Anda di halaman 1dari 54

Siti Nurlatifah, SE.M.

Si

‘’PARAGRAF’’
PENGERTIAN PARAGRAF

• Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat


yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan
kalimat yang lain.
• Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat,
karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide
atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau
tema pembicaraan.
• Paragraf adalah seperangkat kalimat yang
membicarakan/menjelaskan gagasan atau topik
tertentu.
Kesimpulan
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang
membicarakan suatu gagasan/topik. Paragraf merupakan
perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan
kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan
dalam membentuk gagasan/topik tersebut.

Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat,


dua kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat,
tapi tidak satu pun dari kalimat-kalimat itu yang
mempersoalkan ide lain.
Topik paragraf adalah pikiran utama di dalam
sebuah paragraf. Semua pembicaraan dalam paragraf
itu terpusat pada pikiran utama ini. Pikiran utama
inilah yang menjadi pokok persoalan atau pokok
pembicaraan.

Oleh sebab itu, ia kadang-kadang disebut juga gagasan pokok


di dalam sebuah paragraf. Jadi, apa yang menjadi pokok
pembicaraan dalam sebuah paragraf, itulah topik paragraf.
MANFAAT PARAGRAF

• Permudah pikiran atau gagasan


• Memisahkan dan menegaskan perhatian secara wajar dan formal
Syarat-syarat paragraf

1. Kesatuan Paragraf (kohesi)


Dalam satu paragraf hanya terdiri dari satu pokok pikiran. Kalimat-kalimat
harus disusun secara cermat agar tidak menyimpang dari topik.
2. Kepaduan Paragraf (koheren)
Kalimat yang ditulis logis dan ada hubungan antarkalimat
3. Ada gagasan utama/ ide pokok: inti tulisan (didapatkan dari kalimat utama)
4. Kesimpulan : saran atau solusi kritis
a. Kesatuan Paragraf

• Dalam sebuah paragraf hanya terdapat satu pokok


pikiran.
• Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu
ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat
yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu.
• Jika ada kalimat yang menyimpang, paragraf menjadi
tidak padu, tidak utuh.
• Kalimat tersebut harus dibuang.
Contoh:
– Jateng sukses. Kata-kata ini meluncur gembira dari
pelatih regu Jateng, selesai pertandingan final Kejurnas
Tinju Amatir, Minggu malam, di gedung Olah Raga
Jateng, Semarang. Kota Semarang terdapat di pantai
utara Pulau Jawa, Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah.
Pernyataan itu dianggap wajar karena apa yg diimpi-
impikan selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali
emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal
itu ditambah lagi oleh pilihan petinju terbaik yang jatuh
ke tangan Jateng.
b. Kepaduan Paragraf

• Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui


penyusunan kalimat secara logis dan melalui
ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antar
kalimat.
• Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan
kalimat dalam paragraf itu.
• Tidak ada kalimat-kalimat yang sumbang/keluar
dari permasalahan yang dibicarakan.
Kata Penghubung Antaparagraf

 Hubungan transisi
 Hubungan kata ganti
 Pengulangan kata kunci

1. Hubungan Transisi
- hubungan tambahan: selanjutnya, lebih lagi, di samping
itu, lalu, berikutnya, demikian pula, begitu juga, lagi pula
- hubungan pertentangan: akan tetapi, namun,
bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya, meskipun
begitu, lain halnya.
lanjutan
- Hubungan perbandingan: sama dengan itu, dalam
hal yang demikian, sehubungan dengan hal itu
- Hubungan akibat: oleh sebab itu, jadi, akibatnya,
oleh karena itu, maka, oleh sebab itu
- Hubungan tujuan: untuk itu, untuk maksud itu
- Hubungan singkatan: singkatnya, pendeknya,
akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain, sebagai
simpulan
- Hubungan waktu: sementara itu, segera setelah itu,
beberapa saat kemudian,
- Hubungan tempat: berdekatan dengan itu
lanjutan
• Hubungan kata ganti orang: dengan menyebutkan nama dan kata
ganti sebagai penghubung antarkalimat dalam sebuah paragrag.
Cth: ia, dia, mereka, dan nama

• Hubungan kata kunci: dengan memberikan kata kunci yang


diulang-ulang dalam sebuah paragraf
Ungkapan pengait paragraf itu dapat juga berupa kata
ganti, baik kata ganti orang maupun kata ganti yang lain.

