MAKALAH
DISUSUN OLEH :
TAHUN 2017/2018
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha pengasih lagi maha penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “paragraf”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
beberapa pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan balik dan susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca sehingga kami
dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.
Akhir kata berharap semoga makalah “paragraf” ini dapat memberikan manfaat
insipirasi kepada pembaca.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari paragraf
2. Mengetahui ciri - ciri paragraf
3. Mengetahui fungsi dari paragraf
4. Mengetahui jenis - jenia paragraf
5. Mengetahui syarat paragraf yang baik
6. Mengetahui struktur dalam paragraf
7. Mengetahui pola pengembangan paragraf
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Mengekspresikan gagasan disini ialah memberikan suatu pikiran dan juga
perasaan kedalam rangkaian kalimat yang tersusun sehingga membentuk suatu
kesatuan.
2. Untuk menandai peralihan gagasan baru
Sebuah karangan yang terdiri beberapa paragraf memiliki ide atau gagasan
dan ide atau gagasan tersebut terletak dimasing – masing paragraf sehingga
jika kita membuat paragraf baru maka kita juga membuat gagasan baru.
3. Untuk memudahkan penulis dan pembaca
Yakni memudahkan penulis dalam menyusun gagasannya. Dan untuk
memudahkan pembaca dalam memahami gagasan dari penulis.
4. Memudahkan pengembangan topik
Yakni dalam mengembangkan topik sebuah karangan kedalam bentuk
pemikiran yang lebih kecil.
5. Untuk memudahkan pengendalian variable
Yakni pengarang lebih mudah dalam mengendalikan variable terutama
pada karangan yang terdiri dari banyak variable.
4
Sementara bawahan Tuan Hasan berlomba menyambut kedatangan
Nyonya Marta.”
Paragraf narasi dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu :
Narasi Ekspositoris ialah jenis narasi yang berisikan rangkaian perbuatan
yang disampaikan secara informasi sehingga pembaca mengetahui
peristiwa itu secara tepat.
Narasi sugestif ialah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil
rekaan, khayalan, atau imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat
dilihat pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel. Narasi sugestif
selalu melibatkan daya khayal atau imajinasi karena sasaran yang ingin
dicapai yaitu kesan terhadap peristiwa.
2. Paragraf Deskripsi
Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek
dengan kata – kata yang mampu merangsang indra pembaca. Artinya penulis
ingin membuat pembaca melihat, mendengar, maupun merasakan apa yang
sedang mereka baca dari paragraf tersebut.
Contoh paragraf deskripsi :
“Parangtritis adalah salah satu obyek wisata yang berada di selatan Kota
Yogyakarta. Pantai ini tercatat masuk dalam Kecamatan Kretek, Kabupaten
Bantul, Yogyakarta. Berjarak sekitar 27 Km dari pusat kota Yogyakarta.
Waktu terbaik mengunjungi obyek wisata pantai parangtritis, adalah pada
sore hari. Hal ini dikarenakan wisatawan dapat menikmati pemandangan
matahari terbenam.”
5
suatu objek secara terperinci.
Pola pengembangan paragraf pada paragraf deskriptif:
1. Pola spasial
Pola Spasial adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas
ruang dan waktu.
Contoh pengembangan paragraf pola spasial :
“ Pada malam hari, pemandangan rumah terlihat eksotis. Apalagi dengan
cahaya lampu yang memantul dari seluruh penjuru rumah. Dari luar
bangunan itu terlihat indah, mampu memberikan kehangatan bagi siapa
saja yang memandangnya. Lampu – lampu taman yang bersinar
menambah kesan eksotis yang telah ada. Begitu hangat. Begitu indah.
(BSE Bahasa Indonesi kelas 10, oleh : Suratno & Wahono)
2. Pola sudut pandang
Pola pengembangan yang berdasarkan pada posisi penulis saat
menggambarkan suatu objek.
Pola sudut pandang terbagi menjadi 2 pola yaitu :
a. Pola subyektif ialah pola yang menggambarkan objek sesuai penafsiran
dengan disertai kesan atau opini dari penulis.
b. Pola objektif ialah pola pengembangan paragraf deskrispi dengan cara
menggambarkan objek secara apa adanya tanpa disertai opini penulis.
3. Paragraf Eksposisi
Paragraf Ekposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan,
menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan dan menerangkan suatu
topik kepada pembaca dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga
memperluas pengetahuan pembaca.
Ciri – ciri paragraf :
1. Memaparkan definisi dan memaparkan langkah – langkah, metode atau
melaksanakan suatu tindakan
2. Gaya penulisannya bersifat informatif
3. Menginformasikan atau menceritakan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh
alat indra.
6
4. Paragraf eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana,
kapan, mengapa, dan bagaimana.
Contoh paragraf eksposisi :
“Teh terbuat dari daun teh yang sudah dirajang kecil – kecil dan dikeringkan
kemudian diproses sedemikian rupa, ada yang dicampur kembang melati
agar baunya wangi dan masih banyak lagi campurannya sehingga
menimbulkan dampak yang enak pada rasanya”
4. Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi ialah jenis yang menggunakan ide, gagasan, atau
pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar – benar terjadi).
Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat
tersebut adalah benar dan terbukti.
Ciri – ciri paragraf argumentasi :
1. Menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin
2. Memerlukan fakta untuk membuktikan pendapatnya biasanya berupa
gambar / grafik
3. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman dan penelitian
4. Penutup berisi kesimpulan
Jenis – jenis paragraf argumentasi :
1. Pola Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal
yang banyak persamaannya.
2. Pola Generalisasi (pola umum) adalah penalaran induktif dengan cara
menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.
3. Pola hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan fakta yang khusus yang menjadi sebab dan sampai pada
simpulan yang menjadi fakta.
5. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk
pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar
tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian
7
dengan data dan fakta.
Ciri paragraf Persuasi :
1. Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah
2. Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya
3. Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui
kepercayaan antara penulis dengan pembaca
4. Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak
hilang dan supaya antara penulis dengan pembaca.
5. Persuasi memerlukan fakta dan data.
6. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan
persoalan pokok atau kalimat topik kemudian ditulis dengan kalimat penjelas.
Contoh :
“Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah
diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah
menyepakati hal ini. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya
membuka usaha baru.”
7. Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan
penjelasan – penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik.
Contoh :
“Semakin persatnya perkembangan zaman, maka teknologi manusiapun
juga semakin berkembang. Tak terkecuali informasi dan komunikasi
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dari zaman purba
hingga sekarang terus mengalami kemajuan yang sangat berarti.”
8
2.6 Struktur Paragraf
Sebuah paragraf terdiri dari kalimat utama dan kalimat penjelas. Kalimat utama
adalah kalimat yang memuat ide pokok atau gagasan utama. Sedangkan kalimat
penjelas adalah kalimat yang memuat penjelasan kalimat utama.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf merupakan karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat dengan
pikiran utama sebagai pengendaliannya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya
atau paragraf dapat juga diartikan sebagai seperangkat kalimat yang terdiri atas satu
kalimat pokok dan beberapa klimat penjelas. Kalimat pokok yaitu kalimat yang
berisi masalah atau kesimpulan sebuah paragraf. Sedangkan kalimat penjelas adalah
kalimat yang berisi penjelas masalah pada kalimat utama.
3.2 Saran
Dalam menulis paragraf kita harus bisa mengembangkan ide yang dimiliki agar
menjadi paragraf yang baik. Dalam penulisan paragraf, kita juga harus bisa memilih
kalimat yang akan digunakan. Karena, jika asal –asalan dalam penulisan paragraf
maka akan mengacaukan ide pokok pada paragraf yang kita tulis. Kalimat yang asal
– asalan akan membuat paragraf melenceng jauh dari ide pokok. Maka jika kita
ingin menulis paragraf kita harus dapat memenuhi syarat paragraf yang baik yaitu
kesatuan, kepaduan dan kelengkapan.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikibooks.org
https://pengembanganparagraf.blogspot
https://liongkiki.wordpress
pustakauntuksemua.blogspot.com
https://wikipedia.org
brainly.co.id/tugas/2387625
11