Anda di halaman 1dari 17

Trik Menentukan Ide Pokok Paragraf

Konsep:
• Ide pokok merupakan hal pokok yang diungkapkan dalam
paragraf.
• Ide pokok juga merupakan inti keseluruhan isi paragraf.
• Ide pokok terdapat pada kalimat utama yang didukung oleh
kalimat-kalimat penjelas.
• Ide pokok adalah ide atau gagasan yang mendasari
pengembangan suatu paragraf.
• Ide pokok disebut juga gagasan pokok atau gagasan
utama.
• Ide pokok pada umumnya terdapat pada kalimat pertama atau
kalimat terakhir paragraf. Namun, mungkin pula tersirat pada
beberapa kalimat.
Ciri Kalimat Topik

• Memiliki
• Mengandung
• Merupakan
• arti yg
• masalah• yg • Dpt dibentuk
kalimat • cukup jelas
• tanpa bantuan

• potensial • lengkap•ygtanpa harus
Kata sambung

• dan frasa
• dirinci/ • dpt berdiri
• dihubung-
• transisi
• diuraikan • sendiri • kan dgn
• lebih lanjut • kalimat
• lain
Sebelum menentukan ide pokok, sebaiknya pahami dulu struktur
paragraf!

Kalimat
Kalimat topik/utama penjelas/pendukung:
(pokok): berisi ide pokok berfungsi menjelaskan
atau ide utama paragraf atau mendukung ide
utama paragraf.
Ciri Kalimat Penjelas

• Sering meru-
• pakan kali-
• Arti kalimat


Pembentuk-
kannya


Isinya berupa
Rincian, ket.,
• baru jelas
• mat yg •tdksetelah di- •

sering
memerlukan


contoh, dan
data tam-

• • Hubungkan
dpt berdiri
• dgn kalimat


bantuan
kata sambung


bahan lain yg
bersifat men-
• •
• sendiri •(dari
lain

dan frasa
transisi •
dukung
kalimat topik

• segi arti) • -
Perhatikan contoh paragraf berikut!

Sampah yang setiap hari kita buang


sebenarnya bisa disederhanakan menjadi dua
macam, yaitu sampah organik dan anorganik.
Sampah organik adalah sampah yang mudah
membusuk, seperti sisa makanan dan daun-
daunan yang umumnya basah. Sampah
anorganik adalah sampah yang sulit atau yang
tidak bisa membusuk, umpamanya plastik,
kaca, logam, kain, dan karet.
Membaca contoh pragaraf di atas, tampak
seluruh kalimat di dalamnya membicarakan
satu ide, satu gagasan, atau satu masalah,
yaitu sampah. Ide tersebut diungkapkan
dengan tiga kalimat.

Oleh karena didukung secara bersamaan


oleh tiga kalimat, bobot ide/gagasan yang
dibentuk oleh paragraf itu menjadi lebih
tinggi atau lebih luas dibandingkan dengan
ide sebuah kalimat.
Bandingkan besar ide kalimat dan ide paragraf
dalam gambar di bawah ini!

Ide
Kalimat 1 ---------Ide paragraf ------- Ide
kalimat 1

Ide
Ide kalimat
Ide
Kalimat 2 2
Kalimat 3
Ide
Ide
Kalimat 3 kalimat
4
Cara Cepat menentukan Ide Pokok
1. Cermati referensinya (acuannya)
Misalnya:
Wati duduk termenung di serambi muka, wajahnya sayu
dan matanya tergenang oleh air mata kepedihan. Kata terakhir
Mas Gombloh telah menyobek-nyobek kepingan hatinya yang
makin hari makin menipis.

Acuan dari –nya pada wajahnya, matanya, dan hatinya adalah


Wati.
Cermati pula penggunaan kata ganti (pronomina) ku-, -mu,
beliau.
Lanjut …
Lanjutan ….

2. Perhatikan penggunaan repetisi dan kata ganti


Misalnya penggunaan repetisi:
Faktur adalah tanda bukti penjualan barang. Faktur ada
yang digabungkan dengan kuitansi dan faktur ini disebut
faktur berkuitansi. Faktur berkuitansi cocok digunakan
untuk penjualan tunai. Faktur kedua adalah faktur tanpa
kuitansi. Faktur tanpa kuitansi dapat dipakai baik untuk
penjualan tunai maupun kredit.
Perhatikan pula paragraf dengan penggunaan kata ganti
berikut ini!

Salah satu presiden yang unik dan nyentrik di dunia ini


adalah Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Beliau dapat terpilih
menjadi presiden walaupun mempunyai penglihatan yang tidak
sempurna. Presiden ke-4 Republik Indonesia ini di awal masa
jabatannya terlalu sering melakukan kunjungan ke luar negeri
sehingga mengundang kritik pedas terutama dari lawan
politiknya. Kyai dari Jawa Timur ini juga sering mengeluarkan
pernyataan yang kontroversial dan inkonsisten. Akibatnya,
mantan ketua PBNU ini sering diminta untuk mengundurkan
diri dari jabatannya. Namun, suami Sinta Nuriah tetap pada
prinsipnya dan tidak bergeming menghadapi semua itu.
Lanjutan ….

