Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN BUKU FIKSI DAN NONFIKSI

Pengertian
Buku fiksi adalah buku yang berisi cerita atau kejadian yang tidak sebenarnya. Tujuannya, untuk
menambahkan imajinasi pembaca dan membuat tulisan berkesan hidup.
Sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang berisikan kejadian sebenarnya yang disampaikan menurut
pendapat/opini/kajian penulis. Tujuannya adalah untuk membantu pembaca mengetahui gambaran
dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas, mengetahui kelebihan
dan kelemahan buku yang diresensi.
Dengan kata lain, buku fiksi adalah buku yang di dalamnya berisi cerita rekaan atau khayalan.
Sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan.
Contoh buku fiksi yaitu buku cerita anak, dongeng, novel, cerita pendek (cerpen), fabel, dan komik.
Contoh buku nonfiksi yaitu buku pelajaran, buku ensiklopedia, esai, jurnal, dokumenter, biografi, dan
laporan ilmiah (makalah, skripsi, tesis, disertasi).

Struktur Buku Fiksi dan Nonfiksi

Struktur Buku Fiksi


1. Abstrak
Cerita singkat dari keseluruhan isi cerita fiksi. Sebenarnya di bagian ini ada yang
dibolehkan dan ada pula yang tidak dibolehkan. 2. Orientasi
Memuat beberapa unsur seperti unsur tema, latar belakang tema penokohan. Orientasi lebih sering
diletakkan di bagian awal yang berfungsi untuk menjelaskan
teks cerita pada karya penulis. 3. Komplikasi
Klimaks karya fiksi. Klimaks itu sendiri sering ditandai dengan konflik dan
permasalahan yang terjadi. Konflik inilah yang menjadi sumber pertentangan yang
sangat menguras emosi pembaca. 4. Evaluasi
Yang mengarahkan pembaca menuju pada jalan keluar dari permasalahan yang
muncul.
5. Resolusi
Inti permasalahan yang dialami oleh tokoh utama yang menuju pada
penyelesaian masalah.
6. Koda
Di bagian inilah tempat untuk menyampaikan pesan atau amanat dari penulis. Dapat pula berupa
pesan moral positif yang dapat diambil dari karya fiksi.
Struktur Buku Nonfiksi
1. Sampul Buku
Beberapa penerbit buku nonfiksi akan menampilkan jenis buku dengan
jelas di sampul bukunya. 2. Kata Pengantar
Biasanya ditulis oleh pengarang buku atau orang lain yang punya pengaruh dan
memahami topik yang mereka bahas atau fokuskan. 3. Daftar Isi
Berisi bab atau sub bab yang termuat dalam buku nonfiksi meng-
identifikasikan tentang pokok bahasan dari tiap babnya. 4. Isi Buku
Buku nonfiksi berisi teori, hasil riset atau penelitian, dan analisis ilmiah dari
penulis. 5. Daftar Pustaka
Biasanya berdasar fakta dan harus dibuat berdasar data dan referensi yang valid. Daftar pustaka bisa
menjadu referensi untuk pembaca bisa mengetahui sumber- sumber literatur yang digunakan untuk
menyusun sebuah buku atau karya nonfiksi
tersebut.

Unsur-Unsur Buku Fiksi dan Non Fiksi

Unsur-unsur buku fiksi meliputi bagian:


Cover Buku
Rincian Sub Bab Buku
Judul Sub Bab
Tokoh dan Penokohan
Tema Cerita
Bahasa yang digunakan
Penyajian alur cerita

Sedangkan unsur-unsur buku nonfiksi meliputi bagian:


Cover Buku
Rincian Sub Bab Buku
Judul Sub Bab
Isi Buku
Cara menyajikan isi buku
Bahasa yang digunakan
Sistematika penulisan

Ciri-Ciri Buku Fiksi


1. Imajinatif
Buku fiksi bersifat imajinatif dan ditulis berdasarkan rekaan dari penulis.
2. Kebenaran yang relatif
Karena buku ini ditulis secara imajinatif, maka unsur benar atau salah dari buku fiksi cenderung
relatif tergantung penilaian pembaca.
3. Bahasa konotatif
Dalam karangan fiksi, bahasa konotatif sangat sering digunakan oleh penulis buku fiksi. Hal ini untuk
menambah imajinasi pembaca dan membuat tulisan terkesan hidup.
4. Tanpa sistem yang baku
Jika kamu ingin bebas berekspresi dalam menulis, tulislah karangan fiksi. Buku fiksi tidak memiliki
aturan yang rigid atau baku. Diksi dan gaya penulisan relatif lebih bebas.

Ciri-ciri Buku Nonfiksi


1. Menggunakan bahasa formal
Buku nonfiksi merupakan buku yang berisi kejadian sebenarnya dan bersifat informatif. Karena
informatif, buku nonfiksi harus menggunakan bahasa formal, agar dapat diterima oleh pembaca dari
kalangan yang berbeda-beda.
2. Ditulis berdasarkan fakta
Buku nonfiksi ditulis dengan fakta sesuai kejadian yang ada. Dalam buku nonfiksi, penulis
membutuhkan pengamatan dan data sebagai bahan penulisan, sehingga isi buku ini dapat
dipertanggungjawabkan. Selain itu melibatkan kajian ilmiah dan riset yang memadai. Jadi, informasi
dapat bersifat objektif dan sesuai apa adanya.
3. Bahasa denotatif
Buku nonfiksi menggunakan bahasa denotatif atau bermakna sebenarnya. Ide-ide ditulis secara
gamblang tanpa menggunakan bahasa kiasan. Jadi pembaca dapat langsung memahami maksud dari
isi buku. Oleh karena itu, buku nonfiksi sering dijadikan sumber informasi oleh para pembaca.
4. Memberikan ide baru
Buku nonfiksi ditulis dengan tujuan utama untuk memberi ide baru atau pengembangan dan
menyempurnakan ide sebelumnya. Penulis buku nonfiksi juga tidak diwajibkan harus memiliki
imajinasi yang kuat dalam menulis. Namun, akan jauh lebih baik, bila topik dalam karangan nonfiksi,
ditulis oleh penulis yang ahli dalam bidang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai