1
Volume. I Nomor. 2, Bulan Oktober 2012 - ISSN :2089-9033
penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui ditransmisikan. Cara kerja VoIP ditunjukkan pada
kompatibilitas dari softphone yang digunakan pada gambar 1.
VoIP dengan protokol H.323 dan SIP.
protokol, diantaranya adalah Real Time Protocol - Queuing delay (terjadi akbiat waktu tunggu
(RTP) dan Real Time Control Protocol (RTCP) yang paket sampai dilayani)
berfungsi untuk mentransmisikan media serta - Jitter Buffer (delay akibat adanya buffer
mengetahui kualitas layanan, serta Session untuk mengatasi jitter)
Description Protocol (SDP) yang mendeskripsikan
Jitter adalah perbedaan selang waktu kedatangan
media dalam suatu komunikasi. Komponen SIP yang
antar paket di terminal tujuan, atau dengan kata lain
berhubungan dengan VoIP adalah User Agent dan
jitter merupakan variasi dari delay. Besarnya nilai
Network Server. [5]
jitter mengakibatkan rusaknya data yang diterima,
baik itu berupa penerimaan yang terputus-putus atau
2.5 Compression / Decompression (Codec) hilangnya data akibat overlap dengan paket data
Dengan adanya Codec, penggunaan bandwidth pada yang lain. Banyak hal yang dapat menyebabkan
jaringan VoIP dapat dihemat. International jitter, diantaranya adalah peningkatan traffic secara
Telecommunication Union – Telecommunication tiba-tiba sehingga menyebabkan penyempitan
Sector (ITU – T) [6] membuat beberapa beberapa bandwidth dan menimbulkan antrian. Untuk kualitas
standar untuk voice code dalam VoIP, yaitu : G.711, Jitter dikatakan baik apabila waktunya hanya sekitar
G.723.1, G.726, G.728 dan G.729. 0 – 20 ms [8].
G.711, adalah suatu standar internasional untuk Packet Loss yaitu jumlah paket yang hilang dalam
kompresi audio dengan bit rate 64 kbps. Bit rate 64 suatu pengiriman paket data pada suatu jaringan.
kbps ini merupakan standar transmisi untuk satu Beberapa penyebab terjadinya packet loss adalah
kanal telepon digital. adanya noise,collision dan congestion yang
G.723.1, merupakan jenis pengkodean suara yang disebabkan oleh terjadinya antrian yang berlebihan
direkomendasikan untuk terminal multimedia dalam jaringan. Packet Loss pada VoIP dikatakan
dengan bit rendah. G.723.1 dapat digunakan pada baik apabila jumlah tingkatan paket yang hilang
bandwidth 5.3 – 6.3 kbps. berkisar antara 0 s/d 0.5 % dari pengiriman data [8].
G.726, merupakan teknik pengkodean suara pada 40, Sedangkan untuk Mean Opinion Score (MOS),
32 24 dan 16 kbps. merupakan penilaian yang berhubungan dengan
G.728, codec ini memiliki suara yang bagus dan kualitas suara yang didengar pada ujung pesawat
spesifik serta didesain untuk low latency penerima. MOS memberikan penilaian kualitas
applications dengan bit rate 16 kbps. suara dengan skala 1 sampai 5, dimana nilai 5
G.729, salah satu codec yang berkualitas baik mempresentasikan kualitas suara yang paling baik
dengan hasil kompresi pada 8 kbps. dan 1 merupakan kualitas suara yang paling buruk
[9].
2.6 Quality of Servive (QoS)
Quality of Service (QoS) dapat dikatakan sebagai Tabel 1 Parameter Delay berdasarkan ITU-T G.114
suatu terminologi yang digunakan untuk
Nilai Delay Kualitas
mendefinisikan karakteristik suatu layanan (service)
jaringan [6] guna mengetahui seberapa baik kualitas 0-150 ms Baik
dari layanan tersebut. Dalam penelitian ini parameter
150-400 ms Cukup, masih dapat diterima
QoS yang akan dianalisa adalah delay, jitter, packet
loss dan Mean Opinion Score (MOS). > 400 ms Buruk, tidak dapat diterima
Tabel 4 Skala Penilaian Mean Opinion Score (MOS) Nilai MOS Kualitas Percakapan
Sangat besar dari yang
Nilai MOS Kualitas Percakapan 5
diharapkan
5 Sangat Baik Lebih besar dari yang
4
diharapkan
4 Baik Sesuai dengan yang
3
3 Cukup diharapkan
Lebih kecil dari yang
2 Kurang Baik 2
diharapkan
Sangat kecil dari yang
1 Buruk 1
diharapkan
[101] [102]
type=friend type=friend
context=default context=default
host=dynamic host=dynamic
secret=101 secret=102
port=5060 port=5060
callerid=101 callerid=102
Tabel 7 Konfigurasi file extensions.conf lain dengan nomor extension yang telah
dikonfigurasi secara khusus oleh administrator pada
exten => komputer server. Lima PC client telah didaftarkan
101,1,Dial(SIP/101,30,Ttm)
dengan nomor dial yang telah ditentukan dan pada
exten =>
[101] 101,2,Voicemail(101@default) PC client tersebut juga telah berhasil melakukan
exten => 101,3,PlayBack(invalid) registrasi dan login pada softphone yang digunakan.
exten => 101,4,Hangup() Setelah semua status berhasil registrasi ke server,
maka komunikasi antar client pun dapat dilakukan.
exten =>
Untuk melakukan komunikasi client harus men-dial
102,1,Dial(SIP/102,30,Ttm)
exten => nomor client lain yang statusnya sudah online,
[102] 102,2,Voicemail(102@default) biasanya akan terlihat dalam daftar user yang online
exten => 102,3,PlayBack(invalid) (terhubung)pada beberapa aplikasi softphone.
exten => 102,4,Hangup() Setelah itu informasi dial yang menyatakan ada
panggilan akan diterima oleh client tujuan. Client
exten =>
103,1,Dial(SIP/103,30,Ttm) yang dihubungi akan mengangkat (menerima)
exten => permintaan tersebut dan selanjutnya akan melakukan
[103] 103,2,Voicemail(103@default) pembicaraan. Setiap komunikasi yang dilakukan
exten => 103,3,PlayBack(invalid) oleh client akan diamati oleh administrator. Dengan
exten => 103,4,Hangup() bantuan software monitoring yaitu VQManager,
exten => administrator akan mengetahui secara real-time
104,1,Dial(SIP/104,30,Ttm) kondisi dan hasil kualitas jaringan VoIP yang berada
exten => dalam jaringan intranet tersebut.
[104] 104,2,Voicemail(104@default)
exten => 104,3,PlayBack(invalid) Selama pengujian parameter Quality of Service
exten => 104,4,Hangup() (QoS) pada layanan VoIP dengan protokol H.323
dan SIP menggunakan skema pengujian yang sama.
exten => Adapun skema dari pengujian yang dilakukan
105,1,Dial(SIP/105,30,Ttm)
selama penelitian ini adalah sebagai berikut :
exten =>
[105] 105,2,Voicemail(105@default) - Seting bandwidth untuk tiap pengujian
exten => 105,3,PlayBack(invalid) panggilan baik itu menggunakan protokol
exten => 105,4,Hangup() H.323 ataupun SIP sebesar 512 Kbps, 256
Kbps, 128 Kbps dan 64 Kbps
Setelah dilakukan konfigurasi, maka dapat dilihat - PC1 (Ext : 101) melakukan panggilan kepada
status extension SIP pada AsteriskWin32 seperti PC4 (Ext : 104) selama kurang lebih 3 menit.
berikut : - PC2 (Ext : 102) dan PC3 (Ext : 103)
melakukan panggilan secara bersamaan
(conference call) kepada PC5 (Ext : 105)
selama kurang lebih 3 menit.
