Anda di halaman 1dari 7

25/02/2021

MATA KULIAH PERANCANGAN KONTRAK


(pertemuan ke-2)

AKTA PERJANJIAN
AMELIA SRI KUSUMA DEWI, S.H., M.Kn.
RINO ARIEF RACHMAN, S.H., M.H., M.Kn.

AKTA PERJANJIAN

Dalam kaitan dengan alat bukti/pembuktian sebagaimana


disebutkan dalam pasal 1865 KUHPerdata yang berbunyi sebagai
berikut :
‘Setiap orang yang mendalilkan bahwa ia mempunyai suatu hak,
atau guna meneguhkan haknya sendiri maupun membantah suatu
hak orang lain, menunjuk pada suatu peristiwa, diwajibkan
membuktikan adanya hak atau peristiwa tersebut.’
Dengan mengacu pada pasal tsb menyebutkan beberapa macam alat
bukti berturut-turut sebagai berikut yaitu bukti tulisan, saksi-saksi,
persangkaan, pengakuan dan sumpah.

1
25/02/2021

AKTA PERJANJIAN

Bahasan berikut ini dalam hal kaitannya


dengan surat/tulisan, yang dibedakan
menjadi 2, yaitu :
 Akta otentik; dan
 Akta dibawah tangan.

AKTA PERJANJIAN

Pengertian Akta
Surat yang sengaja dibuat sebagai alat bukti berkenaan dengan perbuatan
hukum dibidang keperdataan yang dilakukan oleh pihak- pihak.
Menurut Mr. R. TRISNA dalam bukunya “Komentar Atas Reglement Hukum
Acara Dalam Pemeriksaan di Muka Pengadilan/HIR” menyebutkan :
”akte adalah suatu surat yang ditandatangani, yang memuat keterangan
tentang kejadian-kejadian atau hal-hal yang merupakan dasar dari suatu
hak atau suatu perjanjian”.
Menurut Prof. Sudikno Mertokusumo dalam bukunya “Hukum Acara
Perdata di Indonesia”, menyebutkan bahwa :
“akta adalah surat yang diberi tanda tangan, yang memuat peristiwa-
peristiwa yang menjadi dasar dari suatu hak atas perikatan yang dibuat
sejak semula dengan sengaja untuk pembuktian”.

2
25/02/2021

AKTA PERJANJIAN

Jenis Akta
Pada umumnya, akta dibagi menjadi 2 jenis, yakni :
a. Akta dibawah tangan
Akta dibawah tangan adalah akta yang dibuat serta ditanda tangani oleh pihak-pihak
yang bersepakat dalam suatu perjanjian sehingga menimbulkan perikatan antara pihak-
pihak tersebut. Beberapa peraturan yang mencantumkan pengertian akta dibawah
tangan:
i. Pasal 101 ayat b Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 yang telah diubah dengan Undang
Undang No. 9 Tahun 2004 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, menyatakan bahwa
akta di bawah tangan, yaitu surat yang dibuat dan ditandatangani oleh pihak-pihak
yang bersangkutan dengan maksud untuk dipergunakan sebagai alat bukti tentang
peristiwa atau peristiwa hukum yang tercantum di dalamnya.
ii. Pasal 1874 KUHPerdata, menyatakan bahwa yang dianggap sebagai tulisan di bawah
tangan adalah akta yang ditandatangani di bawah tangan, surat, daftar, surat urusan
rumah tangga dan tulisan-tulisan yang lain yang dibuat tanpa perantaraan seorang
pejabat umum.

AKTA PERJANJIAN

b. Akta Otentik

Peraturan Perundang-undangan memberikan beberapa pengertian mengenai akta


otentik, antara lain :

i. Pasal 101 ayat a Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 yang telah diubah dengan
Undang – Undang No. 9 Tahun 2004 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara,
menyatakan bahwa akta otentik adalah surat yang dibuat oleh atau di hadapan
seorang pejabat umum, yang menurut peraturan perundang-undangan
berwenang membuat surat itu dengan maksud untuk dipergunakan sebagai alat
bukti tentang peristiwa atau peristiwa hukum yang tercantum di dalamnya;

3
25/02/2021

AKTA PERJANJIAN

ii. Pasal 1868 KUHPerdata, menyatakan bahwa suatu akta otentik adalah suatu akta
yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan undang-undang oleh atau dihadapan
pejabat umum yang berwenang untuk itu dan tempat akta itu dibuat

iii. Pasal 165 HIR (Het herziene Indonesisch reglement), menyatakan bahwa akta
otentik adalah suatu akta yang dibuat oleh atau dihadapan pejabat yang diberi
wewenang untuk itu, merupakan bukti yang lengkap antara para pihak dan ahli
warisnya dan mereka yang mendapatkan hak daripadanya tentang yang tercantum
di dalamnya dan bahkan tentang yang tercantum di dalamnya sebagai
pemberitahuan belaka; akan tetapi yang terakhir ini hanyalah sepanjang yang
diberitahukan itu erat hubungannya dengan pokok dari pada akta;

AKTA PERJANJIAN

Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa suatu


akta dapat disebut sebagai akta otentik apabila memenuhi 3 unsur, yaitu :

(i) dibuat dalam bentuk menurut ketentuan Undang-Undang

Menurut UU No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, yang dimaksud dengan
bentuk disini adalah ‘VORM’, yang terdiri dari :

a. Awal akta

b. Isi Akta

c. Akhir Akta

4
25/02/2021

AKTA PERJANJIAN

(ii) Dibuat dihadapan Pejabat Umum

Menurut pasal 1 angka 1 jo pasal 15 UU No 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, yang dimaksud Pejabat
Umum adalah Notaris.

(iii) Pejabat umum tersebut harus berwenang dimana akta itu dibuat

Pengertian berwenang disini perlu diartikan secara luas. Wewenang tersebut meliputi :

a. Berwenang terhadap orangnya

b. Berwenang terhadap aktanya

c. Berwenang terhadap waktunya

d. Berwenang terhadap tempatnya

AKTA PERJANJIAN

3. Kekuatan Pembuktian Akta


Berbeda pengertiannya, berbeda pula kekuatan pembuktian dari kedua jenis akta tersebut. Menurut
Retnowulan, Akta Otentik mempunyai tiga kekuatan pembuktian yakni :

a. Kekuatan pembuktian formil. Membuktikan antara para pihak bahwa mereka sudah menerangkan
apa yang ditulis dalam akta tersebut.

b. Kekuatan pembuktian materil. Membuktikan antara para pihak, bahwa benar-benar peristiwa yang
tersebut dalam akta itu telah terjadi.

c. Kekuatan mengikat. Membuktikan antara para pihak dan pihak ketiga, bahwa pada tanggal
tersebut dalam akta yang bersangkutan telah datang menghadap kepada pegawai umum tadi dan
menerangkan apa yang ditulis dalam akta tersebut. Oleh karena menyangkut pihak ketiga, maka
disebutkan bahwa kata otentik mempunyai kekuatan pembutian keluar.

Akta otentik merupakan bukti yang mengikat, yang berarti bahwa kebenaran dari hal-hal yang tertulis
dalam akta tersebut harus diakui dan akta tersebut dianggap sebagai benar selama kebenarannya itu
tidak ada pihak lain yang dapat membuktikan sebaliknya.

5
25/02/2021

AKTA PERJANJIAN

Disebutkan pula didalam pasal 1870 KUHPerdata bahwa Akta Otentik


merupakan alat bukti yang sempurna. Akta jenis ini memberikan diantara
para pihak termasuk para ahli warisnya atau orang yang mendapatkan hak
dari para pihak suatu bukti yang sempurna tentang apa yang dimuat
didalam akta tersebut.

AKTA PERJANJIAN

Akta di bawah tangan memiliki kekuatan bukti materiil apabila telah dibuktikan
kekuatan formilnya, dan dapat memperoleh kekuatan formil apabila pihak yang
bersangkutan mengakui kebenaran isi dan cara pembuatan akta tersebut. Kekuatan
pembuktiannya sangat tergantung pada pengakuan atau penyangkalan para pihak atas isi
dari akta dan masing-masing tanda tangannya. Apabila semua telah dipenuhi maka Akta
dibawah tangan memilki kekuatan seperti akta otentik, namun tidak untuk kekuatan
pembuktian keluar. Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1880 KUHPerdata, tidak akan
dapat mempunyai kekuatan pembuktian keluar terhadap pihak ketiga terkecuali sejak
hari dibubuhi pernyataan oleh seorang Notaris atau seorang pejabat lain yang ditunjuk
oleh undang-undang dan dibukukan menurut aturan undang-undang atau sejak hari
meninggalnya si penanda tangan atau salah seorang penanda tangan; atau sejak hari
dibuktikannya adanya akta di bawah tangan itu dari akta-akta yang dibuat oleh pejabat
umum; atau sejak hari diakuinya akta di bawah tangan itu secara tertulis oleh pihak
ketiga yang dihadapi akta itu.

6
25/02/2021

AKTA PERJANJIAN

KESIMPULAN
Dari uraian diatas diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

Akta Otentik :
1. Bentuknya ditentukan sesuai dengan Undang-undang
2. Dibuat dihadapan pejabat umum yang berwenang
3. Mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna
4. Kalau disangkal oleh pihak-pihak tentang kebenarannya, maka mereka harus membuktikan tentang
ketidak kebenarannya

Akta dibawah tangan :


1. Bentuknya bebas
2. Pembuatannya tidak harus dihadapan pejabat umum
3. Tetap mempunyai kekuatan pembuktian sepanjang tidak disangkal oleh pembuatnya
4. Dalam hal harus dibuktikan maka pembuktian harus dilengkapi dengan saksi-saksi dan bukti-bukti
lainnya.

AKTA PERJANJIAN

TUGAS II

Buatlah akta perjanjian dalam bentuk akta otentik


dan akta dibawah tangan (masing-masing 1 contoh)

Anda mungkin juga menyukai