Kelas :H
NPM : 221000320
Mata Kuliah : Hukum Acara Pidana dan Perkembangan
Pembahasan Alat Bukti yang Sah menurut Pasal 184 Ayat (1)
Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184 Ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
disebutkan bahwa alat bukti yang sah adalah:
1. Keterangan saksi.
2. Keterangan Ahli.
3. Surat.
4. Petunjuk dan,
5. Keterangan terdakwa.
1.Keterangan Saksi
Pasal 1 angka 26 disebutkan keterangan saksi adalah seseorang dapat memberikan keterangan guna
kepentingan penyidikan, penuntutan dan peradilan suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat
sendiri dan ia alami sendiri. keterangan saksi tidak dapat berdiri sendiri artinya harus ada lebih dari 1
saksi, sebagaimana asas yang berlaku dalam hukum pidana yaitu unus testis nullua testis (satu saksi
bukan saksi). dalam pasal 168 disebutkan keterangan saksi yang di kecualikan, yaitu:
1. Keluarga berdarah atau semenda dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai derajat ketiga
dari atau yang sama-sama sebagai terdakwa;
2. Saudara dari terdakwa atau yang bersama-sama sebagai terdakwa, saudara ibu atau saudara
bapak, juga mereka mempunyai hubungan karena perkawinan dan anak-anak saudara terdakwa
sampai derajat ketiga;
3. Suami atau istri terdakwa meskipun sudah bercerai atau yang bersama sebagai terdakwa.
Syarat Sah Keterangan Saksi, yaitu antara lain sebagai berikut:
1. Saksi harus mengucapkan sumpah atau janji (sebelum memberikan keterangan).
2. Keterangan saksi harus mengenaiperistiwa pidana yang saksi lihat sendiri dengan sendiri dan
yang dialami sendiri, dengan menyebutkan alasan pengetahuannya (testimonium de auditu =
terangan yang diperoleh dari orang lain tidak mempunyai nilai pembuktian).
3. Keterangan saksi harus diberikan di sidang pengadilan (kecuali yang ditentukan pada pasal 162
KUHAP).
4. Keterangan seorang saksi saja tidak cukup membuktikan kesalahan terdakwa (unus testis nullus
testis).
5. Pemeriksaan menurut cara yang ditentukan undang-undang
Nilai Kekuatan Pembuktian Keterangan Saksi Yang memenuhi syarat sah keterangan saksi (5 syarat),
yaitu:
1. Diterima sebagai alat bukti sah.
2. Mempunyai nilai kekuatan pembuktian bebas (bersifat tidak sempurna dan tidak mengikat).
3. Tergantung penilaian hakim (hakim bebas namun bertanggung jawab menilai kekuatan
pembuktian keterangan saksi untuk mewujudkan kebenaran hakiki).
4. Sebagai alat bukti yang berkekuatan pembuktian bebas, dapat dilumpuhkan terdakwa dengan
keterangan saksi a de charge atau alat bukti lain.
2.Keterangan Ahli
Pasal 1 angka 28 disebutkan keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang
memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna
kepentingan pemeriksaaan. Selain itu, disebutkan juga dalam Pasal 186 bahwa keterangan ahli ini juga
dapat sudah diberikan pada waktu pemeriksaan oleh penyidik atau penuntut umum yang dituangkan
dalam sautu bentuk laporan dan dibuat dengan mengingat sumpah diwaktu ia menerima jabatan atau
pekerjaan.
Pada prinsipnya, keterangan ahli tersebut memiliki nilai pembuktian, apabila:
1. Keterangan seorang ahli yang memiliki keahlian khusus tentang suatu hal; dan
2. Keterangan yang diberikannya sebagai ahli yang memiliki keahlian khusus dalam bidangnya,
berupa keterangan “menurut pengetahuannya.”
3. Keterangan yang diberikan oleh orang memiliki keahlian tentang hal yang diperlukan membuat
terang suatu perkara pidana untuk kepentingan pemeriksaan.
Syarat Sah Keterangan Ahli, yaitu:
1. Keterangan diberikan oleh seorang ahli.
2. Memiliki keahlian khusus dalam bidang tertentu.
3. Menurut pengetahuan dalam bidang keahliannya.
4. Diberikan dibawah sumpah/ janji: Baik karena permintaan penyidik dalam bentuk laporan atau
permintaan hakim, dalam bentuk keterangan disidang pengadilan
Jenis Keterangan Ahli, yaitu:
1. Keterangan ahli dalam bentuk pendapat/ laporan atas permintaan penyidik).
2. Keterangan ahli yang diberikan secara lisan di sidang pengadilan (atas permintaan hakim).
3. Keterangan ahli dalam bentuk laporan atas permintaan penyidik/ penuntut hukum
Nilai Kekuatan Pembuktian Keterangan Ahli, yaitu:
1. Mempunyai nilai kekuatan pembuktian bebas.
2. Tidak mempunyai nilai kekuatan pembuktian yang mengikat atau menentukan.
3. Penilaian sepenuhnya terserah pada hakim.
3.Surat
KUHAP tidak memberikan definisi terkait alat bukti surat secara rinci, namun memberikan batasan
mengenai jenis-jenis alat bukti surat yang diatur dalam Pasal 187, yaitu sebagai berikut:
1. Berita acara dan surat lain dalam bentuk resmi yang dibuat oleh pejabat umum yang berwenang
atau yang dibuat di hadapannya, yang memuat keterangan tentang kejadian atau keadaan yang
didengar, dilihat atau yang dialaminya sendiri, disertai dengan alasan yang jelas dan tegas
tentang keterangannya itu; (Contoh : Surat yang dibuat oleh Notaris atau PPAT);
2. Surat yang dibuat menurut ketentuan peraturan perundang-undangan atau surat yang dibuat
oleh pejabat mengenai hal yang termasuk dalam tata laksana yang menjadi tanggung jawabnya
dan yang diperuntukkan bagi pembuktian sesuatu hal atau sesuatu keadaan; (Contoh : BAP,
KTP, Pasport, SIM, dll);
3. Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai
sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi dari padanya; (Contoh : Visum et
Revertum);
4. Surat lain yang hanya dapat berlaku jika ada hubungannya dengan isi dari alat pembuktian yang
lain. (Contoh : Surat yang dibuat dibawah tangan).
Ada 2 bentuk surat, yaitu :
1. Surat Authentik/ Surat Resmi – Dibuat oleh pejabat yang berwenang, atau oleh seorang ahli
atau dibuat menurut ketentuan perundang-undangan – Dibuat atas sumpah jabatan atau
dikuatkan dengan sumpah.
2. Surat Biasa/Surat Di Bawah Tangan – Hanya berlaku jika ada hubungannya dengan isi dari
alat pembuktian yang lain. Contoh : Izin Bangunan, Akte Kelahiran, Paspor, Kartu Tanda
Penduduk, Ijazah, Surat Izin Mengemudi, dll.
Nilai Kekuatan Pembuktian Surat, yaitu:
1. Mempunyai nilai kekuatan pembuktian bebas ·
2. Tidak mempunyai nilai kekuatan pembuktian yang mengikat atau menentukan (lain halnya
dalam acara perdata) ·
3. Penilaian sepenuhnya terserah keyakinan hakim : Dalam Acara Perdata, akta otentik menjadi
bukti dari kebenaran seluruh isinya, sampai dibuktikan kepalsuannya. Hakim harus mengakui
kekuatan akta otentik sebagai bukti diantara para pihak, sekalipun ia sendiri tidak yakin akan
kebenaran hasilnya.
Sifat Dualisme Laporan Ahli:
Keterangan ahli dalam bentuk pendapat/ laporan :
1. Sebagai alat bukti keterangan ahli : Penjelasan Pasal 186: Keterangan ahli ini dapat juga sudah
diberikan pada waktu pemeriksaan oleh penyelidik atau penuntu umum yang dituangkan dalam
bentuk suatu laporan dan dibuat dengan mengingat sumpah pada waktu menerima jabatan atau
pekerjaan.
