Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr.wb.


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt karena berkat limpahan nikmat dari-
Nya sehingga makalah saya yang berjudul “PARAGRAF YANG BAIK” dapat
diselesaikan, shalawat serta taslim tak lupa saya kirimkan atas junjungan kita Nabi
Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam yang telah membawa ummat ini dari alam
gelap gulita menuju alam yang terang benderang.
Dalam rangka penyelesaian makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak yang ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam memberikan
arahan dan bimbingan pada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan makalah
ini.
Walaupun dengan usaha maksimal telah saya lakukan, tapi sebagai manusia biasa
tentunya tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
saya dari penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini,
dan kiranya makalah ini dapat memberikan masukan dan informasi kepada semua
pihak yang berkaitan dengan hal ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mohon maaf atas segala kekhilafan
dan kesalahan. Kiranya segala bantuan pengorbanan yang telah diberikan oleh semua
pihak, mendapat ridho dari Allah Subhanahu Wataala. Amin….
Wassalam
Penulis
Merti Hajiru

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................1
1.1 Latar belakang................................................................1
1.2 Rumusan masalah............................................................1
1.3 Tujuan penulisan..............................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................2
2.1 Pengertian Paragraf..........................................................2
2.2 Fungsi Paragraf................................................................2
2.3 Syarat-Syarat Paragraf.......................................................3
2.4 Jenis-Jenis Paragraf..........................................................4
BAB III PENUTUP....................................................................9
3.1 Kesimpulan.................................................................9
3.2 Saran.............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Selama ini dalam membuat suatu paragraf sudah dilaksanakan dengan cukup baik.
Dalam membuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang harus
dipenuhi dalam sebuah paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus dapat mempunyai
kepaduan antara paragraf yang lain. Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui
penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antar
kalimat. Disini kita di tuntut agar mampu membuat suatu paragrap dengan baik dan
benar sesuai dengan kaedah-kaedahnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. mengetahui pengertian paragraf ?
2.fungsi-fungsi paragraf ?
3. Syarat-syarat dalam membuat suatu paragraf ?
4.pembagian paragraf menurut jenisnya ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui syarat-syarat
yang harus diperhatikan dalam membuat suatu paragraf. Dapat mengetahui macam-
macam paragraf dan dapat mengembangkan suatu paragraph dengan baik dan
benar.Jadi dengan penulisan makalah ini kita dapat melatih kita dalam membuat suatu
paragraf yang baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam suatu paragraf.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Paragraf
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau
topik.kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai
keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.dan di dalam sebuah
paragraf terdapat kalimat topik/kalimat pokok,dan kalimat penjelas/pendukung.
Contoh sebuah paragraf :
Sampah selamanya selalu memusingkan berkali-kali masalahnya diseminarkan dan
berkali-kali pula jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-keterbatasan
yang kita miliki tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik. Pada waktu
seminar-seminar itu berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi. Hal ini
mengundang keprihatinan kita karena masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai
kaitan dengan masalah pencemaran air dan banjir. Selama
Pngumpulan pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum
dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah menjadi masalah.
Paragraf ini terdiri atas enam kalimat. Semua kalimat itu membicarakan soal sampah.
Oleh sebab itu, paragraf itu mempunyai topik ”masalah sampah” karena pokok
permasalahan dalam paragraf itu adalah masalah sampah.
2.2 Fungsi paragraf
Penulisan paragraf mempunyai beberapa fungsi. Menurut Wiyanto (2011:16-18),
fungsi paragraf dapat dilihat dari sudut penulis dan pembaca.
a) Dari sudut penulis
Paragraf menjadi wadah untuk mengungkapkan sebuah pikiran penulis. Pikiran
penulis disampaikan secara bertahap, yaitu setiap pokok pikiran ditukis dalam
sebuah paragraf. Bila berpindah ke pokok pikiran lain, penulis menyampaikan melalui
paragraf baru.Penulis dapat menyampaikan buah pikirannya secara teratur dan
runtut.dengan ‘Wadah’ berupa paragraf-paragraf itu, penulis dapat memisahkan tiap-
tiap unit pikirannya dan tidak akan campur aduk dengan unik pikirannya yang
lain.Penulis dapat berhenti sejenak pada akhir paragraf, lalu dapat melanjutka menulis
pokok pikiran selanjutnya.Dalam keseluruhan tulisan/karangan, paragraf dapat
dimanfaatkan sebagai pengantar, transisi, atau kesimpulan.
b) Dari sudut pembaca
Pembaca dapat menangkap pokok pikiran penulis dengan
mudah.Memudahkan pembaca ‘menikmati’ tulisan. Lambat laun pembaca dapat
menghabiskan tulisan dalam satu buku.Pembaca dapat mengikuti alur pikiran
penulis.

2.3 Syarat-Syarat Paragraf


a. Kesatuan (Unity)
Setiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam
kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf biasa disebut paragraf
deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf, di sebut paragraf
induktif.
b. Kepaduan (coherence)
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui
kata-kata penghubung antar kalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan
kalimat-kalimat dalam paragraf itu. Kata-kata penghubung antar kalimat maupun
antar paragraf yaitu :
1.Ungkapan penghubung antar kalimat maupun antar paragraf.
2.Kata ganti.
3.Kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).
c.Kelengkapan (completeness)
Paragraf dikatakan lengkap apabila dibangun atas beberapa kalimat penjelas yang
cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Paragraf dikatakan tidak lengkap
apabila hanya dikembangkan dan diperluas dengan pengulangan-pengulangan, atau
kurang memiliki kalimat penjelas yang memadai. Dengan demikian, paragraf yang
mengandung unsur kelengkapan selalu dibangun atas beberapa kalimat, bukan satu
atau dua kalimat. Paragraf yang hanya memiliki satu atau dua kalimat dapat membuat
pembaca merasa kesulitan memahami makna detil dalam paragraf.
d.Urutan (orderly)
Urutan ini berhubungan dengan kalimatp-kalimat yang membangun paragraf
hendaknya memiliki urutan-urutan ide secara logis. Syarat ini mirip dengan kepaduan.
Hanya saja, untuk untuk urutan , kalimat yang membangun paragraf hendaknya
memiliki keruntunan.

2.4 Jenis-jenis Paragraf


a.Jenis Paragraf menurut posisi topiknya
Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik.karena berisi gagasan
utama itulah keberadaan kalimat topik dan letak posisinya dalam paragraf menjadi
penting.Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapat dibedakan atas empat
macam, yaitu paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif dan
paragraf penuh kalimat topik.
Paragraf Deduktif
Bila kalimat pokok di tempat pada bagian awal paragraf akan terbentuk paragraf
deduktif, yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu
menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan
umum-khusus).
Contoh :
Ada bebrapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak
tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat
minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya
pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan
sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwewenang dalam mengatur
lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.
Paragraf Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir paragraf akan terbentuk paragraf
induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhir
dengan pokok pembicaraan (urutan khusus-umum)
Contoh :
Pada era persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif seperti saat ini. Seseorang
yang menguasai bahasa inggris otomatis akan memiliki peluang yang lebih besar di
dunia kerja. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki dunia kerja, khusunya untuk dapat
diterima sebagai karyawan. Oleh karena itu , penguasaan bahasa inggris sangat
diperlukan untuk menambah kompetensi di dunia kerja.
Paragraf Induktif-Deduktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah
paragraf campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya
menegaskan kembali gagsan utama yang terdapat pada awal paragraf.
Contoh :
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolestrol merupakan faktor resiko
yang paling besar seseorang untuk menderota penyakit jantung koroner. Sebenarnya,
banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kolestrol, tetapi yang
dianggap paling besar perannya dalam masalah tersebut adalah tingginya konsumsi
lemak serta kandungan konsumsi asam lemaknya. Dalam hal ini, minyak goreng
merupakan sumber utama lemak yang tidak baik. Dengan demikian, Kolestrol
merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
Paragraf penuh kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun
kalimat yang khusus menjadi kalimat topik.
Contoh :
Matahari akan menampakkan cahayanya. Embu masih tampak berkilau. Warna bunga
menjadi sangat indah diterpa matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna
terbang dari bunga satu ke bunga yang lain. Angin pun semilih terasa menyejukan
hati.
b.Jenis paragraf menurut sifat isinya
Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisnya dan
tuntutan konteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.
Berdasarkan sifat isinya, paragraf dapat digolongkan atas lima macam, yaitu :
a.Paragraf persuasif
jika isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak
pembaca.
Contoh :
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama tidak
lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat mencemari
lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan dengan biaya
yang tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan.
b.Paragraf argumentatif
Jika isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau alasan yang
mendukung.
Contoh :
Pencemaran lingkungan hampir terjadi di seluruh Indonesia, terutama di kota-kota
besar. Pencemaran itu, antara lain, polusi udara dari kenderaan bermotor yang
jumlahnya semakin banyak. Pembuangan limbah industri dan pabrik-pabrik yang tidak
sesuai dengan prosedur, dan ulah masyarakat sendiri yang sering membuang sampah
sembarangan. Pencemaran tersebut dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar.
Misalnya udara menjadi kotor dan tidak sehat, menyebarnya bebagi virus dan
bakteri atau menjangkitnya wabah penyakit, serta bencana banjir karena saluran-
saluran air tersumbat oleh sampah.
c.Paragraf naratif
Jika isi paragraf menunturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita.
Contoh :
Hari-hariku sebagai pekerja perempuan di perusahaan industry makanan olahan
sangat padat dan melelahkan. Bayangkan pagi-pagi sekali aku harus bangun dan
menyiapkan sarapan anak-anakku masih kecil. Sebelumnya, aku tentu harus
memandikan mereka karena anak-anakku masih kecil. Sambil aku ganti baju urusan
rumah, segera aku berlari untik mengejar angkutan yang mengangkutku ke jalan raya
yang di lalui bus
d.Paragraf deskriptif
Jika isi paragraf melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
Contoh :
Pantai Olele Gorontalo memiliki tata keindahan alam yang menarik, khusunya bagi
wisatawan yang mendambakan suasana nyaman, tenang, jauh dari kebisingan kota.
Pohon-pohonnya rindang, bentangan lautnya luas. Bagi penyelam, pantai Olele juga
menawarkan keindahan ikan laut yang sedang berenang. Pemerintah Gorontalo
harus menata dan mengelola pantai Olele sebagai tujuan wisata.
e.Paragraf ekspositoris
Jika isi paragraf memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu.
Contoh :
Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen
murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy
merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan
penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.
c.Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan
Berdasarkan fungsinya dalam karangan, paragraf dapat di bedakan atas tiga macam,
yaitu : paragraf pembuka, paragraf pengembang, dan paragraf penutup.
f.Paragraf Pembuka
Isi paragraf pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam
karangan. Sebagai bagian yang mengawali sebuah karangan, paragraf pembuka harus
dapat di fungsikan untuk :
a) Menghantar pokok pembicaraan
b) Menarik minat dan perhatian pembaca
c) Menyiapkan atau menata pikiran penbaca untuk mengetahui isi seluruh
karangan. g.Paragraf pengembang
Paragraf ini bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang
sebelumnya telah di rumuskan di dalam paragraf pembuka. Contoh-contoh dan
ilustrasi, inti permasalahan dan uraian pembahasan adalah isi sebuah paragraf
pengembangan. Paragraf pengembang di dalam karangan dapat di fungsikan untuk :
a) Menguraikan inti persoalan
b) Memberi ilustrasi atau contoh
c) Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
d) Meringkas paragraf berikutnya
e) Mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan
h.Paragraf Penutup
Paragraf penutup berisi simpulan bagian karangan (subbab, bab) atau simpulan
seluruh karangan.Penyajianya harus memperhatikan hal berikut ini. a) Sebagai bagian
penutup, paragraf ini tidak boleh terlalu panjang.
b) Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan
inti seluruh uraian.
c). Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, hendaknya paragraf ini dapat
menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembaca.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.
dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam
membentuk gagasan atau topik tersebut.dan di dalam sebuah paragraf terdapat
kalimat topik/kalimat pokok,dan kalimat penjelas/pendukung
a.Fungsi paragraf yaitu : dari sudut penulis dan dari sudut pembaca.
b. Syarat-.syarat paragraf yaitu : kesatuan, kepaduan, kelengkapan, urutan.
C.Jenis-jenis paragraf :
Menurut posisi kalimat topik yaitu : paragraf deduktif, paragraf induktif,
paragraf deduktif-induktif, paragraf penuh kalimat topik.Menurut sifat isinya
yaitu :
paragraf persuasif, paragraf argumentatif,paragraf naratif, paragraf naratif, paragraf
deskriptif, paragraf eksopitoris.
a. Jenis paragraf menurut fungsinya dalam karangan
Paragraf PembukaParagraf Penutup
3.2 Saran
Dalam makalah ini kami sebagai penyusun menyarankan agar materi penulisan
paragraf yang baik dalam bahasa Indonesia agar dapat dipahami dan dapat di
praktekan dalam kegiatan belajar sehari-hari.
Daftar Pustaka
Ntelu Asna, M.Hum, dkk. 2013. Bahasa Indonesia di perguruan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai