Anda di halaman 1dari 10

Teks Cerita Sejarah

MAKALAH
Disusun untuk Seminar Kelas

Guru Pembimbing:
Dra. Jenny Y. M. Nelwan
Kelas: XII MIPA 3

Disusun oleh Kelompok 5:


1. Blessind A. Efendi (Moderator)
2. Cinta A. E. Ratu (Penyaji 2)
3. Ezra A. B. Masengi (Anggota)
4. Gratia T. Paendong (Notulis)
5. Lefran P. Mundung (Anggota)
6. Sefnita D. Lonto (Penyaji 1)

SMA NEGERI 1 KAWANGKOAN


2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan
tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi Teks Cerita Sejarah.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia dan untuk seminar kelas.
Di samping itu, kami juga berharap Teks Cerita Sejarah ini mampu memberikan kontribusi dalam
menunjang pengetahuan para siswa pada khususnya dan pihak lain pada umumnya.
Dengan terselesaikan-nya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dan memberikan bantuan dalam pembuatan makalah ini.
Karena keterbatasan ilmu yang ada kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan karya tulis
ini.Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua.

Kawangkoan, Akhir Juli 2023


Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Pengertian Teks Cerita
Sejarah.............................................................................................2
B. Ciri-Ciri Teks Cerita Sejarah................................................................................................2
C. Struktur Teks Cerita
Sejarah.................................................................................................2
D. Kaidah Kebahasaan Teks Cerita
Sejarah..............................................................................4
E. Jenis Teks Cerita
Sejarah......................................................................................................5
F. Perbedaan Novel Sejarah dan Teks
Sejarah..........................................................................6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................7
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………..7
B. Saran………………………………………………………………………………………7
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Koran, radio, televisi, majalah dan media sosial merupakan sumber informasi dalam
kehidupan sehari-hari. Sumber infomasi tersebut disampaikan dalam bentuk lisan dan
tulis. Teks cerita sejarah juga dapat menjadi infomasi karena memuat fakta atau infomasi
dari masa lampau.

Teks cerita sejarah naskah cerita atau nasrasi rekaan yang mengandung unsur-
unsursejarah. Dalam teks cerita sejarah, ada beberapa unsur nyata, misalnya tokoh, nama
tempat dan peristiwa. Namun, dalam teks cerita sejarah terdapat pula cerita yang sifatnya
rekaan, misalnyamitos asal-usul raja, mitos pembukaan negeri, mitos kedatangan sebuah
agama, dan mitos alegori.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakamg yang diuraikan di atas maka yang akan menjadi rumusan
masalah, ialah:
1. Apa pengertian dari teks cerita sejarah?
2. Bagaimana ciri-ciri teks cerita sejarah?
3. Bagaimana struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita sejarah?
4. Apa saja jenis teks cerita sejarah
5. Bagaimana perbedaan antara novel sejarah dan teks sejarah

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini sdalah untuk memenuhi tugas kelompok Bahasa
Indonesia yang diberikan oleh guru bidang studi. Adapun tujuan utama dari penulisan
makalah ini ialah:
1. Memahami pengertian dari teks cerita sejarah
2. Menjelaskan struktur teks cerita sejarah
3. Menjelaskan kaidah kebahasaan teks cerita sejarah
4. Menjelaskan jenis teks cerita sejarah
5. Mengetaui perbedaan novel sejarah dan teks sejarah
1

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teks Cerita Sejarah


Teks cerita sejarah adalah teks yang menjelaskan atau menceritakan suatu peristiwa
atau kejadian di masa lalu yang memiliki nilai sejarah. Melalui teks cerita sejarah, kita
dapat mengetahui asal usul atau latar belakang benda, fakta, atau peristiwa, sehingga
memiliki nilai sejarah.

