Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“KELAS B.INA 2”
(Pembentukan Paragraf)

Dosen Pengampuh : Dr. Hj. Nurhayati S.,M.Hum.

Di Susun Oleh :
Kelompok 6 :
Muhammad Sultan Ismail (B011211126)
Putri Sartika Amiruddin (B011211119)
Aulia Rahmah (B011211124)
Sitti Nurhalizah Jasman (B011211121)
Raid Khairiel Ababiel (B011211150)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan inayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan Makalah yang membahas tentang

Pembentukan Paragraf.

Terima kasih Kami ucapkan kepada Ibu dosen pengampuh mata kuliah Bahasa

Indonesia, ibu Dr.Hj. Nurhayati S.,M.Hum yang telah membantu Kami baik secara moral

maupun materi. Terima kasih juga Kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan

yang telah mendukung Kami sehingga bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan Makalah yang Kami buat ini masih jauh dari kata

sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, Kami

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna

menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan Makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa

bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan khususnya dibidang

pengetahuan tentang bagaimana pembetukan paragraf itu sendiri.

10 Maret 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 3
I.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 4
I.3 Tujuan Pembahasan ................................................................................. 4
I.4 Manfaat .................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Paragraf.................................................................................. 5
II.2 Tujuan pembentukan Paragraf ................................................................. 7
II.3 Jenis-jenis dan contoh Paragraf ............................................................... 8
II.4 Ciri-ciri Paragraf ...................................................................................... 10
II.5 Fungsi Paragraf ........................................................................................ 11
II.6 Cara pembentukan Paragraf / syarat pembentukan Paragraf .................. 12
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan ............................................................................................. 15
III.2 Saran ....................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 16

2
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Penggunaan bahasa Indonesia yang benar dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu
keharusan sebagai salah satu upaya dari menghargai dan melestarikan bahasa asli yang
kita punyai sehingga dalam penggunaan bahasa Indonesia ini hendaknya kita mengetahui
dan memahami secara keseluruhan bagaimana salah satu stuktur penting dalam bahasa
ini terbentuk.

Sebagai seorang mahasiswa yang pernah menjadi siswa, kita telah sering mendengar kata
alinea dan paragraf. Sebagai seorang siswa maupun mahasiswa kita pasti telah mengenal
kata tersebut dalam pelajaran atau matakuliah Bahasa Indonesia. Dalam kehidupan nyata,
kita telah menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari, contohnya adalah dalam
menulis. Dalam menulis yang banyak digunakan adalah menulis surat, kertas kerja,
skripsi, laporan pasti menggunakan alinea dalam penulisannya. Alinea merupakan hal
yang sangat penting untuk penulisan, karena alinea akan sangat berpengaruh pada
pembentukan sebuah tulisan yang menarik dan berkualitas.

Jika akan membuat alinea, kita harus menulisakan sekelompok ide yang terdiri atas ide
pokok dan ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide pokok. Selain ide pokok
tersebut, terdapat ide pokok lainnya yang saling berkaitan. Kedua ide pokok tersebut
merupakan bagian kelompok ide yang besar, sehingga ide pokok yang kedua
diungkapakan pada alinea berikutnya dan disertai oleh ide bawahan untuk menjelaskan
ide pokok tersebut. Sehingga kita dapat membuat sebuah karangan yang terdiri atas
beberapa alinea yang mengandung ide-ide yang saling berkaitan.

3
Namun didalam kenyataan shari-hari paragraf dalam strukturnya sering sekali di sepelkan
dan berujung banyaknya penggunaan paragraf yang strukturnya salah dan tidak sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik
adalah salah satu upaya nyata bagaimana kita menghargai bahasa kita. Maka dari itu di
dalam makalah ini kami kelompok 6 akan menjelaksan bagaimana Paragraf itu mulai dari
pengertian, stuktur, bentuk-bentuk dan pengunaannya.

I.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penulisan ini, yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan Paragraf ?
2. Apakah tujuan pembentukan Paragraf ?
3. Apa saja jenis-jenis Paragraf dan ciri-cirinya ?
4. Apakah fungsi dari paragraf ?
5. Bagaimanakah syarat-syarat pembentukan paragraf ?

