Disusun Oleh :
2. Keterangan Ahli : Tata cara pemberian keterangan ahli berdasarkan ketentuan Pasal
133 dihubungkan dengan penjelasan Pasal 186, jenis dan tata cara pemberian
keterangan ahli sebagai alat bukti yang sah dapat melalui prosedur sebagai berikut:
diminta penyidik pada taraf pemeriksaan penyidikan, keterangan ahli yang diminta
dan diberikan dan disidang. Keterangan ahli sebagai alat bukti yang sah menurut
undang-undang, hanya diatur dalam satu pasal saja pada bagian keempat dirumuskan
dalam Pasal 186.
3. Surat : Bentuk-bentuk surat yang dapat dianggap mempunyai nilai sebagai alat bukti :
a. “Berita acara” dan surat lain dalam bentuk resmi yang dibuat pejabat umum yang
berwewenang.
b. Surat keterangan dari seorang ahli.
c. Surat lain.
4. Petunjuk : Menurut Pasal 188 ayat 2, petunjuk hanya dapat diperoleh dari : keterangan
saksi, surat, keterangan terdakwa.
5. Keterangan Terdakwa : Keterangan terdakwa ialah apa yang terdakwa nyatakan di
siding pengadilan tentang perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau
alami sendiri. (Pasal189 ayat 1).
Gaga Muhammad divonis 4,5 tahun penjara atas kasus kecelakaan yang
melibatkannya. Putusan ini dibacakan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri
Jakarta Timur, Rabu (19/1/2022). Vonis tersebut sesuai dengan apa yang dituntut Jaksa
Penuntut Umum dalam sidang sebelumnya. Pada sidang tersebut, Jaksa Penuntut Umum
menuntut pria yang akrab disapa Gaga ini dengan hukuman 4,5 tahun penjara. Selain
itu, Gaga Muhammad juga harus membayar denda Rp10 juta. Berikut kronologi kasus Gaga
Muhammad.
Kecelakaan nahas yang dialami Gaga Muhammad dan Laura Anna itu terjadi pada 8
Desember 2019. Saat itu, Gaga dan Laura baru akan pulang dari salah satu tempat hiburan di
kawasan SCBD. Ketika perjalanan sampai di Tol Jagorawi KM 10, kecelakaan itu terjadi.
Gaga menyebut, ia menyetir dalam kondisi mabuk dan sempat terkantuk sehingga tak sadar
menabrak truk hingga terbalik. Akibat kecelakaan itu, Laura Anna mengalami cedera spinal
cord yang membuat dirinya harus beraktivitas dari atas kursi roda. Hingga akhirnya
selebgram serta YouTuber ini meninggal dunia pada 15 Desember 2021.
Meski menderita banyak kerugian, Laura Anna dan keluarga tidak langsung
melaporkan Gaga Muhammad ke polisi setelah kecelakaan itu. Pun ketika Laura didiagnosa
mengalami lumpuh. Meski begitu, Laura hanya melayangkan somasi kepada Gaga untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Baru 2 tahun kemudian, Laura Anna melaporkan
Gaga Muhammad ke polisi. Kasus ini kemudian dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta
Timur pada 21 Oktober 2021. Kemudian jaksa mendaftarkan perkara tersebut ke Pengadilan
Negeri Jakarta Timur pada 1 November 2021.
Pada 2 Desember 2021, Laura Anna akhirnya menjalani sidang perdana atas
gugatannya kepada Gaga Muhammad di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Ia datang dengan
menggunakan kursi roda beserta ditemani oleh keluarga dan teman baiknya. Di media sosial,
tagar #JusticeForLaura mengiri perjuangan Laura Anna di pengadilan. Banyak warganet dan
rekan-rekan artis dan selebgram yang memberikan dukungan lewat tagar tersebut.
Pada sidang yang telah dilakukan beberapa kali di Pengadilan Negeri Jakarta Timur,
Gaga mengakui beberapa hal, termasuk sempat meminum minuman alkohol sebelum
menyetir dan mengantuk sebelum kecelakaan terjadi. Gaga juga membicarakan soal somasi
yang dilayangkan keluarga Laura Anna kepadanya. Ia menyebut Ayah Laura meminta uang
ganti rugi sebesar Rp12,6 miliar atas kecelakaan putrinya. Namun, permintaan itu tidak
disanggupi keluarga Gaga, karena nominalnya yang terlalu besar. Dokter yang pertama kali
menangani Laura Anna dan Gaga Muhammad pasca-kecelakaan, dr. Pungky Dianitasari, juga
dihadirkan pada sidang tersebut. Disebutkan dr. Pungky, kondisi Laura memang lebih parah
dari Gaga usai kejadian. Sang dokter juga membantah membolehkan Laura Anna langsung
pulang usai mendapat perawatan pertama, karena pasien harus lebih dulu diobservasi. Pada
diagnosa awal, dr. Pungki menyebut Laura Anna mengalami cedera kepala ringan dan belum
ada tanda-tanda cedera berat, meski ada luka robek di kepala, tangan kanan, dan lecet leher.
Setelah melalui beberapa kali persidangan, Gaga Muhammad dituntut 4 tahun 6 bulan
penjara dan denda sebesar Rp10 juta oleh Jaksa Penuntut Umum. Atas tuntutan jaksa, kuasa
hukum Gaga, Fahmi Bachmid, meminta waktu untuk mengajukan nota pembelaan atau
pledoi. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur akhirnya menjatuhi vonis hukuman
penjara selama 4,5 tahun kepada Gaga Muhammad, pada Rabu (19/1/2022). Selain hukuman
penjara, Gaga juga dikenakan denda sebesar Rp10 juta. Hakim menilai, Gaga tidak
menunjukkan rasa bersalah atas apa yang dilakukannya dan itikad baik dalam membantu
korban dan keluarganya. Hal ini menjadi salah satu faktor yang memberatkan putusan hakim.
Keluarga Gaga Muhammad belum diketahui akan melakukan banding atau tidak atas putusan
ini. Sementara keluarga Laura Anna mengaku cukup puas, karena akhirnya mendiang
mendapat keadilan.
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, B. (2017). Peranan Alat Bukti Dalam Perkara Pidana Dalam Putusan Hakim
Menurut KUHAP. Yuridika, 32(1), 17-36. (Online) https://www.e-
journal.unair.ac.id/YDK/article/download/4780/3515 di akses pada tanggal 29
Februari 2022
Imron Ali dan Iqbal Muhamad.2019.Hukum Pembuktian.Tangerang Selatan:UNPAM
PRESS.
I Gede Pastika Juniartha, dkk. 2021. Keabsahan Hasil Cetak Screenshot Sebagai Alat Bukti
Dalam Pemeriksaan Perkata Perdata. Jurnal Konstruksi Hukum, 2(2),401-405
Adami Chazawi, 2018. Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi: Edisi Revisi. Malang:
Media Nusa Creative
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, 2017. Jakarta Timur: PT. Balai Pustaka