Anda di halaman 1dari 7

Resume Kuliah Umum

Nama: Chelsea Gracia Juvanda B


NPM: 110110210058
Tanggal : Kamis, 6 April 2023

PEMBUKTIAN
Menurut Prof. Sudikno membuktikan dalam arti yuridis adalah memberikan dasar -
dasar yang cukup pada hakim yang memeriksa perkara guna memberi kepastian tentang
kebenaran peristiwa yang diajukan. Pembuktian dilakukan untuk menentukan hubungan
hukum yang sebenarnya di antara pihak-pihak yang berperkara. Subjek dari pembuktian
adalah para pihak yang berkewajiban untuk membuktikan, yaitu memberi keyakinan pada
hakim tentang kebenaran dalil-dalil yang dikemukakan dalam suatu persengketaan. Tidak
hanya kejadian atau peristiwa yang dapat dibuktikan, tetapi adanya suatu hak juga dapat
dibuktikan. Dalam pasal 163 HIR/RBg mengenai beban pembuktian, maka barang siapa yang
mengatakan mempunyai hak atau ia menyebutkan suatu kejadian untuk meneguhkan haknya
itu, atau untuk membantah hak orang lain, maka ia harus membuktikan adanya hak atau
kejadian itu. Namun ada pula teori kelayakan yang menyatakan bahwa hakim layak
membebankan lebih dahulu kepada pihak tergugat untuk membuktikan.
Dalam pasal 164 HIR atau dalam 284 RBg, pembuktian dapat dilakukan dengan
pemberian surat, keterangan saksi, persangkaan - persangkaan, pengakuan, sumpah. Diluar
pasal 154 HIR / 284 Rbg pembuktian dapat dilakukan dengan pemeriksaan setempat dan
keterangan saksi.

TERDAPAT DALAM PASAL 164 HIR


1. Alat bukti surat
menurut sudikno alat bukti tertulis atau surat adalah segala sesuatu yang didalamnya
memuat tanda tanda baca yang dapat dimengerti dan dimaksudkan untuk mencurahkan isi
hati atau buah pikiran seseorang dan dipergunakan pembuktian. Surat merupakan bukti
pertama dan utama. Pembagian alat bukti surat yaitu akta dan bukan akta, dalam akta
terdapat yang otentik dan yang tidak otentik yang mana akta otentik terbagi atas ambelijk dan
partij.