• 1. Kata ganti orang.


• Dalam usaha memadu kalimat-kalimat dalam suatu
paragraf, kita banyak menggunakan kata ganti
orang. Pemakaian kata ganti ini berguna untuk
menghindari penyebutan nama orang berkali-kali.
• Kata ganti itu adalah: saya, aku, ku, kita, kami,
engkau, kau, kamu, mu, kamu sekalian, dia, ia,
beliau, mereka, & nya.
2. Kata ganti yang lain

• Kata ganti lain yang digunakan dalam


menciptakan kepaduan dan keutuhan paragraf
adalah:
• Itu, ini tadi, begitu, demikian, di situ, ke situ,
di atas, di sana, di sini, dsb.
• Di samping itu, ungkapan pengait dapat pula
berupa pengulangan kata-kata kunci.
• Dalam satu paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat :

Kalimat2 ini
1. Kalimat 3. Kalimat menjadi satu
Pengenal Penjelas kesatuan yg
2. Kalimat Utama 4. Kalimat dapat
(topik) Penutup membentuk
gagasan
PARAGRAF YANG BAIK
• Kesatuan
• Koherensi/ kepaduan
• Kelengkapan
Ciri paragraf ilmiah
1. Ada Kesatuan Gagasan
2. Menyatu
3. Cukup Pengembangannya
4. Bergaya Paparan
Setiap negara pada dasarnya harus mampu menghidupi dirinya dari kondisi,
dan potensi wilayah masing-masing. Namun tidak setiap wilayah kondisinya
memungkinkan, posisinya menguntungkan atau mempunyai potensiyang
cukup untuk meberikan kesejahteraan kepada rakyat yang bermukim di
wilayah itu, sehingga harus mencukupinya dari tempat lainyang hampir
selalu menyangkut kepentingan negara lain. Untuk itu dibinalah hubungan
internasional yang memungkinkan terbukanya peluang bagi setiap negara
untuk mencukupi kebutuhannya dari negara lain melalui jalan damai.
Namun, untuk mencukupi kebutuhan ini tidak jarang pula ditempuh jalan
kekerasan. Oleh sebab itu, masalah utama setiap negara selain meningkatkan
kesejahteraan negaranya, juga mempertahankan eksistensinya yang meliputi
kemerdekaan, kedaulatan, kesatuan bangsa, dan kesatuan wilayahnya.

Bandingkan dengan
Keindahan merupakan salah satu dari kehidupan rakyat
Indonesia. Tahun ini pemerintah menetapkan sebagai tahun
lingkungan hidup. Disarankan agar setiap warga wajib
memelihara keindahan serta kebersihan lingkungan. Di sini
nyata sekali tanaman memegang peranan penting. Kita
sebagai generasi muda, generasi penerus bangsa, wajib dan
harus memelihara keamanan pemerintah dan melestarikan
lingkungan. Dengan demikian suasana yang sejuk, nyaman,
dan tentram akan dapat terlaksana. Apabila di kota besar
seperti Jakarta ini perlu sekali adanya penghijauan untuk
mengatasi polusi. Selain dapat berfungsi sebagai penghias
kota, juga berfungsi sebagai penghisap polusi.
Pembagian Paragraf menurut Jenisnya

Dalam sebuah karangan (komposisi)


biasanya terdapat tiga macam paragraf jika
dilihat dari segi jenisnya.
Pembagian Paragraf

Paragraf

Paragraf Paragraf Paragraf


Pembuka Pengembang Penutup
1] Paragraf Pembuka
Paragraf ini merupakan pembuka atau pengantar
untuk sampai pada segala pembicaraan yang akan
menyusul kemudian. Paragraf pembuka harus dapat
menarik minat & perhatian pembaca, serta sanggup
menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah
yang akan disajikan selanjutnya. Salah satu caranya
adalah dengan mengutip pernyataan yang
memberikan rangsangan dari para terkemuka.
2] Paragraf Pengembang
Paragraf ini terletak antara paragraf pembuka dan
paragraf penutup. Paragraf ini mengembangkan
pokok pembicaraan yang dirancang. Paragraf
pengembang berisi inti persoalan yang akan
dikemukakan. Oleh sebab itu, satu paragraf dengan
paragraf lain harus memperlihatkan hubungan yang
serasi & logis. Paragraf ini dapat dikembangkan
dengan cara ekspositoris, deskriptif, naratif, atau
argumentatif yang akan dibicarakan nanti.
3] Paragraf Penutup