2. Sebagai alat bukti surat Pasal 187 c: Surat keterangan dari seorang ahli yang membuat pendapat
berdasarkan keahliannya mengenai suatu hal atau suatu hal atau suatu keadaan yang diminga
secara resmi daripadanya.
4.Petunjuk
Pasal 188 ayat (1) memberikan definisi terkait dengan petunjuk, yaitu perbuatan, kejadian atau keadaan,
yang karena persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu
sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya. Kemudian, petunjuk
hanya dapat diperoleh dari:
1. Keterangan saksi;
2. Surat;
3. Keterangan terdakwa.
Bahwa penilaian atas kekuatan pembuktian dari suatu petunjuk dalam setiap keadaan tertentu dilakukan
oleh hakim dengan arif lagi bijaksana setelah ia mengadakan pemeriksaan dengan penuh kecermatan
dan kesaksamaan berdasarkan hati nuraninya.
1. Perbuatan, atau kejadian atau keadaan.
2. Karena persesuainnya satu dengan yang lain.
3. Persesuainnya dengan tidak pidana itu sendiri.
4. Menunjukkan telah terjadi suatu tindak pidana, dan,
5. Siapa pelakunya.
Sumber Perolehan Petunjuk Petunjuk hanya diperoleh dari :
1. Keterangan saksi
2. Surat
3. Keterangan terdakwa
4. Keterangan ahli
5. Petunjuk bukan alat bukti yang berdiri sendiri.
Bukti Petunjuk Sebagai Upaya Terakhir Petunjuk sebagai alat bukti yang sah, pada urutan keempat dari
lima jenis alat bukti :
1. Petunjuk dapat diperoleh dari keterangan terdakwa (yang diperiksa terakhir).
2. Jadi petunjuk sebagai alat bukti terakhir.
3. Petunjuk baru digunakan kalau batas minimum pembuktian belum terpenuhi.
4. Untuk menggunakan alat bukti petunjuk, hakim harus dengan arif dan bijaksana
mempertimbangkannya.
5. Petunjuk diperoleh melalui pemeriksaan yang : Cermat, Seksama, Berdasarkan hati nurani
hakim.
5.Keterangan Terdakwa
Pasal 189 ayat (1) memberikan definisi terhadap keterangan terdakwa ialah apa yang terdakwa nyatakan
di sidang tentang perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau alami sendiri.
Terdapat 3 (tiga) hal yang perlu diketahui terkait dengan keterangan terdakwa yang diatur dalam
KUHAP tersebut, yaitu:
1. Keterangan terdakwa yang diberikan di luar sidang dapat digunakan untuk membantu
menemukan bukti di sidang, asalkan keterangan itu didukung oleh suatu alat bukti yang sah
sepanjang mengenai hal yang didakwakan kepadanya;
2. Keterangan terdakwa hanya dapat digunakan terhadap dirinya sendiri;
3. Keterangan terdakwa saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa ia bersalah melakukan
perbuatan yang didakwakan kepadanya, melainkan harus disertai dengan alat bukti yang lain.
a. Keterangan terdakwa sendiri :
• Lakukan, atau
• Ketahui atau
• Alami
c. Dinyatakan di sidang :
Keterangan yang terdakwa berikan di luar sidang pengadilan dapat digunakan membantu menemukan
bukti di sidang.
Keterangan Terdakwa Diluar Sidang Dapat digunakan membantu menemukan bukti disidang asalkan:
• CCTV
• Ada Zat Sianida pada tubuh dan kopi yang diminum korban
• Ciri orang yang keracunan sianida ada pada tubuh korban
Keterangan terdakwa:
Jessica Kumalawongso memberikan keterangan bahwa bahwa setelah Mirna duduk dan minum ice
vietnamese coffee yang dipesankannya, Mirna langsung mengatakan kopi tersebut tidak enak dan
meminta air putih sehingga terperiksa kemudian berlari ke bar untuk minta air putih. Menurut
terperiksa, saat ia minta air putih di bar, pelayan menanyakan berbagai macam pertanyaan sehingga
memakan waktu yang cukup lama. Menurut terdakwa, saat ia lari ke bar, Mirna tinggal berduaan dengan
Hanie sehingga terperiksa tidak mengetahui apa yang terjadi di meja tersebut. Terdakwa menceritakan
bahwa saat ia kembali dan melihat kondisi Mirna, ia merasa bingung dan tidak berbuat apa-apa
untuk menolong Mirna sebab Hanie sudah mengambil peran tersebut dan menelpon suami Mirna,
Arief. terdakwa mengatakan bahwa saat itu, ia sempat membantu Hanie membangunkan Mirna dengan
mengguncang- guncang tubuh Mirna namun Mirna tetap tidak memberikan respon, meski hal ini tidak
sesuai dengan data dari rekaman CCTV Olivier yang menunjukkan bahwa terperiksa terlihat tenang
dan hanya duduk diam memperhatikan Hanie yang sedang berusaha menolong Mirna.Terdakwa
menyatakan bahwa saat ia melihat Mirna mendadak pingsan, ia berpikir bahwa Mirna mengidap suatu
penyakit yang tidak diketahui olehnya. Terdakwa menceritakan bahwa ia kemudian mengikuti Hanie
yang membawa Mirna ke sebuah klinik di mal tersebut dan kemudian dianjurkan oleh dokter di klinik
itu untuk membawa Mirna ke Rumah sakit. Terdakwa mengatakan bahwa ia kemudian ikut membawa
Mirna ke rumah sakit Abdi Waluyo bersama Arif dan Hanie. Terdakwa mengatakan saat ia naik ke
mobil Arief, celananya sempat sobek memanjang di daerah paha bagian dalam karena terperiksa
melompat ke atas mobil yang cukup tinggi. Terdakwa menceritakan bahwa keesokan harinya, asisten
rumah tangga terperiksa menanyakan perihal celana terperiksa yang robek dan terperiksa kemudian
menyuruh asisten rumah tangganya untuk membuang celana tersebut karena sudah tidak mungkin lagi
akan dipakai oleh terperiksa
PEMALSUAN TIKET PERTUNJUKAN COLD PLAY
Enam laporan yang masuk ke kepolisian berasal dari VS yang mengalami kerugian Rp1,35 miliar (700
tiket), lalu AS dengan kerugian Rp1,3 miliar (600 tiket) dan MF dengan nilai kerugian Rp1,3 miliar
(500 tiket). ."Kami menerima enam laporan polisi terkait penipuan dan penggelapan tiket konser
Coldplay dengan total Rp5,1 miliar atau sebanyak 2.268 tiket," kata Susatyo
Seorang mahasiswi berinisial GDA menjadi tersangka dalam kasus penipuan tiket konser coldplay ini.
Pelaku di jerat Pasal 378 KUHP tentang penipuan dan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan dengan
ancaman 4 tahun penjara.
Keterangan saksi:
Alika merupakan saksi, teman, sekaligus korban memberikan keterangan bahwa ketika saksi meminta
tiket coldplay H-2 minggu sebelum hari H acara berlangsung, pelaku selalu mengatakan tiket tersebut
ada padanya hingga pada akhirnya pihak kepolisian melakukan penangkapan dan ternyata tiket yang
dijanjikan pelaku sebenarnya tidak ada.
Petunjuk:
• CCTV
• Rekonstruksi perkara
KASUS PEMBUNUHAN IBU DAN ANAK DI SUBANG
Yosep selaku suami dan ayah dari korban dibantu oleh keponakannya Danu, serta istri keduanya Mimin
dan anaknya Abi dan Arighi menjadi tersangka pembunuhan anak dan istri pertamanya di Subang
dengan alasan ingin memiliki uang Yayasan senilai 30 juta.
Petunjuk: