Anda di halaman 1dari 18

BAB VI

PARAGRAF

1. Deskripsi Singkat
Mata kuliah ini dijadikan mata kuliah umum di setiap perguruan tinggi
dengan tujuan agar para mahasiswa terampil menggunakan Bahasa Indonesia
dengan baik dan benar sebagai sarana pengungkapan gagasan ilmiah.
Selain itu, mahasiswa mampu dan terampil menyusun paragraf sesuai
dengan struktur paragraf, persyaratan paragraf, dan dapat membedakan jenis-
jenis paragraf. Disamping itu, mahasiswa juga dibekali dengan contoh-contoh
menyusun sebuah paragraf yang baik sesuai dengan materi perkuliahan yang
didapat.

2. Relevansi
Mata kuliah ini dipelajari untuk mempersiapkan mahasiswa dalam
menulis, dengan mengerjakan tugas kuliah, laporan praktikum, penulisan
makalah, dan skripsi.

2.Kompetensi Dasar
Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat menyusun paragraf
sesuai dengan struktur paragraf dan dapat membedakan jenis-jenis paragraf
kemudian pada akhirnya dapat menyusun sebuah karya ilmiah secara baik.

Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa


78
4. Urutan Bahan Kajian atau Materi
Materi yang akan disajikan secara berturut-turut adalah:
Bagian I, Pengertian paragraf, Struktur Paragraf, Persyaratan Paragraf;
Bagian II, Pembagian paragraf menurut jenisnya;
Bagian III, Tanda paragraf;
Bagian IV, Pembagian paragraph menurut teknik pemaparannya.

5. Materi Kuliah
A. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan
atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraph memperlihatkan kesatuan pikiran
atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.
Sebuah paragraph mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua
buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat. Bahkan, sering kita
temukan bahwa suatu paragraph berisi lebih dari lima buah kalimat. Walaupun
paragraph itu mengandung beberapa kalimat, tidak satu pun kalimat-kalimat itu
yang memperkatakan soal lain. Seluruhnya memperbicangkan satu masalah
atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu.

Contoh sebuah paragraph:


Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali-kali masalahnya
diseminarkan dan berkali-kali pula pemecahannya dirancang. Namun,
keterbatasan-keterbatasan yang kita miliki tetap menjadikan sampah

Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa


79
sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar-seminar itu berlangsung,
penimbunan sampah terus terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita
karena masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai kaitan dengan
masalah pencemaran air dan banjir. Selama pengumpulan, pengangkutan,
pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapat dilaksanakan
dengan baik, selama itu pula sampah menjadi masalah.

Paragraf ini terdiri dari enam kalimat. Semua kalimat itu membicarakan
soal sampah. Oleh sebab itu, paragraf itu mempunyai topik “masalah sampah”
karena pokok permasalahan dalam paragraph itu adalah masalah sampah. Topik
paragraf adalah pikiran utama di dalam sebuah paragraf. Pikiran utama itulah
yang menjadi topik persoalan atau pokok pembicaraan.

B. Struktur Paragraf
Berdasarkan fungsinya, kalimat yang membangun paragraf pada
umumnya dapat diklasifikasikan atas dua macam, yaitu (1) kalimat topic/
kalimat pokok, dan (2) kalimat penjelas/ pendukung. Kalimat topik adalah
kalimat yang berisi ide pokok atau ide utama paragraf. Adapun kalimat
penjelas/ pendukung sesuai dengan namanya adalah kalimat yang berfungsi
menjelaskan atau mendukung ide utama paragraf.
Ciri kalimat topik:

(1) Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan


lebih lanjut;
(2) Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri;
(3) Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan
kalimat lain;

Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa


80
(4) Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi.

Ciri kalimat Penjelas:


(1) Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri (dari segi arti);
(2) Arti kalimat ini kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan
kalimat lain dalam satu paragraph;
(3) Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa
transisi;
(4) Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data tambahan lain yang
bersifat mendukung kalimat topic.

C. Persyaratan Paragraf

Paragraf yang efektif harus memenuhi dua syarat, yaitu (1) adanya
kesatuan paragraf dan, (2) adanya kepaduan paragraf.
1. Kesatuan paragraf: di dalam sebuah paragraph hanya terdapat satu pokok
pikiran. Oleh sebab itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraph perlu
ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide
pokok paragraph itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran
paragraph itu, paragraph tidak berpautan, tidak utuh. Dan kalimat tersebut harus
dikeluarkan dari paragraph.