I.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Paragraf.
2. Untuk mengetahui mengenai tujuan pembentukan Paragraf.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Paragraf dan ciri-cirinya.
4. Untuk mengetahui fungsi dari paragraf.
5. Untuk mengetahui mengenai syarat-syarat pembentukan paragraf.

I.4 Manfaat
Manfaat penulisan ini, yaitu :
Untuk mengetahui apa yang dimaksud paragraf, tujuan pembentukannya, jenis-jenis dan
ciri-cirinya serta fungsi dan syarat dari pembentukan paragraf itu sendiri.

4
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Paragraf


Alinea atau Paragraf adalah kesatuan pikiran berupa penggabungan beberapa kalimat
yang mempunyai suatu gagasan atau tema. Dengan kata lain Alenia merupakan kumpulan
kalimat. Akan tetapi, tidak hanya sekedar kalimat yang berkumpul saja, kalimat tersebut
juga harus berhubungan satu sama lain. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat
menjadi alinea, yang perlu diperhatikan adalah adanya kesatuan dan kepaduan. Kesatuan
berarti seluruh kalimat dalam alinea membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal).

Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam alinea itu kompak, saling berkaitan mendukung
gagasan tunggal alinea. Bila dalam sebuah alinea terdapat lebih dari satu gagasan, berarti
alinea itu tidak baik dan perlu dipecah menjadi lebih dari satu alinea.

Dalam gambar diatas, ide kalimat dilambangkan dengan lingkaran dan segitiga kecil; ide
alinea dilambangkan dengan segitiga besar. Perhatikan, beberapa lingkaran dan segitiga
kecil (kalimat) bergabung membentuk lingkaran dan segitiga besar (alinea). Alinea juga
bisa disebut sebagai penuangan ide seorang penulis yang memiliki satu topik atau tema
sehingga disebut dengan karangan singkat. Alinea biasanya bercirikan, tetapi ada juga
alinea yang hanya mempunyai satu kalimat saja yang disebabkan oleh :
1. Kalimat yang memang tidak dikembangkan penulis.

5
2. Sebagai peralihan antara bagian-bagian karangan.
3. Dialog antar narasi diberlakukan sebagai satu alinea.

Adapula tujuan dari paragraf adalah sebagai berikut :


1. Memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap satu tema.
2. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal.

Alinea atau Paragraf mempunyai dua syarat. Alinea yang baik harus mempunyai kesatuan
paragraf dan kepaduan paragraf.

a. Kesatuan Paragraf
Dalam sebuah paragraf hanya terdapat satu pokok pikiran, oleh sebab itu kalimat-kalimat
yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang
menyimpang dari ide pokok paragraf. Jika terdapat kalimat yang menyimpang dari pokok
pikiran paragraf, paragraf menjadi tidak berpautan atau tidak utuh. Kalimat yang
menyimpang itu, harus dikeluarkan dari paragraf.
Contoh :
▪ “Pekerjaan saya sehari-hari adalah guru bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia tidak
hanya diajarkan di Indonesia, tetapi juga di mancanegra termasuk Amerika.
Pernah terlintas di benak saya, satu hari nanti mungkin saya menjadi guru bahasa
Indonesia di Amerika. Pekerjaan sehari-hari Clinton adalah Presiden Amerika.
Melaui perjuangannya, Clinton berhasil menjadi Presiden Amerika. Jabatan itu
diperolehnya melalui perjuangan yang gigih. Clinton termasuk Presiden Amerika
yang popular”.
▪ “Amerika adalah negara kaya. Di Amerika perkembangan ilmu pengetahuan maju
pesat. Disana semua bahasa yang besar, termasuk bahasa Indonesia dipelajari
untuk kepentingan politik Amerika”.

b. Kepaduan Paragraf
Kepaduan paragraf dapat terlihat melaui penyusunan kalimat secara logis dan melalui
ungkapan-ungkapan atau kata-kata (pengait antar kalimat). Urutan yang logis akan
terlihat dalam susunan kalimat-kalimat pada paragraf itu.

