Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1 Latar belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah................................................................................... 1
1.3 Tujuan penulisan..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 2
2.1 Pengertian Paragraf................................................................................. 2
2.2 Fungsi Paragraf...................................................................................... 2
2.3 Syarat-Syarat Paragraf............................................................................ 3
2.4 Jenis-Jenis Paragraf................................................................................. 4
BAB III PENUTUP.................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 9
3.2 Saran...................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 10

[1]
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Selama ini dalam membuat suatu paragraf sudah dilaksanakan dengan cukup baik. Dalam
membuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam
sebuah paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus dapat mempunyai kepaduan antara paragraf
yang lain. Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan
melalui ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat. Disini kita di tuntut agar mampu membuat
suatu paragrap dengan baik dan benar sesuai dengan kaedah-kaedahnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. mengetahui pengertian paragraf ?
2.fungsi-fungsi paragraf ?
3. Syarat-syarat dalam membuat suatu paragraf ?
4.pembagian paragraf menurut jenisnya ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui syarat-syarat yang
harus diperhatikan dalam membuat suatu paragraf. Dapat mengetahui macam-macam
paragraf dan dapat mengembangkan suatu paragraph dengan baik dan benar.Jadi dengan
penulisan makalah ini kita dapat melatih kita dalam membuat suatu paragraf yang baik sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam suatu paragraf.

[2]
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Paragraf
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau
topik.kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan
dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. dan di dalam sebuah paragraf terdapat kalimat
topik/kalimat pokok, dan kalimat penjelas/pendukung.
Contoh sebuah paragraf :
Sampah selamanya selalu memusingkan berkali-kali masalahnya diseminarkan dan
berkali-kali pula jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-keterbatasan yang kita
miliki tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar-seminar itu
berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita karena
masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai kaitan dengan masalah pencemaran air dan
banjir. Selama
Pengumpulan pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum
dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah menjadi masalah.
Paragraf ini terdiri atas enam kalimat. Semua kalimat itu membicarakan soal sampah.
Oleh sebab itu, paragraf itu mempunyai topik ”masalah sampah” karena pokok permasalahan
dalam paragraf itu adalah masalah sampah.

2.2 Fungsi paragraf


Penulisan paragraf mempunyai beberapa fungsi. Menurut Wiyanto (2011:16-18),
fungsi paragraf dapat dilihat dari sudut penulis dan pembaca.
a) Dari sudut penulis
Paragraf menjadi wadah untuk mengungkapkan sebuah pikiran penulis. Pikiran
penulis disampaikan secara bertahap, yaitu setiap pokok pikiran ditukis dalam sebuah
paragraf. Bila berpindah ke pokok pikiran lain, penulis menyampaikan melalui paragraf
baru.Penulis dapat menyampaikan buah pikirannya secara teratur dan runtut.dengan ‘Wadah’
berupa paragraf-paragraf itu, penulis dapat memisahkan tiap-tiap unit pikirannya dan tidak
akan campur aduk dengan unik pikirannya yang lain.Penulis dapat berhenti sejenak pada
akhir paragraf, lalu dapat melanjutka menulis pokok pikiran selanjutnya.Dalam keseluruhan
tulisan/karangan, paragraf dapat dimanfaatkan sebagai pengantar, transisi, atau kesimpulan.
b) Dari sudut pembaca
Pembaca dapat menangkap pokok pikiran penulis dengan mudah.Memudahkan
pembaca ‘menikmati’ tulisan. Lambat laun pembaca dapat menghabiskan tulisan dalam satu
buku.Pembaca dapat mengikuti alur pikiran penulis.

[3]
2.3 Syarat-Syarat Paragraf
a. Kesatuan (Unity)
Setiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam
kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf biasa disebut paragraf
deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf, di sebut paragraf
induktif.
b.Kepaduan (coherence)
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui
kata-kata penghubung antar kalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat-
kalimat dalam paragraf itu. Kata-kata penghubung antar kalimat maupun antar paragraf
yaitu :
1.Ungkapan penghubung antar kalimat maupun antar paragraf.
2.Kata ganti.
3.Kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).
c.Kelengkapan (completeness)
Paragraf dikatakan lengkap apabila dibangun atas beberapa kalimat penjelas yang
cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Paragraf dikatakan tidak lengkap apabila
hanya dikembangkan dan diperluas dengan pengulangan-pengulangan, atau kurang memiliki
kalimat penjelas yang memadai. Dengan demikian, paragraf yang mengandung unsur
kelengkapan selalu dibangun atas beberapa kalimat, bukan satu atau dua kalimat. Paragraf
yang hanya memiliki satu atau dua kalimat dapat membuat pembaca merasa kesulitan
memahami makna detil dalam paragraf.
d.Urutan (orderly)
Urutan ini berhubungan dengan kalimatp-kalimat yang membangun paragraf
hendaknya memiliki urutan-urutan ide secara logis. Syarat ini mirip dengan kepaduan. Hanya
saja, untuk untuk urutan , kalimat yang membangun paragraf hendaknya memiliki
keruntunan.

2.4 Jenis-jenis Paragraf


a.Jenis Paragraf menurut posisi topiknya
Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik.karena berisi
gagasan utama itulah keberadaan kalimat topik dan letak posisinya dalam paragraf menjadi
penting.Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapat dibedakan atas empat macam, yaitu
paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif dan paragraf penuh kalimat
topik.
Paragraf Deduktif
Bila kalimat pokok di tempat pada bagian awal paragraf akan terbentuk paragraf
deduktif, yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul
uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan umum-khusus).
Contoh :

[4]
Ada bebrapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak
tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim.
Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta
api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat,
kurang tegasnya petugas yang berwewenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para
pelanggar lalu lintas.
Paragraf Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif,
yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhir dengan pokok
pembicaraan (urutan khusus-umum)
Contoh :
Pada era persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif seperti saat ini. Seseorang
yang menguasai bahasa inggris otomatis akan memiliki peluang yang lebih besar di dunia
kerja. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki dunia kerja, khusunya untuk dapat diterima
sebagai karyawan. Oleh karena itu , penguasaan bahasa inggris sangat diperlukan untuk
menambah kompetensi di dunia kerja.
Paragraf Induktif-Deduktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah
paragraf campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menegaskan
kembali gagsan utama yang terdapat pada awal paragraf.
Contoh :
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolestrol merupakan faktor resiko
yang paling besar seseorang untuk menderota penyakit jantung koroner. Sebenarnya, banyak
faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kolestrol, tetapi yang dianggap paling
besar perannya dalam masalah tersebut adalah tingginya konsumsi lemak serta kandungan
konsumsi asam lemaknya. Dalam hal ini, minyak goreng merupakan sumber utama lemak
yang tidak baik. Dengan demikian, Kolestrol merupakan penyebab utama penyakit jantung
koroner.
Paragraf penuh kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun
kalimat yang khusus menjadi kalimat topik.
Contoh :
Matahari akan menampakkan cahayanya. Embu masih tampak berkilau. Warna bunga
menjadi sangat indah diterpa matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang
dari bunga satu ke bunga yang lain. Angin pun semilih terasa menyejukan hati.
b.Jenis paragraf menurut sifat isinya
Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisnya dan
tuntutan konteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.
Berdasarkan sifat isinya, paragraf dapat digolongkan atas lima macam, yaitu :
Paragraf persuasif, jika isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara
mempengaruhi atau mengajak pembaca.

[5]
Contoh :
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama tidak
lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat mencemari
lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan dengan biaya yang
tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan.
Paragraf argumentatif
Jika isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau alasan yang
mendukung.
Contoh :
Pencemaran lingkungan hampir terjadi di seluruh Indonesia, terutama di kota-kota
besar. Pencemaran itu, antara lain, polusi udara dari kenderaan bermotor yang jumlahnya
semakin banyak. Pembuangan limbah industri dan pabrik-pabrik yang tidak sesuai dengan
prosedur, dan ulah masyarakat sendiri yang sering membuang sampah sembarangan.
Pencemaran tersebut dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Misalnya udara
menjadi kotor dan tidak sehat, menyebarnya bebagi virus dan bakteri atau menjangkitnya
wabah penyakit, serta bencana banjir karena saluran-saluran air tersumbat oleh sampah.
Paragraf naratif
Jika isi paragraf menunturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita.
Contoh :
Hari-hariku sebagai pekerja perempuan di perusahaan industry makanan olahan
sangat padat dan melelahkan. Bayangkan pagi-pagi sekali aku harus bangun dan menyiapkan
sarapan anak-anakku masih kecil. Sebelumnya, aku tentu harus memandikan mereka karena
anak-anakku masih kecil. Sambil aku ganti baju urusan rumah, segera aku berlari untik
mengejar angkutan yang mengangkutku ke jalan raya yang di lalui bus
Paragraf deskriptif
Jika isi paragraf melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
Contoh :
Pantai Olele Gorontalo memiliki tata keindahan alam yang menarik, khusunya bagi
wisatawan yang mendambakan suasana nyaman, tenang, jauh dari kebisingan kota. Pohon-
pohonnya rindang, bentangan lautnya luas. Bagi penyelam, pantai Olele juga menawarkan
keindahan ikan laut yang sedang berenang. Pemerintah Gorontalo harus menata dan
mengelola pantai Olele sebagai tujuan wisata.
Paragraf ekspositoris
Jika isi paragraf memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu.
Contoh :
Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen
murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan
terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita
derita maupun sebagai pencegah penyakit.
c.Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan

[6]
Berdasarkan fungsinya dalam karangan, paragraf dapat di bedakan atas tiga macam,
yaitu : paragraf pembuka, paragraf pengembang, dan paragraf penutup.
Paragraf Pembuka
Isi paragraf pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam
karangan. Sebagai bagian yang mengawali sebuah karangan, paragraf pembuka harus dapat
di fungsikan untuk :
a) Menghantar pokok pembicaraan
b) Menarik minat dan perhatian pembaca
c) Menyiapkan atau menata pikiran penbaca untuk mengetahui isi seluruh karangan.

Paragraf pengembang
Paragraf ini bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang
sebelumnya telah di rumuskan di dalam paragraf pembuka. Contoh-contoh dan ilustrasi, inti
permasalahan dan uraian pembahasan adalah isi sebuah paragraf pengembangan. Paragraf
pengembang di dalam karangan dapat di fungsikan untuk :
a) Menguraikan inti persoalan
b) Memberi ilustrasi atau contoh
c) Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
d) Meringkas paragraf berikutnya
e) Mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan

Paragraf Penutup
Paragraf penutup berisi simpulan bagian karangan (subbab, bab) atau simpulan
seluruh karangan.Penyajianya harus memperhatikan hal berikut ini. a) Sebagai bagian
penutup, paragraf ini tidak boleh terlalu panjang.
b) Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti
seluruh uraian.
c). Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, hendaknya paragraf ini dapat menimbulkan
kesan yang mendalam bagi pembaca.

[7]
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragrafadalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau
topik.kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan
dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.dan di dalam sebuah paragraf terdapat kalimat
topik/kalimat pokok,dan kalimat penjelas/pendukung
Fungsi paragraf yaitu : dari sudut penulis dan dari sudut pembaca.
Syarat-.syarat paragraf yaitu : kesatuan, kepaduan, kelengkapan, urutan.
Jenis-jenis paragraf :
Menurut posisi kalimat topik yaitu : paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-
induktif, paragraf penuh kalimat topik.Menurut sifat isinya yaitu : paragraf persuasif, paragraf
argumentatif,paragraf naratif, paragraf naratif, paragraf deskriptif, paragraf eksopitoris.
Jenis paragraf menurut fungsinya dalam karangan
Paragraf PembukaParagraf Penutup

3.2 Saran
Dalam makalah ini kami sebagai penyusun menyarankan agar materi penulisan
paragraf yang baik dalam bahasa Indonesia agar dapat dipahami dan dapat di praktekan
dalam kegiatan belajar sehari-hari.

[8]
DAFTAR PUSTAKA
Ntelu Asna, M.Hum, dkk. 2013. Bahasa Indonesia di perguruan tinggi.

[9]

Anda mungkin juga menyukai