- Diberikan traffic load pada jaringan berupa
proses transfer data file yang disimpan di
server VoIP kepada semua Extension selama
panggilan berlangsung, serta dilakukan
panggilan secara conference call antara Ext :
102, 103 dengan 105 dan proses ping antara
extension yang berkomunikasi sampai
komunikasi berakhir.
- Dilakukan pengukuran Quality of Service
(QoS) yaitu delay, jitter, packet loss setelah
dilakukan panggilan VoIP dengan
Gambar 7 Status dari tiap extension SIP pada menggunakan tools VoIP qualitymonitoring
AsteriskWin32 yaitu VQManager.
- Untuk penilaian parameter Mean Opinion
4. Implementasi dan Analisa Hasil Score (MOS) dilakukan oleh 5 orang yang
sama dalam setiap pengujian yang dilakukan.
Pengujian
4.1 Implementasi Penelitian Gambaran dari tahapan implementasi dan
Implementasi dan pengujian penelitian ini dilakukan pengujiannya dapat dilihat pada gambar 8.
di Laboratorium 5 UNIKOM. Skenario yang akan
dilakukan yaitu client akan melakukan dial ke client
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
7
Volume. I Nomor. 2, Bulan Oktober 2012 - ISSN :2089-9033
Parameter Delay
18.33 19.66
14.66 15.66
15.33 15.66
Bandwidth
30 18
17.66
20 13 12.33 14.66
10
H.323
0
512 256 128 64 SIP
Kbps Kbps Kbps Kbps
Bandwidth
3.93 http://hive2.hive.packetizer.com/users/packetiz
3.4 3.33 er/papers/h323/overview_of_h323.pdf
4 2.47 2.2
1.13 Diakses tanggal 15 Agustus 2011.
1.4 H.323 [3] Josef Glasmann, Wolfgang Kellerer. Paper of
2
SIP Service Architectures in H.323 and SIP – A
0 Comparison. Germany : Munich University of
Technology (TUM).
512 256 128 64 Kbps [4] Tuomas Nurmela. “Session Initiation Protocol
Kbps Kbps Kbps – Seminar on Transport of Multimedia Streams
Bandwidth
in Wireless Internet”. University of Helsinki.
[5] Rosmida Syarif Edvian. “Protokol SIP”.
Gambar 13 Perbandingan Nilai MOS http://www.slideshare.net/rosmida/protokol-sip
Diakses tanggal 20 Agustus 2011.
[6] Alilied Telesis. “QoS White Paper”.
5. KESIMPULAN http://www.alliedtelesis.com/media/pdf/qos_w
Dari hasil analisa Quality of Service (QoS) yang p.pdfDiakses tanggal 5 September 2011.
telah dilakukan pada implementasi VoIP dengan [7] ITU-T Series G. 2003. “Transmission systems
menggunakan Protokol H.323 dan SIP ini, maka and media, digital systems and networks”.
dapat diambil kesimpulan bahwa : [8] Oky Dwi Nurhayati. “Sistem Komunikasi
Multimedia”. Universitas Dipenogoro.
a. Kualitas suara yang diperoleh pada VoIP [9] Mean Opinion Score.
sangat bergantung pada besar bandwidth, http://voip.about.com/od/voipbasics/a/MOS.ht
traffic load, delay, jitter dan packet loss. m Diakses tanggal 15 Agustus 2011.
b. Dari hasil pengujian dengan bandwidth 512
Kbps dan 256 Kbps, dengan menggunakan
protokol H.323 dan SIP didapat kualitas
yang cukup baik dengan delay, jitter dan
packet loss yang tidak terlalu tinggi. Hal
tersebut juga dapat dibuktikan dari hasil
rata-rata pengukuran Mean Opinion Score