3. Cermati penggunaan transisi dalam paragraf


Misalnya:
Sejak bayi, Rere selalu kami ajak berkomunikasi. Mulai usia
dua minggu, ketika matanya sudah mulai menatap, kami tidak
hanya menganggapnya sebagai bayi, tetapi ”manusia dewasa”.
Saat dia pipis, kami selalu memintanya untuk mengangkat kaki
guna memudahkan penggantian popknya. Beberapa minggu
kemudian, dia mulai paham dengan maksud kami tersebut.
Ketika usianya memasuki minggu ketujuh, Rere tidak hanya
paham, tetapi dapat melakukannya. Terkadang dia sudah
mengangkat kakinya, sebelum perintah tersebut kami ucapkan.
Berikut Contoh Transisi Bahasa Indonesia
Fungsi
Menyatakan
hubungan: Contoh Kata dalam Frasa

akibat/hasil akibatnya, karena itu, maka, oleh sebab itu, dengan demikian,
jadi
Pertambahan berikutnya, demikian juga, kemudian, selain itu, lagi pula, lalu,
selanjutnya, tambahan lagi
Perbandingan dalam hal yang sama, lain halnya dengan, sebaliknya, lebih
baik dari itu, berbeda dengan itu
Pertentangan akan tetapi, bagaimanapun, meskipun begitu, namun,
sebaliknya, walaupun
Tempat berdekatan dengan itu, di sini, di seberang sana, tak jauh dari
sana, di bawah, persis di depan …, di sepanjang …
Tujuan agar, untuk/guna, untuk maksud itu
Waktu baru-baru ini, beberapa saat kemudian, mulai, sebelum,
segera, sesudah, sejak, ketika
singkatan Singkatnya, ringkasnya, akhirnya, sebagai simpulan,
Jenis Paragraf

Menurut posisi
kalimat topiknya

1. persuasif
Menurut sifat 2. argumentatif
3. naratif

PARAGRAF isinya 4. deskriptif


5. ekspositoris

Menurut fungsinya 1. Pembuka


dalam kalimat 2. Pengembang
3. penutup
Contoh Paragraf Deduktif

Kebudayaan dapat dilihat dari dua


sisi, yaitu kebudayaan fisik dan Kalimat
kebudayaan nonfisik. Kebudayaan fisik utama/topik pada
cukup jelas karena merujuk pada benda- awal paragraf
benda. Kebudayaan nonfisik ada yang
berupa pemikiran dan ada yang berupa
wujud tingkah laku. Adapun contoh hasil
kebudayaan fisik di antaranya adalah
patung, lukisan, rumah, bangunan, mobil,
dan jembatan. Contoh kebudayaan yang
berupa pemikiran adalah aliran filsafat,
pengetahuan, ideologi, etika, dan estetika.
Hasil kebudayaan yang berwujud tingkah
laku di antaranya adalah sikap, kebiasaan, Kalimat penjelas
adat istiadat, belajar, tidur, bertani, bahkan
berkelahi.
Contoh Paragraf Induktif

Yang dimaksud kebudayaan fisik cukup


jelas karena merujuk pada benda-benda.
Kebudayaan nonfisik ada yang berupa
pemikiran dan ada yang berupa wujud
tingkah laku. Adapun contoh hasil
kebudayaan fisik di antaranya adalah patung,
lukisan, rumah, bangunan, mobil, dan
jembatan. Contoh kebudayaan yang berupa
pemikiran adalah aliran filsafat, pengetahuan, Kalimat penjelas
ideologi, etika, dan estetika. Hasil
kebudayaan yang berwujud tingkah laku di
antaranya adalah sikap, kebiasaan, adat
istiadat, belajar, tidur, bertani, bahkan
berkelahi. Dengan kata lain dapat Kalimat
disimpulkan bahwa kebudayaan dapat utama/topik pada
dilihat dari dua sisi, yaitu kebudayaan fisik
dan kebudayaan nonfisik. awal paragraf
Contoh Paragraf Deduktif-Induktif

Pemerintah menyadari bahwa rakyat


Indonesia memerlukan rumah murah,
sehat, dan kuat. Kementerian PU sudah
lama menyelidiki bahan rumah yang murah, Kalimat
tetapi kuat. Agaknya bahan perlit yang utama/
diperoleh dari batu-batuan gunung berapi topik
sangat menarik perhatian para ahli. Bahan pada
ini tahan api dan tahan air. Lagi pula, bahan awal dan
perlit dapat dicetak menurut keinginan akhir
seseorang. Usaha ini menunjukkan bahwa paragraf
pemerintah berusaha membangun rumah
murah, sehat, dan kuat untuk memenuhi
keperluan rakyat.
Contoh Paragraf Penuh Kalimat Topik

Pagi hari itu aku duduk di bangku


panjang dalam taman di belakang rumah.
Matahari belum tinggi benar, baru Kalimat
sepenggalah. Sinar matahari pagi utama/
menghangatkan badan. Di depanku topik pada
bermekaran bunga beraneka warna. seluruh
Kuhirup hawa pagi yang segar sepuas- kalimat
puasku.

Anda mungkin juga menyukai