Anda di halaman 1dari 2

PENAFSIRAN PASAL 183 DAN 184 KUHAP TERKAIT KETENTUAN MINIMAL 2

(DUA) ALAT BUKTI DALAM HUKUM ACARA DAN PRAKTEK PERADILAN


PIDANA BERSIFAT KUALITATIF ATAU KUANTITATIF?
Dosen Pengampu : Andi Muhammad Aswin Anas S.H., M.H.

NAMA : WAHDATUNNISA
NIM : B011211104
KELAS : HUKUM ACARA PIDANA (A)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2024
Penafsiran terhadap pasal 183 dan 184 KUHAP terkait ketentuan minimal 2 (dua) alat bukti
dalam pembuktian hukum acara pidana adalah bersifat kuantitatif. Berdasarkan penjelasan
mengenai keterangan saksi sebagai alat bukti yang sah dalam Pasal 185 KUHAP yaitu :
● (2) Keterangan seorang saksi saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa
bersalah terhadap perbuatan yang didakwakan kepadanya.

Hal tersebut sesuai dengan suatu asas yaitu unus testis nullus testis yang artinya satu orang
saksi bukanlah saksi. Jika misalnya hanya terdapat satu alat bukti dan alat bukti tersebut
adalah saksi maka saksi yang hadir dimuka persidangan harus minimal dua orang.

● (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak berlaku apabila disertai
dengan suatu alat bukti yang sah lainnya.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa alat bukti yang sah ada 5 (lima), jika alat
bukti hanya saksi maka saksi harus minimal dua orang agar bisa digunakan sebagai alat bukti
dalam persidangan, jika hanya ada satu saksi maka harus ada satu alat bukti lainnya yang
dapat mendukung kebenarannya.

● (4) Keterangan beberapa saksi yang berdiri sendiri-sendiri tentang suatu kejadian atau
keadaan dapat digunakan sebagai suatu alat bukti yang sah apabila keterangan saksi
itu ada hubungannya satu dengan yang lain sedemikian rupa, sehingga dapat
membenarkan adanya suatu kejadian atau keadaan tertentu.

Ayat 4 memberikan penjelasan bahwa beberapa saksi (lebih dari satu orang saksi) adalah
cukup atau dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah dalam persidangan meskipun tidak
didukung oleh alat bukti yang lain (keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan
terdakwa).

Dengan catatan karena tujuan hukum acara pidana adalah untuk mencari kebenaran materil
maka lebih menekankan pada keterangan saksi sebagai alat bukti yang utama.

Sumber : Patriani Fepi, 2023, Firma Hukum Konspirasi Keadilan,


https://konspirasikeadilan.id/artikel/keterangan-saksi-sebagai-alat-bukti-dalam-perkara-pidan
a7396 terakhir diakses 02 April 2024, 19.17 WITA

Anda mungkin juga menyukai