A. Buku Fiksi
Buku fiksi adalah buku yang berisi cerita atau kejadian yang tidak sebenarnya.
Sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang berisikan kejadian sebenarnya yang
disampaikan menurut pendapat/opini/kajian penulis.
Dengan kata lain, buku fiksi adalah buku yang di dalamnya berisi cerita rekaan atau
khayalan. Sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang dibuat berdasarkan fakta dan
kenyataan.
Langkah-langkah untuk menilai buku fiksi adalah dengan membaca buku tersebut.
Ketika membaca kalian coba jawab pertanyaan berikut ini untuk dapat menilai:
Mengacu pada pengertian fiksi di atas, kita dapat mengenali sebuah karya fiksi dari
karakteristiknya. Berikut ini adalah ciri-ciri fiksi:
1
Jenis-Jenis Fiksi
Setelah memahami pengertian fiksi dan ciri-cirinya maka kita juga dapat mengetahui
apa saja jenis karya sastra yang termasuk dalam fiksi. Berikut ini beberapa jenis fiksi
dalam karya sastra:
1. Novel adalah suatu karangan fiksi yang menceritakan seorang tokoh utama dengan
pro dan kontra di dalam ceritanya, mulai dari awal hingga akhir novel yang memiliki
klimaks atau ending.
2. Roman adalah suatu karya fiksi yang menceritakan mengenai beberapa tokoh dalam
alur ceritanya. Roman mengandung banyak hikmah dalam ceritanya dan cenderung
mengarah pada cerita klasik.
3. Cerpen adalah suatu karang fiksi yang isinya jauh lebih sedikit ketimbang roman
maupun novel. Namun, cerpen memiliki daya tarik tersendiri karena bisa menjadi
pembelajaran awal bagi para penulis dalam membuat sebuah karya tulisan.
4. Cerita anak,
5. Dongeng
6. Fabel
7. Komik
Berdasarkan ciri-ciri dan jenis fiksi yang dijelaskan di atas, berikut ini adalah beberapa
contoh cerita fiksi:
Ada banyak sekali karya sastra yang berbentuk roman. Selain itu, jenis-jenis Roman
juga cukup banyak, misalnya Roman petualangan, Roman Psikologis, Roman
percintaan, dan lain-lain.
Sama halnya dengan Roman, karya sastra dalam bentuk Novel ada banyak sekali saat
ini dan mudah kita temukan di toko buku. Beberapa contoh novel diantaranya adalah:
2
Dilan 1990
Siti Nurbaya
Tenggelamnya Kapal Vander Wick
Ketika Cinta Bertasbih
Contoh cerita pendek (cerpen) sering kita temukan di media cetak Indonesia, misalnya
koran dan majalah. Beberapa judul cerpen tersebut diantaranya:
B. Buku Nonfiksi
Buku non-fiksi dapat diartikan sebagi buku yang berisi tentang segala sesuatu yang
bersifat nyata dan berupa fakta.
Langkah-langkah untuk menilai buku non-fiksi adalah dengan membaca buku tersebut.
Ketika membaca kalian coba jawab pertanyaan berikut ini untuk dapat menilai:
3
Apakah buku ditunjang oleh gambar, ilustrasi, tabel, dan grafik? Apakah cukup
membantu untuk memperjelas isinya?
Bagaimana penulis merinci menjadi subbab buku? Apakah sistematika mudah
diikuti?
Apakah bahasanya mudah dipahami?
Bagaimana penulis membuka dan mengakhiri tulisannya?
1. BUKU BIOGRAFI, Buku biografi adalah buku yang berisi riwayat hidup seseorang.
Buku itu ditulis untuk mendokumentasikan peristiwa penting yang dialami seseorang,
tentu buku biografi ditulis agar dapat menginspirasi pembaca.
3. BUKU LITERATUR, Buku literatur adalah buku yang difungsikan sebagai rujukan
kajian keilmuan, buku literatur sering di sebut diktat atau buku kuliah, buku literatur
sering ditulis berdasarkan penelitian. Jadi, buku ini mempunyai kadar keilmiahan sangat
tinggi. Maka, buku ini sering ditulis dosen atau peneliti.
4. BUKU MOTIVASI, Buku motivasi adalah buku yang berisi kajian psikologis untuk
membantu mengbangkitkan gairah atau semangat pembacanya. Buku motivasi dapat
disusun berdasarkan kajian keagamaan dan moral. Buku motivasi sering ditulis oleh
entrepreneur. Dengan membaca buku motivasi, pembaca mendapatkan energi baru
untuk meneruskan hidup.
5. Buku pengayaan, Buku pengayaan adalah buku yang isinya bermanfaat untuk
menambah dan meningkatkan pengetahuan siapa saja yang baca baik dalam ilmu
pengetahuan maupun ketrampilan.
4
6. Kamus
7. Ensiklopedia
8. Peta
1. Judul buku
2. Pengarang buku
3. Isi buku, terdiri dari : daftar isi, kata pengantar, glosarium, jabaran isi yang ditulis
secara sistematis, daftar pusaka, biodata penulis dan lampiran
Fiksi adalah jenis tulisan yang hanya berdasarkan imajinasi. Dia hanya rekaan si
penulisnya. Jadi, jenis jenis karya seni berikut ini merupakan karya fiksi : cerita pendek
(cerpen), novel, cerita sinetron, telenovela, drama, film drama, film komedi, film horor,
film laga. Nonfiksi adalah tulisan tulisan yang isinya bukanlah fiktif, bukan hasil
imajinasi/rekaan si penulisnya. Dengan kata lain, nonfiksi adalah karya seni yang
bersifat faktual. Hal hal yang terkandung di dalamnya adalah nyata, benar benar ada
dalam kehidupan kita. Jadi, jenis jenis karya seni berikut ini merupakan karya nonfiksi :
artikel, opini, resensi buku, karangan ilmiah, skripsi, tesis, tulisan tulisan yang berisi
pengalaman pribadi si penulisnya (seperti diary, chicken soup for the soul, laporan
pengalaman wisata) berita di koran/majalah/tabloid, film dokumenter dan masih banyak
lagi. Perbedaan antara fiksi dan nonfiksi hanya terletak pada masalah faktual atau
tidak, imajiner atau tidak. Jadi, perbedaan antar kedua nya sama sekali tidak ada
hubungan nya dengan gaya bahasa atau apapun selain masalah fakta atau
imajiner. Salah satu jenis buku nonfiksi adalah buku pengayaan, sebagaimana jenis
jenis buku nonfiksi lain, seperti buku pelajaran, ensiklopedia, biografi, buku sejarah,
buku pengayaan perlu dipahami butir butir pentingnya agar bermakna bagi pembaca.
Bahasa yang di gunakan : bahasa yang logis, menarik dan mudah di pahami. Bahasa
yang dipahami tidak banyak menggunakan majas. Kelebihan buku : Sebuah buku
nonfiksi dianggap bermutu atau memiliki kelebihan apabila memenuhi kebutuhan
informasi atau ilmu pengetahuan pembaca, isinya dapat dipertanggungjawabkan
menyajikan sebuah perspektif yang baru dan segar terhadap suatu topik dan memberi
informasi.
5
2. Keaslian Ide
Buku itu apakah benar-benar merupakan karya asli dari pengarangnya atau merupakan
jiplakan dari buku lain yang pernah terbit.
3. Bentuk
Bagaimana mengenai bentuk atau format dari buku itu. Apakah bentuknya, kertas,
ilustrasi cover, jenis huruf yang dipakai, dan sebagainya.
Bahasa dalam buku itu dapat ditinjau dari segi struktur kalimat, gaya bahasa/style,
ungkapan dan lain-lain. Apakah bahasa yang digunakan memakai bahasa sehari-hari
yang segar tidak menjemukan, mudah dimengerti oleh pembaca, dan sebagainya.
Mudah dipahami atau sukar diterima pembaca. Pengujian materi mendapat perhatian
juga dari resentator.
5.Simpulan
Akhirnya seorang penulis resensi harus dapat menyimpulkan, apakah buku itu baik dan
perlu dibaca atau tidak.
Berikut ini langkah-langkah yang harus kamu lakukan ketika hendak meresensi buku
1. Membaca buku yang akan diresensi secara menyeluruh, cermat, dan teliti.
2. Menandai bagian-bagian buku yang memerlukan perhatian khusus.
3. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
4. Mendaftar butir-butir yang merupakan kelemahan dan kelebihan isi buku.
5. Menuliskan sikap atau pendapat pribadi sebagai tanggapan atau isi buku.
6. Memadukan tanggapan pribadi dan ikhtisar ke dalam tulisan yang utuh.
6
menyebutkan penulis buku asli dan penerjemah.
c. Nama penerbit
d. Cetakan dan tahun terbit
e. Tebal buku dan jumlah halaman
2. Judul Resensi
Judul resensi boleh sama dengan judul buku, tetapi tetap dalam konteks buku
itu.
3. Ikhtisar Isi Buku
Dalam meresensi buku, seorang peresensi harus menulis buku yang hendak
diresensi. Ikhtisar adalah bentuk singkat dari suatu karangan atau rangkuman.
Ikhtisar merupakan bentuk singkat karangan yang tidak mempertahankan urutan
karangan atau buku asli, sedangkan ringkasan harus sesuai dengan urutan
karangan atau buku aslinya. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam
membuat ikhtisar isi buku adalah sebagai berikut.
a. Membaca naskah/buku asli
Penulis ikhtisar harus membaca buku asli secara keseluruhan untuk
mengetahui gambaran umum, maksud, dan sudut pandang pengarang.
b. Mencatat gagasan pokok dan isi pokok setiap bab
c. Membuat reproduksi atau menulis kembali gagasan yang dianggap
penting ke dalam karangan singkat yang mempunyai satu kesatuan yang padu.
4. Kelebihan dan Kekurangan Buku
Penulis resensi harus memberikan penilaian mengenai kelebihan dan kelemahan
buku yang disertai dengan ulasan secara objektif.
5. Kesimpulan
Penulis resensi harus mengemukakan apa yang diperolehnya dari buku yang
diresensi dan imbauan kepada pembaca. Jangan lupa cantumkan nama kamu
selaku peresensi.
7
Hubungan Antar Unsur Buku Fiksi / Non Fiksi
Dengan mengamati setiap unsur yang yang terkandung di dalam buku fiksi dan
nonfiksi, kita dapat menyimpulkan bahwa sebagian unsur memiliki kesamaan dan
sebagian yang lain berbeda. Unsur yang sama-sama dimiliki baik buku fiksi maupun
buku nonfiksi yaitu:
Sampul / Cover
Sub Bab
Judul Sub
Dalam hal perbedaan, buku nonfiksi memiliki isi yang ilmiah/aktual/faktual, disajikan
dengan bahasa baku, dan memiliki sistematika penulisan standar. Sedangkan buku fiksi
memiliki tokoh dan penokohan sebagai pelaku cerita, didukung dengan tema, disajikan
dengan bahasa variatif (biasanya tidak baku), dan dilengkapi dengan alur cerita yang
beraneka ragam.