BAHASA INDONESIA
Bahasa Indonesia
Universitas Indraprasta
PGRI
2019
1.Pengertian Paragraf
Paragraf disebut juga alinea. Kata paragraf diserap dalam bahasa Indoensia dari
bahasa Inggris paragraph, sedangkan alinea diserap dari bahasa Belanda dengan
ejaan yang sama. Kata alenia bahasa Belanda itu sendiri berasal dari bahasa latina
lenia yang berarti ‘mulai dari baris baru’. Adapun bahasa Inggris paragraphberasal
dari bahasa Yunani para yang berarti ‘sebelum’ dan grafein yang berarti ‘menulis;
menggores’.Pada mulanya paragraf atau alenia tidak dituliskan terpisah dengan
mulai garis baru seperti yang kita kenal sekarang, tetapi dituliskan menyatu dalam
sebuah teks dengan menggunakan tanda sebagai ciri awal paragraf (Sakri 1992:1).
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau
topik.Paragraf merupakan perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan
pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik
tersebut.Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas
dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat. Bahkan sering kita
temukan sebuah paragraf terdiri atas lebih dari lima buah kalimat. Meskipun paragraf
terdiri atas beberapa kalimat, tidak satu pun dari kalimat-kalimat itu yang
membicarakan soal lain.
Seluruh paragraf memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya
bertalian erat dengan masalah itu (Arifin 1988:125).Jadi, paragraf adalah bagian-
bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang berhubungan secara utuh dan2
padu serta merupakan satu kesatuan pikiran.
2.Syarat Paragraf Yang Baik
Paragraf yang baik hendaknya memenuhi dua syarat, yaitu (1) kesatuan
dan (2) kepaduan (Arifin 1988:126; Soedjito 1991:30).Selanjutnya Sakri
(1992:2) menambahkan ciri ketiga paragraf yang baik, yakni memiliki isi
yang memadai.Berikut ini diuraikan secara rinci.
A. Kesatuan
Fungsi paragraf adalah untuk mengembangkan gagasan pokok
tersebut.Untuk itu, di dalam pengembangannya, uraian-uraian dalam
sebuah paragraf tidak boleh menyimpang dari gagasan pokok tersebut.
Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf diikat oleh satu
gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang
terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok.
B. Kepaduan
Kepaduan paragraf dapat dilihat dari penyusunan kalimat secara logis dan
dari ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antarkalimat. Urutan yang logis
akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraf itu. Dalam
paragraf itu tidak ada kalimat yang sumbang atau keluar dari permasalahan
4
yang dibicarakan.
2.Syarat Paragraf Yang Baik
Ungkapan pengait antarkalimat dapat berupa ungkapan penghubung
transisi. Beberapa kata transisi yang dapat digunakan untuk
menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain adalah
sebagai berikut.
Hubungan tambahan: lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, di samping itu,
lalu, berikutnya, demikian pula, begitu juga, lagi pula.
Hubungan pertentangan: akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun
demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya.
Hubungan perbandingan: sama dengan itu, dalam hal yang demikian,
sehubungan dengan itu.
Hubungan akibat: oleh sebab itu, jadi, akibatnya,
maka. Hubungan tujuan: untuk itu, untuk maksud itu.
Hubungan singkatan: singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya,
dengan kata lain, sebagai simpulan.
Hubungan waktu: sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat
kemudian. 5
2.Syarat Paragraf Yang Baik
6
3.Jenis Paragraf
1. Paragraf pembuka
2. Paragraf isi
3. Paragraf penutup
1. Paragraf
Pembuka
• Paragraf adalah paragraf yang
sebuah
pembuka karangan dengan
mengawali
pokok masalah dalammengantarkan
penulisan bagian pendahuluan karangan.
• Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
menyusun paragraf pembuka karangan.
(1) Berfungsi mengantar pokok masalah karangan.
(2) Sanggup menyiapkan pikiran pembaca pada
pokok masalah yang akan dijelaskan.
(3) Menggunakan kata-kata yang menarik
perhatian pembaca, sehingga mudah
memahami pokok masalah yang akan
diuraikan.
(4) Kalimat dalam bagian ini tidak boleh
terlalu panjang karena belum menguraikan
pokok pikiran.
2. Paragraf
•Isi Paragraf isi atau paragraf pengembang adalah jenis
paragraf yang berfungsi menguraikan atau memperjelas
pokok masalah yang akan diuraikan dalam karangan.
• Uraian pokok masalah dalam paragraf ini dapat
disampaikan dengan berbagai metode pengembangan
dan menampilkan hal-hal teknis uraian dalam karangan
ilmiah.
• Hal-hal yang diperhatikan dalam jenis paragraf ini
diantaranya:
1. Deskripsi
2. Eksposisi
3. Narasi
1. Paragraf Deskripsi
kalimat-kalimat yan
• Paragraf deskripsi berisi
mendeskripsikan, menggambarkan sesuatu. g
• Contoh : Deskripsi kota Bandung pada pagi hari.
Contoh :
Kota Bandung adalah kota yang paling kami
cintai. Kota ini lebih sejuk dari kota lain yang
sama besarnya di Indonesia. Kota ini juga lebih
aman dibandingkan kota lainnya. Kota ini lebih
kaya ragam budayanya dibanding kota lainnya
yang sejenis.
2. Paragraf induktif yaitu paragraf yang
kalimat
utamanya terletak pada akhir paragraf.
Contoh :
Secara ekonomi, kota ini sangat kondusif untuk
berbisnis. Secara budaya, kota ini amat kaya akan
ragam budaya etnis. Penduduknya relatif terbuka
terhadap unsur etnis yang berbeda-beda dan yang
memperkayanya. Secara geografis, kota ini terletak
di daerah yang relatif tinggi, namun tidak terlalu
tinggi yang membuat badan kami membeku seperti
es. Artinya, kota ini relatif sejuk. Itulah antara lain
tiga hal yang membuat kami merasa amat kerasan
tinggal di kota Bandung ini.
3. Paragraf deduktif-induktif yaitu paragraf yang kalimat
utamanya terletak pada awal dan akhir paragraf.
Contoh :
20