2. Kepaduan Paragraf: dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis


dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antarkalimat. Urutan yang
logis akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraph itu. Dalam
paragraph itu tidak ada kalimat-kalimat yang sumbang atau keluar dari
permasalahan yang dibicarakan.

Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa


81
D. Pengait Paragraf
Agar paragraf menjadi padu digunakan pengait paragraf, yaitu berupa
1) ungkapan penghubung transisi, 2) kata ganti, atau 3) kata kunci
(pengulangan kata yang dipentingkan). Ungkapan pengait antar kalimat dapat
berupa ungkapan penghubung/transisi.

a) kata transisi, antara lain:

(1) Hubungan tambahan: lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, di samping

itu, lalu, berikutnya, demikian pula, begitu juga, lagi pula.

(2) Hubungan pertentangan : akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun


demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya.
(3) Hubungan perbandingan : sama dengan itu, dalam hal yang demikian,
sehubungan dengan itu.
(4) Hubungan akibat : oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu,
maka, oleh sebab itu.
(5) Hubungan tujuan : untuk itu, untuk maksud itu.
(6) Hubungan singkatan : singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada
umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan.
(7) Hubungan waktu : sementara itu, pendeknya, akhirnya, pada
umumnya, dengan kata lain,sebagai simpulan.
(8) Hubungan tempat : berdekatan dengan itu.
Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa
82
2) Kata Ganti

Ungkapan pengait paragraph dapat juga berupa kata ganti, baik kata

ganti orang maupun kata ganti yang lain.

1. Kata ganti orang

Pemakaian kata ganti ini berguna untuk menghindari penyebutan

nama orang berkali-kali. Kata ganti yang dimaksud adalah saya.

Aku, ku, kita, kami (kata ganti orang pertama), engkau, kau, kamu,

mu, kamu sekalian (kata ganti orang kedua), dia, ia, beliau,

mereka,dan nya (kata ganti orang ketiga).

2. Kata ganti yang lain

Kata ganti lain yang digunakan dalam menciptakan kepaduan

paragraph ialah itu,ini,tadi,begitu,demikian,di situ, ke situ, di sana,

di sini, dan sebagainya.

Contoh kalimat :

Itu asrama mereka. Mereka tinggal di situ sejak kuliah tingkat satu

sampai dengan meraih gelar sarjana. Orang tua mereka juga sering

berkunjung ke situ.

Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa


83
3. Kata kunci

Di samping itu, ungkapan pengait dapat pula berupa pengulangan

kata-kata kunci, seperti kata sampah pada contoh paragraph

pertama. Pengulangan kata-kata kunci itu perlu dilakukan dengan

hati-hati (tidak selalu sering).

E. Pembagian Paragraf Menurut Jenisnya

Sebuah karangan (komposisi) biasanya terdapat tiga macam paragraf

jika dilihat dari segi jenisnya.

1) Paragraph Pembuka

Paragraph ini merupakan pembuka atau pengantar untuk sampai pada

segala pembicaraan yang akan menyusul kemudian. Oleh sebab itu, paragraph

pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup

menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan disajikan

selanjutnya. Paragraph pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menawan

pembaca. Untuk itu, bentuk-bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai

bahan menulis alinea pembuka, yaitu:

1). Kutipan, peribahasa, anekdot;

2). Uraian mengenai pentingnya pokok pembicaraan;

3). Suatu tantangan atas pendapat atau pernyataan seseorang;

Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa


84
4). Uraian tentang pengalaman pribadi;

5). Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan;

6). Sebuah pertanyaan.

2) Paragraf Pengembang.

Paragraf pengembang ialah paragraf yang terletak antara paragraf

pembuka dan paragraf yang terakhir sekali di dalam bab atau anak bab itu.

Paragraf ini mengembangkan pokok pembicaraan yang dirancang. Dengan kata

lain, paragraf pengembang mengemukakan inti persoalan yang akan

dikemukakan. Paragraf pengembang di dalam karangan dapat difungsikan

untuk:

1). Mengemukakan inti persoalan;

2). Memberi ilustrasi atau contoh;

3). Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraph berikutnya;

4). Meringkas paragraph sebelumnya;

5). Mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan.