Dalam konsep pengertian teks cerita sejarah, teks ini pada dasarnya termasuk ke dalam
jenis karya sastra prosa yang bersifat imajinatif. Penyusunan dan penulisan teks cerita
sejarah harus memuat fakta dari peristiwa sejarah yang terjadi. Namun, hal yang perlu
diperhatikan adalah tidak semua peristiwa di masa lalu dapat digolongkan sebagai
peristiwa sejarah. Hal itu dikarenakan, suatu peristiwa yang dapat dianggap memiliki
nilai sejarah karena telah memenuhi beberapa syarat. Beberapa syarat teks cerita sejarah
antara lain yaitu, peristiwa tersebut dapat memberikan dampak kepada banyak orang.
Selain itu, teks cerita sejarah hanya dapat memuat peristiwa yang unik, abadi, dan
dianggap penting.

B. Ciri-Ciri Teks Cerita Sejarah


Teks cerita sejarah memiliki ciri-ciri yang tidak banyak berbeda dengan teks lainnya.
Namun, secara khusus, teks cerita sejarah lebih berfokus pada kisah-kisah yang
sebenarnya terjadi. Di bawah ini adalah ciri-ciri teks cerita sejarah:
 Penyajian teks cerita sejarah ditulis secara kronologis. 
 Bentuk teks cerita sejarah adalah teks cerita ulang atau recount. 
 Memiliki struktur teks berupa orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi. 
 Konjungsi yang banyak digunakan dalam teks cerita sejarah adalah konjungsi
temporal atau waktu, seperti kemudian, selanjutnya, ketika, sejak, dan lainnya. 
 Isi teks cerita sejarah berupa fakta dan benar-benar terjadi di masa lalu. 
 Teks cerita sejarah bisa dilacak eksistensinya oleh para sejarawan berdasarkan
bukti-bukti yang masih ada.

C. Struktur Teks Cerita Sejarah


Pada struktur teks cerita sejarah sendiri memiliki tiga bagian penyusun, mulai dari
orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi. Berikut ini adalah penjelasan dari tiga bagian
tersebut, diantaranya yaitu:
1. Orientasi
Bagian pertama dari struktur teks cerita sejarah adalah orientasi. Pada bagian
orientasi berisi pengenalan atau pembuka dari teks cerita sejarah, penulis bisa
menjelaskan latar belakang, mulai dari waktu, tempat, dan asal mula terjadinya peristiwa
tersebut. Bagian ini biasanya sering menggunakan jenis kalimat deskriptif, hal ini
dikarenakan orientasi digunakan penulis untuk mengenalkan suatu topik kepada
pembaca.
2. Urutan Peristiwa
Urutan peristiwa adalah rekaman peristiwa sejarah yang diceritakan dalam teks.
Peristiwa yang ditulis harus benar-benar terjadi. Pada bagian ini, disampaikan
dalam bentuk urutan kronologis, mulai dari pengungkapan peristiwa, konflik,
puncak konflik atau komplikasi, dan penyelesaiannya.

3
3. Reorientasi
Bagian terakhir adalah reorientasi yang berisi komentar dari penulis, membahas
kembali isi dari peristiwa dan tokoh-tokoh yang terlibat. Bagian reorientasi
sebenarnya sifatnya opsional, bisa disajikan penulis atau bisa juga tidak
disampaikan.

D. Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah


Berikut ini adalah kaidah kebahasaan dari teks cerita sejarah yang perlu diperhatikan,
diantaranya yaitu:
1. Kata ganti orang ketiga
Kata ganti orang ketiga sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis, dari kata ganti
tunggal (ia, beliau, dia, dan -nya) dan kata ganti jamak (mereka). Selain kedua
jenis kata ganti tersebut, kata ganti orang ketiga di dalam teks cerita sejarah juga
dapat berupa nama orang atau nama tokoh.