Paragraf yang terdapat pada akhir


karangan. Biasanya, paragraf penutup
burupa simpulan semua pembicaraan
yang telah dipaparkan pada bagian
sebelumnya.
Jenis Paragraf Berdasar Isinya
1. Argumentatif : berisi opini/ pendapat
2. Persuasif : berisi ajakan/ bujukan
3. Eksposisi : berisi paparan/ penjelasan yang bersifat teknis/
proses
4. Deskriptif: berisi gambaran tentang suatu tempat/ benda/
suasana
5. Naratif : berisi cerita dengan kelengkapan peristiwa, tokoh,
setting, dan alur
PARAGRAF AGUMENTASI
ialah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat
penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi).
Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau
pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.

Ciri-ciri paragraf argumentasi, yaitu:


• Menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin.
• Memerlukan fakta untuk membuktikan pendapatnya biasanya
beruapa gambar/grafik, dll.
• Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman dan penelitian.
• Penutup berisi kesimpulan.
• PARAGRAF PERSUASI

ialah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar


mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya
dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan
data dan fakta.

Ciri-ciri paragraf persuasi, yaitu:


• Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
• Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
• Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui
kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
• Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak
hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
• Persuasi memerlukan fakta dan data.
• PARAGRAF EKSPOSISI
Ialah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan,
menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan suatu
topik kepada pembaca dengan tujuan untuk memberikan informasi
sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Untuk memahaminya
pun pembaca perlu melakukan proses berpikir dan melibatkan
pengetahuan.

Ciri-ciri paragraf eksposisi:


• Memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode
atau melaksanakan suatu tindakan.
• Gaya penulisannya bersifat informatif.
• Menginformasikan/menceritakan sesuatu yang tidak bisa dicapai
oleh alat indra.
• Paragraf eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa,
dimana, kapan, mengapa dan bagaimana.
PARAGRAF DESKRIPSI
• Paragraf Deskripsi
ialah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-
kata yang mampu merangsang indra pembaca. Artinya penulis
ingin membuat pembaca melihat, mendengar maupun merasakan
apa yang sedang mereka baca dari paragraf tersebut.

Ciri-ciri paragraf deskriptif ialah:


Menggambarkan atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana
tertentu.
• Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra
(pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).
• Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri
objek yang dideskripsikan.
• Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan
suatu objek secara terperinci.
PARAGRAF NARASI

• Paragraf Narasi
ialah jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian
atau peristiwa berdasarkan urutan waktu.

Contoh :
Kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya Marta tampak
bersandar lesu. Tangannya dibalut dan terikat di leher.
Mobil itu berhenti didepan rumah. Lalu bawahan
suaminya beserta istri-istri mereka pada keluar rumah
untuk menyongsong. Tuan Hasan memapah istrinya yang
sakit. Sementara bawahan tuan Hasan berlomba
menyambut kedatangan nyonya Marta.
Jenis Paragraf Berdasar Letak Kalimat Utamanya

1. Deduktif: depan/ awal


2. Induktif : belakang/ akhir
3. Ineratif : tengah
4. Variatif : awal dan akhir
5. Deskriptif : tanpa kalimat utama
PARAGRAF DEDUKTIF

• Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat


utamanya berada di awal paragraf, kemudian diikuti
kalimat kalimat penjelas

• Paragraf deduktif adalah bagian suatu karangan yang


mengandung satu kalimat utama dan beberapa kalimat
penjelas.
• Contoh :

Pemuda warga desa Tenteram memutuskan melaksanakan jam


belajar masyarakat dengan tertib. Sebelumnya, banyak anak sekolah
yang dibiarkan di luar rumah, dan hanya duduk duduk di pinggir jalan
pada saat jam jam belajar. Para pemuda mulai mendatangi orang tua
dan memberi pengertian pentingnya belajar bagi anak-anak mereka.
Apabila warga menemukan anak-anak mereka sedang kumpul -
kumpul di pinggir jalan pada saat jam belajar, mereka akan
diperingatkan dan diajak untuk belajar bersama. Jam belajar
masyarakat dimulai pukul18.00 sampai pukul 20.00.
• Kalimat utama dalam paragraf di atas adalah kalimat yang pertama 
yaitu , Pemuda warga desa tenteram memutuskan melaksanakan jam
belajar masyarakat dengan tertib.
CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF

Kalimat utama

Memang benar masalah utama dewasa ini adalah soal


penyebaran penduduk yang tidak merata. Tetapi
memindahkan manusia tidak semudah
memindahkan barang. Bahkan harus bisa menunjukan
prospek hidup yang lebih baik. Ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi, antara lain faktor-faktor ekonomi dan
sosial psikologis. Faktor ekonomi, misalnya daerah-
daerah yang baru dibuka harus bisa paling tidak
menjamin kelangsungan hidup transmigran.
PARAGRAF INDUKTIF

• Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan kalimat


yang berisi penjelasan- penjelasan kemudian diakhiri dengan
kalimat utama

Contoh :

Banyak pedagang kaki lima yang entah bagaimana awalnya,


seperti mengelompokkan diri hanya dengan menjual jenis
barang tertentu di sebuah trotoar tertentu. Selanjutnya,
tampillah trotoar tersebut sebagai etalase khusus. Bahkan,
banyak barang khas trotoar terkenal di Jakarta yang tidak bisa
dijumpai di toko-toko resmi. Dari suasana tersebut ternyata
banyak trotoar yang akhirnya menjadi terkenal karena
penampilanya yang khas.
CONTOH PARAGRAF INDUKTIF
Kalimat utama

Seorang pelukis bila melihat sawah luas membentang sampai


ke kaki gunung, akan tergerak hatinya untuk
mengabadikannya dengan alat lukisnya. Seorang insinyur
pertanian melihat sawah tersebut mungkin dalam pikirannya
timbul gagasan bagaimana cara meningkatkan hasil padinya.
Lain pula pandangan seorang pemain layang-layang. Ia
melihat sawah yang luas membentang itu sebagai arena
mengadu layang-layang yang bebas dari segala bahaya. Jadi,
nyatalah bahwa tanggapan dan sikap terhadap sesuatu
bergantung pada keahlian atau kesenangannya.
CONTOH PARAGRAF CAMPURAN
Kalimat utama
Kalimat utama

Tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan dan sistim makna yang


khusus. Hal ini ditentukan oleh kerangka alam pikiran pemakai bahasa
itu. Bahasa Indonesia, misalnya, tidak mengenal bentuk jamak dan
tunggal, juga perubahan bentuk kata kerja berdasarkan perbedaan
waktu. Bahasa Inggris tidak mengenal perbedaan tingkatan
berdasarkan tata tingkat sosial. Bahasa Zulu tidak mengenal kata yang
berarti “lembu”, tetapi mengenal kata yang berarti “lembu putih,
lembu merah”, dan sebagainya. Berdasarkan kenyataan itu para linguis
mengatakan; bahwa setiap bahasa mempunyai sistem fonologi,
gramatika, serta sistem semantik yang khusus.
CONTOH PARAGRAF DESKRIPSI

Ruang tempat kami belajar berukuran 12x7 m,


tingginya kira-kira 3 ½ m, pintunya ada dua buah,
sebuah sebelah utara, sebuah lagi sebelah selatan.
Ruang itu diterangi dengan empat buah neon @ 20
watt. Daya tampungnya kira-kira 70 orang dengan
tempat duduk tunggal. Ruang itu dilengkapi pula
dengan sebuah meja dosen, papan tulis lebar dan
sebuah bak cuci tangan.
Pengembangan Paragraf
1. Generalisasi: pola pengembangan khusus-umum dengan
penyimpulan di akhir paragraf
2. Analogi : pola pengembangan dengan persamaan dua hal
yang memiliki kesamaan sifat
3. Klasifikasi ; pola pengembangan dengan pengelompokan
4. Definisi : pola pengembangan dengan penjelasan instilah/
unsur
5. Sebab-Akibat: pola klausul (sebab-akibat/ akibat-sebab)
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF

1. Menggunakan metode analisis penalaran:


a. pengurutan gagasan yang logis
b. Penghubungan sebab-akibat
c. Pemrosesan
d. Pendefinisian

2. Menggunakan metode ilustrasi:


a. Pencotohan
b. Pembandingan dan pertentangan
c. Pengisahan
a) Sebab-Akibat
Jalan Kebon Jati akhir-akhir ini kembali macet dan
semrawut. Lebih dari separuh jalan kendaraan
kembali tersita oleh kegiatan perdagangan kaki lima.
Untuk mengatasinya, pemerintah akan memasang
pagar pemisah antara jalan kendaraan dengan trotoar.
Pagar ini juga berfungsi sebagai batas pemasangan
tenda pedagang kaki lima tempatmereka diizinkan
berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan
mengingat pelanggaran pedagang kaki lima di lokasi
itu sudah sangat keterlaluan, sehingga menimbulkan
kemacetan lalu lintas.
1) Model Contoh-contoh
masih berkisar tentang pencemaran lingkungan,
gubernur Jawa Tengah memberi contoh tentang jambu
mete di Mayong Jepara yang diserang ulat kipat atau
Cricula Trifenestrata. Ulat ini timbul akibat berdirinya
peternakan ayam di tengah-tengah perkebunan tersebut.
menurut gubernur, izin peternakan ayam di Mayong itu
diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. “Kalau hal ini memang benar, lain kali kita
harus hati-hati dalam memberikan izin mendirikan suatu
usaha”, ujar gubernur
CONTOH-CONTOH

2) Perbandingan dan Pertentangan


Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi
selalu berusaha tampil di muka umum seperti apa yang
diharapkan rakyatnya. Kalau keluar kota paling senang
mengenakan pakaian yang praktis. Ia menyenangi topi dan
scarf. Lain halnya dengan Margareth Thatcher. Sejak
menjadi pemimpin partai konservatif, ia melembutkan gaya
berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus
dua kali setahun. Ia lebuh cenderung berbelanja di tempat
yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke pernikahan, ke
pemakaman dan upacara resmi pembukaan parlemen.
3. PENGISAHAN

Pada tahun 1977 ia lulus ujian negara MTs. Satu setengah tahun
berikutnya, ia lulus ujian negara PGA 4 tahun yang hampir saja tidak
diikutinya karena merasa sudah cukup dengan ijazah MTs. Padahal
dengan ijazah PGA 4 tahun, ia dapat melanjutkan ke PGAN Kudus
langsung kelas 2 pada tahun 1979 dan lulus pada 1981. Ia baru saja
benar-benar berniat melanjutkan studi ketika hampir lulus dari PGAN
dan diterima pada jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
IKIP Surabaya. Pada tahun 1982 ia dan teman-temannya transfer secara
klasikal ke jenjang S1 sampai lulus pada tahun 1985 (Asrori, 1998:215)
PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. Berdasarkan Teknik
1) Klimaks dan antiklimaks
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman sesuai
dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin
uap baru jaya-jayanya, ada taraktor yang dijalan kan dengan mesin uap.
Modelnya kira-kira seperti mesin giling yang digerakkan dengan uap. Pada
waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi
model seperti tank. Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang masih
dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai. Traktor
semacam ini adalah hasil perusahaan Carterpillar. Di samping Carterpillar,
Ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian
lainnya. Jepang pun tidak kalah saing dalam bidang ini. Produksi Jepang
yang khas di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya
mengalami perubahan dari model-model sebelumnya (Gorys Keraf, 1980)
2) Umum-Khusus
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah
sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini dimiliki sejak
dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928. kedudukan ini dimungkinkan oleh
kenyataan bahawa bahasa Melayu yang mendasari
bahasa Indonesia telah menjadi Lingua Franca selama
berabad-abad di seluruh tanah air kita. Hal ini
ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya “persaingan
bahasa” maksudnya persaingan bahasa daerah yang
satu dengan bahasa derah yang lain untuk mencapai
kedudukannya sebagai bahasa nasional.
Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat-
menyurat yang dikeluarkan pemerintah dan badan-badan
kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato-
pidato terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan
di dalam bahasa Indonesia. Hanya dalam keadaan tertentu,
demi kepentingan komunikasi antarbangasa kadang-
kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan dalam bahasa
asing, terutama bahasa Inggris. Demikian juga pemakaian
bahasa Indonesia oleh masyarakat dalam upacara,
peristiwa, dan kegiatan kenegaraan. Dengan kata lain,
komunikasi timbal balik antar pemerintah dan masyarakat
berlangsung dengan menggunakan bahasa Indonesia.
3) Analogi
Perkembangan teknologi sungguh menakjubkan.
Kehebatannya menandingi kesaktian para satria dan dewa
dalam cerita wayang. Kereta-kereta tanpa kuda, tanpa sapi, dan
tanpa kerbau. Jakarta-Surabaya telah dapat ditempuh dalam
sehari. Deretan gerbong yang panjang penuh barang dan orang,
hanya ditaik dengan kekuatan air semata. Jaringan jalan kereta
api telah membelah-belah pulau. Asap yang mewarnai tanah
air dengan garis hitam, semakin pudar untuk hilang ke dalam
ketiadaan. Dunia rasanya tidak berjarak lagi, telah dihilangkan
dengan kawat. Kekuatan bukan lagi monopoli gajah dan
badak, tetapi telah diganti dengan benda-benda kecil buatan
manusia.
URAIAN DAN CONTOH
Pikiran utama dari sebuah paragraf hanya akan jelas
kalau diperinci dengan pikiran-pikiran penjelas. Tiap
pikiran penjelas dapat dituang ke dalam satu kalimat
penjelas atau lebih. Malahan ada juga kemungkinan, dua
pikiran penjelas dituang ke dalam sebuah kalimat
penjelas. Tetapi sebaiknya sebuah pikiran penjelas
dituang ke dalam sebuah kalimat penjelas. Dalam sebuah
paragraf terdapat satu pikiran utama dan beberapa
pikiran penjelas. Inilah yang dinamakan paragraf.
CONTOH
Kerangka paragraf: pikiran utama: keindahan alam yang
mengecewakan