3) Paragraf penutup

Paragraph penutup adalah paragraph yang terdapat pada akhir karangan

atau pada akhir suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu.

Biasanya, paragraph penutup berupa simpulan semua pembicaraan yang telah

dipaparkan pada bagian-bagian sebelumnya. Mengingat paragraph penutup

Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa


85
dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan, penyajiannya

harus memperhatikan hal berikut ini:

1). Sebagai bagian penutup, paragraph ini tidak boleh terlalu panjang.

2). Isi paragraph harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai

cerminan inti seluruh uraian.

3). Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, hendaknya paragraph ini dapat

menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembacanya.

Ada tiga pola berpikir dalam pengembangan paragraph, antara lain:

1). Paragraf yang berpolakan umum-khusus (deduktif);

2). Paragraf yang berpolakan khusus-umum (induktif);

3). Paragraf yang berpolakan campuran, seperti umum-khusus-umum dan

khusus-umum-khusus.

Pertama, paragraph yang berpolakan umum-khusus (deduktif).

Kerangka paragraph yang termasuk dalam kategori deduktif adalah sebagai

berikut:

1. Transisi (berupa kata), kalimat topic, dan kalimat pengembang;

2. Transisi (berupa kalimat ), kalimat topic, dan kalimat pengembang;

3. Kalimat topic dan kalimat pengembang.

Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa


86
Kedua, paragraph berpolakan khusus-umum (induktif). Kerangka

paragraph yang tergolong dalam kategori induktif adalah kalimat pengembang

dan kalimat topik.

Ketiga, paragraf yang berpolakan campuran, seperti umum-khusus-

umum dan khusus-umum-khusus. Kerangka paragraf yang termasuk dalam

kategori ini adalah sebagai berikut:

1. Transisi (berupa kata atau kalimat), kalimat topic, dan kalimat pengembang;

2. Kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.

Paragraf yang berpola umum-khusus, dengan atau tanpa transisi (berupa

kata atau kalimat ), terdiri atas bermacam-macam jenis. Beberapa di antaranya,

yaitu paragraf deduksi, paragraph induksi, dan paragraf campuran.

1. Paragraf deduksi

Paragraf deduksi adalah paragraph yang kalimat topiknya terletak di

awal paragraf. Kalimat topic tersebut dikembangkan dengan

pemaparan atau pun deskripsi sampai bagian-bagian kecil sehingga

pengertian kalimat topik yang bersifat umum menjadi jelas.

2. Paragraf induksi

Paragraf induksi adalah paragraph yang kalimat topiknya terletak di

akhir paragraf. Paragraf dimulai dengan penjelasan bagian-bagian

kongkret atau khusus yang dituangkan dalam beberapa kalimat

Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa


87
pengembang. Berdasarkan penjelasan itu, pengarang sampai pada

simpulan umum yang dinyatakan dengan kalimat topik pada bagian

akhir paragraf.

3. Paragraf campuran

Paragraph campuran adalah yang kalimat topiknya terdapat pada

kalimat pertama dan kalimat terakhir. Paragraph dapat mulai dengan

kalimat topic disusul kalimat pengembang dan diakhiri kalimat

penegas.

Dari pola umum-khusus, khusus –umum, dan campuran, dapat disusun

beberapa jenis paragraph lainnya. Kelainannya itu terletak pada cara

pengembangan kalimat topiknya, seperti paragraph perbandingan, pertanyaan,

sebab-akibat, contoh, perulangan, dan defenisi.

1. Paragraf Perbandingan

Paragraph perbandingan adalah paragraph yang kalimat topiknya

berisi perbandingan dua hal. Perbandingan tersebut, misalnya antara

yang bersifat abstrak dan bersifat kongkret.

2. Paragraf pertanyaan

Paragraf pertanyaann adalah paragraf yang kalimat topiknya

dijelaskan dengan kalimat pengembang berupa kalimat tanya.

3. Paragraf sebab-akibat

Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa


88
Paragraf sebab-akibat adalah paragraf yang kalimat topiknya

diekmbangkan oleh kalimat-kalimat sebab atau kalimat.

4. Paragraf contoh

Paragraf contoh adalah paragraf yang kalimat topiknya dikembangkan

dengan contoh-contoh sehingga kalimat topic jelas pengertiannya.

5. Paragraf perulangan

Paragraph perulangan adalah paragraph yang kalimat topiknya dapat pula

dikembangkan dengan pengulangan kata/kelompok kata atau bagian-

bagian kalimat yang penting.

6. Paragraf devenisi

Paragraf devenisi adalah paragraf yang kalimat topiknya berupa

defenisi atau pengertian. Defenisi atau pengertian yang terkandung

dalam kalimat topik tersebut memerlukan penjelasan panjang lebar

agar tepat maknanya ditangkap oleh pembaca. Alat untuk

memperjernih pengertian tersebut adalah serangkaian kalimat

pengembang.

F. Tanda paragraf

Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa


89
Sebuah paragraph dapat ditandai dengan memulai kalimat pertama agak
menjorok kedalam, kira-kira lima ketukan mesin ketik atau kira-kira dua
sentimeter. Dengan demikian, para pembaca mudah dapat melihat permulaan
tiap paragraph sebab awal paragraph ditandai oleh kalimat permulaannya yang
tidak ditulis sejajar dengan garis margin atau garis pias kiri. Selain itu, penulis
dapat pula menambahkan tanda sebuah paragraph itu dengan memberikan jarak
agak renggang dari paragraph sebelumnya.

G. Pembagian Paragraf Menurut Teknik Pemaparannya

Paragraph menurut teknik pemaparannya dapat dibagi dalam lima

macam, yaitu deskriptif, ekspositoris, argumentative, persuasive dan naratif.

a. Deskriptif

Paragraph deskriptif disebut juga paragraph melukiskan (lukisan).

Paragraph ini melukiskan apa yang dilihat di depan mata. Jadi, paragraph ini

bersifat tata ruang atau tata letak. Pembicaraannya dapat berurutan dari atas ke

bawah atau dari kiri ke kanan. Dengan kata lain, dekriptif berurusan dengan

hal-hal kecil yang tertangkap oleh pancaindera.

Contoh paragraph Deskriptif:

Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang sempurna. Semua


barang ada di sana. Di toko yang paling depan berderet toko sepatu
dalam dan luar negeri. Di lantai dasar terdapat took kain yang
lengkap dan berderet-deret. Di samping kanan pasar terdapat
warung-warung kecil penjual sayur dan bahan dapur. Di samping
kiri ada pula berjenis-jenis buah-buahan. Pada bagian belakang kita

Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa


90
dapat menemukan berpuluh-puluh pedagang daging. Belum lagi kita
harus melihat lantai satu, dua, dan tiga.

b. Ekspositoris

Ekspositoris disebut juga paragraph paparan. Paragraph ini

menampilkan suatu objek. Penyampaiannya dapat menggunakan analisis

kronologis. Dengan kata lain paragraph ini memaparkan sesuatu fakta atau

kejadian tertentu.

Contoh paragraph Ekspositoris:

Pasar Tanah Abang adalah pasar yang kompleks. Di lantai dasar


terdapat Sembilan puluh kios penjual kain dasar. Setiap hari rata-
rata terjual tiga ratus meter untuk setiap kios. Dari data ini dapat
diperkirakan berapa besarnya uang yang masuk ke kas DKI dari
pasar Tanah Abang.

c. Argumentatif

Paragraph argumentative sebenarnya dapat dimasukan dalam paragraph

ekspositoris. Paragraph ini lebih bersifat membujuk atau meyakinkan pembaca

terhadap suatu objek atau suatu hal. Biasanya, paragraf ini menggunakan

perkembangan analisis. Isi dari paragraph ini membahas suatu masalah dengan

bukti-bukti atau alasan yang mendukung.

Contoh Paragraf Argumentatif:

Dua tahun terakhir, terhitung sejak Boeing B-737 milik


maskapai penerbangan Aloha Airlines celaka, isu pesawat tua
Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa
91
mencuat ke permukaan. Ini bisa dimaklumi sebab pesawat yang
badannya koyak sepanjang 4 meter itu sudah dioperasikan lebih dari
19 tahun. Oleh karena itu, adalah cukup beralasan jika orang
menjadi cemas terbang dengan pesawat berusia tua. Di Indonesia,
yang mengagetkan, lebih dari 60 % pesawat yang beroperasi adalah
pesawat tua. Amankah? Kalau memang aman, lalu bagaimana cara
merawatnya dan berapa biayanya sehingga ia tetap nyaman dinaiki?

d. Persuasive

Paragraf ini isinya mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi

atau mengajak pembaca. Paragraf ini banyak dipakai dalam penulisan iklan di

koran dan majalah.

