DALUARSA
PEMBUKTIAN
PEMBUKTIAN adalah usaha yang
disampaikan pada hakim berkenaan
dengan suatu perkara yang bertujuan
agar hakim dapat memakainya untuk
menentukan keputusan.
Apa yang harus dibuktikan?
Yang harus dibuktikan hanya hal-hal yang
disangkal/ dibantah oleh pihak lawan.
Yang tidak perlu dibuktikan?
1. Hal-hal yang sudah diakui kebenarannya
2. Hal-hal yang sudah diketahui
masyarakat umum
3. Hal-hal yang kebetulan sudah diketahui
hakim.
DASAR HUKUM
hukum kebiasaan
Akta Otentik
Akta
Surat Akta di bawah tangan
Bukan Akta
Surat
Akta;
Dibuat untuk ditujukan sebagai alat bukti.
Dibagi menjadi akta otentik dan akta
bawah tangan.
Bukan akta.
Dibuat tidak ditujukan untuk menjadi alat
bukti di pengadilan, Ct: memo, undangan
dll.
Akta otentik
Definisi:
Suatu akta yg dibuat dalam bentuk menurut
UU oleh atau dihadapan seorang pegawai
umum yg berwenang untuk itu, di tempat di
mana akta itu dibuat. (165 HIR atau pasal
285 Rbg)
Kekuatan hukum akta otentik merupakan
bukti yg sempurna bagi para pihak dan ahli
warisnya. (Pasal 165 HIR )
Terhadap pihak ketiga akta tersebut
merupakan alat bukti bebas.
Akta otentik
Definisi:
Surat yg dibuat dan ditandatangani oleh
para pihak dengan maksud untuk dijadikan
bukti dari suatu perbuatan hukum tetapi
akta tersebut tidak dibuat dihadapan
seorang pejabat umum.
Apabila akta tsb sudah diakui oleh para
pihak akan memberikan kekuatan
pembuktian yang sempurna bagi akta
tersebut (ordonansi 1867/29 pasal 6, pasal
2)
Keterangan saksi
Yang dapat diterangkan oleh saksi adalah
apa yang saksi lihat, dengar dan alami
sendiri
171 HIR:
Kesaksian harus terbatas pada peristiwa-
peristiwa yg dialaminya sendiri, sedangkan
pendapat-pendapat atau persangkaan yg
didapat secara berfikir bukan merupakan
kesaksian.
Saksi
169 HIR:
keterangan seorang saksi saja
dengan tidak ada sesuatu alat bukti
lainnya tidak dapat dianggap sebagai
bukti yg cukup.
Saksi ahli
Diatur dalam 154 HIR.
Saksi ahli harus dibedakan dengan
saksi biasa. Keterangan yg diberikan
saksi ahli didasarkan bidang ilmu
pengetahuan yg dimilikinya atau
keahliannya.
Persangkaan
Persangkaan:
Kesimpulan yg oleh UU atau oleh hakim ditarik
dari suatu peristiwa yang terang dan nyata kearah
peristiwa lain yg belum terang dan nyata.
Persangkaan
Persangkaaan ada dua macam:
persangkaan hakim
Ct: dalam hal perkara gugatan perceraian atas
dasar perzinahan
persangkaan UU
Ct: Pasal 1394 BW yg menentukan bahwa tiga
kwitansi terakhir sudah dapat membuktikan suatu
perbuatan hukum kecuali jika dapat dibuktikan
sebaliknya;
Pengakuan
Pengakuan dibedakan:
Pengakuan murni;
Pengakuan dengan suatu kualifikasi;
Pengakuan dengan suatu klausula.
Sumpah