Keterangan saksi dianggap sebagai alat bukti apabila keterangan itu berkenaan dengan hal yang dialami, dilihat, atau
didengar oleh saksi sendiri. Denagn
demikian pendapat, dugaan, anggapan, atau keterangan yang diperoleh dari orang lain menjadi tidak relevan dijadikan
kesaksian saksi. Dalam pasal 88 UU PTUN
disebutkan yang tidak boleh di dengar sebagai saksi adalah:
1) Keluarga sedarah atau semenda menurut garis lurus keatas atau ke bwah sampai derajat kedua dari salah satu
pihak yang bersengketa
2) Istri atau suami salah seorang pihak yang bersengketa, meskipun sudah bercerai
3) Anak yang belum berusia tujuh belas tahun
4) Orang sakit ingatan.
Sedangkan berdasarkan pasal 89 UU PTUN disebutkan bahwa orang yang dapat minta pengunduran diri dari
kewajiban untuk memberikan kesaksian adalah:
1) Saudara laki-laki atau perempuan, ipar laki-laki dan perempuan salah satu pihak.
2) Setiap orang yang karena martabat, pekerjaan atau jabatan diwajibkan merahasiakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan martabat, pekerjaan, atau jabatannya itu.
d. Pengakuan Para Pihak (bekentenis, Confenssion)
Pengakuan para pihak tidak dapat ditarik kembali kecualai berdasarkan alasan kuat
dan dapat diterima oleh hakim. Dalam hukum acara perdata, pengakuan dapat
diberikan dimuka hakim dipersidangan ata di luar persidangan.
Suatu pengakuan harus diterima secara bulat, hakim tidak diperkenankan hanya
menerima sebagai pengakuan dan menolak sebagian yang lain. Pengakuan adalah
merupakan pertanyaan sepihak, sehinngga tidak memerlukan persetujuan dari pihak
lain, terutama pihak lawannya. Oleh karena itu pengakuan adalah merupakan
keterangan yang membenarkan peristiwa, hak atau hubungan hukum yang diajukan
oleh pihak lawan dengan maksudnuntuk segera menyeleaikan perkara. Dengan
demikian pengakuan dapat menjadi alat bukti yang sempurna.
e. Pengetahuan Hakim
Pengetahuan hakim adalah hal yang olehnya diketahui dan diyakini kebenarannya. Menurut Wirjono
Prodjodikoro, yang dimaksud dengan pengetahuan hakim adalah hal yang dialami oleh hakim sendiri
selama pemeriksaan perkara dalam sidang. Misalnya kalau salah satu pihak memajukan sebagai bukti
suatu gambar atau suatu tongkat, atau hakim meliaht keadaan suatu rumah yang menjadi soal
perselisihan di tempat
Ini semua merupakan betul-betul pembuktian dari hal sesuatu dan pada waktu sekarang dapat
dimasukkan alat bukti persangkaan, akan tetapi, persangkaan itu sendiri tidak tepat kalau dinamakan
alat bukti. Salah satu pengetahuan hakim menurut Indrohato adalah hal-hal yang terjadi selama
pemeriksaan oleh hakim tersebut atau hakim lain yang ditunjukan seperti hasil pemeriksaan setempat
Untuk memastikan terbuktiya sesuatu fakta kadang kala hakim merasa perlu melakukan pemeriksaan
setempat guna dapat melakukan penilaian yang tepat mengenai perkara yang sedang diperiksa.
Umpamanya pemerisaan gedung yang dinyatakan telah melanggar garis sepadan. Yang dianggap
telah membahayakan, tanah yang dinyatakan masuk dalam jalur hijau dan sebagainya.
TERIMA KASIH