2. Keterangan waktu (masa lampau)


Pada kaidah kebahasaan yang kedua ini, teks cerita sejarah banyak
menggunakan kata keterangan waktu. Keterangan waktu sendiri biasanya
digunakan untuk memberikan keterangan tentang waktu atau kapan suatu
peristiwa terjadi.
Dikarenakan teks cerita sejarah, maka keterangan waktunya cenderung
menunjukan masa lampau. Contoh penggunaan keterangan waktu, yaitu: pada
zaman, pada waktu, pada tahun, dan lain-lainnya.
3. Keterangan tempat
Pada kaidah kebahasaan yang ketiga ini, teks cerita sejarah menggunakan
keterangan tempat. Keterangan tempat ini digunakan untuk memberikan
keterangan yang menunjukkan dan menginformasikan lokasi atau tempat
terjadinya peristiwa sejarah. Keterangan waktu dapat ditandai dengan beberapa
kata, misalnya di, ke, dan dari.
4. Konjungsi temporal (waktu)
Pada kaidah kebahasaan yang keempat ini, teks cerita sejarah menggunakan
konjungsi temporal. Konjungsi temporal sendiri dapat dipahami sebagai sebuah
kata untuk menghubungkan sesuatu yang menandai waktu. Berdasarkan letaknya,
konjungsi temporal dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Intrakalimat
Konjungsi yang terletak dalam satu kalimat. Misalnya seperti kata
setelah, lalu, kemudian, dan lain seterusnya.
b. Antarkalimat
Konjungsi yang menjadi penghubung kalimat satu dengan kalimat
lainnya. Misalnya seperti kata selanjutnya, sebelumnya, dan lain
sebagainya.
5. Konjungsi kausalitas (sebab-akibat)
Pada kaidah kebahasaan yang kelima, teks cerita sejarah banyak menggunakan
konjungsi kausalitas. Konjungsi kausalitas sendiri dapat diartikan sebagai sebuah
kata yang menghubungkan sesuatu yang menyatakan sebab akibat. Berdasarkan
letaknya, konjungsi kausalitas dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Intrakalimat
Konjungsi yang menyatakan sebab akibat dalam satu kalimat, misalnya
saja pada kata karena, sebab, dan lain seterusnya.

b. Antarkalimat
Konjungsi yang menyatakan sebab akibat dalam dua kalimat, misalnya
saja pada kata oleh sebab itu, oleh karena itu, maka dari itu, dan lain
seterusnya.
6. Nomina
Pada kaidah kebahasaan yang keenam ini, teks cerita sejarah banyak
menggunakan nomina. Penggunaan nomina biasanya mengacu pada suatu nama,
misalnya seperti nama orang, hewan, benda, atau bisa juga pada gagasan atau ide.
Nomina sendiri dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Modifikatif (unsur inti+pewatas): Hari senin, bulan desember, dan lain
sebagainya.
b. Koordinatif (semua inti): Hak kewajiban, tanah air, sandang pangan,dan
lain sebagainya.
c. Apositif (keterangan): Raja Sriwijaya, Raden Wijaya, Soekarno, Soeharto,
dan lain sebagainya.

7. Verba
Pada kaidah kebahasaan ketujuh ini, teks cerita sejarah banyak menggunakan
verba dalam menceritakan peristiwa yang pernah terjadi. Verba sendiri adalah kata
yang menunjukkan tindakan, biasanya ditandai oleh imbuhan me-, di-, ber-, ter-,
me-kan, ber-kan, di-kan, dan lain seterusnya.

E. Jenis Teks Cerita Sejarah


Teks cerita sejarah dibagi menjadi dua jenis, yaitu novel sejarah (fiksi) dan teks sejarah
(nonfiksi).
1. Fiksi
Jenis teks cerita sejarah yang pertama yaitu fiksi atau biasa dikenal dengan
novel sejarah. Sebagai sebuah karya sastra, novel memang identik dengan
karangan imajinatif. Namun, banyak novel sejarah yang memuat fakta sejarah
tentang suatu peristiwa. Misalnya saja, novel Tetralogi Pulau Buru karya
Pramoedya Ananta Toer.

