Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Bahasa Indonesia
“Paragraf”

Disusun Oleh :
KELOMPOK 9
1. Eka Syahbriana Jabar
2. Gerardina Koisin
3. Maria Tehuayo

1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan Karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah
“Pengertian, Fungsi, Syarat, dan Jenis-jenis Paragraf”.

Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan makalah ini. Selain itu,
kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat makalah ini menjadi
lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Ambon, 27 Oktober 2022

Penyusun.

2
Daftar isi

Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3

BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN 5
A. Pengertian Paragraf 5
B. Fungsi Paragraf 5
C. Syarat-syarat membuat suatu Paragraf 6
D. Jenis-jenis Paragraf 7

BAB III PENUTUP 11


A. Kesimpulan 11
B. Saran 11

Daftar Pustaka 12

3
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Selama ini dalam membuat suatu paragraf sudah dilaksanakan dengan cukup
baik. Dalam membuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang harus
dipenuhi dalam sebuah paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus dapat mempunyai
kepaduan antara paragraf yang satu dengan yang lain. Kepaduan paragraf dapat
terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan
pengait antar kalimat.

B. Rumusan Masalah
 Apa itu paragraf?
 Apa fungsi dari paragraf?
 Apa saja syarat-syarat dalam membuat suatu paragraf?
 Apa saja jenis-jenis paragraf?

C. Tujuan
Agar kita dapat mengetahui apa itu paragraf, fungsi dari paragraf, syarat yang
harus diperhatikan dalam membuat suatu paragraf, dan juga jenis-jenis paragraf serta
dapat mengembangkan suatu paragraf dengan baik dan benar. Jadi, dengan penulisan
makalah ini kita dapat berlatih membuat suatu paragraf yang baik sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam suatu paragraf.

4
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian Paragraf
Paragraf, sering disebut juga alinea, atau merupakan sekumpulan kalimat yang
merupakan pengembangan dan ilustrasi sebuah pikiran atau gagasan utama. Jadi,
sebuah paragraf sama dengan sebuah pikiran utama, yang terdiri dari satuan-satuan
yang lebih kecil, yakni kalimat-kalimat, dan posisinya sebagai bagian dari suatu
satuan yang lebih besar, yakni keseluruhan karangan (komposisi). Sejumlah paragraf
yang satu dengan lainnya saling berhubungan erat secara struktural dan organis, yang
di dalamnya digambarkan tahapan-tahapan perkembangan pikiran, akan membentuk
sebuah komposisi (karangan) yang utuh.

Paragraf juga bisa disebut sebagai suatu gagasan atau topik kalimat dalam
memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk
gagasan atau topik tersebut, dan didalam sebuah paragraf terdapat kalimat
topik/kalimat pokok, dan kalimat penjelas/pendukung.

Kata  Frase  Kalimat  Paragraf  Karya Ilmiah

CONTOH SEBUAH PARAGRAF


Salah satu objek wisata yang terdapat di kota Ambon yakni Pantai Felawatu.
Pantai Felawatu merupakan salah satu pantai yang populer di kota Ambon yang
berjarak kurang lebih 15 Km dari pusat kota Ambon. Mengunjungi pantai ini dapat
mengarah pada relaksasi sambil menikmati keindahan alam di sekitar pantai
Felawatu.

Tidak banyak pengunjung datang ke pantai ini, tetapi meskipun demikian, pantai
ini terkenal dengan keindahannya yang menarik wisatawan datang dari berbagai
daerah.

Paragraf diatas terdiri dari 4 kalimat dan terdapat 2 paragraf. Semua membicarakan
tentang Pantai Felawatu. Oleh sebab itu, paragraf tersebut mempunyai topik “objek
wisata Pantai Felawatu” karena pokok pembahasan dalam paragraf tersebut adalah
tentang Pantai Felawatu.

B. Fungsi Paragraf
Penulisan paragraf memiliki beberapa fungsi. Menurut Wiyanto (2011:16-18),
fungsi paragraf dapat dilihat dari sudut penuls dan pembaca.
 Dari sudut Penulis
Paragraf menjadi wadah untuk mengungkapkan sebuah pikiran penulis.
Pikiran penulis disampaikan secara bertahap, yaitu setiap pokok pikiran
ditulis dalam sebuah paragraf. Bila berpindah ke pokok pikiran lain, penulis
menyampaikan melalui paragraf baru.

5
Penulis dapat menyampaikan buah pikirannya secara teratur dan runtut
dengan wadah berupa paragraf-paragraf itu, penulis dapat memisahkan tiap-
tiap unit pikirannya dan tidak akan campur aduk dengan unik pikirannya
yang lain. Penulis dapat berhenti sejenak pada akhir paragraf, lalu dapat
melanjutkan menulis pokok pikiran selanjutnya. Dalam keseluruhan
tulisan/karangan, paragraf dapat dimanfaatkan sebagai pengantar, transisi
atau kesimpulan.
 Dari sudut pembaca
Pembaca dapat menangkap pokok pikiran penulis dengan mudah.
Memudahkan pembaca ‘menikmati’ tulisan. Lambat laun pembaca dapat
menghabiskan tulisan dalam satu buku. Pembaca dapat mengikuti alur
pikiran penulis.

C. Syarat-syarat Paragraf
1. Kesatuan (Unity)
Setiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan
dalam kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragrraf biasa
disebut paragraf deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir
paragraf disebut paragraf Induktif.

2. Kepaduan (Coherence)
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis
dan melalui kata-kata penghubung antar kalimat. Urutan yang logis akan
terlihat dala susunan kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf. Kata-kata
penghubung antar kalimat maupun antar paragraf yaitu :
 Ungkapan penghubung antar kalimat maupun antar paragraf.
 Kata ganti.
 Kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).

3. Kelengkapan (Completeness)
Paragraf dikatakan lengkap apabila dibangun atas beberapa kalimat penjelas
yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Paragraf dikatakan
tidak lengkap apabila hanya dikembangkan dan diperluas dengan
pengulangan-pengulangan, atau kurang memiliki kalimat penjelas yang
memadai.
Dengan demikian, paragraf yang mengandung unsur kelengkapan selalu
dibangun atas beberapa kalimat, bukan satu atau dua kalimat. Paragraf yang
hanya memiliki satu atau dua kalimat dapat membuat pembaca merasa
kesulitan memahami makna datail dalam paragraf.

4. Urutan (Orderly)
Urutan ini berhubungan dengan kalimat-kalimat yang membangun paragraf
hendaknya memiliki urutan-urutan ide secara logis. Syarat ini mirip dengan
kepaduan. Hanya saja, untuk urutan, kalimat yang membangun paragraf
hendaknya memiliki keruntunan.

6
D. Jenis-jenis Paragraf
Jenis Paragraf menurut posisi topiknya :
Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik.karena berisi
gagasan utama itulah keberadaan kalimat topik dan letak posisinya dalam paragraf
menjadi penting.Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapat dibedakan atas
empat macam, yaitu paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif
dan paragraf penuh kalimat topik.

1. Paragraf Deduktif
Bila kalimat pokok di tempat pada bagian awal paragraf akan terbentuk
paragraf deduktif, yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan
terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan
atau gagasan paragraf (urutan umum-khusus).

Contoh :
Ada bebrapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak
tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan
sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas,
misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan,
banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwewenang
dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.

2. Paragraf Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir paragraf akan terbentuk
paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih
dahulu, barulah diakhir dengan pokok pembicaraan (urutan khusus-umum)

Contoh :
Pada era persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif seperti saat ini. Seseorang
yang menguasai bahasa inggris otomatis akan memiliki peluang yang lebih besar
di dunia kerja. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki dunia kerja, khusunya untuk
dapat diterima sebagai karyawan. Oleh karena itu , penguasaan bahasa inggris
sangat diperlukan untuk menambah kompetensi di dunia kerja.

3. Paragraf Induktif-Deduktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf,
terbentuklah paragraf campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir
paragraf umumnya menegaskan kembali gagsan utama yang terdapat pada
awal paragraf.

Contoh :
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolestrol merupakan faktor
resiko yang paling besar seseorang untuk menderota penyakit jantung koroner.
Sebenarnya, banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kolestrol,
tetapi yang dianggap paling besar perannya dalam masalah tersebut adalah
tingginya konsumsi lemak serta kandungan konsumsi asam lemaknya. Dalam hal

7
ini, minyak goreng merupakan sumber utama lemak yang tidak baik. Dengan
demikian, Kolestrol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.

4. Paragraf penuh kalimat topik


Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak
satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik.

Contoh :
Matahari akan menampakkan cahayanya. Embu masih tampak berkilau. Warna
bunga menjadi sangat indah diterpa matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai
warna terbang dari bunga satu ke bunga yang lain. Angin pun semilih terasa
menyejukan hati.

Jenis paragraf menurut sifat isinya


Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisnya dan
tuntutan konteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.

Berdasarkan sifat isinya, paragraf dapat digolongkan atas lima macam, yaitu :

1. Paragraf persuasif
jika isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau
mengajak pembaca.

Contoh :
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama
tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat
mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu
pengolahan dengan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan
pestisida secara berlebihan.

2. Paragraf argumentatif
Jika isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau alasan yang
mendukung.

Contoh :
Pencemaran lingkungan hampir terjadi di seluruh Indonesia, terutama di kota-kota
besar. Pencemaran itu, antara lain, polusi udara dari kenderaan bermotor yang
jumlahnya semakin banyak. Pembuangan limbah industri dan pabrik-pabrik yang
tidak sesuai dengan prosedur, dan ulah masyarakat sendiri yang sering membuang
sampah sembarangan. Pencemaran tersebut dapat mengakibatkan kerugian yang
cukup besar. Misalnya udara menjadi kotor dan tidak sehat, menyebarnya bebagi
virus dan bakteri atau menjangkitnya wabah penyakit, serta bencana banjir karena
saluran-saluran air tersumbat oleh sampah.

3. Paragraf naratif
Jika isi paragraf menunturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita.

8
Contoh :
Hari-hariku sebagai pekerja perempuan di perusahaan industry makanan olahan
sangat padat dan melelahkan. Bayangkan pagi-pagi sekali aku harus bangun dan
menyiapkan sarapan anak-anakku masih kecil. Sebelumnya, aku tentu harus
memandikan mereka karena anak-anakku masih kecil. Sambil aku ganti baju urusan
rumah, segera aku berlari untik mengejar angkutan yang mengangkutku ke jalan raya
yang di lalui bus

4. Paragraf deskriptif
Jika isi paragraf melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.

Contoh :
Pantai Olele Gorontalo memiliki tata keindahan alam yang menarik, khusunya bagi
wisatawan yang mendambakan suasana nyaman, tenang, jauh dari kebisingan kota.
Pohon-pohonnya rindang, bentangan lautnya luas. Bagi penyelam, pantai Olele juga
menawarkan keindahan ikan laut yang sedang berenang. Pemerintah Gorontalo harus
menata dan mengelola pantai Olele sebagai tujuan wisata.

5. Paragraf ekspositoris
Jika isi paragraf memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu.

Contoh :
Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen
murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy
merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk
menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.

9
Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan
Berdasarkan fungsinya dalam karangan, paragraf dapat di bedakan atas tiga macam, yaitu
: paragraf pembuka, paragraf pengembang, dan paragraf penutup.

1. Paragraf Pembuka
Isi paragraf pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan
dalam karangan. Sebagai bagian yang mengawali sebuah karangan, paragraf
pembuka harus dapat di fungsikan untuk :
 Menghantar pokok pembicaraan
 Menarik minat dan perhatian pembaca
 Menyiapkan atau menata pikiran penbaca untuk mengetahui isi seluruh
karangan.

2. Paragraf pengembang
Paragraf ini bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan
yang sebelumnya telah di rumuskan di dalam paragraf pembuka. Contoh-
contoh dan ilustrasi, inti permasalahan dan uraian pembahasan adalah isi
sebuah paragraf pengembangan. Paragraf pengembang di dalam karangan
dapat di fungsikan untuk :

 Menguraikan inti persoalan


 Memberi ilustrasi atau contoh
 Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
 Meringkas paragraf berikutnya
 Mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan

3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup berisi simpulan bagian karangan (subbab, bab) atau
simpulan seluruh karangan.Penyajianya harus memperhatikan hal berikut ini.

 Sebagai bagian penutup, paragraf ini tidak boleh terlalu panjang.


 Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir
sebagai cerminan inti seluruh uraian.
 Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, hendaknya paragraf ini dapat
menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembaca.

10
Bab III
Penutup

A. Kesimpulan
Paragraf adalah suatu gagasan atau topik kalimat dalam memperlihatkan kesatuan
pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut,
dan didalam sebuah paragraf terdapat kalimat topik/kalimat pokok, dan kalimat
penjelas/pendukung.
Fungsi Paragraf,
 bagi penulis : menjadi wadah untuk mengungkapkan sebuah pikiran penulis.
 Bagi pembaca : Pembaca dapat menangkap pokok pikiran penulis dengan
mudah.
Syarat-syarat Paragraf :
 Kesatuan (Unity)
 Kepaduan (Coherence)
 Kelengkapan (Completeness)
 Urutan (Orderly)
Jenis Paragraf,
menurut posisi topiknya :
 Paragraf Deduktif
 Paragraf Induktif
 Paragraf Induktif-Deduktif
 Paragraf penuh kalimat topik
Menurut sifat isinya :
 Paragraf Persuasif
 Paragraf Argumentatif
 Paragraf Naratif
 Paragraf Deskriptif
 Paragraf Ekspsitoris
Menurut fungsinya dalam karangan :
 Paragraf Pembuka
 Paragraf Pengembang
 Paragraf Penutup

B. Saran
Dalam makalah ini kami sebagai penyusun menyarankan agar materi penulisan
paragraf yang baik dalam bahasa Indonesia agar dapat dipahami dan dapat di
praktekan dalam kegiatan belajar sehari-hari.

11
Daftar Pustaka

 https://mahasiswa.ung.ac.id/291413013/home/2014/1/30/makalah-bahasa-
indonesia-paragraf-yang-baik.html
 https://direktorpariwisata.id/unit/8136
 http://eprints.uny.ac.id
 https://www.studocu.com/id/document/universitas-tadulako/safitri/bahasa-
indonesia-paragraf-efektif/25449640
 Ntelu Asna, M.Hum, dkk. 2013. Bahasa Indonesia di perguruan tinggi

12

Anda mungkin juga menyukai