Contoh paragraph Persuasiv:

Arnold Palmer dewasa ini menggebrak dunia usaha dengan


kehebatan yang sama dalam permainan golf. Ia penuh keyakinan,
gigih dan berani dalam mengambil resiko. Namun dengan
perhitungan yang matang. Palmer melibatkan diri dalam belasan
kegiatan usaha di seluruh dunia, yang membuatnya seringkali
terbang untuk berbagai pertemuan dan mengemudikan sendiri
pesawat jet pribadinya. Di balik keramahan senyum yang telah
menjadikannya tokoh televisi. Palmer merupakan seorang
pengusaha sukses yang selalu memberikan perhatian sampai ke
detail.

e. Naratif

Paragraf narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita. Oleh


sebab itu, sebuah paragraf narasi hanya kita temukan dalam novel, cerpen, atau
Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa
92
hikayat. Dengan kata lain, paragraf ini menuturkan peristiwa atau keadaan
dalam bentuk cerita.

Contoh paragraf Naratif:

Malam ini ayahnya kelihatan benar-benar marah. Aku


sama sekali dilarang bertemu dengan Andi. Bahkan ayah
mengatakan bahwa aku akan diantar dan dijemput ke sekolah.
Itu semua gara-gara Slamet yang telah memperkenalkan aku
dengan Wati.

Rangkuman

Setelah mempelajari Bab VI tentang paragraph dalam Bahasa Indonesia,


diharapkan mahasiswa sudah dapat mengenal tanda dari sebuah paragraph,
menulis sebuah paragraph dengan baik, yang sesuai dengan struktur penulisan
paragraf dan syarat penulisan sebuah paragraph, kemudian sudah dapat
membedakan jenis- jenis paragraph diantaranya paragraph naratif, argumentatif,
ekspositoris, persuasive, dan deskriptif. Disamping itu dalam bahan ajar ini
juga dilengkapi dengan contoh-contoh paragraph sesuai dengan jenis-jenis
paragraph agar mahasiswa bias lebih dalam mengenal paragraph-paragraf
tersebut. Setelah menguasai dan memahami cara penulisan sebuah paragraph
yang baik dan benar maka, mahasiswa sudah mampu menulis sebuah karya
ilmiah yang merupakan tugas akhir dalam pembelajaran mata kuliah umum
Bahasa Indonesia.

Evaluasi:

Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa


93
1. Guntinglah dua paragraf dari wacana surat kabar atau majalah; kemudian
beri komentar tentang:
a. Letak pikiran utama
b. Unsur kesatuan
c. Unsur kepaduan
d. Jenis dan sifat paragraf
e. Jenis penghubung antar kalimat.
2. Kalimat-kalimat berikut berasal dari sebuah paragra yang baik. Silahkan
perbaiki kembali kalimat tersebut sehingga penalarannya runtut.
a. Bank tersebut menempati urutan terakhir dalam kelompok sejenis di

Asean.

b. Hal itu terungkap dari hasil penelitian IBCA, sebuah lembaga rating

keuangan terbesar di Eropa, yang berkedudukan di London.

c. Jepitan kredit macet membuat bank pemerintah kain terpuruk.

d. Selain itu, kinerja keuangannya juga telah jauh terlampaui oleh bank

swasta nasional.

3. Susunlah sebuah paragraf deduktif yang sesuai dengan bidang anda

(ekonomi, teknik, pertanian, disain, dan sebagainya) yang terdiri atas

sekurangan-kurangnya enam kalimat. Gunakan tiga jenis pengait

paragra (kata penghubung transisi, kata ganti, dan kata kunci).

Daftar Rujukan

Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa


94
Arifin. Zaenal.E. 2006. Cermat Berbahasa Indonesia. Akademika Presindo.
Jakarta.
Djago Tarigan. 2009. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan
Pengembangannya. Angkasa: Bandung.
Finoza. Laimudin. 2005. Komposisi Bahasa Indonesia. Diksi Insan
Mulia.Jakarta.

Keraf Gorys. 1977. Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah.

Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa


95

Anda mungkin juga menyukai