6
Contoh :
a. “Faktur adalah tanda bukti penjualan barang. Faktur ada yang digabungkan
dengan kuitansi dan faktur ini disebut faktur berkuitansi. Faktur berkuiansi cocok
dipakai untuk penjualan tunai. Faktur yang kedua adalah Faktur tanpa kuitansi,
faktur tanpa kuitansi dapat dipakai baik untuk penjualan tunai dan kredit”.

II.2 Tujuan pembentukan Paragraf


Kita akan kesulitan memenuhi isi suatu paragraf apabila kita membaca sebuah tulisan
yang tidak tersusun atas kesatuan paragraf. Penulisan paragraf sering ditandai dengan
penulisan kalimat yang menjorok ke dalam. Selain itu, penulis dapat menentukan spasi
untuk membedakan jarak antar paragraf.Keteraturan penyajian gagasan dalam karya tulis
dapat dilakukan jika setiap paragraf hanya memuat hanya satu ide pokok yang dinyatakan
dalam kalimat utama. Gagasan bawahan yang berfungsi sebagai ide penjelas sebagai ide
pokok dinyatakan dalam kalimat-kalimat yang lain.

Penyusunan paragraf dalam karya tulis mempunyai dua tujuan yaitu :

a. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan cara menyekat-nyekat ide


pokok yang satu dari ide pokok yang lain berdasarkan keharusan untuk
mengungkap satu ide pokok saja pada setiap paragraf. Hal ini sekligus
menunjukkan adanya penghentian secara wajar dan formal sebelum beralih ke
paragraf berikutnya. Jika terdapat dua atau lebih ide pokok, paragraf tersebut
perlu dipecah menjadi dua atau lebih paragraf.
b. Memudahkan pembaca mengikuti uraian penulis secara sistimatis dari ide yang
satu ke ide yang lain sehingga pemusatan perhatian dapat dilakukan terhadap
setiap ide yang diungkapkan dalam karya tulis tersebut.

7
II.3 Jenis-jenis dan contoh pembentukan Paragraf
Paragraf dikelompokkan menjadi tiga. Ketiga kelompok paragraf tersbut, antara lain
paragraf menurut posisi kalimat topik, menurut isinya, dan fungsinya.

1. Jenis-Jenis Paragraf berdasarkan Posisi Kalimat Topik.

Kelompok paragraf menurut posisi kalimat topiknya dibedakan menjadi empat, yaitu
paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif induktif, dan paragraf penuh
kalimat topik.

a. Paragraf Deduktif, paragraf deduktif adalah paragraf yang memiliki kalimat topik
atau kalimat utama di awal paragraf. Paragraf ini menyajikan permasalahan di
awal para paragraf dan kemudian menyajikan rincian atau uraian masalah.

Contoh:
“Komodo merupakan hewan langka yang dilindungi. Kementrian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan mencatat, per 2017 tercatat 2.884 ekor komodo di Taman
Nasional Komodo. Kadal terbesar di dunia ini termasuk dalam daftar hewan
dilindungi karena jumlahnya sedikit. Penyebab langkanya komodo akibat habitat
komodo yang semakin hari semakin tercemar”.

b. Paragraf Induktif, paragraf induktif adalah paragraf yang memiliki kalimat topik
atau kalimat utama di akhir kalimat. Teknik penyajian ini dilakukan dengan cara
menyajikan penjelasan terlebih dahulu dan kemudian menyajikan kalimat topik
atau kalimat utama.

Contoh:
“Kementrian Lingkungan Hidup mencatat pada 2016 jumlah komodo sebanyak
2.430 ekor, pada 2017 sebanyak 2.884 ekor, sedangkan 2018 sebanyak 2.879
ekor. Monitoring terus dilakukan setiap tahun. Hal ini agar populasi komodo tidak
punah. Jumlah populasi komodo dipengaruhi erat oleh iklim dan prilaku manusia.
Maka dari itu, meski populasi komodo dapat dikatakan stabil, kita harus tetap
menjaga kelestarian alam dan habitat Komodo”.

8
c. Paragraf Deduktif Induktif, paragraf deduktif induktif merupakan paragraf yang
memiliki kalimat topik atau kalimat utama yang terletak di awal dan akhir
kalimat. Kalimat di akhir paragraf merupakan penegasan kembali dari gagasan
utama yang terdapat di awal paragraf.

