Anda di halaman 1dari 7

Jenis Alur Drama

A. Pendahuluan

Dalam drama terdapat banyak unsur. Salah satu dari unsur tersebut adalah alur. Alur
merupakan jalan cerita atau urut-urutan peristiwa dalam drama. Alur terdiri dari banyak
jenis. Berikut ini akan  dikemukakan jenis-jenis drama setelah menelaah beberapa
pendapat yang relevan dari sumber pustaka yang terjangkau.

B. Kutipan Pendapat

Jenis alur dapat dikelompokkan dengan menggunakan berbagai kriteria. Berdasarkan 


kriteria urutan waktu: (Hariyanto, 2000:39)

 Alur maju

Alur maju disebut juga alur kronologis, alur lurus atau alur progresif. Peristiwa-peristiwa
ditampilkan secara kronologis, maju, secara runtut dari awal tahap, tengah hingga akhir.

 Alur mundur

Alur mundur disebut juga alur tak kronologis, sorot balik, regresif, atau flash-back.
Peristiwa-peristiwa ditampilkan dari tahap akhir atau tengah dan baru kemudian tahap
awalnya.

Berdasarkan  kriteria jumlah: (Hariyanto, 2000:39)

 Alur tunggal

Dalam alur tunggal biasanya cerita drama hanya menampilkan seorang tokoh
protagonis. Cerita hanya mengikuti perjalanan hidup tokoh tersebut.

 Alur jamak

Dalam alur jamak, biasanya cerita drama menampilkan lebih dari satu tokoh protagonis.
Perjalanan hidup tiap tokoh ditampilkan.

Berdasarkan kriteria hubungan antarperistiwa:(Hariyanto, 2000:39)

 Alur erat
Alur erat disebut juga alur ketat atau padat. Dalam drama yang beralur cepat, susul
menyusul, setiap bagian terasa penting dan menentukan.

 Alur longgar

Alur longgar berbanding terbalik dengan alur ketat. Hubungan antarperistiwanya


longgar, tersajikan secara lambat, dan diselingi berbagai peristiwa tambahan. Pembaca
atau penonton dapat meninggalkan atau mengabaikan adegan tertentu yang
berkepanjangan dengan tanpa kehilangan alur utama cerita.

Berdasarkan kriteria cara pengakhirannya: s(Hariyanto, 2000:39)

 Alur tertutup

Dalam drama yang beralur tertutup, penampilan kisahnya diakhiri dengan kepastian
atau secara jelas.

 Alur terbuka

Dalam drama yang beralur terbuka, penampilan kisahnya diakhiri secara tidak pasti,
tidak jelas, serba mungkin. Jadi akhir ceritanya diserahkan kepada imajinasi pembaca
atau penonton.

Dalam Kamus Istilah Sastra, terdapat alur:

 Alur bawahan

Alur kedua atau tambahan yang disusupkan disela-sela bagian alur utama sebagai
variasi. Alur bawahan merupakan lakuan tersendiri tetapi yang masih ada hubungannya
dengan alur utama. Ada kalanya alur bawahan ini dimaksudkan untuk menimbulkan
kontras, adakalanya sejalan dengan alur utama. (Sudjiman, 1990: 4)

 Alur erat (ketat)

Jalinan peristiwa yang sangat padu di dalam suatu karya sastra, kalau salah satu
peristiwa ditiadakan, keutuhan cerita akan terganggu. (Sudjiman, 1990: 4-5)

 Alur longgar

Jalinan peristiwa yang tidak padu di dalam karya sastra, meniadakan salah satu
peristiwa tidak akan menganggu jalan cerita. (Sudjiman, 1990: 5)

 Alur menanjak
Jalinan peristiwa dalam satu karya sastra yang semakin menanjak sifatnya. (Sudjiman,
1990: 5)

Dalam www.google.com alur atau jalan cerita adalah rangkaian cerita yang disusun


secara logis. Alur ini biasanya terbagi atas beberapa unsur, yaitu: perkenalan,
pertikaian, perumitan, puncak/klimaks, peleraian, dan akhir cerita. Ada dua jenis alur,
yaitu:

1. Alur longgar, yaitu jika sebagian alur ditinggalkan keutuhan cerita tidak  terganggu.

2. Alur ketat, yaitu jika sebagian alur ditinggalkan keutuhan cerita menjadi terganggu.

Alur/plot adalah jalan cerita atau urut-rutan peristiwa dalam drama. Jenis alur:

 Alur maju

Tahapan alur maju meliputi: pengenalan masalah, pertikaian, puncak masalah


(klimaks), anti klimaks, penyelesaian masalah, cerita selesai.

 Alur mundur/flashback/regresif

Pada alur mundur cerita dimulai dari masa lalu, cerita masa sekarang, kemudian cerita
masa yang akan datang.

 Alur campuran

Alur campuran merupakan alur yang dimulai dari awal/masa sekarang, masa lalu,
kembali ke masa sekarang, kemudian masa depan.

Dalam Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia, bagian-bagian dari alur adalah:


perkenalan, pertikaian, perumitan, puncak atau klimaks, peleraian, dan akhir cerita. Ada
dua jenis alur, yaitu alur ketat dan alur longgar. Alur ketat adalah jika sebagian alur
ditinggalkan, keutuhan cerita menjadi terganggu. Sedangkan alur longgar adalah alur
yang jika sebagian alur ditinggalkan, keutuhan cerita tidak terganggu. (Nurdin dan
Maryani, 2002:271)

Dalam tiap skenario terdapat bagian awal, bagian tengah atau disebut juga bagian
“yang ruwet”, dan bagian akhir.

 Bagian awal

Sebelum masalah pokok diletakkan oleh pengarang sebagai dasar penggarapan, pada
menit-menit permulaan pengarang memberikan berbagai informasi penting. Bersama
dengan itu ia pun berupaya agar penonton terpukat. Pada bagian awal ini terungkap
jawaban dari pertanyaan sekitar dimana peristiwa terjadi, kapan terjadi, siapakah
pelaku-pelakunya, bagaimana peristiwa itu terjadi. Hal tersebut disebut dengan
eksposisi (exposition), yang berfungsi sebagi pengantar. Selesai eksposisi baru
tampil initial incident, yaitu peristiwa penggerak yang akan menuju klimaks dengan
melewati berbagai penanjakkan action.

 Bagian tengah

Dibagian ini disusun kejadian-kejadian yang bersangkut paut dengan masalah pokok
yang telah disodorkan kepada penonton dan membutuhkan jawaban. Perubahan perlu
dilakukan jika plot memang menuntut demikian.

 Bagian akhir

Pada bagian inilah seluruh pertanyaan satu demi satu terjawab. Di sini tercapai klimaks
terbesar. Jika pada bagian-bagian sebelumnya terjadi klimaks juga, hendaknya bagian
akhir merupakan klimaks terbesar, setelah melewati berbagai krisis.

Karya sastra yang lengkap mengandung cerita, pada umumnya mengandung delapan
bagian alur. Bagian-bagian tersebut adalah: (Hariyanto, 2000:38-39)

 Eksposisi

Eksposisi sering disebut sebagi paparan. Eksposisi adalah bagian karya sastra drama
yang berisi keterangan mengenai tokoh serta latar. Biasanya eksposisi terletak pada
bagian awal. Dalam tahapan ini pegarang memperkenalkan para tokoh dan
memberikan gambaran peristiwa yang akan terjadi.

 Rangsangan

Rangsangan adalah tahapan alur ketika muncul kekuatan, kehendak, kemauan, sikap,
atau pandangan yang saling bertentangan.

 Konflik atau tikaian

Bagian ini merupakan tahapan ketika suasana emosional  memanas karena adanya
pertentangan dua atau lebih kekuatan. Konflik dapat dikelompokkan menjadi empat,
yaitu: manusia dengan alam, manusia dengan sesama, manusia dengan dirinya sendiri
(batin), dan manusia dengan penciptanya.

 Rumitan atau komplikasi


Komplikasi merupakan tahapan ketika suasana semakin panas karena konflik semakin
mendekati puncaknya. Gambaran nasib tokoh semakin jelas meskipun belum
sepenuhnya terlukiskan.

 Klimaks

Klimaks adalah titik puncak cerita. Bagian ini merupakan tahapan ketika pertentangan
yang terjadi mencapai titik optimalnya. Peristiwa dalam tahap ini merupakan pengubah
nasib tokoh. Ini merupakan puncak rumitan dan puncak ketegangan penonton.