Selain novel, teks cerita sejarah juga dapat ditulis ke dalam bentuk cerpen,
legenda, hingga roman. Pembuatan teks cerita sejarah berjenis fiksi biasanya
dibuat sesuai data yang didapatkan dari sumber sejarahnya.

2. Nonfiksi
Jenis teks cerita sejarah yang kedua adalah nonfiksi atau biasa dikenal dengan
teks sejarah. Berbeda dengan cerita fiksi yang mengandung sedikit karangan dari
penulis, bentuk teks cerita sejarah nonfiksi, penulis merekonstruksi cerita
berdasarkan kejadian sebenarnya. Tujuannya adalah memberikan pengetahuan
yang sebenarnya kepada pembaca. Hal ini menjadikan teks cerita sejarah lebih
kuat dalam bagian peristiwa, bukan penceritaan.
Contoh teks cerita sejarah atau teks sejarah misalnya adalah biografi,
autobiografi, catatan perjalanan, dan catatan sejarah.

F. Perbedaan Novel Sejarah dan Teks Sejarah


Meskipun mengulas tentang sejarah, keduanya tidak sama. Ada banyak hal yang
membedakan antara novel sejarah dengan teks sejarah. Beberapa hal yang membedakan
antara novel sejarah dan teks sejarah di antaranya yaitu:
 Novel sejarah melibatkan imajinasi penulisnya, sedangkan teks sejarah tidak
melibatkan emosi dan imajinasi penulisnya
 Novel sejarah termasuk karya sasrta sedangkan teks sejarah termasuk karya
ilmiah
 Judul pada teks sejarah memiliki sifat lebih eksplisit, sedangkan cerita dalam
novel sejarah lebih implisit.
 Orientasi yang terdapat dalam teks sejarah terdiri dari pengantar, tujuan, dan
pendahuluan, sedangkan orientasi pada novel sejarah memuat pengenalan tokoh
dan latar cerita.
 Komplikasi dalam teks sejarah memiliki sifat yang gradual, sedangkan cerita
dalam novel sejarah mengandung sifat yang hierarkis.
 Resolusi yang terdapat pada teks sejarah berisi kesimpulan, sedangkan bagian
akhir dari novel sejarah berisi penyelesaian dari konflik cerita.
 Teks sejarah tidak mempunyai koda, sedangkan novel sejarah memiliki koda.
6

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks berarti naskah
berupa kata-kata asli dari pengarang, kutipan dari kitab suci untuk pangkat
ajaran atau asalan dan bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran
berpidato, atau yang lainnya. Teks cerita sejarah adalah naskah cerita atau
nasrasi rekaan yang mengandung unsur-unsur sejarah. Dalam teks cerita
sejarah, ada beberapa unsur nyata, misalnya tokoh, nama tempat dan
peristiwa.

Struktur teks cerita sejarah terdiri dari abstrak, orientasi, komplikasi,


klimaks, resolusi dan koda/amanat. Teks cerita sejarah yang umumnya
berbentuk narasi dapat di konversi ke dalam bentuk lain, misalnya teks
drama monolog dialog dan juga teks puisi.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini, kami mengharapkan makalah ini dapat
bermanfaat bagi masyarakat luas umumnya dan pelajar. Dan beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam melakukan pembangunan konteks dan
pemodelan teks cerita sejarah adalah:

1. Struktur teks iklan

2. Kebahasaan teks iklan
7

DAFTAR PUSTAKA

www.gramedia.com “Pengertian Teks Cerita Sejarah”


https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-teks-cerita-sejarah/

www.ruangguru.com ”Contoh Teks Cerita Sejarah”


https://www.ruangguru.com/blog/contoh-teks-cerita-sejarah

www.quipper.com “Teks Cerita Sejarah”


https://www.quipper.com/id/blog/mapel/bahasa-indonesia/teks-cerita-sejarah/

www.mustakim.org.com. “Perbedaan Novel Sejarah dan Teks Sejarah”


https://mustakim.org/perbedaan-novel-sejarah-dan-teks-sejarah/

Anda mungkin juga menyukai