Contoh:
“Hutan mangrove memiliki karakteristik tertentu. Tumbuhan di dalam hutan
semacam ini didominasi oleh tumbuhan bakau, maka orang sering menyebutnya
hutan bakau. Hutan mangrove terdapat di perairan payau (campuran air asin dan
air tawar). Akibatnya, hutan mangrove sangat dipengaruhi pasang surut laut.
Itulah beberapa ciri yang dimiliki hutan mangorove”.

d. Paragraf Ineratif, paragraf inretaif merupakan paragraf yang gagasan utamanya


ada di tengah paragraf. Kalimat pendukungnya mengapit kalimat yang
mengandung gagasan utama.

Contoh:
“Terhitung hingga 2006, terdapat 50 kawasan yang ditetapkan menjadi Taman
Nasional. Indonesia memiliki Taman Nasional yang tersebar di Pulau Jawa, Nusa
Tenggara, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Taman Nasional
di Indonesia merupakan kawasan yang dilindungi oleh negara demi kepentingan
konservasi. Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Taman Nasional
didefinisikan sebagai kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi”.

2. Jenis-Jenis Paragraf menurut Isinya:


a. Paragraf Persuasif, teks persuasi adalah sebuah paragraf yang isinya merupakan
pernyataan untuk mendorong atau mengajak seseorang agar mengikuti keinginan
penulis.

9
b. Paragraf Argumentatif, paragraf argumentasi atau paragraf bahasan adalah
sebuah tulisan berisi pendapat disertai dengan data dan fakta sebagai alasan atau
bukti nyata untuk membuktikan kebenaran dari suatu pendapat.
c. Paragraf Naratif, paragraf narasi adalah bentuk paragraf yang berisi uraian cerita
tentang sesuatu. Paragraf narasi menjelaskan suatu kejadian maupun peristiwa
baik bersifat fiksi maupun non-fiksi
d. Paragraf Deskriptif, paragraf deskriptif adalah suatu karangan yang berisi
pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.
e. Paragraf Ekspositoris, paragraf ekspositoris ialah tipe cerita yang
menjelaskan,menerangkan,menjelaskan menerangkan satu topik yang berbentuk
info dengan urut, terang dan detil dan mempunyai tujuan untuk memberi info
sejelas-jelasnya ke beberapa pembacanya.

3. Jenis-Jenis Paragraf menurut Fungsinya:


a. Paragraf Pembuka, paragraf pembuka bertujuan untuk mengawali atau membuka
sebuah karya tulis.
b. Paragraf Penghubung, paragraf penghubung dapat disebut dengan paragraf isi.
Paragraf ini bertujuan untuk mengembangkan topik atau pokok pembicaraan
yang telah dirumuskan pada paragraf pembuka.
c. Paragraf Penutup, paragraf penutup berisi simpulan dari sebuah karya tulis.
Paragraf ini dimaksudkan sebagai penutup atau bagian akhir dari karya tulis.

II.4 Ciri-ciri Paragraf

1. Ciri-ciri Paragraf :
Ciri – Ciri Paragraf
a. Bertakuk/letaknya agak dalaman, ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis
karangan yang biasa.
b. Paragraf menggunkan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik

10
c. Kalimat topik dan selebihnya adalah kalimat pengembang sebagai fungsi
penjelas, menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat
dalam kalimat topik.
d. Paragraf menggunkan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.

2. Unsur - Unsur Paragraf :


a. Kalimat Utama adalah kalimat yang mengandung gagasan utama mengenai suatu
topik yang sedang dibahas di dalam sebuah paragraf. Kalimat utama menjadi
acuan untuk mengembangkan suatu paragraf. Letaknya bisa di awal ataupun di
akhir paragraf.
b. Kalimat penjelas adalah kalimat yang berfungsi menjelaskan kalimat utama.
Kalimat penjelas mengandung gagasan penjelas, gagasan yang menjelaskan
suatu gagasan utama.
c. Gagasan utama yaitu gagasan yang dibahas dan menjadi inti dasar pengembangan
sebuah paragraf. Letak gagasan utama dapat ditentukan di awal (deduktif), di
akhir (induktif), atau di awal dan di akhir (campuran). Gagasan utama
menyatakan hal-hal umum yang merangkum seluruh gagasan yang ada dalam
suatu paragraf.
d. Konjungsi adalah kata sambung atau kata penghubung. Konjungsi dalam bahasa
Indonesia ada dua jenis, yaitu konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat.

II.5 Fungsi Paragraf


Paragraf memiliki salah satu fungsi sebagai penjelas, namun adapun fungsi lengkap dari
paragraf, yaitu :

a. Berfungsi untuk mengekspresikan gagasan yang tertulis dengan memberikan


bentuk suatu pikiran serta juga perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang
tersusun dengan secara logis dalam suatu kesatuan.
b. Untuk menandai berlalunya ide-ide baru untuk gabungan beberapa paragraf,
untuk mengubah paragraf juga berarti pendapat.

11
c. Mampu memfasilitasi pengorganisasian ide bagi yang menulis juga
memudahkan pemahaman bagi yang membacanya.
d. Memudahkan dalam pengembangan topik karangan ke dalam satuan unit pikiran
yang lebih kecil dan ringkas.
e. Untuk memudahkan pengendalian variabel, khususnya untuk pengujian yang
terdiri dari beberapa variabel.

II.6 Cara pembentukan paragraf / syarat pembentukan


paragraph
Dalam pembentukan/pengembangan paragraf,ada beberapa persyaratan yang harus
diperhatikan, diantranya:

1. Kesatuan

Fungsi paragraf adalah untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut. Untuk itu, di
dalam pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh menyimpang
dari gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf
diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang
terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok.

2. Kepaduan

Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan kalimat-kalimat yang berdiri sendiri-


sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik.
Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun
dapat dengan mudah memahami/mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena
adanya perloncatan pikiran yang membingungkan.
Kata atau frase transisi yang dapat dipakai dalam karangan ilmiah sekaligus sebagai
penanda hubungan dapat dirinci sebagai berikut.

12
a. Hubungan yang menandakan tambahan kepada sesuatu yang sudah disebutkan
sebelumnya, misalnya: lebih-lebih lagi, tambahan, selanjutnya, di samping itu,
lalu, seperti halnya.
b. Hubungan yang menyatakan perbandingan, misalnya: lain halnya, seperti,
meskipun.
c. Hubungan yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang sudah disebutkan
sebelumnya; misalnya: tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian,
sebaliknya.
d. Hubungan yang menyatakan akibat/hasil; misal: sebab itu, oleh sebab itu, karena
itu, jadi.
e. Hubungan yang menyatakan tujuan, misalnya: sementara itu, segera, kemudian.
f. Hubungan yang menyatakan singkatan, misal: ringkasnya, misalnya, yakni,
sesungguhnya.
g. Hubungan yang menyatakan tempat, misalnya: di sana, dekat, di seberang.

3. Kelengkapan

Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup
menunjang kejelasan kalimat topik/gagasan utama.

a. Letak Kalimat Topik dalam Sebuah Paragraf, sebuah paragraf dibangun dari
beberapa kalimat yang saling menunjang dan hanya mengandung satu gagasan
pokok saja. Gagasan pokok itu dituangkan ke dalam kalimat topik / kalimat pokok.
Kalimat topik/kalimat pokok dalam sebuah paragraf dapat diletakkan, di akhir di
awal, di awal dan akhir, atau dalam seluruh paragraf itu.
b. Pengembangan Paragraf, salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat
dilakukan dengan membuat kerangka paragraf dahulu sebelum menulis paragraf
itu. Secara ringkas, pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan
memperhatikan hal-hal berikut. Pertama, susunlah kalimat topik dengan baik dan
layak (jangan terlalu spesifik sehingga sulit dikembangkan, jangan pula terlalu luas
sehingga memerlukan penjelasan yang panjang lebar). Kedua, tempatkanlah
kalimat topik tersebut dalam posisi yang menyolok dan jelas dalam sebuah

13
paragraf. Ketiga, dukunglah kalimat topik tersebut dengan detail-detail/ perincian-
perincian yang tepat. Keempat gunakan kata-kata transisi, frase, dan alat lain di
dalam dan di antara paragraf. Berikut Paragraf Berdasarkan Teknik
Pengembangannya :
1) Secara Alamiah, dalam teknik ini penulis sekedar menggunakan pola yang
sudah ada pada objek/kejadian yang dibicarakan. Susunan logis ini mengenal
dua macam urutan, yaitu:
▪ Urutan ruang (spasial), membawa pembaca dari satu titik ke titik
berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya gambaran dari
depan ke belakang, dari luar ke dalam, dari bawah ke atas, dan
sebagainya;
▪ Urutan waktu (kronologis), menggambarkan urutan terjadinya peristiwa,
perbuatan, atau tindakan.
2) Klimaks dan Antiklimaks, gagasan utama mula-mula dirinci dengan sebuah
gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian
berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga gagasan yang paling tinggi
kedudukan/kepentingannya.
3) Umum – Khusus & Khusus – Umum (deduktif & induktif), cara
pengungkapan paragraf yang paling banyak digunakan adalah cara deduktif
dan induktif. Berikut ini secara urut akan disajikan contoh paragraf yang
dikembangkan dengan cara deduktif dan induktif.

14
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Setelah penulisan makalah ini kami berharap bahwa makalah ini dapat membantu
pembaca untuk lebih memahami mengenai pentingnya mengetahui tentang
paragraph, bahwa paragraph kesatuan pikiran berupa penggabungan beberapa kalimat
yang mempunyai suatu gagasan atau tema. Dimana paragraf yang baik harus sesuai
dengan syarat keterpaduan, koherensi dan kohesi, serta penggunaan pengembangan
yang baik, dalam penggunaannnya pula paragraf akan berfungsi sesuai dengan
jenisnya.

Dengan mengetahui tentang paragraf ini di harapkan kedepannya seiring


perkembangan zaman kesalahan penggunaan dan penyusunan paragraf akan
berkurang dan membuat kita sebagai bangsa Indonesia dapat menggunakan pola
penyusunan paragraf yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

III.2 Saran
Kami dari kelompok 6 sebagai penulis sekaligus penyusun makalah ini menyadari
dengan sangat bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna dimana
didalam penyusunan makalah ini tentunya tidak luput dari kesalahan-kesalahan, baik
itu kesalahan penulisan dan lain sebagainya sehingga kami sangat mengharapkan
saran dan kritik mendukung dari pembaca yang menyempatkan waktunya untuk
membaca makalah kami ini.

15
DAFTAR PUSTAKA
▪ Buku

Sudjiman, Panuti. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo.

▪ Internet

Gudang Ilmu. (2016). Pengertian Paragraf dan Tujuan Paragraf serta Contohnya.
(https://www.ilmusaudara.com/2016/08/pengertian-paragraf-dan-tujuan-
paragraf.html, diakses pada 13 Maret 2022)

Bobo.ID. (2020). Jenis-Jenis paragraph dan Contohnya.


(https://bobo.grid.id/read/082453145/jenis-jenis-paragraf-dan-contohnya-
paragraf-deduktif-induktif-deduktif-induktif-dan-ineratif?page=all, diakses pada
14 Maret 2022)
“Paragraf adalah Kumpulan Kalimat, Pahami Ciri, Bagian, dan Jenisnya”.
katadata.co.id.

(https://katadata.co.id/amp/safrezi/berita/61e4b9f63bc03/paragraf-adalah-
kumpulan-kalimat-pahami-ciri-bagian-dan-jenisnya, diakses 14 Maret 2022)
Paragraf – Pengertian, Unsur, Syarat, Fungsi, Ciri, Jenis, Struktur, Contoh. Guru
Pendidikan.
(https://www.gurupendidikan.co.id/paragraf/, diakses pada 8 Maret 2022)
Artikel Pendidikan.CO.Id. Pengertian Paragraf, Ciri, Fungsi, Beserta Jenisnya.
Pendidikan.co.id.
(https://pendidikan.co.id/pengertian-paragraf-ciri-fungsi-beserta-jenisnya/, 14
Maret 2022)
Ajengtriansari. Syarat-syarat Pembentukan dan Pengembangan Paragraf.
Pendidikan.co.id.

(https://ajengtriansari.wordpress.com/2013/07/21/syarat-syarat-pembentukan-
dan-pengembangan-paragraf/, diakses 14 Maret 2022)

16

Anda mungkin juga menyukai