a. Akta: adalah suatu tulisan yang dibuat dengan sengaja, untuk dijadikan
bukti dan ditanda tangangi oleh yang membuatnya, tanda tangan
menjadi penting karena menjadi dasar kita bertanggung jawab.
Perbedaan akta dan bukan akta bertitik dengan ada atau tidaknya tanda
tangan seusai pada pasal 1869 BW.
Keharusan tanda tangan untuk memberikan ciri suatu akta dengan tujuan untuk
membedakan akta yang satu dan yan lainnya. Penandatanganan adalah membubuhkan nama
dari penandatangan, membubuhkan tanda tangan berarti membenarkan dan bertanggung
jawab atas isi dari akta yang ditanda tangani tersebut. Surat yang bukan akta contohnya
daftar belanja. Selain itu terdapat juga facsimile atau cap tanda tangan dan menjadi tanda
tangan apabila dibubuhkan oleh yang wenang atau yang diberi wewenang. Perbedaan
Facsimile dengan tanda tangan adalah tidak dapat diketahui apakah dibubuhkan langsung.
Cap jempol dipersamakan dengan tanda tangan pada suatu akta di bawah tangan ialah sidik
jari yang dikuatkan dengan suatu keterangan yang diberik tanggal oleh seorang notaris atau
pejabat lain yang ditunjukan oleh undang - undang yang menyatakan bahwa ia mengenali
orang yang membubuhkan sidik jari itu kemudian di bubuhkan di hadapannya, bedasarkan
pasal 1874 BW (waarmerking). Fungsi materai memenuhi UU bea materai, pembertian
materai tidak berarti merupakan sayra sahnya shuatu perjanjian, jursprudensi MA no.
589/1970, surat bukti yang tidak diberi materai tidak merupakan alat bukti yang sah.
Akta otentik adalah akta yang dibuat oeh dan dihadapan seorang pejabat umum yang
mempunyai wewenang untuk membuat itu menurut ketentuan yang telah ditetapkan, baik
dengan maupun tanpa bantuan dari yang bersangkutan untuk menuliskan apa yang
diinginkan, dengan maksud menjadikan nya sebagai suratu bukti (pasal 165 HIR). Pejabat
umum tersebut menerangkan apa yang dilihatnya, dilakukannya atau dialaminya.
- Macam akta otentik:
1) akta otentik yang dibuat oleh seorang pejabat umum - akta ambtelijk
2) akta otentik yang dibuat diahadapan seorang pejabat umum - akta
partij
- Kekuatan bukti akta otentik
1) kekuatan bukti sempurna: akta otentik merupakan bukti yang lengkap
atau sempurna bagi kedua belah pihak, ahli warisnya, dan orang -
orang yang mendapatkan hak darinya sampai ada bukti lain yang dapat
melumpuhkannya
2) jika ada orang yang menyangkal maka beban pembuktian terletak pada
orang yang menyangkal kebenaran tersebut
3) terhadap pihak ketiga merupakan bukti dengan kekuatan pembuktian
bebas
Akta dibawah tangan adalah surat yang ditanda tangani dan sengaja dibuat dengan
maksud untuk dijadikan bukti dari suatu perbuatan hukum, akan tetapi tidak dibuat oleh
pejabat yang berwenang melainkan dibuat oleh para piahk itu sendiri tanpa turut camput
pejabat. co: surat pengakuan utang sepihak. Akta dibawah tangan mempunyai kekuatan bukti
sempurna, jika tandatangan diakui atau dianggap diakui oleh yang membuatnya. Jika
tandatanganya diakui maka pernyataan dalam akta dibawah tangan tersebut tidak dapat
disangkal yang masih dapat disangkal adalah tanggal, karena dianggap terletak diluar
pernyataan akta tersebut. Dan bila mana dipungkiri maka hakim harus memerintahkan agar
kebenaran surat tersebut diperiksa.
- kekuatan pembuktian suatu akta:
1) akta otentik memiliki ketiga kekuatan bukti: kekuatan bukti lahir,
formal, materiil
2) akta dibawah tangan memiliki kekuatan bukti: secara formal dan
materiil tidak memiliki kekuatan bukti lahir
Surat - surat lain yang bukan akta
- surat dibawah tangan yang bukan akta: buku daftar, surat - surat rumah tangga,
cattaan catatan kreditur.
- letter C bukan alat bukti
- Kekitir, hanya merupakan tanda wajib pajak, bukan kepemilikan
- fotokopi, dapat diterima sebagai alat bukti apabila disertai keterangan bahwa secara
sah sesuai dengan aslinnya

2. Keterangan saksi
kesaksian adalah kepastian yang wajib diberikan kepada hakim di persidangan tentang
peristiwa yang disengektakan dnegan jalan pemberitahuan secara lisan dan pribadi oleh orang
yang bukan salah satu pihak dalam perkara tersebut, yang dipanggil dipersidangan harus
peristiwa/kejadian yang dialaminya sendiri bukan pendapat atau dugaan diberikan secara
lisan dan pribadi.
Kewajiban saksi adalah mengahdap diperisdangan setelah dipanggil secara patut
mengucapkan sumpah memberikan keterangan. Orang yang dapat menjadi saksi pada
umumnya setiap orang wajib memberi saksi bila diminta tetapi ada pembatasannya.

Pembatasan untuk menjadi saksi: Hakim dilarang mendengar mereka yang oleh UU
dianggap tidak mampu baik secara multak maupun secara relatifn(pasal 145:1 HIR)

Mereka yang oleh UU dianggap tidak mampu secara mutlak (onebekwaam absolut) yaitu:
- Keluarga sedarah dan semenda menurut garis keturunan yang lurus dari salah satu
pihak yang bersengketa
- suami atau isteri meski sudah bercerai
Mereka yang tidak dapat karena tidak mampu secara relatif:
- anak yang belum berusa 15 tahun
- orang gila yang kadang terang ingatannya
Mereka yang mempunyai hak mengundurkan diri dari kewajiban memberikan kesaksian
(pasal 146 HIR)
- saudara laki laki dan perempuan serta ipar dari salah satu pihak
- keluarga sedarah menurut keturunan lurus
- mereka yang secara sah diwajibkan menyimpan rahasia

3. Persangkaan - persangkaan
Persangkaan adalah kesimpulan - kesimpulan yang oleh undang - undang atau hakim
ditarik dari suatu peristiwa yang terang dan nyata ke arah peristiwa lain yang belum terang
kenyataannya (ps 1915 KUHP), berasal dari kata vermoedens - jamak tidak berdiri sendiri.

Terdapat dua macam persangkaan


- Persangkaan yang didasarkan atas UU (wettelijke vermoedens)
- Persangkaan yang didasarkan kepada kenyataan atau persnagkaan hakim (feitlijke
vermoedens/ rechterlijke vermoedesn)
Persangkaan UU ( Bedasarkan hukum) adalah persangkaan yang diambil oleh hakim
bedasarkan pada undang - undang dan terdapat dua macam
- praesumption juris tantum, yaitu persangkaan bedasarkan hukum yang
memungkinkan adanya pembuktian lawan
- Prasumption juris et de jure, yitu persangkaan bedasarkan hukum yang tidak
memungkinkan pembuktian lawan
co: pasal 159, 633,658,662,1394,1439 KUHpdt

kekuaran pembuktian bersifat memaksa

Pengaturan persangkaan dalam HIR hanya mengatur bedasarkan kenyataan saja dan tidak
memberikan pengertiannya, pasal 173 HIR, satu satunya pasal yang mengatur tentang
persangkaan “ pesangkaaan saja yang tidak didasarkan pada ketentuan UU, hanya boleh
diperhatikan oleh hakim pada waktu menhatuhkan putusan apa bila itu penting, seksama,
tertentu dan ada hubungan satu sama lain.
4. Pengakuan
- Pasal 174 s/d 176 HIR (311 s/d 313 RBg)
- Pasal 1923 s/d 1928 KUHPerdata
Pengakuan dapat dilakukan:
- di luar persidangan = lisan
- dimuka persidangan = tertulis dan lisan
Pasal 174 HIR
"Pengakuan di muka hakim mempunyai kekuatan pembuktian yang
sempurna bagi yang mengakuinya" Kekuatan bukti sempurna, bukan saja berarti kekuatan
yang memaksa, melainkan juga bersifat kekuatan yang menentukan sehingga tidak ada
kemungkinan bagi pihak lawan untuk pembuktian perlawanan. Pengakuan di muka hakim ini
hanya mengenai hal yang dikuasai sepenuhnya oleh yang mengakuinya. Misalnya: mengenai
hak kebendaan Pengakuan T membebaskan P untuk membuktikan lebih lanjut, karena dengan
pengakuan (murni), perkara selesai.

Pengakuan terbagi menjadi dua, yaitu pengakuan murni dan tambahan dimana
pengakuan tambahan terbagi menjadi kualifikasi dan klausula pada pasal 1933
kUHPERDATA “ pengakuan di muka hakim tidka daapat dicabut kembali kecuali jika
ternyata ada kekeliruan terhadap kenyataan peristiwa”

Pasal 175 HIR Pasal 176 HIR

Mengenai pengakuan di luar sidang : dikenal dengan doktrin:


- kekuatan pembuktiannya vrijbewijst onsplitsbare bekentennis/onsplitbore aveu
- karena dilakukan di luar sidang, - suatu pengakuan tidak boleh di
maka kebenarannya masih harus pisahkan untuk ekrugian yang
dibuktikan lebih lanjut dimuka mengakuinya
sidang, umumnya dengan kesaksian - hakim tidak boleh mengbulkan
sebagian dari pengkuan T,
sedangkan sebagiannya ditolak
- bukan pengakuan murni, tapi dengan
tambahan

Pengakuan dengan tambahan


- pengakuan dengan kualifikasi? melemahkan
- pengakuan dengan klausula? mematahkan
dalam hal pengakuan dengan tambahan, pembuktiannya dibebankan kepada P, ps 176 HIR
pengecualian dari pasal 163 HIR

Hakim baru boleh memisahkan pengakuan dengan tambahannya jika P dapat membuktikan
bahwa keterangan tambahan pada keterangan T tidak benar Dalam hal demikian maka
pembuktiannya dibebankan pada Tergugat

Bila T mengajukan pengakuan dengan tambahan, maka P dpt memilih tindakan:


1. Menolak sama sekali pengakuan dengan tambahan itu seluruhnya, dan memberikan
pembuktian sendiri, atau
2. P dapat membuktikan bahwa keterangan tambahan pada pengakuan T tidak benar.
Jika P berhasil membuktikannya, maka ia dapat minta kepada hakim untuk memisahkan
pengakuan T dr keterangan tambahannya. Hakim tidak boleh menolak permohonan P

5. Sumpah
Adalah suatu pernyataan yang khidmat, diberikan atau diucapkan pada waktu
memberi janji atau keterangan dengan mengingat sifat Maha Kuasa dari Tuhan,
dan percaya bahwa siapa yang memberi keterangan yang tidak benar akan
dihukum olehnya.

Sumpah terbagi menjadi:

1) Sumpah promissoir
2) sumpah suppletoir (pelengkap)
- diperintahkan oleh hakim kaeran jabatannya kepada salah satu pihak guna
melengkapi pembuktian permulaan
- berfungsi menyelesaikan perkara
- mempunyai kekuatan bukti sempurna yang masih memungkinkan adanya
bukti lain
- pihak yang diperintahkan oleh hakim untuk bersumpah tidak boleh menolak
atau menjalankannya
3) assertoir
- aestimatoir (penaksir)
a. diperintahkan oleh hakim karena jabatannya kepada p untuk
menentukan jumlah uang ganti kerugian
b. baru dapat dibebankan kepada P bila P telah dapat membuktikan
haknya atas ganti kerugian, tetapi jumlahnya belum pasti dan tidak ada
cara lain untuk menentukan jumlah ganti tugi
c. kekuatan buktinya bersifat sempurna dan masih dimungkinkan
pembuktian lawan
- decisoir (pemutus)
a. sumpah yang dibebankan atas permintaan salah satu pihak kepada
lawan
b. dapat diperintahkan sekalipun tidak ada bukti sama sekali
c. dapat dibedakan mengenai segala peristiwa yang menjadi sengketa
baik oerbuatan yang dilakukan sendiri oleh pihak yang disuruh
dilakukan maupun perbuatan yang dilakukan oleh kedua belah pihak
d. dengan ucapannya sumpah pemutus, kebebenaran peristiwa yang
dimintakan sumpah menjadi pasti
e. pihak lawan tidak boleh mmebuktikan bahwa sumpah itu palsu, tanpa
mengurangi wewenang jaksa untuk menuntut bedasarkan sumpah
palsu
f. bersifat tuntas dan menentukan, menyelesaikan perkara (litis decisoir)
g. pihak yang menolak untuk bersumpah dan tidak mengembalikan pada
pihak lawan harus dikalahkan

DILUAR PASAL 164 HIR


1. Pemeriksaan setempat
- menurut jurisprudensi, merupakan alat bukti diluar pasal 164 HIR
- pengertian: pemeriksaan perkara oleh hakim karena jabatannya, di tempat kejadian
diluar gedung pengadilan
- tujuannya: agar hakim dengan melihat sendiri, mendapat kepastian tentang peristiwa -
peristiwa yang dikemukakan di persidangan
- kekuatan pembuktiannya diserahkan kepada hakim
2. saksi ahli ( pasal 154 HIR)
- belum ditetapkan sebagai alat bukti, tapi dalam prakteknya banyak digunakan
hakim yang memerlukan keterangan dari seorang ahli
- dinyatakan ahli tiaknya seorang saksi ahli, tidak ditentukan oelh pengetahuan
atau keahliannya, tapi ditentukan oleh pengangkatan hakim
- keterangan ahli adalah keterangan pihak ketiga yang objektif dan bertujuan
untuk membantu hakim dalam pemeriksaan, guna menambah pengetahuan
hakim.

Perkembangan alat bukti:


- Globalisasi
- Pengaruh common law sistem
- transaksi elektronik
- alat bukti elektronik

● Sebenarnya di Indonesia telah ada beberapa tindakan yang mengarah pada


penggunaan dan pengakuan dokumen elektronik sebagai alat bukti yang sah,
misalnya: dikenalnya online trading dalam bursa efek;
● Pengaturan mikro film dan sarana elektronik sebagai media penyimpanan dokumen
perusahaan yang telah diberi kedudukan sebagai alat bukti tertulis otentik dalam UU
No.8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan.
- UU No 11/2008 Tentang informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 5:
(1) "informasi dan atau dokumen elektronik dan atau hasil cetaknya merupakan alat bukti
yang sah dan memiliki akibat hukum yang sah"
(2) "apa yang dimaksud dalam ayat (1) di atas, merupakan perluasan dari alat bukti yang
sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di indonesia"
(3) "Informasi dan atau dokumen elektronik dinyatakan sah apabila menggunakan sistem
elektronik sesual peraturan perundangan yang berlaku"

- pada pasal 4 Ketentuan mengenai informasi dan atau dokumen elektronik sbgmn
dimaksud dlm ayat (1) tdk berlaku untuk: Pembuatan dan pelaksanaan surat-surat
terjadinya perkawinan dan putusnya perkawinan Surat-surat yg mnrt UU hrs dibuat
dlm bentuk tertulis Perjanjian yg berkaitan dg transaksi barang tdk bergerak
Dokumen-dokumen yg berkaitan dg hak kepemilikan Dokmen lain yg mnrt UU yg
berlaku mengharuskan adanya pengesahan notaris atau pejabat yg berwenang

Anda mungkin juga menyukai