 Krisis atau titik balik

Bagian ini adalah bagian alur yang mengawali leraian. Tahap ini ditandai oleh
perubahan alur cerita menuju kesudahannya.

 Leraian

Leraian adalah bagian struktur alur sesudah tercapainya klimaks, merupakan peristiwa
yang menunjukkan perkembngan lakuan kearah selesaian. Dalam tahap ini kadar
pertentangan mereda.

 Penyelesaian

Ini merupakan bagian akhir alur drama. Dalam tahap ini biasanya rahasia atau
kesalahpahaman yang bertalian dengan alur cerita terjelaskan. Kesimpulan
terpecahkannya masalah dihadirkan dalam tahap ini.

Dalam cerita konvensional, struktur dramatik yang dipergunakan adalah struktur


dramatik Aristoteles. Bagian-bagian dari struktur tersebut adalah: (Sumardjo dan Saini,
1986: 142-143)

 Eksposisi

Eksposisi adalah bagian awal atau pembukaan dari suatu karya sastra drama. Bagian
ini memberikan penjelasan atau keterangan mengenai berbagai hal yang diperlukan
untuk dapat memahami peristiwa berikutnya dalam cerita, seperti tokoh cerita, masalah,
tempat dan waktu, dan sebagainya.

 Komplikasi

Bagian ini sering disebut juga penggawatan. Komplikasi merupakan lanjutan dari
eksposisi dan peningkatan daripadanya. Dalam bagian ini salah seorang tokoh cerita
mulai mengambil prakarsa untuk mencapai tujuan tertentu. Akan tetapi hasil dari
prakarsa itu tidak pasti sehingga timbullah kegawatan.
 Klimaks

Komplikasi kemudian disusul klimaks. Dalam bagian ini pihak-pihak yang berlawanan,
berhadapan untuk melakukan perhitungan terakhir yang menentukan nasib tokoh dalam
cerita.

 Resolusi

Dalam resolusi semua masalah yang ditimbulkan oleh prakarsa tokoh terpecahkan.

 Konklusi

Dalam bagian ini nasib tokoh cerita sudah pasti. Konklusi merupakan akhir cerita.

C. Pembahasan

Dari berbagai pendapat tersebut dapatlah dikemukakan bahwa ada bermacam-macam


jenis alur. Pembagian alur tersebut didasarkan pada berbagai aspek. Berdasarkan 
kriteria urutan waktu, dikenal adanya alur maju dan alur mundur. Namun adapula yang
menambahnya dengan alur campuran, yaitu perpaduan antara alur maju dan alur
mundur. Berdasarkan  kriteria jumlah, dibedakan menjadi alur tunggal dan alur jamak.
Berdasarkan kriteria hubungan antarperistiwa,  terdapat alur erat dan alur longgar.
Sedangkan berdasarkan kriteria cara pengakhirannya, dikenal adanya alur tertutup dan
alur terbuka. Akan tetapi dalam Kamus Istilah Sastra terdapat juga alur bawahan dan
alur menanjak.

Dalam sebuah alur terdiri dari beberapa bagian, yaitu bagian awal, tengah, dan akhir. Di
dalam bagian-bagian tersebut terdiri atas eksposisi, rangsangan, konflik atau tikaian,
rumitan atau komplikasi, klimaks, krisis atau titik balik, leraian, penyelesaian. Pada
dasarnya alur terdiri atas bagian-bagian tersebut, namun ada yang sering menyebutnya
dengan istilah-istilah lain.

D. Kesimpulan

Macam-macam jenis alur dibedakan berdasarkan beberapa aspek. Mulai dari


berdasarkan  kriteria urutan waktu, jumlah, hubungan antarperistiwa, sampai cara
pengakhiran. Jenis-jenis alur tersebut adalah alur maju, alur mundur,  alur campuran,
alur tunggal, alur jamak, alur erat, alur longgar, alur tertutup, alur terbuka, alur
bawahan, dan alur menanjak.  Dalam alur terdapat tiga bagian, yaitu: bagian awal,
tengah, dan akhir. Bagian-bagian tersebut terdiri atas eksposisi, rangsangan, konflik
atau tikaian, rumitan atau komplikasi, klimaks, krisis atau titik balik, leraian, dan
penyelesaian.

E. Penutup
Dengan demikian telah kita ketahui beberapa macam dari alur dan juga bagian-bagian
dari alur.

Anda mungkin juga menyukai