Pikiran penjelas: - manusia telah mengubah segalanya


- hutan, sawah, dan ladang tergusur
- pohon sudah tidak ada
-pagar bunga telah berganti
- pembangunan gedung-gedung mewah
Kerangka di atas dapat dikembangkan menjadi sebuah paragraf.
Cobalah anda perhatikan cara pengembangannya
Bernostalgia tentang indahnya alam di Batu-Malang,
hanya akan menimbulkan kekecewaan. Dalam kurun
waktu 30 tahun, dinamika kehidupan anak-anak manusia
telah mengubah segala-galanya. Hutan, sawah, dan
ladang telah tergusur oleh berbagai bentuk bangunan
yang meeluncur dari kota. Ranting dan cabang pohon
telah berganti dengan jeruji besi. Pagar tanaman bungan
yang bermekaran dengan indahnya, telah diterjang
tembok beton yang kokoh. Batu-batu gunung telah
menghadirkan gedung plaza megah yang menelan biaya
milyaran. Arus modernisasi dengan angkuhnya telah
menelan kemesraan desa ini dari berbagai penjuru
1. REPETISI ATAU PENGULANGAN

Bahan yang dipakai untuk karangan ini adalah


surat kabar dan majalah yang terbit antara tahun
1928 dan 1945 koleksi Museum Pusat. Jumlah
surat kabar berbahasa Indonesia yang terbit pada
tahun 1928 ada 26 buah, pada tahun 1930 ada 27
buah, pada tahun 1935 ada 15 buah, pada tahun
1940 ada 4 buah, dan pada tahun 1945 ada 22
buah. Di antara tahun 30-an terdapat peredaran
surat kabar Indonesia sebanyak 1.000 lembar per
hari bagi lebih kurang 50 juta orang
2. PENGGUNAAN KATA GANTI

Dengan penuh kepuasan Pak Marto


memandangi hamparan padi yang tumbuh dengan
subur. Jerih payahnya tidak sia-sia. Beberapa bulan
lagi ia akan memetik hasilnya. Sudah terbayang di
matanya orang sibuk memotong, memanggul padi
berkarung-karung, dan menimbunnya di halaman
rumah. Tentu istri, anak, dan calon menantunya,
Acep akan bergembira. Hasil panen yang
berlimpah ini tentu dapat mengantarkan mereka ke
mahligai perkawinan.
Pertanyaan
• 1. Kel 2 : Bagaimana cara menentukan tiap paragrap mempunyai
kepaduan
• 2. Kel 3 : Bagaimana suatu paragraph mengandung
koherensi/kesinambungan antar kalimat?
• 3. kel 4 : adakah unsur-unsur dalam pembentukan paragraph?
• 4. kel 1 : apa perbedaan paragrap pada karya tulis yang ada di
media cetak dg karya tulis di media online?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai