan Patima)

Citraan gerak (kinaesthetic imagery)

Citraan gerak adalah gambaran tentang sesuatu yang


seolah-olah dapat bergerak.
Dapat juga gambaran gerak pada umumnya.

Contoh:
Pohon-pohon cemara di kaki gunung
pohon-pohon cemara
menyerbu kampung-kampung
bulan di atasnya
menceburkan dirinya ke kolam
membasuh luka-lukanya
(Abdulhadi, Sarangan)

Citraan perasaan
Puisi merupakan ungkapan perasaan penyair.

Untuk mengungkapkan perasaannya tersebut, penyair


memilih dan menggunakan kata-kata tertentu untuk
menggambarkan dan mewakili perasaannya itu.

Sehingga pembaca puisi dapat ikut hanyut dalam


perasaan penyair.

Perasaan itu dapat berupa rasa sedih, gembira, haru,


marah, cemas, kesepian, dan sebagainya.
Contoh:
Alangkah pilu siutan angin menderai
Mesti berjuang menghabiskan lagu sedih
Kala aku terpeluk dalam lengan-lenganmu
Sebab keinginan saat ini mesti tewas dekat usia
(Toto Sudarto Bachtiar, Wajah)

TERIMA KASIH
SELAMAT BERKARYA
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai